Ketika hendak melamar pekerjaan yang baru, terkadang seseorang kerap membutuhkan referensi kerja agar dapat dipertimbangkan lebih baik oleh perusahaan tempatnya melamar.
Referensi kerja sendiri berfungsi sebagai salah satu komponen yang dapat meyakinkan perusahaan bahwa mereka memilih kandidat yang tepat.
Bagaimana cara yang tepat untuk meminta referensi kerja? Simak penjelasannya berikut ini?
Apa Itu Referensi Kerja?
Referensi kerja adalah rekomendasi atau pernyataan yang diberikan oleh individu atau pihak tertentu mengenai pengalaman, keterampilan, dan karakter seorang karyawan atau pencari kerja.
Biasanya, referensi ini berasal dari atasan, kolega, atau klien sebelumnya yang memiliki hubungan profesional dengan individu tersebut. Referensi kerja bertujuan untuk memberikan gambaran objektif kepada calon pemberi kerja tentang kemampuan dan kinerja kandidat dalam lingkungan kerja.
Referensi kerja sering digunakan dalam proses rekrutmen untuk membantu perusahaan memastikan kecocokan kandidat dengan posisi yang ditawarkan. Informasi yang diberikan dapat mencakup pencapaian, etos kerja, hubungan interpersonal, hingga kepribadian individu.
Dalam konteks profesional, referensi kerja menjadi alat penting bagi perusahaan untuk mengurangi risiko dalam pengambilan keputusan perekrutan.
Siapa Saja Orang yang Bisa Jadi Referensi Pekerja Berpengalaman?
1. Mantan Atasan Langsung
Mantan atasan langsung adalah pilihan terbaik sebagai referensi kerja karena mereka memiliki wawasan mendalam tentang kinerja Anda. Mereka dapat memberikan informasi spesifik mengenai tanggung jawab, pencapaian, dan kontribusi Anda terhadap perusahaan sebelumnya.
Rekomendasi dari atasan langsung memiliki bobot besar karena menunjukkan bagaimana Anda bekerja dalam struktur organisasi.
2. Rekan Kerja Senior
Rekan kerja senior yang pernah bekerja sama dengan Anda juga dapat menjadi referensi yang kredibel. Mereka dapat berbagi pengalaman tentang kolaborasi tim, kemampuan komunikasi, dan keahlian teknis Anda.
Referensi dari rekan kerja senior sangat membantu dalam menunjukkan bagaimana Anda berinteraksi dan berkontribusi dalam lingkungan kerja sehari-hari.
3. Klien atau Pelanggan (untuk Pekerjaan Berbasis Proyek)
Jika Anda pernah menangani proyek yang melibatkan klien atau pelanggan, mereka bisa menjadi referensi yang kuat. Klien atau pelanggan dapat memberikan pandangan dari sisi pengguna tentang kualitas layanan, keandalan, dan profesionalisme Anda.
Referensi ini sangat relevan untuk pekerjaan berbasis proyek, seperti konsultan, freelancer, atau profesional kreatif.
4. Supervisor atau Mentor
Seorang supervisor atau mentor yang pernah membimbing Anda dalam pengembangan karier atau tugas tertentu juga merupakan referensi yang sangat baik. Mereka dapat menjelaskan bagaimana Anda berkembang secara profesional, belajar keterampilan baru, dan menghadapi tantangan.
Pandangan mereka memberikan nilai tambah terutama dalam konteks pengembangan jangka panjang.
Baca juga: Self Employed: Jenis Pekerjaan, Keunggulan, dan Tantangannya
Siapa Saja yang Bisa Jadi Referensi untuk Fresh Graduate?
1. Dosen Pembimbing atau Wali Akademik
Dosen pembimbing atau wali akademik adalah pilihan utama bagi fresh graduate sebagai referensi kerja. Mereka dapat memberikan informasi mengenai keahlian akademik, kemampuan analitis, dan dedikasi Anda selama masa studi.
Selain itu, dosen pembimbing yang mendampingi tugas akhir atau penelitian dapat menjelaskan bagaimana Anda mengatasi tantangan akademik dan menyelesaikan proyek besar.
2. Supervisor Magang
Supervisor magang merupakan sumber referensi yang sangat relevan jika Anda pernah mengikuti program magang.
Mereka dapat menggambarkan kinerja Anda di dunia kerja, termasuk kemampuan Anda dalam menyelesaikan tugas, bekerja dalam tim, dan beradaptasi dengan lingkungan profesional. Referensi dari supervisor magang menunjukkan kesiapan Anda untuk menghadapi tantangan di dunia kerja.
