Insight Talenta 7 min read

Pengertian Sistem Evaluasi Kinerja dan Tujuannya

By Mekari TalentaPublished 05 Jun, 2023 Diperbarui 20 Maret 2024

Apa itu sistem evaluasi kinerja? Untuk memahami hal tersebut, Anda perlu ketahui dulu kalau Evaluasi kinerja adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui hasil kerja dari karyawan dan juga organisasi.

Di dalam perusahaan, pasti ada banyak karyawan yang bekerja sesuai jabatannya masing-masing.

Mereka memiliki kepribadian dan cara kerja yang berbeda-beda.

Namun tetap pada intinya adalah memberikan kinerja yang terbaik untuk perusahaan.

Perusahaan sendiri juga pasti juga ingin tahu bagaimana kinerja masing-masing karyawan.

Maka dari itu, dibuatkanlah proses evaluasi kinerja.

Bisa dibilang, evaluasi kinerja adalah sebuah langkah yang penting untuk dilakukan.

Pada dasarnya, perusahaan harus tahu sudah sampai mana kinerja yang diberikan oleh setiap karyawannya.

Dengan evaluasi kinerja, maka perusahaan tahu bagaimana penilaian pekerjaan mereka.

Selain itu evaluasi kinerja juga sudah pasti memiliki tujuan.

Apa saja tujuannya? Berikut penjelasan lengkapnya untuk Anda.

Pengertian Evaluasi Kinerja

sistem evaluasi kinerja

Sebelum masuk ke dalam pembahasan tujuan dari evaluasi kinerja, mari membahas pengertian evaluasi kinerja lebih dalam.

Seperti yang sudah dituliskan di atas, evaluasi kinerja adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui hasil kerja dari karyawan dan juga organisasi. Namun tidak hanya berhenti di situ saja.

Evaluasi kinerja yang benar juga harus dilakukan secara sistematis.

Dengan penilaian yang sistematis, maka penilaian juga akan lebih memiliki dasar, dibandingkan hanya membahas kinerja secara umum saja.

Hasilnya adalah perusahaan bisa tahu apa saja yang dibutuhkan oleh karyawan untuk hari-hari ke depan.

Selain itu, tiap karyawan juga menjadi lebih tahu apa tanggung jawab mereka.

Ditambah lagi, mereka juga tahu apa saja yang harus diperbaiki di dalam proses pekerjaan mereka agar bisa memberikan performa lebih baik.

Evaluasi kinerja juga sering dilakukan untuk melihat apakah karyawan tersebut bisa mendapatkan bonus atau promosi jabatan.

Jadi tidak hanya berdampak positif untuk kinerja saja, tetapi juga dari segi jabatan dan materi.

Itulah mengapa evaluasi kinerja menjadi penting pada hari ini.

Talenta blog banner

Pengertian Evaluasi Kinerja Menurut Para Ahli

Evaluasi kinerja merupakan proses yang penting dalam manajemen sumber daya manusia yang bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja individu atau tim dalam mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan.

Berikut adalah pandangan beberapa ahli mengenai evaluasi kinerja:

  1. Menurut Robert Bacal, evaluasi kinerja adalah proses sistematik yang dilakukan secara teratur untuk menilai kinerja individu atau kelompok dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi ini dapat berdasarkan pada standar kualitatif dan kuantitatif serta melibatkan pengumpulan data, penilaian, dan umpan balik kepada individu terkait.
  2. Menurut Gary Dessler, evaluasi kinerja adalah proses pengukuran dan penilaian terhadap hasil kerja individu atau kelompok berdasarkan pada tujuan dan standar yang telah ditetapkan. Evaluasi ini melibatkan pengumpulan data, penilaian objektif, umpan balik, dan pembahasan mengenai kinerja.
  3. Menurut George T. Milkovich dan Jerry M. Newman, evaluasi kinerja adalah proses sistematis yang digunakan untuk menilai kinerja individu dalam mencapai tujuan pekerjaan dan organisasi. Evaluasi ini melibatkan pengumpulan data, penilaian berdasarkan pada standar kinerja, umpan balik, dan pengembangan rencana perbaikan kinerja.
  4. Menurut Edwin B. Flippo, evaluasi kinerja adalah penilaian yang dilakukan terhadap kinerja individu atau kelompok dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi ini melibatkan pengumpulan data, penilaian berdasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan, umpan balik kepada individu terkait, dan pengembangan rencana pengembangan kinerja.
  5. Menurut Dessler (2015), penilaian kinerja adalah proses evaluasi kinerja karyawan saat ini atau masa lalu secara relatif terhadap standar kinerja yang telah ditetapkan.
  6. Menurut Sastrohadiwiryo (2002) menjelaskan bahwa penilaian kinerja adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajemen atau supervisor untuk menilai kinerja tenaga kerja dengan membandingkan kinerja mereka dengan deskripsi pekerjaan yang telah ditetapkan dalam periode tertentu, biasanya setiap akhir tahun.
  7. Menurut Mathis dan Jacson (2006), penilaian kinerja adalah proses evaluasi sejauh mana karyawan berhasil menjalankan pekerjaan mereka dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan, dan hasil evaluasi tersebut kemudian dikomunikasikan kepada karyawan.
  8. Menurut Byras dan Rue (2006) menjelaskan bahwa penilaian kinerja adalah proses evaluasi dan komunikasi mengenai sejauh mana karyawan berhasil dalam menjalankan tugas mereka, serta menyusun rencana pengembangan untuk karyawan tersebut.
  9. Menurut Irianto (2001) menjelaskan bahwa penilaian kinerja adalah proses berkelanjutan yang melaporkan prestasi kerja dan kemampuan karyawan dalam periode waktu tertentu, yang menjadi dasar untuk mempertimbangkan tindakan selanjutnya.

