Di dalam sebuah perusahaan, terdapat tiga tingkatan manajemen yang saling berkaitan dan dibutuhkan agar pengelolaan manajemen di sebuah perusahaan menjadi lancar.
James A.F Stoner, seorang profesor dari Fordham University menjelaskan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, bentuk pengorganisasian, pengarahan, dan juga merupakan upaya pengendalian.
Upaya tersebut merupakan upaya yang dilakukan oleh semua anggota perusahaan untuk penggunaan semua sumber daya yang ada di perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu.
Singkatnya, manajemen adalah bagaimana kita mengelola sumber daya untuk mencapai tujuan dengan berbagai alat yang tersedia.
Di dalam manajemen sendiri ada tingkatan-tingkatan yang semuanya berkorelasi untuk mencapai tujuan bersama. Apa saja tingkatannya dan bagaimana perannya? Simak selengkapnya.
Tingkatan atau strata manajemen di perusahaan
Tiga tingkatan manajemen yang umum ditemukan dalam perusahaan mencakup tiga tingkatan:
- Manajemen Puncak (Top Management)
- Manajemen Menengah (Middle Management)
- Manajemen Bawah (Low Management)
Setiap tingkatan memiliki peran dan tanggung jawab khusus dalam pengelolaan dan pengambilan keputusan. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing tingkatan tersebut:
Manajemen Puncak (Top Management)
Manajemen puncak berisi pemimpin tingkat tertinggi dalam organisasi, seperti CEO (Chief Executive Officer), Presiden, atau Direktur Utama.
Peran dan tanggung jawab:
- Bertanggung jawab untuk menetapkan visi, misi, dan tujuan strategis organisasi.
- Mengambil keputusan strategis yang mempengaruhi keseluruhan arah perusahaan.
- Berinteraksi dengan pemegang saham, pihak eksternal, dan mungkin pihak berwenang lainnya untuk mengambil sebuah keputusan penting.
Fokus utama:
- Strategi jangka panjang dan pencapaian tujuan utama organisasi.
- Kepemimpinan dan arahan strategis.
Manajemen Menengah (Middle Management)
Peran dan tanggung jawab:
- Terletak di antara manajemen puncak dan manajemen lini pertama.
- Bertanggung jawab untuk menerapkan keputusan dan strategi yang ditetapkan oleh manajemen puncak.
- Mengelola dan mengkoordinasikan operasi sehari-hari di tingkat departemen atau unit.
- Melakukan pengambilan keputusan yang lebih operasional dan taktis.
Fokus utama:
- Menerjemahkan strategi tingkat atas ke dalam tindakan operasional.
- Koordinasi dan pengelolaan kinerja di tingkat departemen atau divisi.
Baca juga: Bagaimana Struktur Organisasi Perusahaan Startup yang Ideal?
Manajemen Bawah (Lower Management)
Peran dan tanggung jawab:
- Terlibat langsung dalam kegiatan operasional sehari-hari.
- Bertanggung jawab untuk memimpin dan mengawasi pekerjaan karyawan operasional.
- Menerapkan kebijakan dan prosedur organisasi di tingkat yang lebih operasional.
- Memberikan bimbingan dan dukungan langsung kepada karyawan.
Fokus utama:
- Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sehari-hari.
- Manajemen dan supervisi langsung terhadap karyawan operasional.
Setiap tingkatan manajemen memiliki peran unik dalam mencapai tujuan organisasi.
Top management fokus pada arah strategis dan pengambilan keputusan tingkat tinggi, middle management memastikan implementasi efektif dari keputusan tersebut di tingkat operasional, dan lower management berada di garis depan untuk memimpin dan mengelola pekerjaan sehari-hari.
Kerjasama dan komunikasi antar tingkatan manajemen sangat penting untuk mencapai kinerja yang optimal di seluruh organisasi.
Peran dan fungsi di setiap tingkat manajemen
Setiap peran kunci dalam tingkatan manajemen memiliki fungsi khusus dalam lima fungsi manajemen utama, yaitu pengambilan keputusan, perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian.
Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing peran di setiap tingkat manajemen:
1. Manajer Eksekutif (CEO) dan Direksi (Tingkat Puncak):
Pengambilan keputusan:
- Menetapkan kebijakan dan strategi tingkat tinggi yang memandu arah organisasi.
- Mengambil keputusan strategis yang mempengaruhi organisasi secara keseluruhan.
Perencanaan:
- Menetapkan visi, misi, dan tujuan strategis untuk organisasi.
- Membuat keputusan jangka panjang yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan.
Pengorganisasian:
- Menetapkan struktur organisasi dan alokasi sumber daya utama.
- Menunjuk pemimpin fungsional dan memastikan keberlanjutan struktur organisasi.
Kepemimpinan:
- Memberikan arahan dan inspirasi kepada seluruh organisasi.
- Membentuk budaya perusahaan dan nilai-nilai yang diinginkan.
Pengendalian:
- Memantau kinerja organisasi secara keseluruhan.
- Mengevaluasi kepatuhan terhadap kebijakan dan strategi.