3. Koordinator Organisasi atau Kegiatan Kampus
Jika Anda aktif dalam organisasi atau kegiatan kampus, koordinator organisasi dapat menjadi referensi yang baik. Mereka dapat memberikan pandangan tentang kepemimpinan, manajemen waktu, kemampuan interpersonal, dan kontribusi Anda dalam organisasi.
Referensi ini menunjukkan kemampuan Anda untuk bekerja secara kolaboratif dan mengambil inisiatif di luar lingkungan akademik.
4. Teman Tim Proyek (Jika Belum Memiliki Pengalaman Kerja)
Jika Anda belum memiliki pengalaman formal, teman yang pernah bekerja sama dalam proyek kelompok dapat menjadi referensi sementara. Mereka dapat menjelaskan kontribusi Anda dalam menyelesaikan tugas kelompok, komunikasi tim, dan kemampuan teknis yang relevan.
Meski memiliki bobot yang lebih ringan dibanding referensi formal, ini tetap dapat menunjukkan kemampuan kerja sama dan tanggung jawab Anda.
Bagaimana Tips dan Cara Meminta Referensi Kerja yang Baik dan Benar?
1. Pilih Orang yang Mengenal Kinerja Anda dengan Baik
Saat meminta referensi kerja, pastikan Anda memilih seseorang yang memahami kinerja dan karakter kerja Anda secara mendalam. Orang seperti mantan atasan, supervisor, atau dosen pembimbing dapat memberikan penilaian objektif tentang kemampuan dan pengalaman Anda.
Pilihan yang tepat memastikan referensi yang diberikan relevan dan meyakinkan bagi pihak perekrut.
2. Hubungi Mereka Secara Langsung (Jika Memungkinkan) untuk Meminta Izin
Sebaiknya, hubungi calon pemberi referensi secara langsung, baik melalui telepon, pertemuan tatap muka, atau pesan personal. Langkah ini menunjukkan rasa hormat sekaligus memberi mereka kesempatan untuk mempertimbangkan permintaan Anda.
Meminta izin secara langsung juga dapat menciptakan komunikasi yang lebih jelas dan nyaman.
3. Jelaskan Tujuan Anda Meminta Referensi Kerja
Jelaskan dengan singkat namun jelas alasan Anda meminta referensi, misalnya untuk mendukung aplikasi pekerjaan tertentu. Sampaikan bagaimana referensi mereka akan membantu Anda, sehingga mereka dapat memahami pentingnya peran mereka dalam proses ini.
Informasi yang Anda berikan akan membantu mereka memberikan referensi yang relevan dan terarah.
3. Pastikan Memberikan Informasi tentang Pekerjaan yang Anda Lamar agar Mereka Dapat Menyesuaikan Referensinya
Berikan detail tentang posisi yang Anda lamar, termasuk tugas dan tanggung jawab yang relevan. Informasi ini memungkinkan pemberi referensi menyesuaikan testimoni mereka dengan kebutuhan perusahaan.
Misalnya, jika pekerjaan tersebut membutuhkan kemampuan manajemen proyek, mereka bisa menyoroti pengalaman Anda di bidang tersebut.
4. Berterima Kasih Setelah Mereka Memberikan Referensi
Tunjukkan rasa terima kasih Anda kepada pemberi referensi, baik secara lisan maupun melalui pesan tertulis. Ungkapan terima kasih ini adalah bentuk penghargaan atas waktu dan usaha mereka dalam membantu Anda. Sikap ini juga menjaga hubungan baik di masa depan, terutama jika Anda memerlukan referensi lain suatu saat nanti.
Baca juga: Pentingnya Exit Clearance Saat Karyawan Keluar: SOP, Checklist, dan Formulir
Beberapa Contoh Template Email Permintaan Referensi
Template Profesional
Subject: Permintaan Referensi Kerja
Halo [Nama Pemberi Referensi],
Saya harap Anda dalam keadaan baik. Saya ingin meminta bantuan Anda untuk menjadi referensi kerja bagi saya. Saat ini, saya sedang melamar posisi [posisi yang dilamar] di [nama perusahaan], yang menurut saya sangat sesuai dengan keterampilan dan pengalaman saya.
Saya percaya pengalaman kita bekerja bersama di [sebutkan tempat kerja/proyek] memungkinkan Anda untuk memberikan pandangan objektif tentang kemampuan dan etos kerja saya. Posisi ini membutuhkan [sebutkan keterampilan relevan], dan saya yakin perspektif Anda akan sangat membantu dalam proses seleksi.
Jika Anda bersedia, saya akan sangat menghargai waktu dan bantuan Anda. Mohon beri tahu saya jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut tentang posisi yang saya lamar. Terima kasih banyak atas perhatian dan dukungan Anda.
