6 Hal Penting Saat Wawancara Remote Worker untuk HRD

Tayang
Diperbarui
Di tulis oleh:
Mekari Talenta
Ervina Lutfi

Dalam bahasa Indonesia, remote worker adalah istilah kerja jarak jauh. Artinya, karyawan yang bersangkutan tidak perlu datang ke kantor untuk bekerja seperti pada umumnya. Proses rekrutmen remote worker sudah pasti juga berbeda. Beberapa perusahaan menyampaikan pertanyaan wawancara karyawan jarak jauh ini dengan mengandalkan teknologi.

Contohnya seperti memanfaatkan fitur chat, email, atau bisa juga panggilan video. Lantas, apa saja yang harus diperhatikan saat wawancara karyawan remote worker beserta contohnyaBerikut penjelasan lengkap dari Mekari Talenta.

1. Perhatikan Pengalaman Kerja Calon Karyawan Remote Worker

Pertanyaan wawancara karyawan remote worker yang paling utama untuk diajukan adalah berhubungan dengan pengalaman kerja karyawan yang bersangkutan.

Menjadi karyawan jarak jauh yang efektif sering kali lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Oleh karena itu, ketika Anda mempekerjakan seseorang yang tidak memiliki pengalaman bekerja hal itu berarti Anda  mengambil risiko yang cukup besar untuk perusahaan.

Bukan berarti pelamar posisi remote worker harus memiliki belasan atau puluhan tahun pengalaman kerja. Setidaknya mereka harus memiliki beberapa pengalaman yang menunjukkan kemampuan penyelesaian pekerjaan yang dilakukan jauh dari rekan kerja dan atasan.

Anda dapat menanyakan kepada kandidat tentang pekerjaan yang mereka tangani tanpa pengawasan dan lihat seberapa baik pekerjaan tersebut diselesaikan.

2. Bersikap Jujur Kepada Kandidat Remote Worker

Pada dasarnya, bersikap jujur berlaku bagi seluruh karyawan di perusahaan Anda. Namun, karyawan remote worker harus lebih bisa menerapkan kejujuran selama bekerja di luar kantor.

Kepercayaan merupakan bagian krusial pada sebuah hubungan kerja, dan jika Anda tidak mempercayai pekerja jarak jauh, maka pekerjaan tidak bisa diselesaikan dengan baik oleh karyawan yang bersangkutan.

Pertanyaan wawancara karyawan remote worker yang Anda ajukan dapat menjadi tolok ukur kejujuran karyawan itu sendiri. Anda bisa menanyakan pertanyaan yang cukup spesifik, misalnya alasan ketertarikan mereka terhadap posisi remote worker ketimbang bekerja sebagai karyawan tetap di suatu perusahaan.

Jika kandidat menceritakan alasan secara detail selama proses wawancara, ini sudah menjadi pertanda yang bagus terkait kejujuran mereka.

Perhatikan CV kandidat karyawan remote worker

3. Motivasi Kerja Tinggi

Karyawan remote worker harus menjadi orang yang dapat fokus pada tugas yang ada di tangan dan memutuskan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan yang diberikan sesuai waktu yang diberikan.

Untuk itu, sebaiknya Anda memilih kandidat dengan motivasi kerja yang cukup tinggi serta memiliki kemampuan analisis yang baik sehingga dapat menyelesaikan permasalahan secara mandiri, mengingat mereka bekerja di luar kantor.

Perhatikan pula resume yang mereka kirimkan. Jika mereka sering dipromosikan, itu pertanda bagus. Hal ini berarti karyawan tersebut cukup ambisius dan siap bekerja di bawah tekanan.

Sama seperti siapa pun yang dapat mengatakan bahwa mereka mampu bekerja jarak jauh, siapa pun juga dapat mengatakan bahwa mereka memiliki motivasi diri. Sebaiknya bersikap cermat selama proses seleksi karyawan remote worker untuk mendapatkan kandidat yang terbaik.

4. Mampu Bekerja Sama Dalam Tim

Kandidat remote worker juga perlu menunjukkan bahwa mereka mampu bekerja sama dalam sebuah tim. Perhatikan kesediaan mereka untuk secara proaktif mengenal dan bekerja dengan orang lain kapan pun dibutuhkan. Hal ini juga diperlukan sebagai motivasi bagi karyawan remote itu sendiri bahwa sejauh apapun jarak, mereka tetap menjadi bagian penting di dalam tim tersebut.

5. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik

Memiliki karyawan yang berada jauh dari pengawasan perusahaan memang tidaklah mudah. Komunikasi harus terus dilakukan dengan baik agar tidak ada kesalahpahaman antara satu dengan lainnya. Untuk itu, kandidat harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

Hal ini juga penting untuk diperhatikan sebab segala sesuatu terkait pekerjaan akan disampaikan melalui perantara media, bukan secara langsung sehingga kemungkinan terjadinya kekeliruan atau kesalahan informasi terbuka lebar.

Untuk menilai kemampuan komunikasi, bisa dilihat dari cara mereka berkomunikasi dengan Anda selama proses wawancara karyawan. Jika mereka bersikap proaktif dalam menjawab dan mengajukan pertanyaan tentang posisi pekerjaan yang ditawarkan, hal ini berarti mereka bersedia menjalankan komunikasi dua arah.

Selain itu, perhatikan pula cara mereka menjawab email serta menerima panggilan wawancara karyawan tersebut.

Itulah tadi beberapa hal yang penting untuk diperhatikan saat wawancara karyawan remote worker. Konsep kerja masa depan ini sebenarnya menguntungkan, sebab perusahaan bisa mendapatkan karyawan dengan kualifikasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan meski lokasinya jauh dari kantor.

Di sisi lain, perusahaan juga dapat melakukan penghematan sebagian dana yang dialokasikan untuk listrik, koneksi internet, dan perlengkapan kerja lainnya.

Meski memiliki karyawan remote worker, perusahaan tetap bisa mengolah database HR dengan mudah berkat bantuan software HR seperti Mekari Talenta.

Direktori karyawan dan struktur organisasi selalu terupdate, semua karyawan memiliki kebijakan sesuai jabatan terakhirnya. Urusan promosi, mutasi, hingga rekrutmen karyawan baru bisa berlangsung dengan lebih efektif dan efisien.

6. Berikan Pertanyaan Wawancara untuk Pekerja Jarak Jauh Berikut Ini

Merekrut karyawan yang akan bekerja dalam skema jarak jauh (remote) menuntut pendekatan berbeda dibandingkan wawancara untuk posisi kerja di kantor fisik. Untuk itu, penting bagi tim perekrut maupun manajer HRD memahami aspek-aspek khusus yang perlu digali dari calon karyawan, agar bisa menilai apakah mereka benar-benar siap dan cocok bekerja dalam sistem remote.

Berikut ini adalah 15 rekomendasi pertanyaan wawancara yang dapat digunakan untuk menggali kesiapan serta potensi calon pekerja jarak jauh.

1. Pernahkah Anda Bekerja Jarak Jauh Sebelumnya? Jika Pernah, Bagaimana Pengalaman Anda?

Pertanyaan ini merupakan pembuka yang penting karena dapat memberikan gambaran umum mengenai pengalaman kandidat dalam bekerja secara remote. Kandidat yang memiliki pengalaman sebelumnya biasanya telah memiliki pemahaman dasar mengenai manajemen waktu, komunikasi virtual, serta disiplin kerja mandiri.

Dari jawaban mereka, Anda dapat menilai apakah pengalaman tersebut positif atau justru penuh tantangan. Kandidat yang mampu menjelaskan pengalamannya secara rinci, termasuk bagaimana ia menyesuaikan diri dengan dinamika kerja jarak jauh, menunjukkan kematangan profesional yang baik.

2. Bisakah Anda Menceritakan tentang Momen Ketika Anda Merasa Berkembang Saat Bekerja Jarak Jauh?

Pertanyaan ini menggali dimensi positif dari pengalaman kerja remote. Jawaban kandidat akan mencerminkan apa yang memotivasi mereka, serta jenis lingkungan seperti apa yang mendukung pertumbuhan mereka.

Misalnya, ada kandidat yang merasa berkembang ketika diberikan kebebasan mengatur jadwal sendiri, atau saat bekerja dalam tim lintas negara yang memacu kreativitas. Informasi ini sangat penting untuk melihat apakah sistem kerja di perusahaan Anda dapat menyediakan lingkungan serupa agar kandidat dapat terus berkembang.

3. Ceritakan Masa Sulit dalam Bekerja Jarak Jauh. Apa Tantangannya dan Bagaimana Anda Mengatasinya?

Setiap pekerjaan, termasuk yang dilakukan dari jarak jauh, memiliki tantangan. Pertanyaan ini memungkinkan Anda memahami bagaimana kandidat menghadapi kesulitan, apakah mereka mampu mengambil inisiatif, serta sejauh mana mereka bisa bertahan dalam situasi tidak ideal.

