Hal yang Terjadi Setelah Resign: Persiapan & Dampaknya

Tayang
Diperbarui
Di tulis oleh:
Mekari Talenta
Mekari Talenta

Ada sedikit kelegaan dalam hati saat resign dari pekerjaan. Resign memang membuat sedikit lega jika kita memang sudah tidak betah dengan pekerjaan. Namun ternyata, memutuskan resignย dari pekerjaan zaman sekarang bukan soal yang mudah lho.

Keputusan untuk resign dari pekerjaan bukanlah hal yang sederhana. Bagi sebagian orang, keputusan tersebut mungkin terasa seperti kebebasan baru setelah bertahun-tahun bekerja di bawah tekanan. Namun, bagi sebagian lainnya, resign bisa menjadi awal dari fase penuh ketidakpastian โ€” baik secara finansial, emosional, maupun sosial.

Setelah Anda menyerahkan surat pengunduran diri dan hari terakhir bekerja telah lewat, kehidupan tidak serta-merta menjadi lebih mudah.ย Perubahan ritme, hilangnya rutinitas, dan tantangan dalam mengatur waktuย sering kali muncul tanpa disadari. Artikel ini akan mengulas secara menyeluruh apa yang biasanya terjadi setelah seseorang resign, bagaimana cara mempersiapkan diri, serta dampak yang perlu diantisipasi agar masa transisi berjalan dengan lancar.

Semakin banyaknya persaingan yang ketat di dunia kerja, harus membuat kita berpikir dua kali untukย resign. Apalagi jika belum tahu akan kemana setelah resign. Inilah hal-hal yang dapat terjadi ketika Anda memutuskan untuk resign dari pekerjaan versi Mekari Talenta.

Apa yang Terjadi Setelah Anda Resign Pekerjaan?

Resign berarti mengakhiri hubungan profesional antara karyawan dan perusahaan, sekaligus memutus rutinitas yang selama ini menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Setelah keluar dari pekerjaan, banyak orang merasaย campuran antara lega, canggung, dan bingung.

Pada awalnya, ada perasaan bahagia karena terbebas dari target, rapat panjang, atau tekanan atasan. Namun, seiring waktu, muncul juga kekosongan karena kehilangan struktur harian yang sudah terbentuk selama bertahun-tahun.

Berikut beberapa hal umum yang terjadi setelah seseorang resmi berhenti dari pekerjaannya:

1. Bingung Menghabiskan Waktu

Ketika masih bekerja, sebagian besar waktu Anda dihabiskan di kantor โ€” mulai dari pagi hingga sore atau bahkan malam. Setelah resign, waktu luang tiba-tiba terasa sangat banyak. Awalnya, hal ini terasa menyenangkan. Anda bisa tidur lebih lama, tidak lagi diburu deadline, dan punya kesempatan untuk melakukan hal-hal pribadi.

Namun, setelah beberapa hari atau minggu, banyak orang mulai merasaย kebingungan dalam mengatur waktu.ย Ketiadaan rutinitas membuat hari-hari terasa panjang dan tidak terarah. Anda mungkin merasa tidak produktif karena tidak memiliki tugas atau tanggung jawab yang jelas.

Dalam kondisi seperti ini, penting untukย menyadari bahwa waktu adalah aset.ย Jika tidak digunakan dengan baik, waktu luang justru bisa menimbulkan rasa gelisah, kehilangan arah, dan bahkan stres.

Sebagai solusi, Anda bisa:

  • Menyusunย agenda harian sederhana, misalnya jam olahraga, waktu membaca, dan jadwal istirahat.
  • Mengikutiย pelatihan onlineย untuk meningkatkan keterampilan.
  • Menghabiskan waktu untukย kegiatan sosialย seperti menjadi relawan atau membantu komunitas.

Dengan aktivitas terencana, Anda tetap merasa produktif meskipun tidak sedang bekerja formal.

2. Sulit Mengatur Waktu dan Disiplin Diri

Di masa awal setelah resign, tidak sedikit orang yang merasa hidupnya lebih bebas. Tidak ada lagi atasan yang menegur atau sistem absensi yang membatasi jam kerja. Anda bisa bangun siang, menunda pekerjaan rumah, atau menonton film sepanjang hari.

Namun,ย kebebasan tanpa struktur justru bisa menjadi jebakan.ย Tanpa kedisiplinan, seseorang akan kesulitan membangun rutinitas baru yang produktif. Waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk belajar, berwirausaha, atau melamar kerja, malah terbuang percuma.

Kuncinya adalah membangunย struktur kerja pribadi.ย Walaupun Anda tidak lagi berada di kantor, jadwal tetap dibutuhkan. Buatlah perencanaan seperti:

  • Waktu bangun pagi dan tidur yang konsisten.
  • Jam khusus untuk belajar atau mencari peluang kerja baru.
  • Target harian atau mingguan yang bisa diukur.

