Annual Leave: Pengertian, Peraturan, dan Perbedaannya dengan Casual Leave

Tayang
06 Jan, 2025

Apa itu annual leaveAnnual leave atau cuti tahunan adalah hak karyawan yang wajib diberikan oleh perusahaan agar bisa merasakan rehat sejenak dari pekerjaan.

Bagaimana peraturan annual leave yang tepat sesuai dengan undang-undang yang berlaku? Simak selengkapnya di artikel berikut ini.

Apa Itu Annual Leave?

Annual leave, atau cuti tahunan, adalah hak karyawan untuk mengambil waktu libur yang telah diatur dalam peraturan ketenagakerjaan. Cuti ini biasanya diberikan untuk mendukung keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi, serta memberikan waktu istirahat yang cukup bagi karyawan.

Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, karyawan berhak atas 12 hari cuti tahunan setelah bekerja selama 12 bulan berturut-turut pada perusahaan yang sama. Ketentuan ini berlaku, kecuali ada perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang memberikan hak cuti lebih baik.

Peraturan dan Kebijakan Yang Mengatur Annual Leave di Indonesia

Dasar Hukum

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

UU No. 13 Tahun 2003 menyatakan bahwa karyawan berhak atas 12 hari cuti tahunan setelah bekerja selama 12 bulan berturut-turut di perusahaan yang sama. Hak ini tidak dapat dihilangkan oleh perusahaan, kecuali jika karyawan tidak memenuhi syarat, seperti tidak bekerja penuh selama periode tertentu.

Penyesuaian melalui UU Cipta Kerja

Kemudian pasal 81 angka 25 UU Cipta Kerja juga mengubah ketentuan Pasal 79 ayat (1) UU Ketenagakerjaan tentang pemberian waktu istirahat dan cuti. Aturan tersebut menyebutkan hak cuti tahunan adalah sekurang-kurangnya sebanyak 12 hari kerja setelah bekerja selama 12 bulan berturut-turut.

Kebijakan Perusahaan

Namun, banyak juga perusahaan yang memiliki kebijakan internal yang lebih menguntungkan karyawan daripada yang diatur dalam undang-undang. Sebagai contoh, memberikan hak cuti lebih banyak dari 12 hari per tahun.

  • Menyediakan fleksibilitas dalam waktu pengambilan cuti, seperti akumulasi cuti dari tahun sebelumnya atau penggunaan cuti dalam format jam kerja.
  • Menawarkan opsi “cuti tambahan” yang tidak diatur oleh UU, seperti cuti ulang tahun atau cuti kesehatan mental.

Hak yang Tidak Digunakan

1. Diuangkan

Beberapa perusahaan memungkinkan karyawan untuk mencairkan cuti yang tidak diambil menjadi kompensasi finansial. Hal ini biasanya dilakukan jika karyawan resign dan masih memiliki hak cuti yang belum digunakan.

2. Hangus

Beberapa perusahaan menerapkan kebijakan bahwa hak cuti yang tidak diambil dalam periode tertentu (misalnya, dalam satu tahun) dianggap hangus. Kebijakan ini sering digunakan untuk mendorong karyawan memanfaatkan hak cuti mereka secara teratur demi keseimbangan kerja dan hidup.

3. Akumulasi

Dalam beberapa kasus, perusahaan memperbolehkan akumulasi cuti ke tahun berikutnya, dengan batas maksimum tertentu (misalnya, cuti dari dua tahun dapat diambil sekaligus).

Perusahaan biasanya menetapkan kebijakan ini dalam peraturan internal atau perjanjian kerja bersama (PKB), dengan tetap mengacu pada undang-undang yang berlaku.

Baca juga: Self Employed: Jenis Pekerjaan, Keunggulan, dan Tantangannya

Apa Tujuan dan Manfaat Annual Leave?

Tujuan Annual Leave

1. Memberikan waktu bagi karyawan untuk beristirahat dari rutinitas kerja

Cuti tahunan memungkinkan karyawan mengambil jeda dari tugas-tugas rutin, memberikan kesempatan untuk bersantai, bepergian, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman. Ini penting untuk menjaga keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi.