Hormat saya,
[Nama Anda]
Template ini formal dan langsung pada inti permintaan. Cocok untuk mantan atasan atau kolega di lingkungan kerja profesional. Template juga menyertakan informasi pekerjaan yang dilamar agar pemberi referensi dapat menyesuaikan responsnya. Dalam email, Anda juga menyampaikan apresiasi atas waktu dan usaha mereka.
Template Informal (Untuk Kolega atau Supervisor Dekat)
Subject: Butuh Bantuan Sebagai Referensi Kerja
Hai [Nama Pemberi Referensi],
Apa kabar? Saya harap semuanya berjalan lancar di tempat Anda. Saya menghubungi Anda untuk meminta bantuan kecil. Saat ini, saya sedang melamar posisi [posisi yang dilamar] di [nama perusahaan], dan saya rasa Anda adalah orang yang paling tepat untuk menjadi referensi kerja saya.
Bekerja bersama Anda di [sebutkan konteks kerja] sangat berharga bagi saya, terutama dalam mengembangkan [sebutkan keterampilan]. Posisi ini membutuhkan [sebutkan keterampilan], dan saya yakin pandangan Anda akan sangat membantu.
Jika Anda bersedia, saya akan sangat menghargainya. Terima kasih banyak sebelumnya atas dukungan Anda!
Salam hangat,
[Nama Anda]
Template ini dapat digunakan untuk meminta referensi dari kolega atau supervisor yang akrab dengan Anda. Template ini juga menghubungkan konteks kerja sebelumnya dengan posisi yang dilamar. Kemudian di kalimat penutup, Anda tetap menghormati waktu mereka meskipun menggunakan nada santai.
Poin penting:
- Judul Email yang Jelas: Judul menggambarkan isi email untuk memudahkan pemberi referensi memahami tujuan.
- Konteks Jelas: Jelaskan hubungan kerja atau pengalaman sebelumnya agar mereka tahu bagaimana memberikan referensi yang relevan.
- Detail Pekerjaan: Berikan gambaran singkat tentang posisi yang dilamar untuk membantu mereka menyesuaikan testimoni.
- Tutup dengan Terima Kasih: Apresiasi memperkuat hubungan baik, memastikan mereka merasa dihargai.
Haruskah Referensi Kerja Ditambahkan ke Dalam CV?
Ketika Harus Ditambahkan
Referensi kerja perlu dicantumkan dalam CV jika secara spesifik diminta oleh perusahaan dalam lowongan kerja. Beberapa perusahaan mungkin ingin langsung mengetahui siapa yang dapat memberikan testimoni tentang kinerja Anda. Dalam situasi ini:
- Cantumkan informasi kontak referensi, seperti nama, jabatan, tempat kerja, dan nomor telepon/email.
- Pastikan Anda sudah mendapatkan izin dari pemberi referensi sebelum mencantumkan informasi mereka.
Menambahkan referensi secara langsung dapat mempercepat proses seleksi karena perekrut bisa segera menghubungi pihak yang relevan untuk memvalidasi pengalaman Anda.
Ketika Tidak Perlu Ditambahkan
Jika lowongan kerja tidak menyebutkan referensi sebagai persyaratan, maka tidak perlu mencantumkan informasi referensi dalam CV. Hal ini juga membantu menjaga ringkasan CV tetap fokus pada pengalaman, keterampilan, dan kualifikasi Anda. Sebagai gantinya:
- Tambahkan kalimat “References available upon request” di bagian bawah CV untuk menunjukkan bahwa Anda siap memberikan referensi jika diminta.
Pendekatan ini membantu menjaga privasi informasi pemberi referensi serta mengurangi risiko penyalahgunaan data. Referensi akan diberikan hanya ketika perusahaan benar-benar membutuhkannya, misalnya, setelah Anda berhasil melewati tahapan wawancara.
Itulah tadi beberapa tips serta contoh template email meminta referensi kerja. Dengan memahami kapan dan bagaimana mencantumkan referensi, Anda dapat menyusun CV yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan tanpa memberikan informasi yang tidak diperlukan.
Kemudian untuk proses rekrutmen yang lebih efektif, Anda bisa menggunakan fitur Recruitment dari Mekari Talenta. Fitur Recruitment dari Mekari Talenta sangat komprehensif karena terintegarasi dengan berbagai fitur lainnya.
Anda dapat mem-posting lowongan kerja dengan template yang dapat diubah sesuai kebutuhan, menampilkan semua lowongan pekerjaan di halaman karier khusus perusahaan, hingga memantau proses rekrutmen dari awal hingga onboarding.
Tertarik mengetahui fitur ini lebih lanjut? Diskusikan kebutuhan Anda bersama tim sales kami sekarang juga.