Dalam keseluruhan, evaluasi kinerja memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja individu atau kelompok, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan mengembangkan rencana perbaikan atau pengembangan kinerja.

Tujuan dan Fungsi Dibuatnya Evaluasi Kinerja Karyawan

Ada banyak alasan mengapa suatu perusahaan wajib melakukan evaluasi kinerja karyawan.

Tetapi dari sekian banyak manfaat, manfaat utama evaluasi kinerja karyawan yaitu menciptakan sistem penilaian dan penghargaan yang efektif bagi karyawan suatu perusahaan.

Evaluasi kerja yang efektif memiliki masukan positif dan mana saja poin-poin yang harus diperbaiki oleh karyawan.

Maka dari itu, para karyawan bisa mengetahui kelebihan yang bisa dipertahankan dan kelemahannya bisa diperbaiki.

1. Aspek penghargaan

Evaluasi kinerja karyawan merupakan suatu momentum untuk para manajer untuk mengukur kinerja seorang karyawan maupun tim selama dalam jangka waktu tertentu.

Maka dari hasil tersebut manajer bisa menentukan siapa yang menjadi karyawan terbaik dan memberikan bonus kepada karyawan terbaik tersebut.

Bagi karyawan sendiri, mendapatkan penghargaan dari perusahaan dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan tersendiri.

Karyawan akan bahagia dan mempunyai motivasi tinggi sehingga memiliki produktifitas tinggi pula.

Oleh karena itu bisa memberikan keuntungan juga pada perusahaan.

2. Tahu aspek yang harus diperbaiki

Keunggulan dari evaluasi kinerja karyawan salah satunya bisa menunjukkan banyak aspek yang bisa diperbaiki oleh karyawan agar bisa bekerja secara efektif.

Namun, evaluasi kinerja karyawan tersebut sifatnya positif bukan menjadi suatu hal yang negatif.

Misal, karyawan bisa menjelaskan berbagai kesulitan terkait pekerjaan selama proses evaluasi kinerja.

Apabila seorang karyawan memiliki kemampuan yang kurang, oleh karena itu perusahaan bisa memberikan kesempatan untuk karyawan ikut dalam program pelatihan.

3. Instrumen penting dalam melindungi perusahaan secara hukum

Perusahaan mempunyai hak untuk memutus hubungan kerja apabila karyawan yang bekerja tersebut tidak mampu menjalankan kewajiban, melakukan kesalahan yang sangat fatal, atau memiliki masalah lain yang berpengaruh signifikan pada perusahaan.

Setiap perusahaan wajib menyimpan hasil evaluasi kinerja karyawan dalam bentuk dokumen.

Dokumen ini bertujuan untuk bentuk antisipasi pada mantan karyawan yang datang untuk melakukan gugatan pada perusahaan.

Jadi, mungkin orang-orang yang di-PHK karena alasan tertentu.

4. Metode perbandingan orang

Salah satu maksud dan fungsi dari proses evaluasi karyawan yaitu dengan membandingkan orang per orang.

Hasil tersebut bisa menjadi pengukuran untuk melakukan perbandingan.