2. Meningkatkan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi (work-life balance)

Dengan adanya annual leave, karyawan dapat merencanakan waktu untuk kegiatan yang meningkatkan kualitas hidup mereka, seperti hobi, liburan, atau aktivitas lainnya di luar pekerjaan. Hal ini mendukung kesehatan mental dan fisik mereka.

Manfaat Annual Leave

1. Meningkatkan Produktivitas Karyawan

Memberikan karyawan waktu istirahat yang memadai membantu menyegarkan pikiran dan tubuh. Setelah kembali dari cuti, mereka cenderung lebih fokus, kreatif, dan energik, yang berdampak positif pada kinerja kerja.

Sebagai contoh, karyawan yang kembali bekerja setelah liburan cenderung menunjukkan peningkatan efisiensi dan ide-ide segar untuk menyelesaikan tugas.

2. Mengurangi Stres Kerja

Rutinitas kerja yang terus-menerus dapat menyebabkan stres berlebih dan risiko burnout. Dengan mengambil annual leave, karyawan mendapatkan kesempatan untuk beristirahat dan mengelola stres dengan lebih baik.

Contohnya, karyawan yang merasa jenuh dengan pekerjaan dapat mengambil cuti untuk mengurangi tekanan, sehingga menghindari dampak buruk pada kesehatan mental mereka.

Baca juga: Upskilling vs Reskilling: Apa Bedanya dan Mengapa Perusahaan Perlu Melakukannya?

3. Meningkatkan Loyalitas Karyawan

Memberikan hak cuti menunjukkan bahwa perusahaan peduli terhadap kesejahteraan karyawan. Ini menciptakan rasa dihargai, yang pada akhirnya meningkatkan loyalitas dan kepuasan kerja.

Semisal, karyawan yang merasa diperhatikan oleh perusahaan, misalnya dengan fleksibilitas mengambil cuti, lebih cenderung bertahan lama di perusahaan dan berkontribusi secara maksimal.

Annual leave, jika dikelola dengan baik, tidak hanya memberikan manfaat bagi karyawan, tetapi juga berdampak positif pada produktivitas dan reputasi perusahaan.

Perbedaan Annual Leave dan Casual Leave

Cuti tahunan atau annual leave adalah hak karyawan yang diberikan sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan dan biasanya direncanakan sebelumnya. Cuti tahunan biasanya digunakan untuk kebutuhan istirahat jangka panjang, seperti liburan, perjalanan, atau waktu pribadi yang membutuhkan perencanaan.

Sementara itu casual leave merupakan cuti mendadak yang diberikan untuk menghadapi situasi darurat atau kebutuhan pribadi yang tidak dapat direncanakan sebelumnya. Cuti ini digunakan untuk keperluan yang mendesak dan tak terduga, seperti sakit mendadak, kebutuhan keluarga, atau urusan penting lainnya.

Aspek Annual Leave Casual Leave
Perencanaan Direncanakan sebelumnya Digunakan secara spontan/mendadak
Durasi Biasanya lebih panjang Durasi singkat (1–2 hari)
Sifat Penggunaan Untuk waktu istirahat atau liburan Untuk kebutuhan darurat atau mendesak
Kebijakan Diatur oleh undang-undang Ditentukan oleh kebijakan perusahaan

Keduanya memiliki tujuan dan manfaat yang berbeda, sehingga penting bagi karyawan untuk memahami kebijakan perusahaan terkait kedua jenis cuti ini agar dapat memanfaatkannya secara efektif.

Itulah tadi sekilas mengenai annual leave. Sebagai HR, Anda perlu memahami lebih dalam tentang kebijakan cuti tahunan karyawan dan cara mengelolanya dengan aplikasi HRIS seperti Mekari Talenta.

Mekari Talenta memiliki fitur yang memungkinkan karyawan untuk mengajukan cuti melalui aplikasi. HR pun dapat mengatur pengelolaan cuti mulai dari approval line hingga saldonya. Maka dari itu, automasi pengelolaan cuti Anda dan tingkatkan efisiensi di tempat kerja menggunakan Mekari Talenta sekarang juga.

Image
Jordhi Farhansyah
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.
WhatsApp Hubungi sales