Administrasi HR 6 min read

Perbedaan Hybrid Working VS Remote Working dan Implementasinya

By Jordhi FarhansyahPublished 13 Mar, 2023 Diperbarui 27 Maret 2024

Tren hybrid working dan remote working adalah sebuah tren yang makin menarik perhatian di kalangan perusahaan dan juga karyawan.

Meskipun demikian, masih ada perusahaan yang belum percaya untuk membiarkan karyawan mereka bekerja sepenuhnya di luar kantor.

Oleh karenanya, perusahaan mulai menggabungkan antara work from office (WFO) dan work from home (WFH).

Dalam implementasinya, kita pun juga mengenal hybrid working dan remote working. Meski memiliki istilah yang cukup mirip, keduanya mempunyai beberapa perbedaan.

Berikut adalah penjelasan lengkap dari blog Mekari Talenta.

Pengertian Hybrid Working VS Remote Working

Perbedaan Hybrid Working VS Remote Working dan Implementasinya

Remote working adalah sebuah konsep di mana pekerja bisa bekerja dari luar tempat kantornya berada.

Dalam remote working, pekerja bisa bekerja dari rumah, kafe, atau tempat lain yang mereka inginkan selama segala sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersedia.

Remote working biasanya dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet dan alat pendukung seperti aplikasi konferensi video, email, aplikasi perpesanan, atau software kolaborasi online untuk dapat berkomunikasi dengan rekan kerja.

Sedikit berbeda, hybrid working adalah sebuah konsep di mana karyawan bisa melakukan pekerjaan secara fleksibel, baik dari kantor maupun dari luar kantor.

Dalam hybrid working, pekerja dapat memilih tempat di mana mereka ingin bekerja, apakah itu di kantor, di rumah, atau di tempat lain yang mereka inginkan.

Konsep hybrid working memungkinkan perusahaan untuk lebih fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pekerja dan memberikan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi bagi pekerja.

Dalam hybrid working, pekerja biasanya tetap memiliki kantor sebagai tempat untuk bekerja secara rutin dan melakukan kolaborasi dengan rekan kerja.

Namun, mereka juga dapat bekerja dari luar kantor untuk menjalankan tugas-tugas tertentu yang tidak memerlukan interaksi dengan rekan kerja secara langsung.

Ini yang membedakan hybrid working dengan remote working di mana remote working lebih menekankan karyawan untuk bekerja dari luar kantor secara penuh.

Sebelum pandemi, remote working adalah istilah yang umum digunakan ketika perusahaan membuka lapangan pekerjaan untuk calon karyawan yang berdomisili di luar daerah.

Artinya, perusahaan memperbolehkan karyawan untuk bekerja dari daerah asalnya. Misalnya ketika perusahaan Indonesia merekrut karyawan IT dari negara lain seperti India dan dapat bekerja di daerah asal secara penuh tanpa perlu pindah negara.

Jadi meski sama-sama fleksibel, kebanyakan pekerja remote tidak melihat opsi untuk memiliki jadwal di mana mereka harus bekerja di kantor.

Proses HR jadi lebih cepat dengan software HR terautomasi Mekari Talenta.

Keuntungan dan Kerugian dari Remote Working

Banyak karyawan yang menginginkan kesempatan untuk bisa bekerja secara remote karena memiliki beragam keuntungan.

Tapi keuntungan tersebut juga berlaku untuk perusahaan.

Berikut adalah beberapa di antaranya.

Keuntungan Remote Working

Membuka Kesempatan Mendapatkan Karyawan Internasional

Ketika perusahaan menerapkan remote working, lokasi bukan lagi jadi masalah.

Hal ini membuka jalan bagi talenta global masuk ke perusahaan.

Hal ini membuat Anda berkesempatan untuk merekrut karyawan dengan kemampuan yang barangkali belum pernah Anda temukan sebelumnya.

Mengurangi Stres dan Meningkatkan Produktivitas

Lalu lintas dari hari Senin sampai Jumat di tengah kota akan selalu menjadi masalah bagi para karyawan kantoran.

Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk sampai ke kantor.

Hal ini dapat memicu stres yang menyebabkan produktivitas menurun. Dengan remote working dan juga hybrid working, stres menghadapi perjalanan ke kantor dapat dieliminasi sehingga karyawan bisa produktif.

