Membangun Strategi Kompensasi dan Benefit yang Efektif

By Jordhi FarhansyahPublished 24 Oct, 2023 Diperbarui 20 Maret 2024

Strategi kompensasi merupakan hal yang sangat krusial di dalam perusahaan mengingat hal ini akan memperjelas kebijakan gaji serta benefit yang akan didapatkan karyawan.

Dengan strategi yang tepat, Anda akan satu langkah di depan dalam menjadi perusahaan kompetitif yang menarik minat calon karyawan terbaik.

Kompensasi dan benefit yang baik akan sangat berpengaruh pada retensi karyawan, motivasi, dan daya saing di perusahaan.

Namun sekadar memiliki strategi kompensasi saja pun tidak cukup. Anda butuh strategi yang sejalan dengan misi dan budaya perusahaan.

Ini yang akan memastikan karyawan Anda dapat tetap termotivasi untuk bekerja.

Bagaimana caranya? Simak artikel lengkapnya berikut ini.

Hubungan antara compensation strategi dengan budaya perusahaan

strategi kompensasi

Anda dapat menganggap kompensasi sebagai sebuah sistem yang memberikan penghargaan kepada karyawan berdasarkan kinerja mereka di perusahaan.

Jika karyawan Anda menjalani peran mereka sesuai dengan nilai dan budaya yang dimiliki perusahaan, mereka mengharapkan untuk mendapatkan penghargaan yang sesuai.

Namun ketika sistem penghargaan tidak sejalan dengan budaya perusahaan, karyawan Anda akan merasa kecewa dan tidak puas.

Bagaimana Anda memberikan kompensasi kepada karyawan Anda memainkan peran yangon krusial dalam membentuk perusahaan Anda ke arah yang diinginkan.

Sebagai contoh, jika nilai yang dipegang perusahaan adalah inovasi, hal ini perlu tercermin dalam strategi kompensasi Anda.

Ini berarti bahwa dalam praktiknya, Anda tidak dapat memberikan kenaikan gaji dan kompensasi yang sama kepada semua orang tanpa mempertimbangkan apakah mereka dapat menghasilkan inovasi atau tidak.

Dengan ini, mereka akan termotivasi untuk terus mengembangkan inovasi agar bisa mendapatkan kompensasi yang mereka harapkan.

Menyusun dan Mengembangkan Strategi Kompensasi dan Benefit

Anda sudah memahami nilai-nilai yang perusahaan miliki dan sudah menemukan benang merah dari korelasi antara nilai-nilai tersebut dan kompensasi karyawan. Sekarang mari kita membahas bagaimana strategi dalam menyusun kompensasi dan benefit yang ideal untuk karyawan Anda.

Pahami budaya dan nilai perusahaan

Pertama-tama, Anda perlu mengidentifikasi bagaimana budaya perusahaan. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, Anda bisa mengikuti asesmen dari Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) yang didasari oleh Competing Value Framework.

Singkatnya, asesmen ini merupakan klasifikasi yang umum digunakan dalam mendefinisikan keunggulan yang saling berlawanan di dalam perusahaan yang bisa meningkatkan atau justru menghambat perilaku tertentu.

Dengan demikian, Anda akan dapat memahami bagaimana budaya mempengaruhi efektivitas dan kinerja organisasi.

Asesmen ini dapat mengklasifikasikan budaya perusahaan berdasarkan dua faktor, yakni:

  • Fokus: Beberapa perusahaan akan lebih efektif ketika fokus pada proses internal, sementara yang lain efektif ketika fokus pada posisi mereka di eksternal
  • Stabilitas: Beberapa organisasi menunjukkan efisiensi ketika mereka fleksibel dan dapat beradaptasi, sementara yang lain berkembang dengan stabilitas dan tingkat kendali yang tinggi.

Untuk menggambarkan jenis budaya organisasi, Anda perlu melihat tingkat fleksibilitas versus stabilitas, serta tingkat fokus internal versus fokus eksternal dari organisasi tersebut. Grafik di bawah ini menunjukkan empat tipe budaya yang dihasilkan.

Bagan 4 tipe budaya perusahaan yang penting untuk menyusun strategi kompensasi

Kebanyakan perusahaan akan memiliki keempat tipe budaya di grafik tersebut, namun dengan tingkat persentase yang berbeda-beda. Semakin besar perusahaan, maka akan semakin tinggi kesempatan untuk memiliki lebih dari satu budaya.

Yang penting adalah bagaimana setiap budaya ini direpresentasikan di perusahaan dan bagaimana Anda dapat membuat strategi kompensasi yang tepat berdasarkan budaya perusahaan yang lebih dominan.

Identifikasi perilaku untuk menciptakan budaya perusahaan yang diinginkan

Akan ada beberapa pilihan kompensasi dan benefit berdasarkan tipe budaya di masing-masing perusahaan.