Baca juga: Membangun Struktur Organisasi Perusahaan Kecil dan UMKM
2. Manajer Fungsional (Tingkat Menengah):
Pengambilan keputusan:
- Mengambil keputusan taktis dan operasional untuk mendukung kebijakan organisasi.
- Membuat keputusan dalam batas wewenang fungsional mereka.
Perencanaan:
- Menerjemahkan tujuan organisasi menjadi rencana tindakan fungsional.
- Menyusun rencana dan program kerja yang sesuai dengan strategi organisasi.
Pengorganisasian:
- Mengelola departemen atau unit fungsional.
- Menetapkan tugas dan tanggung jawab fungsional.
Kepemimpinan:
- Membimbing dan memberdayakan tim fungsional mereka.
- Mendorong kolaborasi dan koordinasi antar departemen.
Pengendalian:
- Memonitor dan mengevaluasi kinerja fungsional.
- Menetapkan standar kinerja dan memastikan kepatuhan.
3. Supervisor atau Manajer Operasional (Tingkat Bawah):
Pengambilan keputusan:
- Mengambil keputusan operasional sehari-hari.
- Menyelesaikan masalah segera di tingkat operasional.
Perencanaan:
- Menerjemahkan rencana fungsional ke dalam tugas dan tanggung jawab harian.
- Mengorganisir pekerjaan tim untuk mencapai tujuan operasional.
Pengorganisasian:
- Menyusun tugas dan tanggung jawab karyawan lini pertama.
- Mengawasi pelaksanaan tugas harian dan alokasi sumber daya.
Kepemimpinan:
- Memberikan arahan langsung kepada karyawan dalam pelaksanaan tugas.
- Membangun hubungan kerja yang positif dan memotivasi tim.
Pengendalian:
- Memantau kinerja operasional sehari-hari.
- Melakukan evaluasi kinerja karyawan dan memberikan umpan balik.
Pentingnya menentukan peran di setiap tingkat manajemen
Berikut adalah beberapa hal yang membuat penentuan peran di setiap tingkat manajemen menjadi penting.
Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
Struktur manajemen yang jelas membantu mendefinisikan tanggung jawab dan hierarki di dalam organisasi.
Dengan membagi pekerjaan menjadi tugas dan tanggung jawab yang terdefinisi dengan baik, setiap anggota tim mengetahui peran mereka.
Hal ini menghindari tumpang tindih tanggung jawab dan memungkinkan pekerjaan diselesaikan dengan lebih efisien.
Ketika setiap orang tahu apa yang diharapkan dari mereka dan siapa yang bertanggung jawab atas setiap aspek pekerjaan, waktu dan sumber daya dapat dimanfaatkan secara lebih optimal, meningkatkan produktivitas keseluruhan.
Memfasilitasi koordinasi dan komunikasi
Struktur manajemen yang jelas menciptakan jalur komunikasi yang terorganisir. Setiap tingkatan manajemen memiliki peran dan kewenangan tertentu, dan hal ini membantu dalam mengalirkan informasi secara efisien.
Koordinasi antar departemen atau unit menjadi lebih mudah karena garis komunikasi dan tanggung jawab telah ditetapkan.
Struktur yang terorganisir juga mengurangi risiko terjadinya salah paham atau ketidakjelasan, meningkatkan efektivitas kolaborasi dan koordinasi di dalam organisasi.
Memastikan fokus yang sesuai dengan tanggung jawab masing-masing tingkat
Struktur manajemen menentukan fungsi dan tanggung jawab setiap tingkatan. Dengan adanya struktur yang jelas, setiap tingkat manajemen dapat fokus pada tugas dan keputusan yang relevan dengan perannya.
Top management lebih fokus pada pengambilan keputusan strategis, middle management berfokus pada pelaksanaan strategi dan koordinasi di tingkat departemen, sedangkan lower management lebih terlibat dalam pengawasan operasional sehari-hari.
Hal ini memastikan bahwa sumber daya dan energi diarahkan sesuai dengan tujuan dan tanggung jawab masing-masing tingkat, menciptakan efisiensi dan keberlanjutan operasional.
Itulah tadi penjelasan mengenai masing-masing tingkatan manajemen. Secara keseluruhan, peran kunci pada setiap tingkatan manajemen saling melengkapi.
Hal ini untuk memastikan bahwa organisasi dapat mencapai tujuannya secara efisien dan efektif melalui pengambilan keputusan yang tepat, perencanaan yang baik, pengorganisasian yang efektif, kepemimpinan yang kuat, dan pengendalian yang ketat.
Kemudian, jika Anda ingin memiliki struktur organisasi serta manajemen administrasi karyawan yang lebih efisien, Anda bisa menggunakan software HRIS Mekari Talenta.
Mekari Talenta memiliki fitur yang membantu Anda meningkatkan efisiensi pengelolaan karyawan dengan berbagai fitur seperti manajemen performa, manajemen kehadiran, hingga absensi online.
Pelajari Mekari Talenta lebih lanjut dengan hubungi sales kami sekarang juga dan coba demo aplikasinya secara gratis.