7 Pertanda Seorang HR Harus Move On dari Spreadsheet!

By Ervina LutfiPublished 07 Sep, 2022 Diperbarui 20 Maret 2024

“TransAlta, perusahaan Power Generator terbesar di Canada kehilangan 24 Juta Dollar karena terjadi “cut-and-paste” error yang tidak terdeteksi di Spreadsheet.”

Sebagai staff HR, data-data seperti absensi karyawan, payroll, cuti dan lembur, sampai laporan pajak tentunya memerlukan data entry pada Spreadsheet yang memakan waktu yang lama.

Apakah Anda masih menggunakan Spreadsheet di tempat kerja? Spreadsheet masih menjadi pilihan umum dalam mengelola data, membuat laporan, sampai mengukur keberhasilan dalam sesuatu laporan.

Dengan semakin kompleks nya situasi pekerjaan HR dan Recruiter, human error sangat mudah terjadi dan terkadang terdapat hal yang tidak terdeteksi ketika menggunakan Spreadsheet.

Teknologi HR yang semakin fungsional dan serbaguna kini membuat banyak professional sadar bahwa sudah saatnya merubah kebiasaan lama dan mencoba kesempatan baru

Apakah banyak terjadi kerugian ketika Anda menggunakan Spreadsheet?

Jika 5 tanda di bawah ini sudah terjadi dengan Anda sebagai staff HR, waktunya untuk mencoba teknologi baru yang mempermudah pekerjaan Anda!

1. Sulit untuk menyelidiki data error

Sulit untuk menemukan data eror di spreadsheet HR

Menurut study dari Dartmouth College, 94% persen orang yang menggunakan Spreadsheet akan mengalami data error.

Walaupun sekarang banyak software Spreadsheet berbasis Cloud yang dapat diakses oleh banyak orang dalam 1 file, kemungkinan error atau data hilang akan semakin besar dikarenakan semakin banyak orang yang memiliki akses untuk edit, memodif, atau menghapus data tersebut.

2. Masalah sekuritas

Dengan menggunakan Spreadsheet untuk data-data krusial yang Anda miliki, Staff HR Anda dapat dengan mudah mencuri database perusahaan hanya dengan copy paste tanpa Anda tahu, atau kemungkinan terburuknya: dihapus.

3. Mudah terjadi human error

Sebagai seorang HR, data-data penggajian merupakan data yang memerlukan fokus terlebih dikarenakan seorang HR harus menghitung jumlah absen karyawan, pemotongan pajak, allowance yang didapatkan, dan lainnya yang berhubungan dengan penggajian.

Tentunya memerlukan banyak waktu dikarenakan HR harus mengcheck data tersebut satu persatu lagi, dan jika terdapat 1 komponen yang salah saja, semua nominal numerik nya akan salah hitungan.

4. Data entry membutuhkan banyak waktu

Waktu Anda habis untuk Data Entry? Jika Anda memakai spreadsheet, jawaban nya pasti “iya”.

Penghitungan klaim reimbursement kantor, jumlah absen dan cuti, pajak yang karyawan miliki tentunya membutuhkan banyak waktu untuk melakukan Data Entry.

5. Siapa yang benar-benar memiliki Master Data?

Ketika si A mengupdate data Spreadsheet yang diberikan oleh B via email, Anda tetap harus merubah secara manual di file master Anda.

Lalu siapa yang benar-benar memiliki Master Data dari file tersebut dan manakah data Spreadsheet yang paling update?

6. Kapan terakhir Anda berfokus kepada Pengembangan Diri dan Karir?

Coba hitung dalam 1 minggu berapa jam Anda terjebak dalam spreadsheet, dan berapa jam Anda berfokus kepada pekerjaan Anda yang lain.

Jika jam untuk spreadsheet lebih banyak, sudah waktunya Anda mencari solusi lain!

Zaman sekarang karyawan lebih sadar dalam memperhatikan inovasi-inovasi yang diberikan oleh perusahaan dan bagaimana cara perusahaan tersebut dalam menjalin hubungan dengan karyawan.

Sebagai seorang HR, Anda membutuhkan teknologi yang dapat membantu Anda untuk lebih berfokus dalam memahami kebutuhan SDM dan rekrutmen di perusahaan.

7. Anda Sudah Perlu Menggunakan Software HR Mekari Talenta

Jika Anda ingin melakukan langkah strategis dan menambahkan nilai lebih kepada Perusahaan, saatnya Anda mempercayakan masalah administrasi dengan Software HR Mekari yang tepat, akurat, dan terpercaya.

Mekari Talenta sebagai Software HR Andalan di Indonesia hadir untuk membantu Anda untuk berfokus kepada 1 aspek utama perusahaan: Sumber Daya Manusia. Coba sekarang.

 

Image
Ervina Lutfi
Kontributor yang rutin memproduksi tulisan seputar HR dan bisnis, dengan pembahasan teliti, terstruktur, dan mudah dipahami.