Behavioral Competency: Definisi, Jenis, dan Contoh

By Jordhi FarhansyahPublished 26 Jun, 2023 Diperbarui 20 Maret 2024

Behavioral competency atau kompetensi perilaku adalah salah satu aspek penting yang juga perlu diperhatikan perusahaan terkait seorang karyawan.

Tidak hanya terkait skill karyawan, bagaimana mereka berperilaku juga bisa menentukan bagaimana cara mereka bekerja, bersosialisasi, hingga menjadi seorang pemimpin.

Apa pengertian lengkap behavioral competency dan apa saja manfaatnya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Behavioral Competency

behavioral competency

Behavioral competency dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kompetensi perilaku. Ini merujuk pada kumpulan keterampilan, kemampuan, dan perilaku tertentu yang diperlukan untuk melakukan peran atau pekerjaan dengan efektif.

Fokusnya adalah pada perilaku dan tindakan yang dapat diamati daripada sifat atau karakteristik bawaan.

Behavioral competency biasanya didefinisikan oleh perusahaan berdasarkan kebutuhan dan hasil yang diinginkan.

Kompetensi ini dapat mencakup berbagai keterampilan dan perilaku seperti komunikasi, kerjasama tim, pemecahan masalah, adaptabilitas, kepemimpinan, fokus pelanggan, pengambilan keputusan etis, dan banyak lainnya.

Kompetensi-kompetensi ini spesifik untuk memenuhi tuntutan dan harapan perusahaan tersebut.

Talenta blog banner

Manfaat Behavioral Competency

Secara sederhana, behavioral competency menjadi penting karena disertai beberapa alasan. Berikut adalah beberapa di antaranya.

Peningkatan Kinerja

Behavioral competency memberikan kerangka kerja yang jelas untuk mengidentifikasi dan menilai keterampilan dan perilaku yang diperlukan untuk kinerja yang sukses dalam suatu peran.

Dengan mendefinisikan perilaku yang diinginkan, perusahaan dapat menyelaraskan harapan dan menetapkan standar kinerja, yang dapat mengarah pada peningkatan produktivitas dan efektivitas.

Rekrutmen yang Lebih Baik

Behavioral competency membantu dalam proses rekrutmen dan seleksi dengan memberikan kriteria untuk mengevaluasi kesesuaian kandidat untuk jabatan tertentu.

Dengan menilai kandidat berdasarkan perilaku yang ditunjukkan dan pengalaman sebelumnya, perusahaan dapat membuat keputusan perekrutan yang lebih tepat dan memilih individu yang memiliki kompetensi yang diperlukan perusahaan.

Pengembangan dan Pelatihan

Selain itu, behavioral competency juga berfungsi sebagai dasar untuk inisiatif pengembangan dan pelatihan karyawan.

Mereka membantu mengidentifikasi kesenjangan keterampilan dan area untuk peningkatan, memungkinkan perusahaan merancang program pelatihan yang ditargetkan untuk meningkatkan kompetensi karyawan.

Fokus pada pengembangan perilaku ini dapat mengarah pada peningkatan kepuasan karyawan, keterlibatan, dan pertumbuhan karier.

Succession Plan dan Talent Management

Behavioral competency memainkan peran penting dalam perencanaan suksesi dan manajemen bakat.

Dengan mengidentifikasi kompetensi utama yang diperlukan untuk peran kepemimpinan masa depan, perusahaan dapat mengidentifikasi karyawan berpotensi tinggi dan memberi mereka peluang pengembangan untuk menyiapkan mereka untuk posisi kepemimpinan masa depan.

Efektivitas Tim

Behavioral competency berkontribusi untuk menciptakan tim berkinerja tinggi. Ketika anggota tim memiliki kompetensi yang saling melengkapi, seperti komunikasi, kolaborasi, dan penyelesaian konflik, mereka dapat bekerja sama lebih efektif, yang mengarah pada peningkatan dinamika tim dan kinerja tim secara keseluruhan.

Memperkuat Budaya Perusahaan

Behavioral competency membantu membentuk dan memperkuat budaya perusahaan yang diinginkan.

Dengan mendefinisikan dan mempromosikan perilaku tertentu, perusahaan dapat menumbuhkan budaya akuntabilitas, profesionalisme, inovasi, atau nilai-nilai lain yang penting bagi kesuksesan mereka.

Secara garis besar, behavioral competency penting karena memberikan kerangka kerja untuk mendefinisikan, menilai, dan mengembangkan keterampilan dan perilaku yang diperlukan untuk keberhasilan individu dan perusahaan.