Work-Life Balance yang Lebih Baik

Dengan bekerja remote, karyawan jadi memiliki waktu lebih banyak dengan keluarga dan kerabat lainnya.

Ketika menyadari hal ini bahwa perusahaan telah menyediakan mereka keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan, karyawan akan merasa lebih puas yang dapat meningkatkan retensi perusahaan.

Baca juga: 4 Tips Pantau Karyawan yang WFH

Menghemat Sumber Daya

Remote working berarti Anda tidak perlu memiliki ruang kantor.

Dengan ini, Anda dapat menghemat biaya sewa, listrik, air, internet, dan kebutuhan penunjang lainnya.

Penghematan biaya ini dapat Anda alokasikan ke hal lain yang juga bermanfaat bagi karyawan, misalnya dengan menyediakan perlengkapan kerja agar karyawan nyaman bekerja di rumah, seperti kursi, meja, dan perangkat lainnya.

Kerugian Remote Working

Selain kelebihan yang telah disebutkan di atas, remote working juga menyimpan beberapa kendala jika tidak dapat diimplementasi dengan baik.

Berikut beberapa di antaranya.

Tidak Cocok untuk Semua Pekerjaan

Perlu diketahui bahwa tidak semua pekerjaan cocok untuk menerapkan remote working.

Karyawan yang biasa bekerja di kantor mungkin bisa bekerja remote, tetapi karyawan yang bekerja di bidang perawatan dan juga produksi mengharuskan mereka berkutat dengan alat yang hanya tersedia di tempat mereka bekerja.

Kesulitan dalam Proses Onboarding

Proses onboarding memang sebaiknya dilakukan secara offline agar lebih mengenal kantor dan budaya perusahaan secara menyeluruh.

Sayangnya, hal ini tidak bisa dilakukan saat bekerja remote sehingga ada unsur sosial yang hilang.

Tergantung siapa orangnya, hal ini bisa berdampak pada semangat bekerja seseorang.

Kesulitan dalam Berkomunikasi

Remote working biasanya memiliki beragam model jam kerja, apalagi jika karyawan berasal dari negara yang berbeda-beda.

Dengan demikian, akan sulit bagi semua karyawan untuk online dalam waktu yang bersamaan.

Hal ini membuat banyak karyawan yang harus membiasakan diri untuk bekerja di waktu yang tidak lazim, seperti tengah malam misalnya.

Distraksi dari Berbagai Sumber

Rumah adalah zona nyaman bagi banyak orang. Bekerja dari rumah, memungkinkan karyawan akan mengalami berbagai gangguan dalam bekerja yang menyebabkan mereka menundanya.

Misalnya, adanya hewan peliharaan atau tiba-tiba harus membantu keluarga untuk hal-hal yang sepele.

Semua kembali lagi kepada seberapa fokus karyawan dalam bekerja.

Merasa Terasing dengan Rekan Kerja

Bekerja jauh dari orang-orang terkadang kerap membuat seseorang merasa terasingkan.

Terlebih dengan adanya pandemi kemarin membuat banyak orang sadar bahwa bekerja terus menerus di rumah kerap membuat orang merasa kesepian.

Konsekuensi dari berkurangnya kontak sosial di antara sesama karyawan tidak boleh diremehkan.

Hal ini dapat memicu stres karyawan yang justru menyebabkan kurangnya produktivitas dan motivasi kerja.

Perbedaan remote working vs hybrid working dalam infografik

Kelebihan dan Kekurangan Hybrid Working

Pada dasarnya, ada banyak kemiripan di antara kelebihan dan kekurangan antara hybrid working dengan remote working.

Hanya saja pada hybrid working yang berbeda lebih menekankan pada kekurangannya.

Misalnya, kemungkinan karyawan merasa terasing dengan rekan kerja lebih kecil karena karyawan hybrid tetap bisa bertemu satu sama lain di kantor.

Kemudian saat proses onboarding pun bisa mewajibkan karyawan terlebih dahulu datang ke perusahaan untuk lebih mengenal lingkungan baru mereka.

Proses komunikasi pun bisa lebih lancar karena ketika ada suatu hal yang perlu didiskusikan secara langsung, tim yang bersangkutan bisa datang ke kantor.

