Dalam konteks bahasa, arti agility sendiri dapat berarti lincah atau tangkas. Namun, agility juga menjadi istilah yang kerap digunakan di dalam perusahaan dan pengertiannya lebih dari sekadar ketangkasan.
Bagaimana arti agility dalam konteks HR maupun perusahaan? Simak penjelasannya.
Apa itu agility?
Konsep agility dalam konteks HR dan perusahaan merujuk pada kemampuan suatu organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dengan cepat dan efektif.
Ketika sebuah organisasi atau bisnis dianggap “agile,” hal itu berarti mereka mampu menyesuaikan strategi, proses, dan taktik mereka secara fleksibel untuk menjawab perubahan pasar, teknologi, dan kebutuhan pelanggan.
Framework meningkatkan agility perusahaan
Berikut adalah framework dalam meningkatkan agility perusahaan.
Kepemimpinan
Kepemimpinan adaptif berperan dalam menciptakan visi yang jelas, memotivasi tim, dan membuka ruang untuk inovasi. Kepemimpinan yang mendukung menginspirasi karyawan untuk beradaptasi dengan perubahan dan menciptakan lingkungan di mana ide-ide baru didukung.
Strategi
Strategi organisasi harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi pasar, teknologi, atau lingkungan bisnis. Fleksibilitas dan responsivitas dalam merancang dan melaksanakan strategi memungkinkan organisasi untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan.
Corporate governance
Tata kelola yang baik mencakup struktur organisasi yang efisien, kejelasan peran dan tanggung jawab, serta proses pengambilan keputusan yang cepat. Struktur ini mendukung keputusan yang responsif terhadap perubahan kondisi bisnis.
Sumber daya manusia
Sumber daya manusia yang terampil dan memiliki daya saing tinggi adalah aset kunci untuk meningkatkan agility.
Pelatihan dan pengembangan karyawan, perekrutan orang-orang yang memiliki keterampilan yang relevan, serta perhatian pada kebutuhan dan aspirasi karyawan dapat meningkatkan kapasitas adaptasi organisasi.
Kultur
Budaya organisasi yang mendukung inovasi dan pembelajaran berkelanjutan merupakan fondasi agility. Organisasi yang mendorong karyawan untuk berbagi ide, mengambil risiko yang terkendali, dan belajar dari pengalaman, cenderung lebih adaptif terhadap perubahan.
Setiap komponen ini saling terkait dan bersinergi untuk menciptakan organisasi yang lebih agile. Misalnya, kepemimpinan yang mendukung dan strategi yang responsif dapat membentuk budaya inovasi, sementara corporate governance yang efisien memastikan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
Selain itu, sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi dapat memberikan dorongan ekstra untuk merespons perubahan lingkungan dengan cepat. Keseluruhan, kombinasi elemen-elemen ini membentuk fondasi untuk mencapai dan mempertahankan agility perusahaan dalam menghadapi dinamika bisnis yang terus berubah.
Pentingnya agility dalam rekrutmen dan pengembangan karyawan
Kemampuan untuk menilai kandidat berdasarkan agility menjadi kunci karena organisasi modern dihadapkan pada lingkungan bisnis yang cepat berubah dan dinamis.
Kecepatan perubahan teknologi, persaingan global, dan tuntutan pelanggan yang terus berkembang menuntut organisasi untuk memiliki karyawan yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa kemampuan untuk menilai kandidat berdasarkan agility menjadi kunci.
Perubahan yang cepat dalam lingkungan bisnis
Lingkungan bisnis saat ini berubah dengan cepat, baik karena perubahan teknologi, regulasi, atau tren pasar. Karyawan yang agile mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut dan tetap relevan dalam menghadapi tantangan baru.
Tuntutan inovasi
Organisasi yang berhasil sering kali harus inovatif. Karyawan yang memiliki kemampuan agility cenderung lebih kreatif dan terbuka terhadap ide-ide baru, memungkinkan perusahaan untuk tetap kompetitif di pasar yang terus berubah.
Kebutuhan untuk pembelajaran berkelanjutan
Agilitas sering kali terkait dengan kemampuan untuk terus belajar dan berkembang. Karyawan yang memiliki dorongan untuk pembelajaran berkelanjutan dapat lebih mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan perubahan di industri mereka.
Ketidakpastian pasar
Pasar yang penuh ketidakpastian memerlukan organisasi yang dapat merespons dengan cepat terhadap perubahan kondisi bisnis. Karyawan yang memiliki agilitas membantu organisasi untuk menghadapi ketidakpastian ini dengan lebih baik.
Fleksibilitas dalam tugas dan peran
Kemampuan untuk menggabungkan dan berpindah antara berbagai peran atau tugas dapat menjadi aset berharga dalam lingkungan bisnis yang berubah-ubah. Karyawan yang dapat berfungsi secara efektif di berbagai peran dapat mendukung fleksibilitas organisasi.
Keunggulan bersaing di pasar kerja
Karyawan yang menunjukkan agilitas biasanya dianggap lebih bernilai di pasar kerja. Kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja dalam lingkungan yang dinamis dapat menjadi keunggulan bagi kandidat dalam mencapai kesuksesan karier.
Mendukung transformasi organisasi
Dalam situasi di mana organisasi mengalami transformasi atau restrukturisasi, karyawan yang memiliki agilitas dapat menjadi pendorong utama untuk kesuksesan perubahan tersebut.