Oleh karena itu, untuk membangun dan mempertahankan budaya yang diinginkan dalam perusahaan Anda, Anda perlu menentukan jenis perilaku yang ingin Anda dorong melalui strategi kompensasi Anda.

Ketika membuat strategi kompensasi Anda, jenis-jenis budaya ini akan berfungsi sebagai panduan Anda.

Clan culture

Pendekatan Anda dalam kompensasi harus mendorong kerja sama tim, ketergantungan satu sama lain, dan kerjasama.

Anda ingin membangun perusahaan yang berfungsi seperti kelompok keluarga yang erat dan saling berhubungan atau kelompok orang dengan minat bersama yang kuat.

Market culture

Anda memerlukan pendekatan yang memberikan penghargaan atas hasil dan kinerja individu yang tinggi. Strategi kompensasi Anda perlu berfokus pada tiga prinsip panduan:

  • Kompensasi dan benefit perlu setara atau lebih tinggi dari pasar eksternal untuk mencegah karyawan berbakat meninggalkan perusahaan.
  • Kompensasi perlu memiliki daya tarik yang tinggi dan diakui publik. Perusahaan juga perlu memberikan insentif kepada karyawan yang memiliki kinerja baik.
  • Kompensasi yang Anda tawarkan perlu menyiratkan pesan bahwa siapa pun yang berkinerja di bawah standar, pilihannya antara harus meningkatkan performanya atau dikeluarkan.

Adhocracy culture

Anda memerlukan pendekatan yang mendorong inovasi dan jiwa kewirausahaan. Oleh karena itu, kompensasi Anda perlu seimbang antara menunjukkan penghargaan bagi yang berkinerja rendah dan menunjukkan kepada yang berkinerja tinggi bahwa mereka dihargai.

Budaya ini juga perlu mendorong kolaborasi. Selain itu, kompensasi Anda perlu menekankan fleksibilitas, kreativitas, dan inovasi dari karyawan.

Hierarchy culutre

Anda memerlukan pendekatan yang memberikan penghargaan atas konsistensi dan kualitas. Ini berarti kompensasi Anda harus:

  • Menekankan pentingnya melakukan hal-hal dengan benar setiap saat
  • Sangat terstruktur karena beberapa penghargaan mungkin diberikan berdasarkan tingkat senioritas
  • Dapat diprediksi, berfokus pada jangka panjang, dan konsisten.

Menentukan elemen dari kompensasi dan benefit

Setelah menentukan mana budaya yang ingin Anda tunjukkan di perusahaan, saatnya menentukan jenis-jenis penghargaan dan kompensasi secara lengkapnya. Kompensasi dapat dibagi menjadi dua, yakni langsung dan tidak langsung. Untuk lebih lengkapnya, lihat panduannya di tabel berikut ini.

Tipe budaya Kompensasi langsung Kompensasi tidak langsung
Clan culture – Perbedaan gaji yang sedikit antara tingkat kinerja yang berbeda – Penghargaan tim bersama, seperti acara-acara tahunan atau malam penghargaan

– Manfaat untuk mendorong kebersamaan antara sesama, seperti skema saham karyawan, insentif jangka panjang, dan kesempatan pelatihan yang luas

– Manfaat untuk mempromosikan budaya peduli, termasuk program kesejahteraan, parental leave, dan manfaat perawatan anak

Market culture – Kesenjangan gaji yang besar antara karyawan yang berkinerja rendah dan yang berkinerja tinggi

– Bonus besar dan umumnya berdasarkan hasil

– Sedikit atau tidak ada manfaat dalam hal perawatan medis, program kesejahteraan, dan pensiun

– Paket kompensasi total bernilai tinggi di mana karyawan bebas memutuskan manfaat mana yang penting bagi mereka

– Kesempatan pelatihan dan pengembangan hanya untuk karyawan yang berkinerja tinggi dan difokuskan pada prestise (misalnya, menempuh MBA di sekolah bisnis terkemuka)

Adhocracy culture – Gaji yang lebih tinggi diberikan hanya kepada mereka yang berkinerja luar biasa

– Bonus diberikan kepada karyawan yang menghasilkan inovasi, produk, atau layanan baru

– Kesempatan untuk menghadiri konferensi, bergabung dengan berbagai koneksi, berbagi ide, dan berpartisipasi dalam acara-acara terkemuka di dunia.
Hierarchy culture – Perbedaan gaji yang kecil antara mereka yang berkinerja

– Kenaikan gaji yang jauh lebih rendah bagi mereka yang penilaian kinerjanya kurang memuaskan

– Kenaikan gaji dihitung berdasarkan prinsip yang sama setiap tahun

– Bonus dibayarkan dalam jangka waktu

– Beberapa penghargaan tergantung pada tingkat karyawan (misalnya, manajer mungkin berpartisipasi dalam skema insentif jangka panjang, sementara karyawan hanya menerima bonus tahunan)

– Program pengakuan resmi untuk memberi penghargaan dan mengakui kinerja karyawan yang secara konsisten menunjukkan perilaku yang tepat sepanjang karier mereka.

