Skema penggajian karyawan dan pegawai yang baik perlu menjadi satu hal yang turut diperhatikan oleh perusahaan. Skema yang menjadi bagian dari sistem penggajian karyawan di suatu perusahaan sendiri sebenarnya merupakan suatu hal yang dapat membantu perusahaan untuk mengelola gaji karyawan.
Istilah penggajian karyawan sebenarnya lebih sering disebut sistem payroll dan hal ini merupakan suatu sistem yang dapat berguna untuk membantu perusahaan dalam mengelola berbagai macam hal yang berkaitan dengan gaji karyawan. Bahkan kegunaannya ini juga termasuk untuk mempermudah HR dalam membuat slip gaji karyawan yang lebih mudah. Sedangkan gaji sendiri pada dasarnya merupakan hal yang berkaitan dengan balas jasa atas apa yang telah diterima dari pekerja.
Gaji diberikan kepada para pekerja atau karyawan dalam bentuk uang dan dilakukan dengan berdasarkan waktu tertentu tepatnya dari perusahaan tempatnya bekerja. Pentingnya gaji bagi karyawan ini tentu saja membuat perusahaan manapun tidak ingin sampai melakukan kesalahan dalam melakukan perhitungannya. Memang perhitungan gaji ini haruslah dilakukan dengan sangat tepat sehingga tidak akan sampai merugikan karyawan.
Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang nantinya dapat berguna untuk membantu perusahaan dalam mengatur penggajian karyawan. Jadi nantinya dapat dibuat sebuah skema penggajian yang benar sehingga perusahaan bisa melakukan perhitungan gaji karyawan secara tepat dan memberikan gaji sebesar jumlah yang memang telah menjadi hak dari masing-masing karyawan.
Data Dalam Skema Penggajian Karyawan Dan Pegawai Yang Baik
Pada skema penggajian karyawan ini tentunya dibutuhkan berbagai macam data. Dengan adanya data maka proses pembayaran gaji karyawan dapat dilakukan dengan tepat baik dalam jumlah hitungannya maupun waktunya. Hingga akhirnya penerimaan gaji oleh karyawan bisa tepat waktu dan tidak sampai terlambat. Beberapa data yang dibutuhkan dalam skema sistem penggajian antara lain sebagai berikut.
Data Konstan
Jenis data pertama yang dibutuhkan untuk dapat membantu skema sistem penggajian karyawan pada suatu perusahaan adalah data konstan. Yang dimaksud dengan data konstan ini sebenarnya mengacu pada data yang tetap. Dengan kata lain data ini tidak akan berubah terutama dalam sistem penggajian. Data konstan biasanya hanya perlu dimasukkan sekali saja tepatnya di bagian awal. Data jenis ini tidak perlu dimasukkan ke dalam sistem secara berkala atau pada tiap periode pembayaran gaji.
Data konstan pada dasarnya dapat berubah tepatnya jika terjadi suatu pembaruan data dari pekerja atau karyawan. Berbagai item yang termasuk ke dalam data konstan antara lain nama karyawan dan Nomor Pokok Wajib Pajak atau NPWP. Selain itu data konstan mencakup pula status pernikahan dan jumlah tanggungan serta jumlah penghasilan tidak kena pajak. Data jenis ini juga meliputi jumlah gaji dan divisi tempat bekerja serta iuran BPJS.
Data Variabel
Selanjutnya ada pula jenis data lainnya dalam skema penggajian karyawan dan pegawai yang baik, yaitu data variable. Data variable ini merupakan jenis data yang tidak tetap dan umumnya selalu mengalami perubahan tepatnya di tiap periode pembayaran gaji. Oleh karena itu biasanya data variable ini perlu dimasukkan ke dalam skema sistem penggajian tepatnya di setiap periode pembayaran.
Beberapa item yang termasuk ke dalam jenis data variabel ini antara lain jumlah jam atau hari kerja. Selain itu termasuk pula jumlah cuti dan izin serta sakit. Tak lupa pula jenis lain yang juga termasuk ke dalam jenis data variabel adalah hari libur serta penghasilan dan potongan pajak kumulatif.
Prosedur Skema Penggajian Karyawan dan Pegawai Yang Baik
Adapun terdapat beberapa prosedur dalam skema penggajian karyawan dan pegawai yang baik. Beberapa prosedur tersebut antara lain yaitu seperti yang tertera berikut di bawah ini.
