Kerjasama tim menjadi salah satu tantangan yang muncul di saat pandemi. Memasuki tahun kedua, tantangan ini masih juga muncul.
Transformasi dari interaksi langsung, melalui tatap muka yang banyak dilakukan sebelum pandemi, ke interaksi yang lebih banyak difasilitasi oleh aplikasi digital jadi tantangan.
Bukan hanya tentang mengubah kebiasaan namun lebih jauh bagaimana ketika interaksi virtual ini bisa menghadirkan pengalaman interaksi yang sama, minimal tidak jauh berbeda dengan interaksi langsung.
Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!
atau
Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang!
Dalam konteks kerjasama tim, tantangannya adalah bagaimana kerjasama virtual ini bisa sama efektif dengan ketika bertemu langsung.
1. Hadapi Tantangan Kerjasama Tim di Masa Budaya Kerja WFH
Ada beberapa tantangan yang muncul dalam kerjasama tim di masa pandemi ini, apalagi kalau perusahaan memberlakukan peraturan bekerja dari rumah untuk karyawannya, baik secara keseluruhan maupun bergantian.
Dengan adanya pola kerja yang berbeda maka akan muncul juga kebiasaan kerja yang berbeda.
Hal inilah yang melahirkan tantangan dalam kerjasama tim.
Jam kerja yang berbeda
Secara formal tentu tidak ada yang jam kerja yang berubah. Baik itu bekerja dari rumah maupun dari kantor, panjang jam kerja yang ditetapkan tetap.
Namun demikian, pada praktiknya, bekerja dari rumah menghadirkan fleksibilitas yang lebih tinggi.
Hal ini yang membuat beberapa karyawan menyesuaikan jam kerjanya dengan segala aktivitas lain di rumah.
Mungkin beberapa orang akan memilih jam kerja paling produktifnya, memilih memulai lebih pagi misalnya.
Apalagi jika ada anak yang juga melakukan sekolah dari rumah.
Jam kerja yang berbeda punya implikasi pada koordinasi yang mesti lebih intens dilakukan.
Saling bisa cek update progres pekerjaan bisa jadi titik kritis. Kalau tidak, akan banyak pekerjaan yang tersendat karena kurang koordinasi atau malah salah paham.
Komunikasi dengan sesama rekan kerja
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, komunikasi ini bisa terkait dengan koordinasi dengan kolega maupun laporan dengan supervisor atau atasan.
Dengan isu jam kerja selama bekerja dari rumah yang jadi lebih fleksibel sehingga mungkin tidak semua anggota tim bekerja dalam waktu bersamaan seperti di kantor mesti diatasi dengan komunikasi yang lancar.
Isu produktivitas
Puncak dari semua isu dan permasalahan di atas adalah terkait produktivitas.
Hal ini mungkin bermula dari anggapan bahwa kalau tidak diawasi maka kinerja akan menurun.
Namun juga di sisi yang lain, ada juga sekelompok karyawan yang membenarkan anggapan ini.
Untuk mendongkrak produktivitas memang diperlukan kerjasama tim yang baik.
Hal ini yang mesti diselesaikan di masa ketika tidak bisa saling bertatap muka untuk melakukan kolaborasi.
2. Kepemimpinan Yang Kuat Pertahankan Tim Yang Solid
Bukan hanya kepemimpinan atasan saja, namun juga kepemimpinan di level individual.
Kepemimpinan yang kuat dari atasan tentu akan bisa mengarahkan tim untuk memiliki kerjasama tim yang kuat sehingga bisa mencapai tujuan bersama meskipun tidak saling tatap muka.
Yang menarik adalah kepemimpinan di level individual, bagaimana kepemimpinan di level individu bisa meningkatkan kerjasama tim?
Sementara keduanya nampak seperti dua hal yang saling bertolak belakang.
Kepemimpinan di level individu atau otonomi, atau bisa juga diartikan dengan memberikan kepercayaan pada masing-masing anggota tim bisa membuat kerjasama tim berjalan lebih baik.
Hal ini dikarenakan ada rasa kepemilikan yang lebih tinggi dari masing-masing individu pada hasil yang diperoleh oleh tim.
