Cara Efektif Menerapkan Metode Agile bagi Tim dan Kultur

By Ervina LutfiPublished 15 Aug, 2018 Diperbarui 20 Maret 2024

Agile Development Method atau yang lazim dikenal dengan metode Agile merupakan sebuah metode pengembangan perangkat lunak dengan bentuk adaptasi yang sangat cepat terhadap segala bentuk perubahan. Metode ini kerap diaplikasikan kepada pengembangan proyek kerja suatu perusahaan (umumnya perusahaan software) karena dianggap mampu meningkatkan produktivitas dengan cepat dan dapat menekan cost operation.

Namun, pada kenyataannya tidak semua perusahaan dapat mengadaptasi metode ini. Beberapa kultur perusahaan memang terbentuk tanpa dasar yang cocok bagi metode Agile. Sebelum Anda salah melangkah, berikut ini beberapa hal yang harus diketahui sebelum memutuskan untuk menerapkan metode Agile ini.

Metode Agile dan Pengaruhnya pada Perusahaan

Pentingnya Memperhatikan Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam Agile Alliance Manifesto, metode Agile sangat menghargai nilai interaksi dan personil. Hal ini berarti bahwa mereka sangat memperhatikan aspek komunikasi dalam pengembangan proyek perusahaan. Metode ini beranggapan bahwa tanpa adanya interaksi antar para personel, maka proses pengembangan proyek tidak akan terjadi.

Interaksi dalam perusahaan terkadang dapat memicu permasalahan. Perusahaan di masa sekarang cenderung memiliki skema interaksi yang disusun berdasarkan hirarki dalam struktur organisasi perusahaan. Interaksi dan kerja sama hanya akan muncul pada struktur atas organisasi, sementara mereka yang menjalankan proyek cenderung tidak memiliki andil dalam interaksi tersebut.

Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan terlebih dahulu apakah kultur perusahaan Anda mampu disusupi interaksi yang lebih luas jangkauannya antara hierarki teratas hingga hierarki terbawah struktur. Perlu adanya suatu tim yang dapat menjembatani antara jabatan sehingga interaksi dalam perusahaan dapat mencakup segala elemen di perusahaan.

Manfaat metode agile

Self-management

Dalam kultur Agile, kunci supaya perusahaan dapat beradaptasi dengan cepat adalah self-management. Mereka mampu mengatur diri sendiri tanpa harus terikat dengan jabatan mereka. Aspek inisiatif menjadi penggerak utama metode ini. Dengan demikian, jika Anda memang ingin mengadopsi sistem ini, pastikan apakah kultur perusahaan memang memungkinkan untuk adanya self-management.

Masalah penerapan kultur Agile biasanya adalah karena pembagian kerja dalam perusahaan telah diatur sedemikian rupa melalui hirarki perusahaan. Tiap-tiap pengambilan keputusan pun harus dilakukan oleh pihak yang memang berwenang, tidak bisa sembarang orang mengambil keputusan dalam perusahaan. Pastikan bahwa perusahaan Anda memang siap untuk mengatur diri sendiri jika ingin mengadopsi kultur Agile.

Baca Juga : Bagaimana Penggunaan HRIS Perusahaan untuk Operasional Kerja?

Kerja sama dengan klien

Selain interaksi, kultur Agile mementingkan kolaborasi dengan klien di atas negosiasi proyek antarkeduanya. Oleh karena itu, dalam sistem ini biasanya terdapat product owner yang bertanggung jawab atas segala mekanisme produksi, baik itu dari segi teknis maupun bisnis. Hal ini tidak ditemukan pada perusahaan-perusahaan pada umumnya karena biasanya mereka memiliki product manager.

Tanggung jawab keduanya secara teori sebenarnya mirip. Keduanya sama-sama terkait dengan produk dan hubungan kepada klien. Bedanya, product manager cenderung hanya menguasai segi bisnis produk dan awam dalam teknis karena mereka biasanya bergantung pada project manager.

Dari sisi klien, ini tentu akan merepotkan karena mereka harus berkomunikasi dengan dua pihak sehingga ada kemungkinan salah paham. Hal tersebut berbeda dengan product owner. Selain memahami produk dari segi bisnis, mereka juga harus memahami teknis produk. Klien cukup berkonsultasi pada product owner.

Menerapkan kultur  Agile pada perusahaan memang tidak mudah, terutama jika perusahaan Anda masih sangat terpacu pada hirarki. Dibutuhkan fleksibilitas yang baik untuk mengatasi kultur Agile yang diterapkan pada perusahaan yang konvensional. Talenta siap membantu Anda untuk mendukung penerapan kultur Agile dalam perusahaan.

Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Coba Gratis Aplikasi HRIS Talenta Sekarang!

Image
Ervina Lutfi
Kontributor yang rutin memproduksi tulisan seputar HR dan bisnis, dengan pembahasan teliti, terstruktur, dan mudah dipahami.