Ketahui Pola Cuti Karyawan untuk Persiapan Arus Cuti

Tayang
06 Dec, 2023
Diperbarui
20 Maret 2024

Secara umum, pengertian cuti pegawai adalah sebuah kewajiban bagi perusahaan dan hak bagi semua karyawan. Macamnya pun berbeda-beda tergantung pada keperluan dan kebutuhan karyawan.

Oleh karena itu, pemerintah mengatur dengan jelas mengenai aturan cuti karyawan swasta dan PNS ini melalui Undang-undang tentang Cuti Karyawan.

Perusahaan pun dapat menambahkan aturan tersebut ke dalam peraturan perusahaan atau perjanjian kerja selama tidak melanggar aturan pemerintah. Untuk cuti sendiri, terdapat pola cuti karyawan yang bisa diketahui. Artinya, ada beberapa kondisi atau momen di mana akan banyak karyawan yang mengajukan cuti.

Sebaliknya, akan ada bulan-bulan di mana karyawan akan meningkat produktivitasnya karena jumlah karyawan yang cuti menurun atau lebih sedikit dibanding bulan lainnya.

Tentu Anda tidak ingin perusahaan menurun produktivitas dan kinerjanya hanya karena banyaknya karyawan yang mengambil cuti, bukan? Karena bagaimanapun juga cuti tersebut adalah hak mereka sebagai karyawan.

Maka dari itu, Anda sebagai HR perlu juga mengetahui pola cuti karyawan dilihat dari waktu mengajukan cuti, jenis cuti yang paling banyak diambil, dan sebagainya.

Dengan begitu, Anda akan lebih siap mempersiapkannya. Apa saja yang harus disiapkan?

Pola Cuti Karyawan

Pola cuti karyawan

Pola cuti ini adalah hasil penelitian dari Namely.com pada tahun 2014 tentang infografik tujuan dan/atau alasan karyawan mengajukan cuti selama 1 tahun tersebut.

1. Waktu yang Paling Umum untuk Mengajukan Cuti

Rata-rata karyawan mengambil cuti yang dekat dengan hari libur panjang atau hari yang ada di tengah-tengah libur panjang yang biasa dikenal dengan hari kejepit.

Namun, 27% karyawan mengajukan cuti dari hari Jumat sehingga mereka dapat libur hingga hari Minggu. Tentu dengan ketentuan hari kerja hanya sampai hari Jumat.

2. Alasan yang Paling Banyak Digunakan

Selama tahun 2014, alasan yang paling banyak digunakan untuk mengajukan cuti adalah menikah. Artinya, karakteristik perusahaan adalah perusahaan yang karyawannya masih banyak yang lajang atau belum menikah.

Hal semacam ini dapat dijadikan bahan mengambil keputusan terkait gaji, tunjangan, dan sebagainya. Kemudian disusul dengan alasan sakit, liburan, acara keluarga, dan seterusnya.

Upacara keagamaan tidak termasuk dalam alasan tersebut karena pemerintah sudah memberlakukan kewajiban memberikan cuti bersama pada beberapa hari raya keagamaan.

3. Periode yang Paling Banyak Diambil untuk Cuti

Jumlah hari yang diambil karyawan dalam sekali mengambil cuti bervariasi, namun paling lama ada pada musim panas.

Musim panas sendiri ada pada bulan Juni hingga Agustus. Rata-rata setiap karyawan akan mengambil cuti untuk 2,34 hari. masih berhubungan dengan poin pertama, kebanyakan karyawan mengambil cuti pada bulan-bulan tersebut untuk menikah.

Sedangkan karyawan yang mengambil cuti dengan alasan sakit paling tinggi ada pada musim hujan, yaitu 17% lebih tinggi daripada musim biasanya.

4. Jumlah Karyawan yang Paling Banyak Mengajukan Cuti

Namun bulan Desember adalah waktu di mana banyak sekali karyawan yang mengajukan cuti. Bahkan paling banyak daripada bulan-bulan lainnya.

Selain adanya cuti bersama Hari Raya Natal, bulan Desember juga erat kaitannya dengan libur tahun baru. Beberapa menganggap musim dingin waktu yang tepat menghabiskan waktu bersama keluarga.

Tips Mempersiapkan Arus Cuti

pola cuti karyawan

1. Berikan Kontrol yang Lebih Ketat Pada Waktu Tertentu

Melihat pola diatas, tentu Anda akan melihat pada bulan-bulan tertentu kantor akan sepi karena banyak karyawan yang cuti. Dampak buruknya adalah kesulitan dalam mempertahankan produktivitas perusahaan.

Maka dari itu, pastikan semua karyawan sudah menyelesaikan tugas-tugas mereka sebelum pergi cuti. Terlebih pada waktu-waktu libur panjang seperti akhir tahun.

2. Pastikan Tim Kerja Membagi Tugas dengan Baik

Pencegahan yang paling baik tentu dengan mengingatkan dan memantau pembagian tugas dalam suatu tim kerja. Akan lebih baik jika komunikasi tim berjalan dengan baik sehingga pembagian tugas dan koordinasi juga semakin lancar.

Tidak akan ada cerita laporan kerja tim terlambat karena ada beberapa karyawan yang mengambil cuti.

3. Gunakan Teknologi untuk Mengelola Cuti

Teknologi sudah menjadi kewajiban dalam mengelola karyawan perusahaan masa kini. Salah satu teknologi yang tak boleh ketinggalan adalah aplikasi HR atau aplikasi karyawan.

Berbagai fitur di dalamnya akan membantu Anda sebagai HR mengelola data dan administrasi karyawan. Termasuk mengelola cuti karyawan dengan sistem online.

Cuti online akan menghindarkan karyawan dari hangusnya jatah cuti dan kemungkinan buruk lainnya. Tentu manfaat yang paling penting adalah efektivitas dan efisiensi.

Mekari Talenta adalah aplikasi HR dengan banyak fitur yang sudah dipercaya banyak perusahaan di Indonesia. Belum tahu banyak tentang Mekari Talenta? Lihat di sini.

Tertarik untuk mencoba Mekari Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo aplikasinya dengan tim sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami.

Image
Novia Widya Utami
Seorang digital strategist yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang penulisan dan pemasaran. Memiliki antusias dan keahlian berfokus di content strategy, ghostwriting, UX writing, editing, copywriting, dan digital marketing.