HR Planning 7 min read

Underpaid di Tempat Kerja? Kenali Tanda dan Solusi yang Bisa Dilakukan

Tayang
06 Nov, 2024

Karyawan yang digaji rendah oleh perusahaan atau underpaid masih menjadi hal yang umum di Indonesia. Padahal pemerintah sudah menetapkan UMP untuk masing-masing daerah, tapi masih banyak pengusaha yang abai terhadap peraturan tersebut.

Melansir RRI.co.id, banyak perusahaan beralasan bahwa dampak pandemi Covid-19 menjadi salah satu hal yang menyebabkan mereka belum bisa memberikan upah yang layak.

Akibatnya, banyak karyawan yang turut merasakan dampak tersebut akibat dibayar dengan upah yang rendah sehingga mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Apa saja dampak underpaid dan bagaimana sebaiknya karyawan menyikapi hal tersebut.

Pengertian Underpaid dalam Konteks Dunia Kerja

Dalam konteks dunia kerja, underpaid mengacu pada kondisi di mana seorang karyawan menerima gaji atau kompensasi yang lebih rendah daripada standar industri atau lebih rendah dari nilai pekerjaan yang seharusnya mereka terima berdasarkan keterampilan, tanggung jawab, dan pengalaman yang dimiliki.

Karyawan yang merasa underpaid sering kali menemukan bahwa gaji mereka tidak sebanding dengan kontribusi atau tanggung jawab yang mereka emban, terutama ketika dibandingkan dengan posisi serupa di perusahaan lain atau di industri yang sama.

Kondisi underpaid juga bisa terjadi ketika gaji karyawan tidak mengalami peningkatan yang sesuai dengan inflasi atau perubahan biaya hidup, sehingga daya beli mereka semakin menurun dari tahun ke tahun.

Situasi underpaid dapat berdampak negatif pada motivasi, produktivitas, dan loyalitas karyawan. Karyawan yang merasa tidak dihargai secara finansial mungkin menjadi kurang bersemangat dalam bekerja atau mencari kesempatan lain di tempat yang lebih menghargai keterampilan mereka.

Selain itu, dalam jangka panjang, underpayment dapat memengaruhi perusahaan secara keseluruhan, karena tingkat retensi karyawan menjadi lebih rendah, dan perusahaan harus terus mencari dan melatih karyawan baru.

Hal ini bisa mengakibatkan biaya yang lebih tinggi bagi perusahaan dan menurunkan moral tim kerja secara keseluruhan.

Di sisi lain, menjadi underpaid juga sering kali disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya transparansi mengenai standar gaji, tidak adanya sistem evaluasi kinerja yang jelas, atau keterbatasan anggaran perusahaan.

Untuk mencegah masalah ini, banyak perusahaan saat ini mengembangkan sistem penilaian kinerja dan kebijakan gaji yang lebih terbuka, memastikan bahwa kompensasi yang diberikan lebih mencerminkan nilai dan kontribusi karyawan secara adil.

Baca juga: Inilah Perbedaan Kompensasi Langsung dan Tidak Langsung

Tanda Anda Underpaid di Tempat Kerja

Berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa karyawan mungkin berada dalam kondisi underpaid di tempat kerja.

1. Tidak Ada Kenaikan Gaji, Tanggung Jawab Bertambah

Ketika Anda menjalankan tugas tambahan atau memiliki tanggung jawab baru tanpa kenaikan gaji yang sesuai, ini bisa menjadi tanda Anda underpaid.

Peningkatan tanggung jawab seharusnya diimbangi dengan peningkatan kompensasi, terutama jika perubahan tersebut menambah beban kerja atau memerlukan keterampilan baru.

Jika perusahaan tidak menyesuaikan gaji meski tanggung jawab bertambah, kemungkinan besar Anda dibayar di bawah nilai sebenarnya.

2. Gaji Jauh di Bawah Standar Pasar untuk Posisi yang Sama

Melakukan riset gaji, baik melalui laporan industri, situs karier, atau berbicara dengan rekan profesional, dapat memberi Anda gambaran tentang standar kompensasi di industri atau wilayah Anda.

Jika hasilnya menunjukkan gaji Anda jauh di bawah rata-rata pasar, ini adalah indikasi Anda underpaid. Perusahaan seharusnya menawarkan gaji yang kompetitif untuk menarik dan mempertahankan karyawan berkualitas.