3. Goal Individu Dan Tim Yang Jelas
Kerjasama tim yang baik akan terjalin kalau masing-masing anggota tim mengetahui dengan jelas apa tujuannya, baik tujuan sebagai tim maupun sebagai individu.
Selain itu, dengan adanya tujuan yang jelas akan menjadi arahan ke mana harus berjalan, ke mana tujuan dari setiap upaya yang dilakukan.
Hal ini tentu akan sangat membantu di saat seperti sekarang ini ketika sebagian besar waktu bekerja kita, kita lalui sendirian di tempat masing-masing.
Punya tujuan atau goals yang jelas akan membuat setiap anggota tim tetap engaged dalam kerjasama tim karena merasa berjuang bersama-sama.
Untuk goal yang jelas, bisa menggunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic and Time-sensitive).
Goals juga semestinya, bukan hanya diketahui dan dipahami oleh masing-masing tim namun juga sebisa mungkin terus diulang-ulang.
4. Task Masing-Masing Anggota Dalam Kerjasama Tim JelasÂ
Talenta bisa bantu mempermudah pengelolaan task management karyawan.
Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!
atau
Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang!
Turunan dari goals atau tujuan yang jelas adalah adanya tugas yang jelas dari masing-masing anggota tim.
Hal selain berkaitan dengan job description masing-masing orang di masing-masing posisi juga terkait dengan koordinasi.
Di sisi job description, tentu kalau tidak ada task yang jelas, bagaimana kita bisa mendukung kinerja anggota tim yang lain.
Dengan begitu, kerjasama tim juga tidak akan terwujud.
Setelah masing-masing orang memiliki task yang jelas, untuk memudahkan kerjasama tim juga perlu masing-masing orang saling berbagi progress yang sudah dibuat. Hal ini bisa melalui satu dokumen untuk melacak kinerja masing-masing anggota tim.
Inilah yang dimaksud dengan sisi koordinasi. Kerjasama tim juga akan sulit dilakukan kalau masing-masing anggota tim tidak tahu apa yang sedang dikerjakan oleh teman setimnya, lalu apa yang bisa dibantu.
Seringkali kerjasama tim di perusahaan ini seperti lari estafet, inilah pentingnya koordinasi, kolaborasi dan tentu saja saling mengetahui progress dari masing-masing orang.
5. Komunikasi Yang Lancar Antar Tim
Untuk mewujudkan kerjasama tim yang kompak selama masa pandemi, yang mana kita tidak bertemu langsung dengan rekan kerja adalah dengan tetap memiliki jalur komunikasi yang lancar.
Komunikasi yang lancar ini singkatnya meskipun semua saluran komunikasi hanya bisa dilakukan secara virtual namun maksud kedua belah pihak bisa sampai. Hal ini mestinya bukan lagi isu karena media komunikasi virtual sudah sangat canggih untuk memfasilitasi kebutuhan komunikasi, bahkan berbagi berkas-berkas pekerjaan secara virtual.
Ada Batasan Yang Jelas Waktu Personal Dan Kerja
Jangan sampai meremehkan waktu istirahat untuk produktivitas.
Pandemi adalah waktu yang tidak mudah untuk beberapa dari kita. Untuk memiliki kerjasama tim yang baik, butuh masing-masing individu yang siap untuk bekerja sama.
Waktu istirahat personal ini menjadi waktu yang penting untuk menjaga mood setiap orang dalam tim untuk bisa berada dalam kondisi prima untuk bekerja.
6. Terapkan Tips untuk Membangun Team Work dan Kerjasama Tim yang Kompak Berikut Ini
Banyak orang seringkali tidak mengetahui bagaimana cara membangun team work yang kompak.
Padahal, team work yang kompak sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam sebuah kelompok atau organisasi.
Dengan hubungan yang kuat, interaksi yang baik, dan eksekusi kerja yang efektif, sebuah tim dapat mencapai hasil yang lebih dari yang diharapkan.
Berikut adalah 13 tips untuk membangun team work yang lebih baik:
- Memahami Tujuan Utama dalam Kelompok: Setiap anggota tim harus memahami tujuan dibentuknya tim tersebut dan berkomitmen untuk mencapainya. Kejelasan mengenai misi dan arah yang jelas akan membantu membentuk team work yang efektif. Pastikan bahwa seluruh anggota tim memiliki visi yang sama tentang tujuan, tanggung jawab, dan hasil kerja yang diharapkan.