Ia berkontribusi pada peningkatan kinerja, rekrutmen dan seleksi yang lebih baik, pengembangan yang ditargetkan, dinamika tim yang efektif, dan penanaman budaya perusahaan yang diinginkan.

Jenis Behavioral Competency

Berikut adalah beberapa jenis behavioral competency yang umum ditemui. Berikut adalah di antaranya.

Komunikasi

Kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan jelas, mendengarkan secara efektif, dan berkomunikasi dengan berbagai pihak secara efektif.

Ini meliputi keterampilan verbal dan tulisan, kemampuan menyampaikan pesan dengan tepat, dan kemampuan untuk membangun hubungan komunikasi yang baik.

Kerjasama Tim

Kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain dalam sebuah tim.

Hal ini juga meliputi keterampilan berkolaborasi, kemampuan membangun kerjasama, menghargai kontribusi orang lain, dan kemampuan beradaptasi dengan berbagai kepribadian dan gaya kerja dalam tim.

Pemecahan Masalah

Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis situasi, mengembangkan solusi yang efektif, dan mengambil keputusan yang tepat. Termasuk di dalamnya keterampilan analitis, kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kecakapan dalam menghadapi tantangan.

Adaptabilitas

Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan situasi atau tuntutan lingkungan kerja. Ini mencakup fleksibilitas, ketangguhan, kemampuan berubah dengan cepat, dan kemauan untuk belajar dan mengembangkan diri dalam menghadapi perubahan.

Kepemimpinan

Kemampuan untuk mempengaruhi dan memotivasi orang lain, memberikan arahan yang jelas, dan memimpin dengan integritas.

Hal ini juga mencakup keterampilan dalam menginspirasi, mengelola konflik, mengambil tanggung jawab kepemimpinan, dan membangun hubungan yang kuat dengan anggota tim.

Inovasi dan Kreativitas

Kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru, berpikir kreatif, dan menciptakan solusi yang inovatif. Ini meliputi kemampuan berpikir di luar kebiasaan, mengambil risiko yang terukur, dan mengidentifikasi peluang baru.

Manajemen Waktu dan Prioritas

Kemampuan untuk mengatur waktu secara efektif, mengidentifikasi prioritas, dan mengelola tugas-tugas dengan efisien.

Keberhasilan Pribadi

Kemampuan untuk mengelola diri sendiri, memiliki motivasi yang tinggi, mengambil tanggung jawab atas tindakan dan hasil, dan terus berkembang secara pribadi dan profesional.

Kembali lagi, jenis-jenis behavioral competency ini dapat bervariasi tergantung pada peran, industri, dan juga kebutuhan perusahaan tertentu.

Contoh dari Behavioral Competency

Kita sudah mengetahui manfaat serta beberapa jenis dari behavioral competency. Kemudian, bagaimana kita mengetahui kompetensi ini berdasarkan contoh kasus di dunia nyata? Berikut disajikan beberapa contohnya.

Sebagai contoh, mari kita lihat behavioral competency yang umum ditemui dalam banyak peran, yaitu “Kerjasama Tim”.

Berikut ini adalah contoh perilaku yang menunjukkan kompetensi kerjasama tim:

Skenario: Sebuah tim proyek sedang bekerja untuk mengembangkan produk baru.

Contoh Behavioral Competency: Kerjasama Tim

Perilaku yang menunjukkan kompetensi kerjasama tim:

Membantu dan Mendukung: Seorang anggota tim secara aktif membantu rekan-rekannya dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka. Mereka siap memberikan bantuan dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tim.

Contoh: Ketika seorang rekan tim mengalami kesulitan dalam mengatasi tantangan teknis, anggota tim yang berkompeten dalam kerjasama tim akan menawarkan bantuannya untuk mencari solusi bersama.

Kolaboratif: Seorang anggota tim aktif berpartisipasi dalam diskusi dan kolaborasi tim. Mereka mendengarkan dengan cermat, memberikan kontribusi ide, dan bekerja sama dengan anggota tim lainnya untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Contoh: Selama rapat tim, anggota tim yang berkompeten dalam kerjasama tim akan secara aktif berkontribusi dengan memberikan masukan yang berharga, mendukung ide-ide rekan tim, dan mencari cara untuk memperkuat kerjasama antar anggota tim.