3. Karyawan dengan Kualifikasi atau Pengalaman yang Sama di Perusahaan Lain Mendapatkan Gaji Lebih Tinggi

Jika Anda mengetahui bahwa rekan dengan pengalaman, tanggung jawab, dan kualifikasi yang setara di perusahaan lain mendapat gaji lebih tinggi, ini bisa menjadi tanda Anda underpaid.

Standar gaji untuk posisi yang setara seharusnya serupa antar perusahaan di industri yang sama, dan perbedaan signifikan bisa menjadi tanda adanya ketimpangan kompensasi.

4. Pekerjaan yang berlebihan tanpa adanya kompensasi tambahan

Jika Anda diminta untuk bekerja lebih banyak dari jam kerja normal atau menangani beban kerja yang berlebihan tanpa kompensasi atau dukungan tambahan, ini bisa menjadi tanda Anda tidak dibayar dengan adil.

Kerja berlebih tanpa gaji atau tunjangan tambahan menunjukkan bahwa perusahaan mungkin tidak menghargai tenaga dan waktu yang Anda berikan di luar ekspektasi awal pekerjaan.

5. Tidak mendapatkan tunjangan yang sebanding dengan tanggung jawab pekerjaan

Beberapa posisi memiliki tanggung jawab yang signifikan dan membutuhkan tunjangan tambahan seperti asuransi kesehatan, tunjangan transportasi, atau dukungan pelatihan profesional.

Jika Anda tidak mendapatkan tunjangan atau fasilitas yang memadai, ini juga bisa menjadi tanda Anda underpaid. Tunjangan dan fasilitas seharusnya disesuaikan dengan tuntutan peran dan tanggung jawab pekerjaan Anda.

Tanda-tanda ini dapat membantu Anda mengevaluasi apakah Anda berada di posisi yang dihargai dengan adil di perusahaan atau apakah perlu melakukan negosiasi ulang mengenai kompensasi.

Yang Harus Karyawan Lakukan Jika Mendapat Gaji Underpaid

Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai langkah-langkah yang dapat diambil oleh karyawan jika merasa mendapatkan gaji yang underpaid.

1. Evaluasi Diri

Sebelum memulai pembicaraan terkait kenaikan gaji, penting untuk melakukan evaluasi diri yang objektif. Pastikan Anda telah mengumpulkan bukti pencapaian, kontribusi, dan tanggung jawab tambahan yang telah diambil selama bekerja.

Hal ini mencakup proyek-proyek yang diselesaikan, hasil konkret yang berdampak positif pada tim atau perusahaan, serta keterampilan atau pengetahuan baru yang Anda peroleh dan manfaatnya bagi perusahaan.

Persiapan ini akan memperkuat posisi Anda saat berbicara soal gaji dan menunjukkan bahwa permintaan Anda berdasar pada kontribusi nyata.

2. Riset Pasar

Lakukan riset untuk mengetahui standar gaji di pasar untuk posisi dan industri Anda. Anda bisa menggunakan sumber daya online, seperti situs gaji dan laporan industri, atau berbicara dengan rekan kerja di posisi serupa.

Informasi ini memberikan dasar yang kuat bagi Anda untuk mengetahui apakah Anda benar-benar underpaid dan bisa dijadikan referensi saat berbicara dengan atasan atau HR. Dengan memahami standar gaji pasar, Anda bisa mendukung argumen secara objektif, bukan hanya berdasarkan opini pribadi.

3. Bicara dengan HR atau Atasan

Setelah Anda melakukan evaluasi diri dan riset, jadwalkan waktu untuk berdiskusi dengan HR atau atasan secara profesional. Persiapkan argumen Anda dengan bukti dan sampaikan alasan Anda mengenai mengapa gaji Anda perlu ditinjau ulang, dengan mengacu pada riset dan pencapaian Anda.

Tetap profesional dan terbuka dalam diskusi ini, serta pastikan Anda menyampaikan tujuan utama Anda untuk mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan kontribusi dan tanggung jawab Anda.

4. Pertimbangkan Pindah Perusahaan

Jika negosiasi tidak membuahkan hasil dan tidak ada tanda-tanda peningkatan dalam hal kompensasi, maka mencari peluang di perusahaan lain bisa menjadi opsi yang layak.