- Ciptakan Lingkungan yang Kondusif dalam Bekerja: Menciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif adalah kunci dalam membangun team work yang kompak. Lingkungan yang nyaman akan mendorong kepercayaan antar anggota tim, sehingga mereka merasa bebas untuk berkomunikasi dan berbagi pendapat. Hindari menciptakan lingkungan yang bising atau tidak menyenangkan, sehingga semua anggota tim dapat fokus dalam bekerja.
- Bangun Kepercayaan: Kepercayaan adalah fondasi utama dalam membangun team work yang solid. Melibatkan partisipasi dari semua anggota tim akan memperkuat kepercayaan antar mereka. Berikan ruang untuk setiap anggota tim untuk menyampaikan pendapat dan ide-ide mereka tanpa takut dicemooh atau diabaikan.
- Komunikasi Terbuka dan Jujur: Dalam team work yang kompak, komunikasi terbuka dan jujur sangat penting. Semua anggota tim harus merasa bebas untuk berbicara dan mendengar pendapat orang lain dengan seksama. Hindari membantah atau mengabaikan pendapat orang lain. Berkomunikasilah dengan sopan dan hormati.
- Bangun Rasa Memiliki yang Kuat: Bangun sense of belonging yang kuat di antara anggota tim. Pastikan bahwa setiap anggota tim merasa bahwa mereka bekerja bersama dengan tujuan yang sama. Sense of belonging ini dapat ditingkatkan melalui interaksi dan pembentukan norma dalam tim.
- Hargai Perbedaan: Setiap individu memiliki keahlian, pengetahuan, dan sudut pandang yang berbeda. Hargai perbedaan tersebut dan lihatlah sebagai tambahan nilai bagi tim. Keberagaman dalam tim dapat membawa ide-ide yang lebih kreatif dan solusi yang lebih inovatif.
- Lakukan Evaluasi secara Berkala: Lakukan evaluasi secara berkala untuk melihat progres tim dan mengevaluasi kinerja hasil kerjasama tim. Adakan rapat rutin untuk membahas proses dan progres dalam mencapai tujuan bersama. Evaluasi ini akan membantu tim untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas kerja.
- Buat Aturan yang Ditaati Bersama: Sepakati aturan dan norma-norma dalam tim dan pastikan semua anggota patuh dan menghormatinya. Jangan biarkan masalah antarpribadi mengganggu kinerja tim. Jaga disiplin dan kerjasama dalam menyelesaikan masalah dan ketidaksepakatan.
- Aktif Berpartisipasi: Dorong partisipasi aktif dari setiap anggota tim. Berikan kesempatan untuk berkontribusi dalam pengambilan keputusan dan proses kerja. Berikan dukungan penuh dan komitmen dalam menjalankan keputusan bersama.
- Berkomitmen pada Kesepakatan: Setelah keputusan diambil, berkomitmenlah untuk melaksanakannya dengan sungguh-sungguh. Dukung keputusan bersama dan berikan yang terbaik dalam menjalankannya.
- Bangun Struktur yang Kuat: Pastikan struktur tim yang tepat dengan keahlian dan keterampilan yang beragam. Jumlah anggota tim yang tepat dan kombinasi keahlian yang seimbang akan membantu kinerja tim menjadi optimal.
- Ciptakan Kohesi dalam Tim: Ciptakan kohesi di antara anggota tim dengan menghadirkan sarana komunikasi yang baik. Prioritaskan berbagai hal yang berbeda dan buat semua anggota merasa terlibat dalam proses.
- Ekseskusi Ide dengan Cermat: Akhirnya, pastikan untuk mengkesekusi ide-ide yang telah disepakati dengan baik. Jangan biarkan ide-ide terbaik hanya tinggal sebagai wacana. Implementasikan ide-ide dengan baik dan dukunglah anggota tim dalam melaksanakannya.
Dengan menerapkan tips-tips menjaga kerjasama tim di atas, Anda dapat membangun team work yang kompak dan sukses.
Tim yang kompak akan lebih efektif dalam mencapai tujuan bersama dan memberikan kontribusi yang lebih baik dalam pekerjaan.