Menghargai Keberagaman: Seorang anggota tim menghargai perbedaan pendapat, pengalaman, dan perspektif yang ada di dalam tim. Mereka mampu bekerja dengan orang-orang yang memiliki latar belakang, keahlian, dan gaya kerja yang berbeda.

Contoh: Ketika ada perbedaan pendapat dalam tim, anggota tim yang berkompeten dalam kerjasama tim akan mencoba memahami sudut pandang rekan tim dan mencari cara untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

Mengelola Konflik: Seorang anggota tim mampu mengelola konflik dengan bijaksana dan secara konstruktif. Mereka menghindari konflik yang merugikan produktivitas tim dan mencari solusi yang memuaskan semua pihak.

Contoh: Jika tim mengalami konflik antara dua anggota tim, anggota tim yang berkompeten dalam kerjasama tim akan berusaha untuk memediasi dan memfasilitasi dialog yang konstruktif guna mencapai pemahaman dan penyelesaian yang baik.

Contoh-contoh di atas menggambarkan perilaku yang mencerminkan kompetensi kerjasama tim. Penting bagi individu untuk mengembangkan dan menunjukkan kompetensi ini agar dapat bekerja secara efektif dalam tim dan mencapai hasil yang sukses.

Kapan Behavioral Competency Ini Digunakan?

Behavioral competency dapat digunakan dalam berbagai konteks dan tahapan proses dalam siklus kerja.

Berikut adalah beberapa contoh situasi di mana behavioral competency dapat digunakan.

Rekrutmen dan Seleksi

Saat merekrut dan memilih karyawan baru, perusahaan dapat menggunakan behavioral competency sebagai acuan untuk menilai apakah kandidat memiliki keterampilan dan perilaku yang sesuai dengan posisi yang sedang dibutuhkan.

Untuk membantu HR dalam melakukan efisiensi dalam proses rekrutmen, HR juga bisa memanfaatkan software applicant tracking system atau ATS untuk mempermudah perusahaan dalam melakukan rekrutmen secara objektif melalui sistem integrasi.

Lalu, Mekari Talenta juga dilengkapi dengan aplikasi penilaian kinerja karyawan yang mempermudah proses penilaian kinerja serta potensi karyawan melalui penyusunan KPI, task management, serta project yang efektif secara sistematis.

Penilaian Kinerja

Saat mengevaluasi kinerja karyawan yang ada, behavioral competency digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan area pengembangan yang terkait dengan keterampilan dan perilaku yang diharapkan dalam peran mereka.

Pengembangan Karyawan

Behavioral competency digunakan sebagai dasar untuk merancang program pengembangan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan individu dan perusahaan. Ini membantu dalam mengembangkan keterampilan dan perilaku yang diperlukan untuk sukses dalam peran mereka.

Manajemen Kinerja

Behavioral competency dapat digunakan dalam menyusun tujuan kinerja dan pengukuran kinerja, memungkinkan manajer untuk mengkaji sejauh mana karyawan memenuhi harapan perilaku yang telah ditetapkan.

Manajemen Tim

Behavioral competency membantu dalam membangun dan mengelola tim yang sukses. Dalam konteks ini, kompetensi perilaku seperti kerjasama tim, komunikasi, kepemimpinan, dan penyelesaian konflik dapat digunakan untuk memperkuat dinamika tim dan efektivitas kerja sama.

Succession Plan

Dalam perencanaan suksesi, behavioral competency digunakan untuk mengidentifikasi individu yang memiliki keterampilan dan perilaku yang diperlukan untuk mengambil peran kepemimpinan di masa depan.

Ini membantu dalam merencanakan pengembangan dan perekrutan yang tepat untuk mempersiapkan pemimpin masa depan.

Dalam banyak aspek pengelolaan sumber daya manusia dan pengembangan perusahaan, behavioral competency menjadi alat penting untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola keterampilan dan perilaku yang berkontribusi pada keberhasilan individu dan perusahaan.

Nah, jika Anda ingin membuat proses administrasi serta pengelolaan sumber daya manusia menjadi lebih efisien, Anda bisa segera beralih ke Mekari Talenta.

Mekari Talenta memiliki beragam fitur yang dapat membantu Anda dalam berbagai hal, mulai dari absensi online yang terintegrasi, penghitungan serta pembayaran payroll otomatis, dan juga manajemen performa karyawan.

Tertarik mencoba demo aplikasi Mekari Talenta secara gratis? Segera konsultasi bersama tim sales kami sekarang juga.

Image
Jordhi Farhansyah
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.