Terkadang, perusahaan lain mungkin lebih menghargai pengalaman dan keterampilan Anda, serta menawarkan kompensasi yang lebih sesuai dengan standar pasar.

Pindah perusahaan bisa memberikan dorongan karier yang lebih cepat dan membuka jalan untuk kenaikan gaji yang lebih sesuai dengan nilai dan kontribusi Anda.

Baca juga: Mengenal Pengertian Apa Itu Basic Salary

Faktor Penyebab Terjadinya Underpaid

Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya underpaid.

1. Perusahaan Tidak Meninjau Gaji Secara Berkala

Gaji yang tidak diperbarui secara berkala dapat menyebabkan karyawan menjadi underpaid, terutama jika perusahaan tidak menyesuaikan kompensasi sesuai dengan kondisi pasar, inflasi, atau kinerja perusahaan.

Ketika perusahaan tidak meninjau gaji secara teratur, ada risiko bahwa gaji tetap di tingkat awal atau hanya mengalami kenaikan kecil, meskipun tanggung jawab karyawan dan perkembangan industri telah berubah.

2. Kurangnya Transparansi dalam Sistem Kompensasi

Ketika kebijakan gaji dan tunjangan perusahaan tidak jelas atau tidak disampaikan secara transparan kepada karyawan, hal ini bisa menimbulkan underpayment.

Tanpa pemahaman yang baik mengenai bagaimana gaji ditentukan dan faktor apa saja yang memengaruhi kompensasi, karyawan mungkin tidak menyadari bahwa mereka dibayar di bawah standar pasar atau bahwa ada kesenjangan dalam sistem kompensasi perusahaan.

3. Gender Pay Gap

Gender pay gap adalah salah satu faktor yang kerap menimbulkan kondisi underpaid, di mana karyawan dengan posisi dan tanggung jawab yang sama menerima gaji berbeda berdasarkan gender.

Ketidaksetaraan ini sering kali terjadi meskipun karyawan memiliki kualifikasi dan pengalaman serupa. Gender pay gap menciptakan disparitas gaji dan menurunkan motivasi serta loyalitas di tempat kerja, terutama bagi karyawan yang terdampak.

Melansir UN Women Asia Pacific, secara global perempuan digaji rendah dibanding laki-laki dengan perbedaan sekitar 16 persen. Ketimpangan ini memiliki konsekuensi yang buruk pada perempuan terlebih mereka yang menjadi single parent.

Di Indonesia sendiri, ketimpangan tersebut lebih besar di angka 23 persen. Meskipun banyak pekerja perempuan memiliki gelar setidaknya S1 dibanding para pekerja laki-laki, nampaknya jenjang pendidikan yang tinggi tidak mampu mempersempit ketimpangan tersebut.

4. Lemahnya Posisi Tawar Karyawan

Karyawan yang kurang menegosiasikan gaji pada awal masa kerja atau tidak memiliki informasi yang cukup mengenai standar gaji dapat berada dalam posisi yang lemah secara finansial.

Hal ini terjadi terutama ketika karyawan menerima tawaran gaji tanpa membandingkan dengan standar pasar atau mengajukan negosiasi.

Karyawan yang tidak merasa nyaman untuk meminta kenaikan gaji atau melakukan negosiasi juga cenderung lebih mudah mengalami underpayment dalam jangka panjang.

5. Inflasi dan Kenaikan Biaya Hidup

Ketika biaya hidup meningkat namun gaji tidak menyesuaikan, daya beli karyawan akan menurun, dan gaji yang awalnya dianggap memadai dapat terasa underpaid.

Inflasi yang terus naik tanpa disertai penyesuaian gaji akan menyebabkan kesenjangan antara pendapatan dan kebutuhan hidup, mengurangi kesejahteraan karyawan dan berisiko membuat mereka mencari peluang dengan kompensasi yang lebih sesuai di tempat lain.

Dampak dari Underpaid Bagi Karyawan, Perusahaan, dan HR

Berikut adalah penjelasan mengenai dampak dari kondisi underpaid bagi karyawan, perusahaan, dan HR.

