Resign Massal: Pengertian, Pemicu, dan Cara Mencegahnya

Tayang
05 Dec, 2023
Diperbarui
20 Maret 2024

Resign massal adalah suatu fenomena di mana sejumlah besar karyawan dalam waktu yang bersamaan mengundurkan diri dari perusahaan. Hal ini terjadi contohnya ketika di akhir masa pandemi di mana banyak gelombang pekerja yang resign bersamaan. Istilah ini dikenal sebagai great resignation.

Dalam awal 2022 saja, terhitung sekitar 20 juta orang mengundurkan diri di Amerika Serikat dalam kurun waktu Januari hingga Mei.

Hal ini juga berdampak pada karyawan Twitter. Setelah Elon Musk menjadi pemilik Twitter, ia melakukan PHK massal dan membuat peraturan baru untuk jam kerja yang lebih panjang. Karyawan diminta untuk tetap menjadi bagian Twitter atau berhenti untuk menanggapi keputusan ini.

Pada akhirnya, sebagian besar karyawan memutuskan untuk resign dari Twitter dibandingkan harus bekerja lebih ekstra.

Apa saja yang menjadi pemicu resign massal ini? Simak penjelasannya di artikel berikut ini.

Pemicu resign massal

ilustrasi resign

Resign massal atau pemutusan hubungan kerja bersama-sama oleh sejumlah karyawan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa pemicu umum resign massal.

Ketidakpuasan terhadap kondisi kerja

Beban kerja yang berlebihan merupakan salah satu keluhan yang paling umum ditemukan di kalangan karyawan. Selain itu, beban kerja yang besar terkadang tidak didukung dengan adanya alat atau sumber daya yang cukup untuk menyelesaikannya.

Akibatnya, hal-hal ini juga menjadi pemicu ketidakpuasan karyawan terhadap kondisi kerja mereka.

Ketidakpuasan terhadap kepemimpinan

Gaya kepemimpinan yang tidak efektif atau otoriter juga dapat menjadi pemicu resign karyawan secara massal.

Pemimpin dapat mencerminkan kualitas. Ketika pemimpin tidak kompeten, karyawan tidak memiliki sosok figur yang dapat dijadikan contoh.

Pemimpin tidak kompeten sendiri ada banyak contohnya. Misalnya, tidak bisa memberikan arahan yang jelas, terlalu menekan anak buahnya, kurangnya transparansi dan komunikasi, atau tidak memiliki pendirian tetap.

Sifat-sifat seperti ini yang bisa menjadi bahan pertimbangan anak buah mereka untuk keluar dari perusahaan.

Ketidakpuasan terhadap gaji dan tunjangan

Gaji yang dianggap tidak sebanding dengan tanggung jawab atau kontribusi karyawan merupakan salah satu faktor penting yang bisa menentukan apakah karyawan memutuskan untuk resign atau tidak.

Kurangnya kenaikan gaji atau tunjangan yang memadai ditambah dengan pekerjaan yang berat akan membuat karyawan berpikir dua kali untuk melanjutkan karier di perusahaan tersebut.

Perubahan organisasi

Merger atau akuisisi perusahaan yang mengakibatkan perubahan budaya atau struktur organisasi juga dapat menjadi pemicu lain terjadinya resign massal.

Terlebih jika perubahan tersebut berdampak secara signifikan ke pekerjaan dan juga kesejahteraan karyawan.

Adanya restrukturisasi dapat menyebabkan pemangkasan pekerjaan atau perubahan signifikan dalam tugas dan tanggung jawab.

Baca juga: Hak Karyawan Resign yang Harus Dipenuhi Perusahaan

Cara mencegah resign massal

Mencegah resign massal di perusahaan melibatkan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif, memenuhi kebutuhan karyawan, dan merespon secara efektif terhadap perubahan.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah resign massal.

Komunikasi yang efektif

Pastikan terdapat saluran komunikasi yang terbuka antara pimpinan dan karyawan. Jangan lupa sampaikan informasi perusahaan secara transparan, terutama terkait perubahan besar atau kebijakan baru.

Evaluasi kesejahteraan karyawan

Tinjau dan perbarui program kesejahteraan karyawan, termasuk manfaat, tunjangan, dan kebijakan kerja yang mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Pengembangan karier dan pelatihan

Sediakan kesempatan untuk pengembangan karir dan pelatihan agar karyawan merasa ada jenjang karier yang jelas. Dorong karyawan untuk terus meningkatkan keterampilan mereka.

Kompensasi yang kompetitif

Pastikan bahwa gaji dan tunjangan yang ditawarkan sesuai dengan tingkat tanggung jawab dan kontribusi karyawan. Sediakan sistem penilaian yang adil atau insentif bagi karyawan yang berprestasi.

Manajemen konflik yang efektif

Perusahaan juga perlu menanggapi konflik secara proaktif dan adil ketika sebuah masalah muncul. Terkadang, penanganan dari perusahaan juga memegang peran penting untuk mencegah eskalasi masalah menjadi lebih besar.

Jangan lupa sediakan saluran pengaduan yang aman dan rahasia untuk karyawan.

Reaksi cepat terhadap perubahan

Jika perusahaan mengalami perubahan besar, pastikan untuk mengelola perubahan tersebut dengan baik, memberikan dukungan yang diperlukan, dan menyediakan klarifikasi yang cukup.

Jangan lupa untuk lakukan survei atau mekanisme pengukuran lainnya untuk memonitor tingkat kepuasan karyawan dan mengidentifikasi potensi masalah sejak dini.

Itulah tadi sedikit penjelasan mengenai resign massal dan apa yang menjadi pemicunya. Memang, resign tidak dapat dihindari. Tapi jika dilakukan secara massal, berarti ada indikasi bahwa permasalahan justru terletak dari sisi perusahaannya.

Dengarkan karyawan, lakukan perubahan, dan buat lingkungan kerja yang justru membuat mereka betah bekerja lebih lama. Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, perusahaan dapat secara efektif mencegah hal yang menjadi pemicu resign massal.

Kemudian, agar sistem administrasi perusahaan Anda lebih baik, Anda bisa menggunakan software HRIS Mekari Talenta.

Mekari Talenta memiliki sejumlah solusi yang bisa menjawab kebutuhan Anda terkait pengelolaan HR yang lebih sederhana dan efisien, seperti payroll otomatis dan pengelolaan kehadiran.

Ketahui Mekari Talenta lebih lanjut dengan berkonsultasi bersama tim sales kami dan coba gratis demo aplikasinya sekarang.

Image
Jordhi Farhansyah
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.
WhatsApp Hubungi sales