Contoh jawaban seperti menghadapi rasa kesepian, kesulitan komunikasi lintas zona waktu, atau masalah teknis dapat dijadikan bahan evaluasi. Namun yang lebih penting adalah bagaimana mereka mengatasi hal tersebut—apakah dengan mengembangkan sistem kerja sendiri, membangun rutinitas, atau mencari bantuan rekan kerja.

4. Apa yang Anda Butuhkan dari Kami Agar Dapat Melakukan Pekerjaan Terbaik Saat Bekerja Jarak Jauh?

Pertanyaan ini menunjukkan bahwa proses wawancara adalah komunikasi dua arah. Kandidat tidak hanya dinilai, tetapi juga sedang menilai apakah perusahaan Anda dapat memberikan ekosistem kerja yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Jawaban dari pertanyaan ini bisa berupa harapan terhadap dukungan teknologi, akses terhadap informasi, atau kebijakan fleksibilitas waktu kerja. Dari sini, Anda juga dapat mengukur apakah ekspektasi mereka sejalan dengan kemampuan perusahaan dalam menyediakan dukungan kerja jarak jauh yang efisien.

5. Di Mana Anda Cenderung Melakukan Pekerjaan Terbaik Anda?

Lingkungan kerja sangat mempengaruhi produktivitas. Beberapa orang mungkin merasa nyaman bekerja di rumah, sementara yang lain lebih memilih bekerja dari co-working space atau kafe.

Dengan pertanyaan ini, Anda bisa mengetahui preferensi kerja kandidat serta melihat apakah mereka telah menciptakan lingkungan kerja yang menunjang produktivitas. Jawaban ini juga dapat menjadi indikator kesiapan kandidat, karena mereka yang sudah terbiasa bekerja jarak jauh biasanya telah menetapkan ruang kerja khusus dan sistem kerja yang efektif.

6. Pernahkah Anda Mengalami Masalah atau Tantangan Saat Bekerja Jarak Jauh Sebelumnya? Bagaimana Anda Mengatasinya?

Berbeda dengan pertanyaan nomor tiga yang bersifat umum, pertanyaan ini lebih spesifik pada masalah konkret yang pernah dihadapi kandidat. Misalnya, apakah mereka pernah mengalami miskomunikasi karena tidak adanya tatap muka?

Atau kesulitan dalam mengelola waktu karena tidak adanya struktur kerja seperti di kantor? Penting untuk memperhatikan bagaimana kandidat menyelesaikan masalah tersebut, karena itu mencerminkan ketahanan mental, kemampuan adaptasi, serta keahlian problem-solving mereka.

7. Apakah Anda Memiliki Pertanyaan atau Kekhawatiran tentang Kebijakan Kerja Jarak Jauh Kami?

Pertanyaan ini mengundang kandidat untuk menunjukkan sikap proaktif. Mereka diberi ruang untuk menyampaikan pertanyaan atau mungkin kekhawatiran terhadap sistem kerja jarak jauh yang diterapkan perusahaan Anda.

Hal ini juga menjadi cerminan dari keterbukaan komunikasi antara pihak perusahaan dan karyawan. Jika kandidat aktif bertanya dan menunjukkan ketertarikan terhadap budaya kerja, pola pelaporan, atau standar komunikasi yang digunakan, maka itu merupakan tanda bahwa mereka ingin serius berkontribusi dan memahami sistem kerja secara mendalam.

8. Apa yang Anda Sukai dan Tidak Sukai dari Bekerja Jarak Jauh?

Jawaban dari pertanyaan ini akan memberikan wawasan personal mengenai preferensi dan batas kenyamanan kandidat. Sebagian besar kandidat mungkin menyukai fleksibilitas waktu dan tidak adanya perjalanan ke kantor.

Namun, bisa jadi mereka tidak menyukai minimnya interaksi sosial atau kesulitan kolaborasi virtual. Dengan mengetahui kedua sisi ini, Anda dapat menilai apakah kandidat dapat mengelola kekurangan tersebut dan tetap menunjukkan performa kerja yang optimal.

9. Menurut Anda, Tantangan Apa Saja yang Akan Anda Temui Saat Bekerja Jarak Jauh?

Pertanyaan ini mendorong kandidat untuk melakukan refleksi dan berpikir kritis terhadap dirinya sendiri. Bagi kandidat yang belum terlalu berpengalaman, pertanyaan ini dapat menggali kesiapan mental mereka dalam menjalani sistem kerja jarak jauh.

Misalnya, apakah mereka menyadari potensi gangguan di rumah, kebutuhan akan disiplin diri, atau kesulitan menjaga batas antara waktu kerja dan waktu pribadi. Semakin realistis jawaban kandidat, semakin besar kemungkinan mereka akan mampu beradaptasi dengan tantangan nyata di lapangan.