Jadi, dapat disimpulkan karyawan mana yang lebih produktif.

5. Metode pengembangan SDM

Maksud dan tujuan terakhir dari evaluasi karyawan ini ialah untuk bisa mengembangkan dan kualitas kerja karyawan sebagai SDM (sumber daya manusia) di perusahaan.

Dalam jangka waktu tertentu, baik secara kualitas dari potensi diri ataupun didorong oleh perusahaan.

Apa Tujuan Utama Dari Sistem Evaluasi Kinerja?

Tujuan utama dari sistem evaluasi kinerja adalah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan kinerja individu: Sistem evaluasi kinerja bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan dalam menjalankan tugas mereka. Dengan mengetahui hal ini, perusahaan dapat memberikan umpan balik yang konstruktif kepada karyawan untuk membantu mereka meningkatkan kinerja mereka secara individu.
  2. Meningkatkan kinerja organisasi: Dengan mengukur dan mengevaluasi kinerja karyawan, perusahaan dapat mengidentifikasi tren dan pola yang membantu mereka dalam mengambil keputusan strategis untuk meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Evaluasi kinerja dapat membantu mengidentifikasi area di mana perusahaan perlu melakukan perbaikan atau perubahan untuk mencapai tujuan organisasi.
  3. Mengidentifikasi pengembangan dan pelatihan: Sistem evaluasi kinerja dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan pengembangan dan pelatihan karyawan. Dengan mengetahui area di mana karyawan membutuhkan peningkatan, perusahaan dapat menyusun program pelatihan yang tepat untuk membantu karyawan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan.
  4. Pengambilan keputusan penggajian dan promosi: Evaluasi kinerja juga menjadi dasar untuk pengambilan keputusan terkait gaji, kenaikan pangkat, dan promosi. Hasil evaluasi kinerja dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kontribusi karyawan dan membantu dalam mengambil keputusan yang adil dan objektif terkait penghargaan dan pengakuan.
  5. Meningkatkan komunikasi dan hubungan kerja: Evaluasi kinerja memberikan kesempatan bagi manajer dan karyawan untuk berkomunikasi secara terbuka tentang tujuan, ekspektasi, dan tantangan dalam pekerjaan. Ini dapat meningkatkan hubungan kerja, membangun saling pengertian, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih kooperatif dan produktif.

Secara keseluruhan, tujuan utama dari sistem evaluasi kinerja adalah untuk meningkatkan kinerja individu dan organisasi, mengidentifikasi kebutuhan pengembangan dan pelatihan, mengambil keputusan terkait penggajian dan promosi, serta meningkatkan komunikasi dan hubungan kerja.

Jenis-jenis Metode Penilaian Kerja

Menurut Mathis dan Jackson (2006), berdasarkan orientasi waktu yang digunakan, penilaian kinerja dibagi menjadi dua yaitu penilaian kinerja berorientasi masa lalu dan masa depan.

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Metode penilaian kinerja berorientasi masa lalu

Metode penilaian kinerja yang berorientasi masa lalu (past oriented evaluation methods) dilakukan berdasarkan masa lalu.

Dengan mengevaluasi prestasi kinerja di masa lalu, karyawan dapat memperoleh umpan balik dari upaya-upaya mereka.

Umpan balik ini selanjutnya bisa mengarah kepada perbaikan-perbaikan prestasi setelah dilakukan evaluasi kinerja.

Teknik-teknik penilaian ini adalah sebagai berikut:

