Klasifikasi Pakaian Kerja yang Bisa Diterapkan di Perusahaan

Tayang
27 Jun, 2023
Diperbarui
20 Maret 2024

Klasifikasi pakaian kerja disesuaikan dengan profesi atau kebijakan perusahaan.

Di beberapa tempat, penampilan formal sangat penting karena merupakan simbol profesionalisme.

Tapi di lain tempat ada yang membebaskan pakaian karyawannya karna lebih mengutamakan kenyaman dalam bekerja.

Beberapa perusahaan memiliki kebijakan untuk menggunakan pakaian formal bagi karyawannya, bahkan ada yang harus mengenakan seragam.

Contohnya Pegawai Negeri Sipil, pegawai BUMN, dan lainnya.

Pakaian formal dinilai dapat menunjukkan profesionalitas dan kredibilitas karyawan.

Selain itu, juga menunjukkan respek dan representasi perusahaan ketika karyawan mengunjungki rekan perusahaan atau pelanggan.

Namun ada juga HR perusahaan yang memberikan kebebasan dalam berpakaian.

Perusahaan-perusahaan ini hanya memberi saran pada karyawannya untuk berpakaian ‘bebas tapi sopan’.

Namun ‘bebas tapi sopan’ tidak menjelaskan secara spesifik apa yang harus dipakai.

Ada juga perusahaan yang memiliki kebijakan di mana karyawan bisa berpakaian kasual, umumnya merupakan perusahaan startup.

Memberikan kebebasan untuk karyawan dalam memilih pakaian kerja dinilai dapat meningkatkan produktivitas karyawan.

Sebab, dengan memilih pakaian kerjanya sendiri, karyawan akan lebih merasa dihargai dan diberikan kebebasan untuk memilih cara nyaman mereka dalam bekerja.

Menerapkan budaya perusahaan bebas namun tetap produktif dengan cara tersebut bisa membuat perusahaan dan karyawan sama-sama mendapatkan hal positif.

Tidak akan ada kejenuhan karyawan terkait pakaian yang mungkin akan berdampak pada produktivitas karyawan.

Kebijakan mengenai pakaian kerja memang berbeda-beda, umumnya bergantung dengan bidang kerja, industri perusahaan maupun profesi.

Berikut ini adalah klasifikasi pakaian kerja serta contoh-contohnya yang bisa diterapkan di perusahaan:

Pakaian Kerja Bisnis Profesional

Dalam kategori ini, karyawan diharuskan tampil dengan pakaian formal.

Tampilan bisnis profesional lebih sering digunakan saat kunjungan bisnis atau menemui client perusahaan.

Selain itu, pakaian kerja bisnis profesional ini bisa diterapkan pada pekerjaan yang mengedepankan kredibilitas karyawan.

Sebagai contoh, pakaian yang dipakai presenter berita di TV dipakai sebagai bentuk profesionalisme, kredibilitas, dan respek terhadap penonton mereka dan pembawaan berita mereka.

Bagi laki-laki, contoh pakaian di dalam kategori ini adalah:

  • Setelan jas dengan dasi
  • Celana bahan
  • Kemeja formal
  • Blazer
  • Sepatu pantofel
  • Aksesoris seperti jam tangan kulit

Bagi perempuan, contoh pakaian di dalam kategori ini adalah:

  • Setelan jas dengan rok
  • Kemeja formal
  • Stocking
  • Sepatu yang menutup jari
  • Makeup sewajarnya

Proses HR jadi lebih cepat dengan software HR terautomasi Mekari Talenta.

Pakaian Bebas Sopan

Pakaian ini sering dipakai saat kegiatan sehari-hari bekerja di kantor.

Jenis pakaian ini merupakan jenis pakaian yang paling sering dipakai pada perusahaan-perusahaan yang mengedepankan kenyamanan kerja karyawan.

Dalam kategori pakaian ini, karyawan dibebaskan memilih warna baju apa yang akan dipakainya, sehingga mereka lebih bisa mengekspresikan diri.

Bagi laki-laki, contoh pakaian di dalam kategori ini adalah:

  • Kemeja
  • Jaket atau sweater
  • Dasi
  • Celana bahan
  • Celana Jeans
  • Turtleneck
  • Sepatu formal

Bagi perempuan, contoh pakaian di dalam kategori ini adalah:

  • Kemeja
  • Sweater
  • Celana atau rok bahan
  • Blus
  • Sepatu formal

Pakaian Kasual

Pakaian kerja berikut ini adalah pakaian yang tidak terlalu mengikat atau bebas.

Beberapa perusahaan tidak mementingkan pakaian yang dipakai oleh karyawannya, dan membebaskan cara mereka berpakaian. Dengan maksud pakaian kasual.

Dengan ketentuan, pakaian yang karyawan pakai masih dapat diterima oleh rekan kerja yang lain.

Biasanya, perusahaan yang menggunakan pakaian kerja casual adalah perusahaan startup yang isi dari perusahaan tersebut mayoritas adalah anak muda.

Perusahaan semacam itu umumnya mengedepankan ide dan kreatifitas dari karyawan dibandingkan mengukur kredibilitas dari penampilan karyawan.

Bagi laki-laki, contoh pakaian di dalam kategori ini adalah:

  • T-shirt
  • Sweater atau jaket
  • Kaos berkerah
  • Jeans
  • Sepatu sneakers

Bagi perempuan, contoh pakaian di dalam kategori ini adalah:

  • T-shirt
  • Sweater atau jaket
  • Celana jeans
  • Sepatu kasual

Seperti itulah sekiranya jenis-jenis dan juga contoh pakaian yang terdapat di perusahaan-perusahaan pada umumnya.

Tentu, semua pakaian tersebut adalah untuk pekerja yang bekerja di dalam ruangan. Akan berbeda lagi untuk mereka yang bekerja di luar ruangan atau pekerja lapangan

Mengenai pakaian kerja biasanya sudah dibicarakan dari proses rekrutmen, apakah ada seragam atau pakaian dengan ketentuan tertentu. Untuk proses rekrutmen karyawan baru sendiri sudah banyak perusahaan yang menggunakan aplikasi rekrutmen karyawan online untuk membantu proses rekrutmen.

Pakaian untuk karyawan juga perlu disesuaikan dengan kondisi dan pekerjaan.

Selain pakaian, ada kebijakan-kebijakan perusahaan lain yang harus diperhatikan oleh karyawan maupun HRD.

Agar setiap kebijakan dapat dipatuhi dan berjalan dengan baik,  HR perusahaan dapat menggunakan software HR terbaik seperti Mekari Talenta.

Mekari Talenta memungkinkan Anda memberitahukan kepada seluruh karyawan terkait kebijakan baru perusahaan melalui fitur ‘Announcement’.

Selain itu, HR perusahaan akan dimudahkan dalam pengelolaan dan mengontrol pelaksanaan kebijakan seperti jam kerja, absensi, penggajian, cuti, lembur, pajak karyawan, dan lainnya.

Mekari Talenta juga memungkinkan Anda memberitahukan kepada seluruh karyawan terkait kebijakan baru perusahaan melalui fitur ‘Announcement’.

Pelajari fitur-fitur dan kemudahan yang akan Anda dapatkan dari Mekari Talenta.

Tertarik untuk mencoba Mekari Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Mekari Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami.

Image
Ervina Lutfi
Seorang product manager berpengalaman, juga kontributor yang rutin memproduksi tulisan seputar HR, bisnis, dan pemasaran dengan pembahasan teliti, terstruktur, serta mudah dipahami.