Sistem Penggajian Karyawan
Sistem penggajian pada dasarnya mengatur berbagai macam prosedur yang membuat perusahaan dapat mencari dan menyeleksi atau bahkan memecat karyawan. Sistem ini juga meliputi usaha untuk mengendalikan pembayaran gaji para karyawan. Tentunya pelaksanaan prosedur ini bergantung pada kebijakan perusahaan masing-masing yang memiliki kebutuhan berbeda antara yang satu dengan yang lain.
Pencatat Waktu Hadir
Prosedur lainnya yang juga perlu dihadirkan dalam sistem penggajian adalah pencatat waktu hadir. Prosedur ini dapat membantu perusahaan untuk dapat melakukan pencatatan terhadap waktu kehadiran para karyawan tepatnya dengan menggunakan sistem kehadiran pada masing-masing perusahaan. Biasanya prosedur ini menggunakan media atau peralatan berupa sistem absensi digital dan penggunaan kartu serta absensi sidik jari ataupun absensi berbasis web dan absensi biometrik.
Pencatat Waktu Kerja
Hal lain yang juga menjadi bagian dari prosedur sistem penggajian adalah pencatat waktu kerja. Pencatatan ini dilakukan untuk mengetahui jumlah jam kerja dari masing-masing karyawan. Normalnya setiap karyawan bekerja selama 8 jam saja dalam sehari. Jika memang lebih dari 8 jam maka perusahaan bisa mencatatnya sebagai waktu lembur.
Pembuatan Daftar Gaji
Selanjutnya ada pula pembuatan daftar gaji yang dilakukan dengan berdasar pada surat keputusan. Surat keputusan ini isinya antara lain mencakup pengangkatan pekerja yang baru dan pemberhentian karyawan serta kenaikan pangkat ataupun penurunan pangkat. Sehingga mampu mendukung skema penggajian karyawan dan pegawai yang baik secara optimal.
Distribusi Biaya Gaji
Ada pula prosedur distribusi gaji yang pastinya disalurkan kepada tiap divisi terkait. Dalam hal ini distribusi biaya gaji bisa berfungsi untuk mengendalikan biaya serta untuk menghitung harga pokok produk.
Pembayaran Gaji
Yang terakhir adalah pembayaran gaji yang memiliki kaitan erat dengan bidang akuntansi dan keuangan. Bidang akuntansi pada dasarnya membuat perintah pengeluaran kas sehingga divisi keuangan dapat menulis cek untuk proses pembayaran gaji. Sedangkan fungsi keuangan sendiri berfungsi untuk mencairkan cek tersebut serta mengirimkan gaji ke rekening setiap karyawan.
Sistem Penggajian Karyawan yang Baik
Skema penggajian karyawan dan pegawai yang baik bisa terjadi jika di dalamnya terdapat berbagai sistem dan prosedur penggajian yang tepat. Bahkan skema penggajian meliputi pula seluruh data serta prosedur yang telah dijabarkan masing-masing di atas. Sebaiknya menghitung gaji karyawan bisa dilakukan dengan menggunakan payroll software yang mencakup data konstan dan data variabel yang didapat. Data tersebut lalu diproses untuk kemudian digunakan dalam melakukan penentuan besar gaji dari masing-masing karyawan.
Seperti payroll software dari Talenta yang menawarkan fitur payroll yang mempercepat proses penghitungan setiap komponen payroll secara akurat juga sesuai dengan hak karyawan dan ketentuan pemerintah. Anda juga dapat mendapatkan keuntungan lainnya dari penggunaan software payroll Talenta, kunjungi tautan berikut untuk lebih lengkapnya: https://www.talenta.co/fitur/software-payroll/.
Untuk dapat melakukan hal ini dengan tepat dan cepat serta praktis maka HRD perusahaan bisa menggunakan aplikasi yang berkaitan dengan penggajian dan kepegawaian. Nantinya perhitungan gaji pokok dan insentif serta pemotongan pajak dan BPJS bisa dilakukan dengan rincian yang tepat. Hingga akhirnya HRD perusahaan dapat membuat slip serta daftar gaji dari seluruh karyawan.
Skema penggajian karyawan dan pegawai yang baik pada dasarnya memang dibuat dengan tujuan untuk dapat memudahkan kinerja pihak manajemen. Terutama dalam melakukan pengaturan atau pengelolaan serta pembayaran gaji kepada setiap karyawan yang bekerja di perusahaan. Adanya sistem penggajian dengan skema yang benar tentunya membuat perusahaan dapat menekan angka kesalahan atau kekeliruan. Hingga tidak akan sampai terjadi suatu masalah besar mengenai gaji karyawan ke depannya.