  • Skala peringkat (rating scale). Penilaian prestasi di mana para penilai diharuskan melakukan suatu penilaian yang berhubungan dengan hasil kerja karyawan dalam skala-skala tertentu, mulai dari yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi.
  • Daftar pertanyaan. Metode ini menggunakan formulir isian yang menjelaskan beraneka macam tingkat perilaku bagi suatu pekerjaan tertentu. Penilai hanya perlu memilih pernyataan yang menggambarkan karakteristik dan hasil kerja karyawan.
  • Metode dengan pilihan terarah. Salah satu sasaran dasar pendekatan pilihan ini adalah untuk mengurangi dan menyingkirkan kemungkinan berat sebelah penilaian dengan memaksakan suatu pilihan antara pernyataan-pernyataan deskriptif yang kelihatannya memiliki nilai yang sama.
  • Metode peristiwa kritis. Metode ini merupakan pemilihan yang mendasarkan pada catatan yang dibuat penilai atas perilaku karyawan yang sangat kritis, seperti sangat baik atau sangat jelek di dalam melaksanakan pekerjaan.
  • Metode catatan prestasi. Metode ini berkaitan erat dengan metode peristiwa kritis, yaitu catatan penyempurnaan, yang banyak digunakan oleh professional.
  • Skala peringkat dikaitkan dengan tingkah laku. Metode ini merupakan suatu cara penilaian prestasi kerja karyawan untuk kurun waktu tertentu di masa lalu dengan mengaitkan skala peringkat prestasi kerja dengan perilaku tertentu.
  • Metode peninjauan lapangan. Penilai turun ke lapangan bersama-sama dengan ahli dari SDM. Spesialis SDM mendapat informasi dari atasan langsung perihal prestasi karyawannya, lalu mengevaluasi berdasarkan informasi tersebut.
  • Tes dan observasi prestasi kerja. Berdasarkan pertimbangan dan keterbatasan, penilaian prestasi dapat didasarkan pada tes pengetahuan dan keterampilan, berupa tertulis dan peragaan, syaratnya tes harus valid dan reliabel.

2. Metode penilaian kinerja berorientasi masa depan

Metode penilaian kinerja berorientasi masa depan berfokus pada kinerja masa mendatang dengan mengevaluasi potensi karyawan atau menetapkan sasaran kinerja di masa mendatang secara bersama-sama antara pimpinan dengan karyawan.

Metode penilaian kinerja berorientasi masa depan mencakup:

  • Penilaian diri sendiri (self appraisal). Penilaian diri sendiri adalah penilaian yang dilakukan oleh karyawan sendiri dengan harapan karyawan tersebut dapat lebih mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri sehingga mampu mengidentifikasi aspek-aspek perilaku kerja yang perlu diperbaiki pada masa yang akan datang.
  • Manajemen berdasarkan sasaran (management by objective). Manajemen berdasarkan sasaran merupakan satu bentuk penilaian di mana karyawan dan penyelia bersama-sama menetapkan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran pelaksanaan kerja karyawan secara individu di waktu yang akan datang.
  • Implikasi penilaian kinerja individu dengan pendekatan MBO (management by objective). MBO digunakan untuk menilai kinerja karyawan berdasarkan keberhasilan mereka dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui konsultasi dengan atasan mereka. Keberhasilan dari penilaian kinerja tergantung pada pendekatan yang konsisten untuk mendapatkan perbandingan hasil, ukuran, dan standar yang jelas, selain penilaian harus bebas dari bias.
  • Penilaian dengan psikolog. Penilaian dengan menggunakan psikolog untuk melakukan penilaian potensi-potensi yang akan datang, bukan kinerja masa lalu.
  • Pusat penilaian. Penilaian ini sebagai suatu bentuk penilaian pekerjaan terstandar yang tertumpu pada beragam tipe evaluasi dan beragam penilai. Pusat-pusat penilaian sebagai bentuk standar pekerja yang bertumpu pada tipe-tipe evaluasi dan nilai-nilai ganda.

Penerapan Sistem Evaluasi Kinerja Melalui Teknologi Terkini

Memang tidak dipungkiri, munculnya teknologi dalam membantu segala aktivitas bisnis, khususnya penilaian kinerja karyawan, menjadi salah satu solusi yang paling mudah dan menguntungkan bagi manajemen HR dan pemilik bisinis.

Mekari Talenta merupakan software HRIS yang menyediakan fitur untuk penilaian kinerja yang dapat memaksimalkan proses penilaian kinerja karyawan dengan lebih efektif.

Dengan berbagai fitur yang ada didalamnya, anda tak perlu menghabiskan waktu yang banyak untuk hal-hal yang sifatnya administratif.

Anda bisa fokus dalam pengambilan keputusan yang sifatnya strategis pasca proses performance appraisal.

Hadirnya Mekari Talenta memberikan solusi dengan menghadirkan aplikasi HR yang dapat diakses secara online yang dilengkapi dengan KPI dashboard sehingga pengelolaan manajemen KPI karyawan dapat dilakukan hanya dalam satu aplikasi saja.

Tertarik mencoba demo Mekari Talenta secara gratis? Konsultasi dengan tim sales Mekari Talenta sekarang juga.

Image
Mekari Talenta
Mekari Talenta adalah software HR berbasis komputasi awan yang aman dan telah dipercaya oleh ribuan perusahaan di Indonesia. Profil ini dipetakan khusus untuk artikel-artikel editorial dari redaksi Insight Talenta.