Peran HR di Industri Trading: Tantangan dan Cara Mengatasinya

Tayang
23 Sep, 2024

Industri trading merupakan industri yang berkembang pesat karena bergerak di sektor perdagangan internasional, baik itu ekspor atau impor barang dan jasa.

Perusahaan trading sendiri bisa membantu dalam hal pengiriman, logistik, serta perizinan terkait dengan perdagangan internasional.

Dengan jaringan yang luas antara produsen, distributor, dan konsumen dari berbagai negara, sudah pasti proses pengelolaan karyawan juga terbilang rumit.

Bagaimana peran HR di industri trading dan tips mengatasi masalah-masalah yang kerap timbul? Simak penjelasannya.

Peran HR di Industri Trading

Peran HR dalam industri trading memiliki tanggung jawab yang spesifik untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan, terutama karena lingkungan kerja di sektor ini sering kali cepat berubah dan penuh tekanan.

Berikut adalah penjelasannya.

Memastikan Kebutuhan Tenaga Kerja yang Tepat

HR di industri trading memiliki tanggung jawab untuk merekrut tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus dalam hal logistik, manajemen rantai pasokan, dan regulasi perdagangan internasional.

Mereka harus merekrut individu yang tidak hanya memahami proses perdagangan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menghadapi dinamika pasar global yang terus berubah.

Selain rekrutmen, HR perlu menyediakan pelatihan berkelanjutan bagi karyawan agar mereka dapat mengikuti perubahan regulasi internasional, perkembangan teknologi, dan strategi perdagangan global.

Mengelola Kebijakan Ketenagakerjaan

HR harus mengelola kebijakan ketenagakerjaan yang sesuai dengan regulasi hukum baik di tingkat lokal maupun internasional. Kebijakan ini harus memastikan bahwa karyawan diperlakukan secara adil dan mendapatkan perlindungan sesuai dengan hukum ketenagakerjaan, termasuk hak-hak mengenai upah, jam kerja, dan keselamatan kerja.

Dalam industri perdagangan internasional, di mana perusahaan sering berurusan dengan berbagai yurisdiksi hukum, HR harus peka terhadap berbagai undang-undang ketenagakerjaan di negara-negara tempat perusahaan beroperasi.

Selain itu, kebijakan yang efektif dapat meningkatkan produktivitas karyawan dengan memastikan bahwa mereka bekerja dalam lingkungan yang aman dan kondusif.

Baca juga: Memahami Struktur Organisasi: Jenis, Fungsi, dan Contoh di Berbagai Sektor

Menjaga Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi

Industri trading sering kali melibatkan beban kerja yang tinggi, tenggat waktu yang ketat, dan komunikasi lintas zona waktu yang berbeda. HR perlu memperhatikan keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi karyawan untuk menghindari kelelahan (burnout) yang dapat berdampak negatif pada produktivitas.

Fleksibilitas jam kerja, kebijakan work from home, serta program kesehatan mental dan fisik dapat menjadi solusi untuk menjaga kesejahteraan karyawan.

Dengan menyediakan lingkungan yang mendukung keseimbangan ini, HR berkontribusi pada retensi karyawan dan peningkatan kinerja.

Mengembangkan SDM yang Kompeten

Di industri perdagangan internasional, persaingan global sangat ketat, sehingga HR harus fokus pada pengembangan sumber daya manusia yang kompeten.

Ini mencakup pengembangan keterampilan teknis seperti pengetahuan tentang regulasi perdagangan internasional, perpajakan lintas batas, serta kemampuan logistik dan manajemen rantai pasokan.

Selain keterampilan teknis, HR juga harus mengembangkan soft skills karyawan seperti kemampuan komunikasi lintas budaya, negosiasi internasional, dan manajemen stres.

Dengan mengembangkan karyawan yang memiliki keterampilan lengkap, perusahaan dapat lebih siap menghadapi persaingan global.

Tantangan HR di Industri Trading

Tantangan HR di industri trading sangat kompleks karena sifat industri ini yang dinamis, cepat berubah, dan penuh tekanan. Terlebih, beberapa proses seperti pengelolaan logistik dan pengiriman barang harus memiliki manajemen waktu yang baik.

Turnover yang Tinggi

Industri trading sering kali menghadapi tingkat pergantian karyawan yang tinggi. Karyawan mungkin merasa terbebani oleh tekanan kerja yang tinggi, target yang ketat, atau beban kerja yang tidak seimbang, sehingga menyebabkan mereka mencari peluang di tempat lain.

HR perlu merancang strategi retensi karyawan yang efektif, seperti program employee engagement, pengembangan karir, serta memberikan penghargaan atas kinerja yang baik.

Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan karyawan juga sangat penting dalam mengurangi tingkat turnover.

Tekanan Target yang Tinggi

Di industri ini, karyawan sering kali bekerja di bawah tekanan untuk memenuhi target yang ketat, seperti tenggat waktu pengiriman, pencapaian volume ekspor, atau target penjualan.

Tekanan ini dapat memengaruhi kesejahteraan mental dan fisik karyawan, yang pada akhirnya berdampak pada performa.

HR perlu menyediakan program kesejahteraan mental, pelatihan manajemen stres, dan menciptakan suasana kerja yang mendukung karyawan agar dapat mengelola tekanan dengan baik. Selain itu, penetapan target yang realistis dan dukungan dari manajemen sangat penting untuk menjaga motivasi karyawan.

Perubahan Regulasi dan Kebijakan Perdagangan

Perdagangan internasional sangat dipengaruhi oleh perubahan regulasi dan kebijakan perdagangan global maupun domestik, seperti perubahan tarif, peraturan ekspor-impor, dan kebijakan proteksionisme.

