Administrasi HR 4 min read

Bagaimana Cara HRD Jaga Kesehatan Mental Karyawan?

Tayang
25 Jul, 2023
Diperbarui
20 Maret 2024
Di tulis oleh:
Foto profil Jordhi Farhansyah
Jordhi Farhansyah

Isu kesehatan mental di kalangan karyawan kini menjadi isu yang cukup sering dibicarakan. Banyak orang yang mengalami stres hingga depresi akibat kesehatan mentalnya terganggu.

Tidak hanya hal itu mengakibatkan kesehatan fisik yang juga menurun, produktivitas kerja pun juga tidak bisa dijaga.

Pada dasarnya, ada banyak faktor yang menjadi penyebab terganggunya kesehatan mental karyawan. Mulai dari beban kerja yang tinggi, atasan yang abusif, waktu kerja yang tidak fleksibel, hingga kebijakan kantor yang tidak mendukung kesejahteraan karyawan.

Hal ini menyebabkan karyawan merasa burnout.

Bahkan Employee Burnout Report yang dibuat oleh Indeed di tahun 2021 menemukan bahwa empat dari 10 orang khawatir akan mengalami penolakan jika mereka mencari bantuan untuk kesehatan mental atau rehat sejenak dari pekerjaan.

Maka dari itu, perlu diketahui bahwa salah satu cara agar kesehatan mental karyawan dapat terjaga berawal dari bagaimana kebijakan di perusahaan.

Untuk itu, simak beberapa cara bagaimana kebijakan HR di perusahaan dapat menjaga kesehatan mental.

Penyediaan dukungan dan sumber daya

Penting diketahui bahwa dukungan perusahaan berperan besar dalam menjaga kesehatan mental karyawan.

Salah satu caranya adalah dengan menyelenggarakan beberapa program kesehatan dan kesejahteraan karyawan. Misalnya dengan menyediakan layanan konsultasi dengan psikolog yang dibiayai perusahaan.

Perusahaan juga bisa menyediakan seminar tentang kesehatan mental secara berkala.

Dengan demikian, karyawan dapat berkonsultasi seputar permasalahan kesehatan mentalnya dengan lebih nyaman tanpa memikirkan biaya.

HR juga bisa mengembangkan program lainnya seperti program olahraga, sesi senam, atau yoga di tempat kerja.

Talenta blog banner

Komunikasi dan kesadaran untuk jaga kesehatan mental karyawan

Salah satu red flag yang kerap terjadi di perusahaan adalah atasan atau pihak manajemen kantor yang anti kritik.

Ketika perusahaan tidak memberikan ruang bagi karyawan untuk menyampaikan pendapat, hal tersebut dapat membuat karyawan merasa tertekan dan memicu stres.

Hal ini dapat membuat karyawan hanya bisa mematuhi atasan dan tidak bisa memberikan pendapat atau pandangan lain jika tidak ingin mendapatkan masalah.

Maka dari itu, ada baiknya perusahaan dan karyawan membuka komunikasi yang terbuka. Beri ruang bagi karyawan untuk beropini dan mengemukakan pendapat dan dengarkan mereka.

Contoh sederhananya bisa dimulai dari rutin mengadakan survei kepuasan karyawan. Dari sini, perusahaan dapat melihat apakah karyawan selama ini sudah puas bekerja di sana atau tidak sembari memberikan masukan.

Baca juga: Selain Tunjangan Kesehatan, Ini 5 Tunjangan Lain yang Bisa Diberikan ke Karyawan

Program pelatihan dan pendidikan jaga kesehatan mental karyawan

kesehatan mental karyawan

Semua manajer dan para HR dapat diberikan pelatihan untuk mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental dan cara mendukung karyawan yang membutuhkan bantuan.

Mereka juga dilatih dalam menghadapi situasi krisis dan mengarahkan karyawan ke sumber daya yang tepat.

HR bisa bisa menyelenggarakan seminar tentang kesehatan mental secara berkala dengan beragam tema. Misalnya saja manajemen stres, keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, dan strategi jitu meningkatkan kesehatan mental.

Fasilitas dan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental karyawan

Perusahaan dapat menciptakan budaya kerja yang positif dan inklusif. Fokus pada kolaborasi, penghargaan, dan dukungan antar karyawan.

Untuk itu, perusahaan juga perlu mendorong adanya komunikasi terbuka dan hindari diskriminasi atau perilaku merugikan.

Contohnya, Anda bisa menciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan karyawan untuk mencapai keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi.

Caranya adalah dengan membuat kebijakan fleksibilitas waktu kerja, cuti yang lebih fleksibel, dan kerja jarak jauh jika memungkinkan. Hal ini dapat membuat karyawan tidak lagi jenuh.

Peran manajemen dan kepemimpinan

Latih manajer dan staf HR untuk mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental, sehingga mereka dapat merespons dengan tepat dan memberikan dukungan yang diperlukan.

Sebagai contoh, ketika manajer melihat bahwa ada bawahan yang performanya menurun dan terlihat lesu, manajer bisa menanyakan terlebih dahulu bagaimana kondisi mereka.

Perusahaan juga perlu aktif dalam kampanye yang mendukung kesadaran tentang masalah kesehatan mental, dan menghapus stigma di tempat kerja.

Mereka mendorong karyawan untuk berbicara terbuka tentang kesehatan mental dan menawarkan dukungan tanpa hambatan.

Baca juga: Alat Tes Psikologi: Fungsi dan Manfaatnya

Memonitor dan mengevaluasi

Setelah berbagai upaya telah dilakukan, HR juga perlu memonitor serta mengevaluasi perkembangan dari program peningkatan kesehatan mental yang ada di perusahaan.

Dengan ini, Anda juga bisa menilai apakah program sudah dijalankan dengan baik atau jika perlu ada perbaikan.

Contohnya, HR perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang nyaman yang positif, salah satunya dengan penilaian kinerja karyawan yang transparan sehingga karyawan mengetahui dengan jelas tujuan dari setiap pekerjaan.

Perusahaan dapat menggunakan aplikasi penilaian kinerja karyawan Mekari Talenta yang akan memudahkan HR dalam menyusun KPI serta tugas karyawan secara transparan dan lebih efisien.

Selain itu, Mekari Talenta dilengkapi dengan sistem employee self-service yang semakin memudahkan karyawan dalam mengajukan berbagai kebutuhannya seperti absensi, cuti, hingga reimbursement hanya melalui aplikasi di gadget masing-masing.

Kesimpulan

Itulah tadi beberapa cara yang bisa dilakukan perusahaan bersama HR dalam menjaga kesehatan mental karyawan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut berperan penting untuk menjaga kesejahteraan karyawan.

Tidak hanya upaya-upaya tersebut dapat membantu meningkatkan performa karyawan secara keseluruhan, tetapi akan membuat mereka lebih sehat secara fisik maupun psikis.

Jika Anda juga tertarik menggunakan Mekari Talenta sebagai software HRIS, Anda bisa berkonsultasi bersama tim sales kami dan mencoba demo aplikasinya secara gratis sekarang juga.

Seberapa bermanfaat postingan ini untuk Anda?

Beri penilaian Anda dengan bintang di bawah ini!

Rating rata-rata / 5. Jumlah Voting:

Belum ada penilaian sejauh ini! Jadilah yang pertama menilai artikel ini.

Image
Jordhi Farhansyah Penulis
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.
WhatsApp Hubungi sales