Dampak Bagi Karyawan

1. Menurunnya Motivasi Kerja

Karyawan yang merasa dibayar di bawah standar akan kehilangan motivasi untuk bekerja lebih keras, terutama jika mereka merasa upaya mereka tidak dihargai secara finansial. Hal ini berdampak pada semangat kerja dan keterlibatan mereka dalam proyek atau tugas.

2. Tingkat Stres yang Tinggi karena Ketidakpuasan Finansial

Ketika gaji tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, karyawan dapat mengalami stres akibat kekhawatiran finansial. Ketidakpuasan ini dapat memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional, serta menimbulkan dampak negatif pada hubungan profesional di tempat kerja.

3. Produktivitas yang Menurun

Ketidakpuasan terhadap gaji cenderung berdampak pada penurunan produktivitas. Karyawan yang merasa underpaid sering kali tidak memiliki dorongan yang cukup untuk memberikan kinerja terbaik, dan ini pada akhirnya mengurangi efektivitas serta kualitas hasil kerja.

4. Turnover yang Tinggi

Karyawan yang merasa underpaid lebih mungkin mencari peluang lain di luar perusahaan untuk mendapatkan gaji yang sesuai. Tingginya tingkat turnover dapat menyebabkan kehilangan talenta yang berharga dan berdampak buruk pada stabilitas tim serta kontinuitas proyek.

Dampak Bagi Perusahaan

1. Retensi Karyawan yang Rendah

Perusahaan yang tidak membayar karyawannya sesuai dengan standar pasar akan kesulitan mempertahankan karyawan berkualitas. Retensi yang rendah ini menciptakan masalah jangka panjang dalam menjaga keahlian dan pengalaman di dalam perusahaan.

2. Kesulitan Menarik Talenta Terbaik

Talenta terbaik biasanya akan tertarik pada perusahaan yang memberikan kompensasi kompetitif. Jika perusahaan memiliki reputasi gaji di bawah pasar, mereka akan sulit bersaing untuk menarik kandidat berkualitas, yang berdampak negatif pada pengembangan tim dan bisnis.

3. Biaya Rekrutmen yang Meningkat Akibat Turnover yang Tinggi

Turnover yang tinggi memaksa perusahaan untuk sering melakukan proses rekrutmen, yang pada gilirannya menambah beban biaya dan waktu. Pengeluaran ini meliputi iklan lowongan kerja, waktu yang dihabiskan untuk wawancara, serta pelatihan bagi karyawan baru.

Dampak Bagi HR

1. Menjadi Sorotan dalam Negosiasi Gaji dan Kebijakan Kompensasi

HR akan menghadapi tekanan lebih besar untuk menyediakan kebijakan kompensasi yang kompetitif agar karyawan tidak merasa underpaid. Hal ini juga meningkatkan tantangan HR dalam mempertahankan keseimbangan antara anggaran perusahaan dan kebutuhan karyawan.

2. Harus Lebih Sering Meninjau dan Memperbarui Kebijakan Gaji Agar Sesuai dengan Standar Pasar

Untuk memastikan bahwa karyawan mendapatkan gaji yang sesuai, HR perlu lebih sering meninjau kebijakan gaji berdasarkan standar pasar dan kondisi ekonomi.

Proses ini memerlukan waktu dan analisis yang mendalam, terutama untuk memastikan keseimbangan antara biaya perusahaan dan kepuasan karyawan.

Dampak-dampak ini menunjukkan pentingnya kebijakan kompensasi yang adil dan sesuai pasar untuk mendukung kesejahteraan karyawan, stabilitas perusahaan, dan efektivitas fungsi HR.

Kemudian, berbicara mengenai kompensasi, salah satu cara agar HR dapat mengelola gaji agar lebih efisien adalah dengan menggunakan software HRIS seperti Mekari Talenta.

Mekari Talenta memiliki fitur Payroll yang lengkap untuk memudahkan HR dalam menghitung gaji karyawan beserta komponennya secara otomatis karena terintegrasi dengan absensi.

Selain itu dengan Payroll Disbursement, HR dapat membayarkan gaji karyawan dengan cepat hanya dengan beberapa klik saja.

Jika Anda tertarik untuk mengetahui fitur lainnya lebih lanjut, Anda dapat menghubungi tim sales Mekari Talenta sekarang juga dan mendiskusikan kebutuhan Anda.

Image
Jordhi Farhansyah
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.
WhatsApp Hubungi sales