Dengan menilai kandidat berdasarkan agility, organisasi dapat memastikan bahwa mereka membangun tim yang adaptif dan siap menghadapi tantangan masa depan, memastikan keberlanjutan dan kesuksesan jangka panjang.
Komponen agility karyawan
Berikut adalah beberapa komponen agility karyawan.
Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan
Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan mencakup kesiapan karyawan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi bisnis, teknologi, atau kebijakan internal. Ini mencakup fleksibilitas dalam mengubah tugas atau peran, serta sikap positif terhadap perubahan.
Karyawan yang memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan dapat dengan cepat mengubah pendekatan mereka terhadap tugas atau proyek ketika situasi memerlukan. Mereka tidak takut dengan perubahan dan siap untuk menghadapi tantangan baru.
Kemampuan berpikir kreatif dan inovatif
Kemampuan berpikir kreatif dan inovatif melibatkan kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru, solusi kreatif, dan melihat peluang di tengah perubahan. Karyawan yang memiliki kemampuan ini dapat memberikan nilai tambah melalui pemikiran yang out-of-the-box.
Sebagai contoh, karyawan yang berpikir kreatif dan inovatif dapat memberikan ide yang segar, menciptakan solusi yang tidak konvensional, dan berkontribusi pada perubahan positif di dalam organisasi. Mereka terbuka terhadap eksperimen dan berani mengambil risiko yang terkendali.
Kemampuan belajar dan berkolaborasi dengan cepat
Kemampuan belajar dan berkolaborasi dengan cepat mencakup daya tanggap terhadap perubahan kebutuhan pembelajaran dan kemampuan untuk bekerja sama dengan berbagai orang dan departemen dengan efektif.
Misalnya, karyawan yang memiliki kemampuan belajar dan berkolaborasi dengan cepat dapat dengan cepat memahami konsep-konsep baru, memanfaatkan sumber daya pelatihan yang tersedia, dan bekerja sama secara efektif dalam tim. Mereka dapat beradaptasi dengan kebutuhan kerja yang berubah dan dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan bersama.
Cara mengembangkan agility
HR dan pemimpin memiliki peran kunci dalam membantu tim atau karyawan mengembangkan kemampuan agility. Berikut adalah beberapa strategi dan contoh program pelatihan dan pengembangan yang dapat mendukung peningkatan agility.
Identifikasi kebutuhan pelatihan
HR dan pemimpin dapat melakukan evaluasi untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yang spesifik terkait dengan pengembangan agility. Ini dapat melibatkan survei karyawan, analisis keterampilan, dan pemetaan kebutuhan berdasarkan tujuan strategis perusahaan.
Pelatihan berbasis kemampuan beradaptasi
Pelatihan untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi dapat mencakup simulasi perubahan dalam lingkungan kerja atau pelatihan untuk mengatasi ketidakpastian. Contoh lain adalah workshop tentang teknik penyelesaian masalah yang cepat dan efektif.
Stimulasi kreativitas dan inovasi
Workshop kreativitas dan inovasi dapat membantu karyawan mengembangkan pola pikir kreatif. Proyek-proyek inovatif atau program “hackathon” internal juga dapat memberikan platform bagi karyawan untuk mengaplikasikan ide-ide baru mereka.
Pengembangan keterampilan kolaborasi
Pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kolaborasi dapat mencakup simulasi proyek tim, pelatihan komunikasi yang efektif, atau penggunaan platform kolaboratif digital untuk memfasilitasi kerja tim.
Pemberdayaan karyawan untuk inisiatif pembelajaran sendiri
HR dapat menyediakan akses ke platform pembelajaran mandiri dan mendukung karyawan dalam membuat rencana pengembangan pribadi. Ini dapat melibatkan memberikan akses ke kursus online, webinar, atau sumber daya pembelajaran digital.
Proyek cross-functional atau rotasi jabatan
Memberikan peluang kepada karyawan untuk bekerja dalam proyek cross-functional atau rotasi jabatan dapat memperluas pandangan mereka, meningkatkan keterampilan adaptasi, dan memperkuat kerjasama antar departemen.
Itulah tadi penjelasan mengenai agility dan manfaatnya. perhatian terhadap komponen-komponen agility ini memungkinkan perusahaan dan HR untuk membangun tim yang responsif terhadap perubahan, mendorong inovasi, dan bekerja secara kolaboratif.
Pengembangan karyawan dalam aspek-aspek ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan pengembangan yang terfokus, pengakuan terhadap usaha kreatif, serta menciptakan lingkungan kerja yang mendukung eksperimen dan pembelajaran berkelanjutan.
Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan bahwa sumber daya manusia mereka siap menghadapi tantangan dan peluang dalam dunia bisnis yang dinamis.
Untuk membantu Anda membentuk karyawan agar memiliki agilitas tinggi, gunakan software Mekari Talenta yang memiliki berbagai fitur untuk tingkatkan produktivitas. Fitur seperti Performance Management dapat membantu HR memantau performa karyawan.
Sementara itu, fitur Talent Development bisa membantu karyawan memetakan kompotensi dan memberikan pelatihan sesuai minat dan bakat dari masing-masing karyawan.
Hubungi tim sales kami untuk mengetahui fitur-fitur lainnya lebih lanjut dan coba gratis demo aplikasi Mekari Talenta sekarang juga.