Setiap perusahaan selalu mengenal yang namanya turnover rate atau rumus turnover. Istilah lain dari turnover rate sendiri adalah labor turnover atau disingkat LTO. Definisi dari istilah tersebut merupakan tingkat perputaran karyawan pada sebuah perusahaan didasarkan atas jumlah karyawan yang resign di periode waktu tertentu. Proses perhitungan LTO didasarkan atas rumus turnover.
Hasil LTO atas rumus turnover disarankan tidak tinggi untuk menciptakan lingkungan yang produktif dan saling support. Jika hasilnya tinggi maka bisa dipastikan perusahaan akan mengalami masalah di bagian produktivitas sehingga jumlah kegiatan bisnis tidak bisa mencapai target. Sedangkan retensi sendiri berbanding terbalik dengan LTO. Kita akan membahas secara lebih terperinci mengenai istilah turnover.
Definisi dan penyebab turnover
Pada dasarnya turnover merupakan tingkat karyawan yang keluar perusahaan akibat berhenti di periode waktu tertentu. Sebagian besar kasus ini terjadi akibat karyawan merasa tidak betah berlama-lama di sebuah perusahaan akibat lingkungan kerja yang kurang nyaman, organisasi yang kurang baik, maupun jenis pekerjaan yang dianggap berat. Apabila jumlah karyawan yang bahagia semakin banyak umumnya akan memberikan dampak positif seperti menjadi loyal dan merasa dilibatkan di banyak proyek. Tentunya hal ini juga harus mempertimbangkan benefit karyawan juga.
Perusahaan perlu mengendalikan tingkat turnover melalui kegiatan tertentu. Salah satunya adalah tidak menyetujui karyawan yang hendak resign bila punya performa yang baik. Karyawan yang resign bisa ditanyakan apa penyebabnya mereka tidak ingin bekerja di perusahaan seperti permasalahan gaji, sistem kerja yang kurang menyenangkan, maupun jenjang karir yang tidak memuaskan. Dengan kata lain dan turnover sendiri bisa diartikan pemberhentian karyawan yang tidak disebabkan oleh PHK, pensiun, atau memilih melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Jadi kita bisa menarik kesimpulan bahwa salah satu penyebab seorang karyawan memutuskan resign tapi disebabkan oleh keinginan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Kita juga akan membahas tentang macam-macam turnover dan definisinya:
- Turnover akibat kesanggupan karyawan
Pada dasarnya jenis dari turnover yang pertama didasarkan atas kesanggupan karyawan. Kesanggupan karyawan yang dimaksud bisa berupa sukarela maupun tidak sukarela. Contoh dari penyebab resign yang bersifat sukarela adalah prospek jenjang karir, geografi, pemikiran pribadi dari perusahaan lain yang dianggap lebih menjanjikan.
Kemudian kita akan membahas mengenai contoh dari turnover yang bersifat tidak suka rela. Misalkan saja turnover yang disebabkan oleh ketidak kuatan mental karyawan terhadap peraturan perusahaan dan ketidaklengkapan infrastruktur di tempat kerja.
- Turnover disebabkan oleh fase fungsionalitas
Jenis turnover yang berikutnya juga dibagi menjadi dua kelompok yakni fungsional dan disfungsional. Bisa dikatakan sebagai fungsional saat pegawai memiliki kemampuan yang tidak mumpuni, tidak loyal terhadap rekan kerja, atau mengundurkan diri karena mengacau di tempat kerja.
Sedangkan kelompok yang kedua berupa disfungsional. Contoh dari kasus fase disfungsional adalah pegawai berkemampuan tinggi yang memilih untuk mundur dari perusahaan di saat-saat yang genting atau krisis. Tentu saja turnover yang satu ini sangat disayangkan oleh perusahaan.
- Turnover atas bentuk pengendalian
Turnover yang didasarkan atas contoh pengendalian juga dibagi menjadi dua jenis yakni terkendali dan dikendalikan. Pada jenis yang dikendalikan atau terkendali maka pemberi kerja bisa mempengaruhi banyak aspek. Kemudian golongan tidak dikendalikan lebih pada karyawan memang dikendalikan oleh argumen-argumen yang bukan berasal dari pemberi kerja.
Penyebab Karyawan Turnover
Selesai dengan pembahasan berbagai jenis turnover sekarang kita akan membahas tentang apa saja yang menjadi penyebabnya dengan lebih mendetail. Beberapa penyebabnya bisa langsung Anda simak pada poin-poin berikut.