Misalnya, Anda bisa menetapkan waktu pagi untuk membaca berita ekonomi, siang untuk belajar keterampilan digital, dan sore untuk berolahraga. Dengan demikian, transisi dari kehidupan profesional ke fase baru berjalan lebih mulus dan produktif.

3. Menjadi Penunda (Prokrastinasi) Tanpa Disadari

Banyak orang tidak menyadari bahwaย waktu luang yang berlebihan bisa menumbuhkan kebiasaan menunda pekerjaan (prokrastinasi).ย Ketika Anda tidak memiliki tekanan atau tenggat waktu, rasa urgensi untuk bertindak sering kali berkurang.

Contohnya, seseorang yang berencana memulai bisnis kecil sering kali menunda riset pasar atau penyiapan modal karena merasa masih punya banyak waktu. Akibatnya, rencana tersebut terus tertunda hingga berbulan-bulan.

Penundaan semacam ini dapat menimbulkan efek domino โ€” semakin lama Anda menunda, semakin besar rasa malas dan kehilangan motivasi. Untuk mengatasinya, biasakanย membuat daftar prioritas harian (to-do list). Tentukan tiga hal penting yang harus diselesaikan setiap hari. Setelah selesai, berikan penghargaan kecil kepada diri sendiri, misalnya dengan waktu istirahat atau aktivitas santai.

Menjaga keseimbangan antara produktivitas dan istirahat adalah kunci agar Anda tetap disiplin dan tidak kehilangan arah setelah resign.

4. Kehilangan Tujuan dan Arah Hidup

Salah satu efek psikologis yang paling sering dialami setelah resign adalahย kehilangan sense of purposeย โ€” perasaan bahwa hidup tidak lagi memiliki tujuan yang jelas. Saat masih bekerja, rutinitas kantor, proyek, dan target memberikan arah yang pasti. Setelah berhenti, banyak orang merasa โ€œkosongโ€ dan bingung menentukan langkah berikutnya.

Kondisi ini bisa menimbulkan stres, perasaan tidak berguna, bahkan kecemasan sosial karena kehilangan identitas profesional. Orang yang terbiasa memperkenalkan diri dengan jabatan tertentu, tiba-tiba tidak tahu bagaimana menggambarkan dirinya.

Untuk mengatasi hal ini, Anda perlu melakukan refleksi diri dengan pertanyaan seperti:

  • Apa yang sebenarnya saya ingin capai dalam 5 tahun ke depan?
  • Apakah saya ingin mencari pekerjaan baru atau membangun usaha sendiri?
  • Keterampilan apa yang ingin saya kembangkan untuk mencapai tujuan itu?

Menemukan kembali arah hidup adalah proses bertahap. Fokuslah padaย tujuan kecil terlebih dahulu, misalnya memperbarui CV, membangun portofolio, atau belajar keterampilan baru. Perlahan-lahan, Anda akan menemukan ritme dan motivasi baru untuk melangkah ke fase berikutnya.

Baca juga:ย Kenali Penyebab Karyawan Resign dari Perusahaan

Apa Hal yang Harus Dilakukan Setelah Resign Pekerjaan?

Setelah memahami berbagai perubahan dan tantangan yang muncul pasca resign, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri agar transisi berjalan efektif. Berikut dua hal utama yang perlu Anda lakukan segera setelah keluar dari pekerjaan:

1. Tentukan Tujuan Baru

Menentukan tujuan hidup pasca resign adalah langkah paling penting agar Anda tidak terjebak dalam kebingungan berkepanjangan. Tanpa arah yang jelas, Anda mudah merasa kehilangan motivasi.

Tanyakan pada diri sendiri:ย โ€œApa yang ingin saya lakukan setelah ini?โ€ย Jawaban bisa berbeda bagi setiap orang โ€” ada yang ingin rehat sejenak, ada pula yang ingin mencari pekerjaan baru, melanjutkan studi, atau bahkan membangun bisnis sendiri.

Jika Anda berniat mencari pekerjaan baru, manfaatkan waktu luang untuk memperbarui profil profesional:

  • Perbaruiย CV dan portofolio onlineย seperti LinkedIn.
  • Ikutiย pelatihan atau sertifikasiย agar lebih kompetitif di pasar kerja.
  • Bangun jaringan (networking) dengan mantan rekan kerja atau komunitas profesional.

Sementara itu, jika Anda memilih jalur wirausaha, tentukanย tujuan jangka pendek dan panjang.ย Misalnya, mulai dari riset produk, uji coba pasar kecil, hingga membangun merek sendiri. Buatlah rencana bisnis sederhana agar setiap langkah terukur.

Tujuan-tujuan kecil tersebut akan membantu Anda tetap fokus dan produktif selama masa transisi, sekaligus menghindari rasa kehilangan arah.

2. Buat Jadwal Kegiatan dan Disiplin Mengikutinya

Setelah resign, Anda memiliki kebebasan waktu yang luas. Namun, tanpa perencanaan yang matang, waktu tersebut dapat menjadi bumerang. Oleh karena itu, membuat jadwal harian adalah hal penting untuk menjaga produktivitas.