HR harus cepat tanggap terhadap perubahan ini dan memastikan bahwa seluruh karyawan, terutama di bagian operasional, memiliki pemahaman yang baik tentang regulasi baru tersebut.

Hal ini memerlukan pelatihan yang teratur dan pemantauan terus-menerus terhadap peraturan yang berlaku, sehingga perusahaan tidak mengalami masalah kepatuhan hukum.

Manajemen Tim Global

Industri perdagangan sering kali melibatkan kolaborasi dengan tim internasional, yang terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya, bahasa, dan zona waktu yang berbeda.

Tantangan bagi HR adalah mengelola keberagaman ini dengan memastikan komunikasi yang efektif serta mengatasi hambatan budaya dan bahasa.

HR juga perlu mendukung fleksibilitas kerja dan menciptakan struktur manajemen yang memungkinkan tim lintas negara untuk bekerja sama secara efektif, termasuk penggunaan teknologi kolaborasi yang dapat mengatasi perbedaan zona waktu.

Adaptasi Teknologi

Di era digital, industri perdagangan, ekspor, dan impor semakin mengandalkan teknologi untuk mengelola operasi, logistik, dan platform e-commerce. HR perlu memastikan bahwa karyawan dapat beradaptasi dengan teknologi baru ini melalui pelatihan yang tepat.

Teknologi seperti sistem manajemen rantai pasokan (SCM), otomatisasi proses perdagangan, dan platform digital lainnya harus menjadi bagian dari pengembangan keterampilan karyawan.

Selain itu, HR juga perlu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi internal, seperti melalui penggunaan HRIS (Human Resource Information System) untuk manajemen tenaga kerja.

Secara keseluruhan, tantangan-tantangan ini menuntut HR untuk selalu tanggap dan proaktif dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, menyediakan pelatihan yang relevan, serta memastikan bahwa perusahaan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan regulasi dan teknologi.

Bagaimana HR Bisa Mengatasi Tantangan di Industri Trading

Berikut penjelasan mengenai berbagai cara HR bisa mengatasi tantangan di industri perdagangan, ekspor, dan impor:

Strategi Retensi Karyawan

Untuk mengatasi tingkat turnover yang tinggi, HR dapat menerapkan program employee engagement yang meningkatkan keterikatan karyawan dengan perusahaan.

Program ini dapat meliputi pengakuan terhadap kinerja karyawan, penghargaan berbasis prestasi, serta sistem insentif yang kompetitif, seperti bonus, tunjangan kesehatan, atau program stock option.

Selain itu, menyediakan kesempatan untuk pertumbuhan karir dan memberikan feedback yang konstruktif secara berkala juga membantu meningkatkan motivasi dan loyalitas karyawan.

Dengan demikian, karyawan merasa dihargai dan termotivasi untuk tetap berkontribusi pada perusahaan.

Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

HR harus merancang program pelatihan yang berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan industri perdagangan, ekspor, dan impor.

Pelatihan ini bisa mencakup pengetahuan tentang regulasi perdagangan internasional, manajemen logistik, penggunaan perangkat lunak perdagangan, dan teknologi terbaru yang mendukung kegiatan perdagangan global.

Selain pelatihan teknis, HR juga perlu fokus pada pengembangan soft skills seperti manajemen waktu, negosiasi internasional, dan komunikasi lintas budaya.

Dengan menyediakan program pelatihan yang sesuai, HR memastikan karyawan tetap kompeten dan mampu mengikuti dinamika industri yang terus berubah.

Fleksibilitas Kerja

Di tengah tekanan kerja dan target yang ketat di industri perdagangan, memberikan fleksibilitas kerja seperti opsi jam kerja fleksibel atau work from home (WFH) sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi karyawan.

Kebijakan ini membantu karyawan mengelola stres dan tekanan kerja dengan lebih baik, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan loyalitas. Dengan fleksibilitas ini, karyawan dapat merasa lebih nyaman dalam mengatur beban kerja mereka, tanpa harus mengorbankan kesejahteraan pribadi.

Baca juga: HR di Industri Ritel: Peran, Tugas, dan Tantangan

Membangun Tim yang Adaptif dan Agile

HR perlu menciptakan tim yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan di pasar perdagangan internasional. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun budaya kerja yang mendukung kolaborasi, inovasi, dan pembelajaran berkelanjutan.

Dengan menerapkan prinsip agile, HR dapat mendorong tim untuk lebih responsif terhadap tantangan baru, fleksibel dalam bekerja, dan terbuka terhadap ide-ide baru.

Rekrutmen karyawan dengan keterampilan problem-solving yang baik dan kemampuan belajar cepat juga membantu dalam membangun tim yang adaptif dan siap menghadapi perubahan pasar.

Mengoptimalkan Teknologi HR

HR di perusahaan trading dapat memanfaatkan teknologi seperti HRIS (Human Resource Information System) untuk mengelola tenaga kerja secara lebih efektif.

Software seperti Mekari Talenta dapat membantu HR dalam mengotomatisasi berbagai tugas administratif, seperti manajemen absensi, penggajian, dan pemantauan kinerja karyawan.

Dengan mengoptimalkan teknologi ini, HR dapat fokus pada aspek strategis seperti pengembangan SDM, serta pemantauan produktivitas dan keterlibatan karyawan.

Teknologi juga memungkinkan HR untuk melakukan analisis data terkait karyawan, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan informasi yang tersedia.

Tunggu apalagi? Coba Mekari Talenta dengan hubungi tim sales kami sekarang juga.

Image
Jordhi Farhansyah
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.