- Beban kerja
Setiap pekerjaan memiliki beban kerja yang berbeda-beda. Ada kalanya suatu pekerjaan memiliki beban kerja yang berat dan membuat tidak betah. Beban kerja yang terlalu berat bisa saja menyebabkan pegawai mengalami masalah dalam menyesuaikan diri. Tak jarang para pegawai tersebut akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari suatu pekerjaan.
- Kepuasan gaji dan benefit karyawan
Setiap orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Apabila pegawai merasa gajinya kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup maka ketidakpuasan terhadap gaji bisa menjadi salah satu penyebab turnover.
Ditambah lagi jumlah gaji antara karyawan yang satu dengan lainnya berbeda-beda termasuk dalam hal tunjangan. Ketidakadilan dalam pemberian tunjangan bisa menyebabkan terjadinya turnover. Itulah mengapa suatu perusahaan perlu untuk memperhatikan benefit karyawan
- Kenyamanan kerja
Penyebab lainnya yang bisa membuat pegawai memilih untuk resign adalah mengenai kenyamanan kerja atau kepuasan kerja. Terdapat beberapa hasil pengkajian yang menunjukkan turnover meningkat pada saat kepuasan kerja dinilai tidak tinggi oleh pegawai.
- Lama kerja yang singkat
Durasi pekerjaan juga bisa menjadi salah satu pertimbangan karyawan ingin menetap di suatu perusahaan atau resign. Namun tingkat resign yang lebih tinggi terjadi pada durasi pekerjaan yang terlalu sedikit. Sebagian besar pekerjaan yang memiliki durasi sedikit terjadi pada karyawan kontrak maupun freelance.
- Lingkungan
Lingkungan kerja yang saling mendukung antara pegawai dengan pegawai lainnya bisa membuat betah. Dengan kata lain lingkungan kerja suatu perusahaan perlu untuk tidak saling menyalahkan apabila terdapat hasil pekerjaan yang kurang baik.
Jika seseorang menemukan ada hal yang tidak baik segera lakukan perbaikan. Hal ini tentu berlaku pada semua karyawan dan tidak perlu menyalahkan orang. Sebagai gantinya Anda bisa memilih untuk memberikan nasehat sambil bercanda terhadap karyawan yang performanya kurang baik.
Rumus turnover karyawan dan penjelasannya
Anda sudah mengetahui rumus turnover yang sering dipakai suatu perusahaan dalam periode waktu tahunan. Berdasarkan rumus turnover di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah karyawan yang diterima dan keluar harus memiliki nilai yang dekat satu sama lain. Bagian karyawan yang diterima tidak boleh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah karyawan keluar.
Jika sampai jumlah karyawan diterima lebih sedikit daripada yang keluar maka perusahaan bisa-bisa kekurangan pegawai untuk menjalankan operasionalnya. Setelah mengetahui rumus turnover maka Anda perlu mengetahui biaya-biaya yang memiliki sangkut paut dengan rumus turnover. Mengenai biaya-biaya yang berkaitan dengan rumus turnover bisa Anda simak dibawah ini.
- Biaya rekrutmen
Setiap kali perusahaan membuka lowongan yang baru karena ada pegawai resign maka harus menanggung biaya rekrutmen dan pertahanannya. Itu semua akan menyita waktu bagian HRD dan staf SDM lainnya. Kemudian terdapat biaya relokasi serta pemindahan karyawan yang diterima. Perusahaan harus memperhitungkan seluruh biaya biaya tersebut.
- Biaya training
Setiap karyawan yang baru masuk di perusahaan tetap memerlukan training meskipun mereka sudah mengantongi kompetensi tertentu. Training sendiri juga memerlukan biaya baik dari segi pemberian materi maupun pemanggilan orang-orang yang ahli dalam bidangnya.
Apalagi dalam proses persiapan dan pelaksanaan training menyita banyak waktu pegawai termasuk supervisor. Perusahaan harus memperhitungkan biaya lembur juga. Tentu saja training perlu ditekan biayanya tetapi tetap memperhitungkan kualitas dari materi yang disampaikan.
- Biaya produktivitas
Setiap kali terdapat pegawai yang melakukan resign maka ada tugas yang tertunda. Perusahaan akan kehilangan produktivitas tertentu ditambah lagi perusahaan juga perlu untuk melakukan training terhadap karyawan yang baru diterima. Apabila karyawan yang resign merupakan seorang sales atau marketing besar kemungkinan terdapat pelanggan hilang juga.