Jadi, secara umum hybrid working menjadi sebuah solusi yang tidak bisa dilakukan oleh remote working.

Baca juga: Ingin Menerapkan Model Kerja Hybrid? Ini Kekurangan dan Kelebihannya

Alat yang Bisa Membantu Menjalankan Model Kerja Hybrid Working dan Remote Working

Baik ketika perusahaan memutuskan untuk menerapkan model kerja hybrid working ataupun remote working, keduanya tetap memerlukan beberapa alat pendukung kerja agar produktivitas tetap terjaga.

Berikut adalah beberapa di antaranya.

Aplikasi HR

Aplikasi HR sangat dibutuhkan karyawan dan juga HR mengingat karyawan tidak akan sering pergi ke kantor, terlebih lagi karyawan remote working yang tidak akan ke kantor sama sekali.

Aplikasi HR seperti Mekari Talenta berguna untuk mengurus berbagai keperluan administrasi karyawan, misalnya absensi yang bisa dilakukan di mana saja, mengajukan cuti, reimbursement, hingga izin sakit.

Dengan ini, karyawan tidak perlu repot-repot datang ke kantor, misalnya hanya untuk meminta tanda tangan persetujuan pengajuan cuti.

Aplikasi untuk Mendukung Komunikasi

Komunikasi yang dilakukan para pekerja remote umumnya mengandalkan chat dan juga video conference.

Seminimal mungkin, karyawan akan menggunakan WhatsApp untuk berkomunikasi, tetapi biasanya untuk lingkup yang lebih profesional perusahaan menggunakan aplikasi seperti Flock dan Slack untuk memisahkan kerjaan dan chat pribadi yang rentan tercampur jika hanya mengandalkan WhatsApp.

Untuk meeting virtual dengan banyak orang, perusahaan juga bisa mengandalkan aplikasi konferensi video seperti Zoom dan juga Google Meet.

Google Workspace dan Microsoft 365

Ketika bekerja remote, kolaborasi antar tim juga harus terjaga. Maka dari itu, software kerja berbasis cloud kini menjadi andalan.

Dua sistem yang umum dipakai di perusahaan adalah Google Workspace dan Microsoft 365.

Keduanya memungkinkan karyawan dapat mengerjakan dokumen, membuka dokumen Excel, membuat presentasi, secara online dan dapat diakses oleh banyak pihak yang terlibat.

Hal ini membuat orang dapat dengan mudah berdiskusi dan bekerja sama di satu dokumen kerja yang sama secara bersamaan.

Bagaimana Aplikasi Mekari Talenta Membantu Mewujudkan Model Remote dan Hybrid Working yang Optimal?

HR adalah tumpuan bagi karyawan yang bekerja secara remote, baik itu untuk perusahaan yang menerapkan remote working maupun hybrid working.

Karena HR tidak bisa hadir langsung, aplikasi HR seperti Mekari Talenta menjadi perpanjangan tangan HR untuk membantu kebutuhan karyawan.

Adanya aplikasi Mekari Talenta mempermudah karyawan untuk melakukan berbagai hal, seperti mengurus segala kebutuhan terkait kepegawaian mereka secara mandiri.

Mekari Talenta menyebutnya sebagai Employee Self-Service atau ESS.

Misalnya, di aplikasi Mekari Talenta, karyawan dapat mengajukan reimbursement, melihat jadwal kerja mereka, melihat dan mengajukan cuti, mengakses slip gaji, hingga ke pengajuan lembur.

Proses yang efisien ini membuat karyawan seakan memiliki asisten virtual untuk keperluan yang berkaitan dengan HR tanpa perlu hadir ke kantor.

Mekari Talenta juga memiliki fitur HR Analytics yang memudahkan HR untuk menganalisis berbagai data terkait karyawan. Hal ini dapat mempermudah perusahaan untuk membuat keputusan baru.

Itulah tadi beberapa perbedaan terkait hybrid working vs remote working.

Nah, bagi Anda yang menerapkan hybrid working dan juga remote working, apakah Anda tertarik menggunakan Mekari Talenta? Anda bisa berkonsultasi mengenai kebutuhan Anda dengan tim ahli Mekari Talenta sekarang juga.

Image
Jordhi Farhansyah
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.