HR Planning 5 min read

Panduan Lengkap: Cara Membuat SOP HR di HRIS

Tayang
Di tulis oleh:
Foto profil Jordhi Farhansyah
Jordhi Farhansyah

Dalam manajemen sumber daya manusia (HR), keberadaan Standard Operating Procedure (SOP) menjadi fondasi penting untuk memastikan setiap proses berjalan secara konsisten, efisien, dan sesuai kebijakan perusahaan.

SOP berfungsi sebagai panduan tertulis bagi karyawan dan manajer dalam menjalankan tugas sehari-hari. Dengan adanya SOP, perusahaan dapat meminimalkan kesalahan administratif, memperjelas tanggung jawab, serta menciptakan standar kerja yang seragam di seluruh divisi.

Untuk mendukung penerapan SOP secara efektif, banyak perusahaan kini memanfaatkan Human Resource Information System (HRIS).

Sistem ini berperan dalam mengotomatisasi dan mendigitalisasi proses HR, termasuk penerapan SOP, agar lebih mudah diakses, dikelola, dan dipantau.

Melalui HRIS, seluruh prosedur HR dapat dijalankan dalam satu platform terpusat, mulai dari pengajuan cuti, persetujuan lembur, hingga pengelolaan performa karyawan, sehingga meningkatkan efisiensi sekaligus memastikan kepatuhan terhadap standar operasional yang telah ditetapkan.

Talenta.co

Mengapa SOP HR Penting

SOP HR berperan penting dalam menjaga konsistensi dan kepatuhan di seluruh proses pengelolaan sumber daya manusia. Dengan adanya prosedur yang terdokumentasi dengan jelas, setiap aktivitas HR dapat dijalankan dengan cara yang seragam di seluruh level organisasi.

Hal ini membantu mengurangi kesalahan manusia (human error), mempercepat pengambilan keputusan, dan memastikan setiap langkah sesuai dengan kebijakan perusahaan maupun regulasi ketenagakerjaan yang berlaku.

Selain itu, SOP juga menjadi alat pengawasan yang efektif bagi manajer HR untuk menilai apakah setiap proses telah dijalankan sesuai standar dan target yang ditetapkan.

Tanpa SOP yang jelas, perusahaan rentan menghadapi masalah operasional dan ketidakkonsistenan dalam pengelolaan karyawan. Misalnya, jika tidak ada SOP terkait proses cuti, setiap manajer mungkin memiliki kebijakan persetujuan berbeda, yang berpotensi menimbulkan ketidakadilan dan konflik internal.

Begitu pula dalam proses rekrutmen. Tanpa panduan standar, kriteria seleksi bisa menjadi subjektif, mengakibatkan perekrutan yang tidak sesuai kebutuhan perusahaan.

Dalam jangka panjang, ketiadaan SOP dapat menyebabkan penurunan produktivitas, tingginya turnover karyawan, serta risiko hukum akibat pelanggaran terhadap regulasi ketenagakerjaan.

Baca juga: Apa Itu DiSC Personality Test? Panduan Lengkap untuk HR

Langkah-langkah Membuat SOP HR

Panduan Lengkap: Cara Membuat SOP HR di HRIS

Identifikasi proses yang membutuhkan SOP

Langkah pertama dalam membuat SOP HR adalah mengidentifikasi proses atau aktivitas HR yang membutuhkan panduan tertulis. Proses ini mencakup berbagai aspek seperti rekrutmen, onboarding, penilaian kinerja, penggajian, absensi, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).

Tujuannya adalah memastikan setiap tahapan kerja memiliki standar yang sama di seluruh organisasi. Dengan mengetahui area mana yang paling sering menimbulkan kesalahan atau ketidakkonsistenan, HR dapat memprioritaskan pembuatan SOP yang paling berdampak terhadap efisiensi operasional.

Pengumpulan data dan informasi yang relevan

Setelah proses prioritas ditentukan, langkah berikutnya adalah mengumpulkan data dan informasi yang mendukung pembuatan SOP. HR perlu melakukan observasi langsung, wawancara dengan manajer atau staf terkait, serta meninjau kebijakan perusahaan dan regulasi ketenagakerjaan.

Informasi yang dikumpulkan meliputi siapa yang bertanggung jawab di setiap tahap, alur kerja yang berjalan saat ini, serta hambatan yang sering terjadi. Tahap ini memastikan SOP yang dibuat relevan dengan kebutuhan nyata di lapangan dan dapat diterapkan secara praktis.

Penulisan langkah-langkah SOP yang jelas dan terperinci

Tahap selanjutnya adalah menyusun SOP secara sistematis dan mudah dipahami. Gunakan format yang konsisten, mulai dari tujuan, ruang lingkup, tanggung jawab, hingga urutan langkah kerja yang harus diikuti.