Contohnya:

  • Pagi hari (07.00โ€“09.00):ย Olahraga dan sarapan sehat.
  • Pukul 10.00โ€“12.00:ย Belajar keterampilan baru atau membaca buku pengembangan diri.
  • Siang hari (13.00โ€“15.00):ย Melamar pekerjaan atau mengerjakan proyek pribadi.
  • Sore hari (16.00โ€“18.00):ย Networking atau mengembangkan ide bisnis.

Konsistensi adalah kunci utama. Sekalipun Anda belum bekerja, mengatur waktu seperti ini membantu menjaga pola hidup sehat, menghindari rasa malas, serta menumbuhkan semangat berprestasi.

Selain itu, jadwal yang terencana dapat membantu Anda menyeimbangkan aspek mental dan fisik. Berikan waktu khusus untukย beristirahat, bersosialisasi, dan melakukan hobi.ย Dengan demikian, masa setelah resign tetap produktif sekaligus menyenangkan.

Intinya ketika Anda resign, pastikan ada kegiatan yang Anda isi untuk mengisi kekosongan jam tersebut. Lakukan untuk berproses, lakukan untuk mengembangkan diri Anda dan menempuh tujuan baru.

Dampak yang Mungkin Terjadi Setelah Resign

Resign membawa konsekuensi yang tidak bisa diabaikan. Meskipun tujuannya bisa positif, seperti mencari peluang baru atau ingin istirahat, perubahan ini tetap berdampak pada berbagai aspek kehidupan.

1. Dampak Finansial

Tidak memiliki penghasilan tetap adalah tantangan terbesar pasca resign. Pengeluaran tetap seperti biaya hidup, cicilan, dan kebutuhan sehari-hari tetap berjalan, sementara sumber pemasukan berhenti. Oleh karena itu, penting untuk menyiapkanย dana darurat minimal enam bulan pengeluaranย sebelum memutuskan resign.

Tanpa perencanaan keuangan yang matang, Anda bisa merasa tertekan secara finansial dan tergesa-gesa menerima pekerjaan yang tidak sesuai minat hanya karena kebutuhan ekonomi.

2. Dampak Psikologis

Perubahan status sosial dan hilangnya rutinitas bisa menimbulkan stres dan rasa tidak berdaya. Dalam beberapa kasus, individu yang kehilangan aktivitas produktif dapat mengalamiย burnout pasca resign, yaitu kondisi mental di mana seseorang kehilangan motivasi dan arah hidup.

Untuk mengatasi hal ini, jaga kesehatan mental dengan melakukan hal-hal yang menenangkan seperti meditasi, olahraga, atau berbicara dengan teman dekat. Jika perlu, konsultasikan dengan psikolog agar masa adaptasi berjalan lebih ringan.

3. Dampak Sosial dan Profesional

Setelah resign, lingkaran sosial biasanya mengecil. Anda tidak lagi memiliki interaksi harian dengan rekan kerja. Hubungan profesional pun bisa memudar jika tidak dijaga. Maka, tetaplah menjalin komunikasi dengan mantan kolega melalui media sosial atau acara komunitas profesional. Siapa tahu,ย hubungan baik ini membuka peluang karier baru di masa depan.

Kesimpulan

Resign bukanlah akhir dari perjalanan profesional, melainkanย awal dari babak baru kehidupan.ย Namun, masa setelah resign sering kali menantang karena perubahan drastis dalam rutinitas, pendapatan, dan arah hidup.

Agar transisi berjalan lancar, penting untuk:

  1. Menyusun tujuan hidup baruย โ€” baik untuk karier maupun pengembangan diri.
  2. Membuat jadwal harianย agar waktu tetap produktif.
  3. Menjaga stabilitas finansial dan mentalย dengan perencanaan yang matang.

Ingatlah bahwa resign bukan berarti berhenti berkembang. Justru di masa inilah Anda memiliki kesempatan untuk mengevaluasi diri, menemukan passion baru, dan menapaki jalan karier yang lebih sesuai dengan nilai dan tujuan hidup Anda.


Insight Talenta merupakan blog yang membahas seputar HR, payroll, dan aturan terkait ketenagakerjaan di Indonesia.

Dikelola oleh Mekari Talenta, HR software dan aplikasi payroll di Indonesia yang telah dipercaya oleh banyak industri untuk mengelola data karyawan seperti absensi & kehadiran karyawan hingga payroll system.

Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Mekari Talentaย dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Mekari Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Coba Gratis Aplikasi HRIS Talenta Sekarang!

 

Image
Mekari Talenta Penulis
Platform informasi HR terpercaya dari Mekari. Tim editorial kami menyajikan insight, tips, dan strategi manajemen SDM terkini untuk membantu bisnis dalam mengelola karyawan, meningkatkan produktivitas, serta mengembangkan talenta secara berkelanjutan.
WhatsApp Hubungi sales