10. Dukungan Seperti Apa yang Anda Perlukan dari Tim Anda untuk Mengatasi Tantangan Kerja Jarak Jauh?

Kerja jarak jauh bukan hanya soal bekerja mandiri, tetapi juga bagaimana berkolaborasi secara efektif. Pertanyaan ini menggali kebutuhan kandidat terhadap kolaborasi tim. Apakah mereka membutuhkan update harian? Apakah mereka ingin ada sesi komunikasi mingguan atau bantuan teknis tertentu?

Dari jawaban mereka, Anda bisa menilai apakah kebutuhan itu sejalan dengan struktur kerja tim yang sudah ada di perusahaan. Ini juga membantu Anda mempersiapkan diri sebagai tim pendukung yang baik.

11. Bagaimana Anda Akan Mengelola Transisi Menuju Sistem Kerja Jarak Jauh?

Transisi menuju kerja jarak jauh bisa menjadi fase yang menantang, terutama bagi kandidat yang sebelumnya selalu bekerja dari kantor. Dengan pertanyaan ini, Anda bisa mengetahui apakah kandidat memiliki perencanaan yang matang untuk mengatasi perubahan gaya kerja.

Jawaban seperti “saya telah menyiapkan home office sendiri,” atau “saya sudah menjadwalkan waktu kerja dan istirahat secara teratur” menunjukkan bahwa kandidat siap secara mental dan logistik untuk bekerja dari jarak jauh.

12. Apa yang Menarik Minat Anda terhadap Peran Jarak Jauh Ini?

Motivasi kerja sangat penting dalam menentukan kesuksesan seorang karyawan dalam peran apapun, termasuk kerja jarak jauh. Pertanyaan ini memungkinkan Anda mengetahui apakah kandidat hanya tertarik karena fleksibilitas semata, atau benar-benar ingin mengembangkan karier dalam lingkungan remote.

Jika mereka menyebutkan bahwa peran ini sesuai dengan gaya kerja mereka, memungkinkan keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik, atau membuka kesempatan untuk berkontribusi secara global, maka itu adalah indikator positif.

13. Bagaimana Anda Akan Merencanakan Jadwal atau Jam Kerja Anda Agar Sesuai?

Pertanyaan ini menguji tingkat kedisiplinan dan pengelolaan waktu kandidat. Sistem kerja jarak jauh sering kali menawarkan fleksibilitas waktu, tetapi juga menuntut tanggung jawab yang besar.

Kandidat yang mampu menjelaskan jadwal kerja harian mereka secara jelas, termasuk waktu untuk istirahat, menunjukkan bahwa mereka memiliki sistem kerja yang terstruktur. Ini menjadi nilai tambah karena mereka tidak akan kesulitan dalam mengelola waktu kerja secara mandiri tanpa pengawasan langsung.

14. Apa Gaya Komunikasi Anda dan Bagaimana Penerapannya dalam Lingkungan Kerja Jarak Jauh?

Komunikasi adalah pilar utama dalam tim remote. Kandidat yang memahami pentingnya komunikasi tertulis yang jelas, penggunaan platform komunikasi seperti Slack atau Zoom, dan memiliki kebiasaan melakukan pembaruan status secara rutin akan menjadi aset berharga.

Pertanyaan ini dapat membedakan antara kandidat yang komunikatif dan yang cenderung pasif dalam komunikasi, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap efektivitas kolaborasi tim.

15. Seberapa Besar Kemampuan Bekerja Jarak Jauh Mempengaruhi Keinginan Anda untuk Bergabung?

Akhirnya, pertanyaan ini memberikan gambaran motivasi utama kandidat dalam melamar pekerjaan tersebut. Jika kerja jarak jauh adalah satu-satunya alasan mereka tertarik, Anda perlu mengevaluasi kembali kesesuaian nilai-nilai mereka dengan perusahaan.

Namun, jika kerja jarak jauh hanya menjadi salah satu dari beberapa alasan yang mereka utarakan (seperti minat terhadap peran, tim, atau budaya perusahaan), maka itu menjadi sinyal bahwa mereka mempertimbangkan banyak aspek secara matang.

Image
Ervina Lutfi Penulis
Product manager sekaligus penulis konten profesional yang rutin membahas topik HR, bisnis, dan digital marketing. Gaya penulisan yang terstruktur dan informatif memudahkan pembaca memahami strategi bisnis dan pengelolaan sumber daya manusia.
WhatsApp Hubungi sales