- Dana pemberhentian
Perusahaan terkadang juga harus melakukan biaya tertentu untuk mencegah terjadinya pemberhentian terhadap pegawai. Dana pemberhentian juga bisa berkaitan dengan wawancara resign pegawai oleh supervisor. Terkadang juga terdapat sejumlah biaya yang dituntut oleh karyawan secara hukum.
Aplikasi Employee Self Service
Bukan hal yang mudah untuk HR dalam menghitung rumus turnover secara manual. Perlu mengumpulkan data-data dari karyawan yang resign dalam periode waktu tertentu. Untuk mempermudah kinerja dalam menghitung dan mendapatkan database karyawan resign maka pihak HR bisa menggunakan aplikasi employee self service.
Aplikasi tersebut biasanya juga memiliki kegunaan lain tidak hanya membantu karyawan dalam menyampaikan keinginan resign. Kegunaan dari aplikasinya sendiri berfungsi untuk pengelolaan data karyawan seperti izin cuti maupun mengisi daftar hadir online. Pada bagian pengelolaan data juga sekaligus dipakai untuk menyimpan data-data pegawai. Misalkan saja data ulang tahun, praktikal jenjang karir di perusahaan, penggajian, dan juga nomor rekening bank.
Bahkan aplikasi ini juga bisa dipakai untuk memberikan peringatan ketika ada kontrak seorang karyawan telah habis. HR bisa mencari track record sang karyawan apakah perlu diperpanjang kontrak atau tidak. Jika memang track record yang baik maka dapat dilakukan perpanjangan. Namun juga berlaku hal sebaliknya ketika seorang pegawai punya performa yang dinilai kurang bagus.
Karyawan juga bisa memanfaatkan aplikasinya untuk mengajukan cuti sakit atau ada keperluan lainnya. Bagian HR bisa memberikan tanda tangan jika memang masih memiliki jatah cuti. Mengenai jatah cuti sendiri bisa diperiksa secara otomatis asalkan terhubung dengan internet.
Atasan juga bisa melakukan pengecekan terhadap pengajuan cuti dari karyawannya tanpa harus bertatap muka. Para atasan bisa memberikan tanda tangan yang tersimpan melalui online. Aplikasinya selalu mencatat pinjaman karyawan yang nantinya akan dipotong sebagian dari gaji bulanan. Talenta menjadi salah satu  aplikasi employee self service terbaik saat ini yang dapat Anda akses pada: https://www.talenta.co/fitur/employee-self-service-ess/.
Apabila Anda sedang mencari software yang bisa dipakai untuk menghitung rumus turnover tahunan gunakan saja talenta. Perangkat lunak tersebut dapat diinstal di Smartphone maupun desktop untuk memudahkan kinerja para HRD. Bagian pengunduhan bisa dilakukan melalui Google Play Store maupun App Store. Pastikan hanya pilih talenta yang dikembangkan oleh perusahaan bernama Mekari.
Selain itu, Talenta dilengkapi dengan fitur pengelola tunjangan karyawan yang menawarkan fitur pemberian benefit karyawan berupa akses gaji lebih awal tanpa adanya potongan biaya atau tambahan bunga dan tidak mempengaruhi arus kas perusahaan. Kunjungi link berikut untuk lebih lengkapnya: https://www.talenta.co/fitur/mekari-flex/benefit-karyawan/.
Sudah banyak perusahaan-perusahaan terkenal dengan skala nasional maupun internasional yang menggunakan perangkat lunak talenta. Setidaknya jumlahnya sudah sampai lebih dari 3500 perusahaan memutuskan untuk memanfaatkan talenta dalam pegawai. Contoh perusahaannya adalah Hyundai, go-jek, Angkasa Pura sarana digital, dan lain-lain.
Mengenai penjajakan lebih lanjut sebelum memutuskan menggunakan talenta maka klien bisa menghubungi bagian sales talenta. Konsultasi dapat dilakukan melalui meeting tatap muka offline maupun online. Setiap pebisnis yang tertarik bisa mendapatkan live demo dahulu untuk proses penjajakan.
Nantinya karyawan akan mendapatkan sejumlah benefit karyawan, seperti mampu mencetak slip gaji karena semua sudah tersimpan di database. Selain itu karyawan juga bisa memohon diberikan reimbursement setiap kali selesai pergi dinas.
Dengan kata lain akan ada waktu yang dihemat. Bisa semakin berfokus menyelesaikan apa yang menjadi tugasnya.