Hindari penggunaan bahasa teknis yang rumit, dan sertakan contoh formulir, dokumen, atau alur persetujuan bila diperlukan. SOP yang baik harus mampu menjawab pertanyaan โ€œapa yang harus dilakukanโ€, โ€œsiapa yang melakukannyaโ€, โ€œkapan dilakukanโ€, dan โ€œbagaimana melakukannyaโ€ secara jelas.

Review dan revisi SOP sebelum implementasi

Sebelum SOP resmi diterapkan, penting untuk melakukan review dan revisi bersama pihak-pihak terkait seperti manajer departemen, HR leader, dan legal officer. Tujuannya adalah memastikan bahwa isi SOP selaras dengan kebijakan perusahaan, kebutuhan operasional, serta peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.

Uji coba penerapan SOP juga disarankan agar potensi kendala dapat diidentifikasi lebih awal.

Setelah finalisasi, SOP dapat disosialisasikan kepada seluruh karyawan melalui pelatihan atau platform HRIS agar mudah diakses dan dijalankan secara konsisten.

Baca juga: Apa Itu Delegasi Pekerjaan: Panduan HR untuk Melatih Pemimpin dalam Mendelegasikan

Integrasi SOP ke dalam HRIS

Cara memasukkan SOP ke dalam sistem HRIS

Integrasi SOP ke dalam HRIS (Human Resource Information System) memungkinkan perusahaan mengelola seluruh prosedur HR secara digital dan terpusat.

Prosesnya dimulai dengan mengunggah dokumen SOP ke dalam modul HRIS yang relevan, misalnya, SOP absensi ke modul attendance, SOP rekrutmen ke modul recruitment, dan SOP penggajian ke modul payroll.

Beberapa HRIS modern juga memungkinkan perusahaan menautkan SOP langsung ke fitur operasional, seperti alur persetujuan cuti atau proses onboarding, sehingga setiap langkah otomatis mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, HR tidak hanya menyimpan SOP dalam format dokumen, tetapi juga menerapkannya secara fungsional dalam sistem kerja harian.

Tips untuk penggunaan dan pelatihan karyawan dalam menggunakan SOP

Panduan Lengkap: Cara Membuat SOP HR di HRIS

Agar integrasi SOP ke dalam HRIS berjalan efektif, perusahaan perlu memastikan seluruh karyawan memahami cara mengakses dan menggunakan sistem tersebut. HR dapat mengadakan pelatihan atau sesi onboarding digital untuk menjelaskan bagaimana SOP diterapkan dalam aplikasi HRIS, lengkap dengan contoh kasus dan simulasi penggunaan.

Selain itu, penting untuk menyediakan akses yang mudah dan transparan agar setiap individu dapat melihat dan mengikuti SOP sesuai perannya. HR juga sebaiknya melakukan pembaruan rutin pada SOP yang sudah diunggah di HRIS, serta mengirimkan notifikasi otomatis setiap kali ada revisi.

Dengan pendekatan ini, SOP tidak hanya menjadi dokumen formal, tetapi benar-benar berfungsi sebagai panduan operasional yang hidup dan terintegrasi dalam aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Tips Membangun Budaya HR Customer Centric yang Efektif di Tempat Kerja

Kesimpulan

Penerapan Standard Operating Procedure (SOP) dalam manajemen HR merupakan langkah strategis untuk menciptakan sistem kerja yang konsisten, efisien, dan sesuai regulasi. Dengan adanya SOP, setiap proses HR dapat berjalan lebih terarah dan transparan.

Langkah-langkah pembuatannya meliputi identifikasi kebutuhan, pengumpulan data, penyusunan langkah-langkah yang jelas, serta review sebelum implementasi.

Ketika diintegrasikan ke dalam sistem HRIS, SOP tidak hanya menjadi dokumen panduan, tetapi juga bagian aktif dari alur kerja digital yang membantu HR mengelola SDM secara otomatis dan terukur.

Untuk perusahaan yang ingin menerapkan SOP dengan cara yang lebih modern dan efisien, kini saatnya beralih ke Mekari Talenta.

Melalui sistem HRIS yang terintegrasi, Mekari Talenta memudahkan Anda mengatur dan menjalankan SOP HR langsung dalam platform, mulai dari absensi, cuti, payroll, hingga manajemen performa.

Implementasikan SOP di perusahaan Anda dengan Mekari Talenta untuk memastikan setiap proses HR berjalan lebih cepat, transparan, dan sesuai standar profesional. Hubungi tim sales kami untuk mengetahui fitur Mekari Talenta lainnya lebih lanjut.

Talenta.co

Image
Jordhi Farhansyah Penulis
Penulis dengan pengalaman selama sepuluh tahun dalam menghasilkan konten di berbagai bidang dan kini berfokus pada topik seputar human resources (HR) dan dunia bisnis. Dalam kesehariannya, Jordhi juga aktif menekuni fotografi analog sebagai bentuk ekspresi kreatif di luar rutinitas menulis.
WhatsApp Hubungi sales