Ingin Berhenti Kerja? Pertimbangkan 5 Hal Penting Ini!

By Ervina LutfiPublished 25 Feb, 2017 Diperbarui 20 Maret 2024

Ada suatu kelegaan ketika mendapatkan pekerjaan yang sudah lama diincar. Rencana untuk keluar yatau berhenti kerja akhirnya bisa dilakukan.

Terbesit sebuah keraguan untuk mengutarakan tujuan resign kepada atasan tentu sebuah hal yang sangat wajar, apalagi jika sudah bekerja dalam jangka waktu yang lama.

Sebelum Anda menyetujui offering letter dan mengajukan surat resign kepada atasan, ada baiknya Anda mempertimbangkan 5 hal penting berikut:

Sebelum Berhenti Kerja, Selesaikan Pekerjaan yang Tertunda

Buktikan kepada atasan bahwa pekerjaan Anda sudah selesai, jangan biarkan atasan menahan Anda karena masih banyak pekerjaan yang tertunda dan belum diselesaikan.

Selain itu, menyelesaikan pekerjaan sebelumnya merupakan bentuk apresiasi dan profesionalitas Anda dalam bekerja.

Menyelesaikan pekerjaan sebelumnya juga membuat Anda mendapatkan kesan baik kepada rekan terutama atasan Anda yang nantinya akan membantu Anda dalam membangun networking.

Baca juga: LRT Jakarta Bagikan Tips dalam Mengelola Karyawan Milenial

Hapus File Personal di Komputer Kantor

Ketika bekerja, Anda mungkin seringkali menyimpan hal-hal pribadi di komputer. Karena seperti diketahui, komputer atau laptop kantor menjadi daily driver Anda.

Jika Anda masih memiliki file personal di komputer kantor, ada baiknya segera dihapus. CV, foto-foto pribadi, bahkan segera sign out dari email pribadi dan akun sosial media Anda.

Hal ini dilakukan untuk mencegah karyawan lain tidak menggunakan file tersebut untuk keperluan yang tidak bisa dipertanggung-jawabkan.

Tetap Jaga Rahasia

Ketika hendak berhenti kerja, seringkali ada rasa ingin menumpahkan segalanya ke siapa pun; kekesalan, kekecewaan, atau bahagia sekalipun.

Namun satu hal yang perlu diingat, menjaga rahasia dan tetap tenang harus tetap dilakukan hal ini tentu agar pace kerja di menit-menit terakhir Anda tetap terjaga.

Ada beberapa perusahaan yang “usil” memberikan pekerjaan berlipat menjelang kepindahan Anda bekerja di kantor lain. Maka tetap tenang dan jaga kerahasiaan kepindahan Anda.

Selain itu, Anda juga tetap menjaga rahasia dan aib lingkungan kerja baik kepada pihak luar maupun dalam kantor. Hal ini tentu sebagai bentuk profesionalitas Anda. Lagi pula jika Anda menumpahkan semuanya, networking Anda bisa hancur.

Baca juga: Turnover Karyawan Jadi Masalah Menakutkan Perusahaan, Apa Solusinya?

Delegasikan Pekerjaan Anda kepada Penanggung-Jawab Berikutnya

Mendelegasikan pekerjaan Anda kepada penanggung-jawab pekerjaan wajib Anda lakukan sebelum resign. Hal ini agar mempermudah perusahaan mengelola pekerjaan Anda.

Berikan semua akses data, file pekerjaan terakhir Anda, hingga nomor telepon klien atau orang-orang yang berhubungan langsung dengan Anda.

Intinya, komunikasikan seluruh proses pekerjaan yang dilakukan kepada penanggung-jawab sementara agar bagian pekerjaan yang Anda lakukan mudah diakses.

Pilih Waktu yang Tepat untuk Berhenti Kerja

Cari waktu untuk bertemu langsung kepada atasan Anda. Ceritakan alasan mengapa Anda mengundurkan diri serta waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum resign

Pastikan Anda keluar dari pekerjaan Anda di waktu yang tepat. Jangan berhenti sebelum pekerjaan-pekerjaan Anda selesai atau bahkan berhenti ketika workload perusahaan lagi besar-besarnya.

Selain itu, jangan ajukan resign sebelum Anda benar-benar menandatangani surat kontrak kerja dengan perusahaan baru. Hal ini agar Anda tidak menganggur selagi resign.

Apa yang  Harus Dilakukan Perusahaan Menghadapi Karyawan Terbaik yang Berhenti Kerja?

Jika telah terlanjur menghadapi karyawan terbaik yang ingin berhenti kerja ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama, perbaik sistem tata kelola perusahaan.

Jangan salah, sistem tata kelola yang buruk bisa menyebabkan karyawan Anda tidak betah. Misalnya telat membayar gaji, sulit mengakomodasi kebutuhan karyawan, atau sulitnya akses absensi.

Kedua, rekrut kembali mereka. Bagaimana caranya? Kini, Anda bisa melakukan retensi karyawan dengan sebuah sistem yang disebut HRIS software.

Dengan Software HRIS, Anda bisa mengelola karyawan menjadi lebih baik mulai dari on-boarding hingga retensi karyawan. Anda bisa melakukan perekrutan kembali dengan mudah melalui sistem tersebut.

Salah satu yang terbaik di Indonesia adalah Talenta. Software HRIS Talenta mampu mengakomodasi kebutuhan HR terkini dengan segala kemudahan yang disediakan.

Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Coba Gratis Aplikasi HRIS Talenta Sekarang!

Image
Ervina Lutfi
Kontributor yang rutin memproduksi tulisan seputar HR dan bisnis, dengan pembahasan teliti, terstruktur, dan mudah dipahami.