Wajah Baru Strategi HR di Era Industri 4.0

Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dilacak bahkan sejak tahun 1800-an. Model pada saat itu belumlah sekompleks model HR seperti yang kita kenal di masa sekarang. Evolusi pengelolaan HRIS telah mengalami beberapa tahapan. Mulai dari fungsinya sebagai pengemban administrasi ketenagakerjaan berkembang hingga ke fungsi strategis perusahaan.

Disrupsi pun tak hanya datang dari revolusi industri, tetapi juga dari penyerapan tenaga kerja lintas generasi. Organisasi dan entitas bisnis perlu untuk merumuskan kebijakan yang tepat untuk menjembatani kedua permasalahan tersebut. Transformasi digital pun menjadi tak terelakkan, namun faktanya, tidak semua pihak siap melakukannya.

Highlight Wajah Baru Strategi HR di Era Industri 4.0

Disrupsi yang dibawa oleh revolusi industri keempat dan gap generasi tetap menuntut banyak entitas bisnis untuk terus beradaptasi untuk tetap relevan. Automasi pun digadang menjadi jalan keluar terbaik. Namun, sekitar 70% perusahaan gagal melakukan transformasi digital, walau memahami seberapa krusialnya melakukan perubahan tersebut. 

Banyak perusahaan telah mencoba membangun fasilitas dan infrastruktur mereka sendiri untuk mencapai apa yang disebut sebagai “digitalisasi”, tetapi pada akhirnya tetap gagal. Banyak faktor yang harus terlebih dahulu diperhatikan sebelum sebuah entitas bisnis memutuskan untuk melakukan transformasi.

icon

Perkembangan Pengelolaan HR dari Masa ke Masa

Sejak awal kemunculannya, sistem pengelolaan HR telah mengalami beberapa evolusi. Mulai dari personalia hingga strategic human capital, wajah manajemen tenaga kerja pun ikut berubah seiring dengan disrupsi dari industri dan gap generasi.
icon

Pengaruh Revolusi Industri dan Gap Generasi

Kesenjangan dari setiap generasi tak hanya membawa warna baru, tetapi juga tantangan dan juga peluang bagi perusahaan. Perlu adanya jembatan yang sesuai agar dapat memenuhi semua ekspektasi. Mencapai produktivitas dalam nuansa multi-generasi.
icon

Automasi Proses HR sebagai Jawaban Atasi Disrupsi

Walaupun teknologi membawa pergeseran tren dan tantangan baru, tetapi solusi juga dapat didapatkan dengan teknologi juga. Melalui automasi HR, pengelolaan tenaga kerja dibawa ke rezim yang lebih cepat dan efektif. 

Didalam Whitepaper Ini akan dijelaskan:

Sejarah perkembangan HR dari masa ke masa telah membuktikan bahwa pengelolaan SDM tidaklah stagnan. Perubahan model manajemen HR selalu mengikuti tren industri, mulai dari revolusi pertama hingga revolusi 4.0 saat ini. Sebuah kemunduran jika HR dianggap sebagai pengelola administrasi karyawan saja, padahal HR sekarang juga dituntut untuk bisa menjadi solusi bagi perusahaan untuk menjawab tantangan industri.

Solusi-solusi baru seperti penggunaan teknologi mobile dan cloud pun kini menjadi primadona. Forbes pun memprediksi bahwa 83% beban kerja perusahaan akan dialihkan dengan metode cloud computing. Bahkan, 88% pimpinan HR berpendapat bahwa perusahaan perlu untuk menginvestasikan dua atau lebih teknologi pengelolaan HR untuk setidaknya dua tahun mendatang. Whitepaper ini hadir untuk memberikan perspektif yang berbeda dalam menyikapi pergerakan tren tenaga kerja karena disrupsi. Berikut beberapa tema yang dibahas di dalam publikasi ini:

  • Evolusi Wajah HR dari Masa ke Masa
  • Pengaruh Revolusi Industri 4.0 dan Gap Generasi
  • Perubahan Paradigma Peran HR untuk Menjawab Tantangan Masa Kini
  • Automasi, Warna Baru Strategi HR Masa Depan
  • Cloud-Computing HR, langkah selanjutnya dari automasi
  • Pola Hubungan Karyawan dan Perusahaan dalam skema HR 4.0

Download Wajah Baru Strategi HR di Era Industri 4.0

Disrupsi pun tak hanya datang dari revolusi industri, tetapi juga dari penyerapan tenaga kerja lintas generasi. Organisasi dan entitas bisnis perlu untuk merumuskan kebijakan yang tepat untuk menjembatani kedua permasalahan tersebut. Transformasi digital pun menjadi tak terelakkan, namun faktanya, tidak semua pihak siap melakukannya.

Download