6 komponen penting strategi kompensasi

Setelah membaca penjelasan di atas, Anda mungkin sudah mendapatkan gambaran mengenai seperti apa strategi kompensasi yang bisa dijalankan di perusahaan nanti. Atau setidaknya, Anda sudah paham akan korelasi antara budaya perusahaan dengan penentuan kompensasi.

Dapat dikatakan, penyusunan strategi kompensasi dan benefit perusahaan umumnya terdiri dari enam komponen kunci.

Berikut adalah penjelasan mengenai keenam komponen kunci dalam menyusun strategi kompensasi karyawan tersebut.

Gaji dan upah yang kompetitif

Komponen ini berkaitan dengan penggajian karyawan Anda sesuai dengan tingkat gaji dan upah yang kompetitif di pasar.

Komponen gaji adalah hal yang paling penting untuk menarik dan mempertahankan bakat terbaik. Gaji yang kompetitif membantu memastikan bahwa karyawan Anda merasa dihargai dan dibayar dengan adil.

Untuk itu, Anda perlu melakukan riset pasar seberapa besar gaji karyawan di masing-masing posisi dan berikan penawaran yang setara atau lebih baik dari itu.

Benefit yang menarik

Benefit seperti asuransi kesehatan, cuti yang lebih banyak, atau manfaat tambahan lainnya adalah bagian penting dari kompensasi karyawan.

Benefit yang menarik dapat meningkatkan kepuasan karyawan, meningkatkan kesejahteraan mereka, dan memberikan dorongan tambahan untuk bekerja dengan baik.

Beberapa perusahaan bahkan memiliki program flexible benefit di mana karyawan dapat menentukan benefitnya sendiri, seperti program membership di gym, akses untuk konsultasi dengan psikolog, dan lain sebagainya.

Insentif kinerja

Insentif kinerja adalah insentif tambahan yang diberikan kepada karyawan sebagai pengakuan atas hasil kerja mereka yang luar biasa.

Hal ini bisa berupa bonus, komisi, atau program insentif lainnya. Sistem insentif ini sangat umum dijumpai di divisi sales. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk diterapkan di divisi lainnya.

Insentif kinerja mendorong karyawan untuk mencapai tujuan bisnis dan meningkatkan produktivitas.

Pengembangan karyawan

Pengembangan karyawan termasuk pelatihan, pendidikan, dan kesempatan pengembangan karier.

Hal ini penting agar karyawan dapat terus meningkatkan keterampilan mereka dan berkembang dalam organisasi.

Strategi kompensasi yang mencakup pengembangan karyawan membantu mempertahankan bakat dan meningkatkan kinerja jangka panjang.

Pengakuan dan penghargaan

Pengakuan dan penghargaan adalah cara untuk memberikan apresiasi kepada karyawan atas pencapaian mereka. Ini bisa berupa penghargaan formal, ucapan terima kasih, atau bentuk pengakuan lainnya, misalnya sesederhana program employee of the month.

Pengakuan dan penghargaan dapat memotivasi karyawan lainnya dan memperkuat budaya kerja yang positif.

Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan

Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan karyawan juga jadi satu komponen yang penting. Ini mencakup kebijakan seperti fleksibilitas jam kerja, cuti yang cukup, dan dukungan untuk bekerja dari jarak jauh.

Memastikan keseimbangan kerja-hidup dalam strategi kompensasi membantu mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas karyawan.

Itulah penjelasan singkat mengenai strategi kompensasi karyawan. Elemen-elemen di atas perlu Anda pertimbangkan dalam menyusun strategi yang seimbang dan efektif.

Dipadukan dengan pemahaman budaya di perusahaan masing-masing, hal ini akan menjadi kunci dalam menjadikan perusahaan Anda talent magnet yang efektif berkat kompensasi dan benefit yang kompetitif.

Salah satu cara agar memiliki program kompensasi benefit yang optimal adalah dengan memanfaatkan software.

Mekari memiliki Mekari Flex sebagai salah satu solusi pengelolaan benefit karyawan yang lebih fleksibel.

Salah satu fiturnya adalah Accessible Salary yang memungkinkan karyawan mengakses sebagian gaji mereka lebih awal secara instan. Fitur ini memudahkan karyawan untuk pengelolaan finansial yang lebih mudah.

Selain itu, fitur Flex Benefit juga memudahkan karyawan dalam memilihh benefit sesuai kebutuhan mereka. Misalnya, membeli pulsa, gym membership, dan lain sebagainya karena sudah bekerja sama dengan beberapa merchant terkenal.

Tertarik mengetahui fitur Mekari Flex lebih lanjut? Hubungi tim kami untuk berkonsultasi seputar kebutuhan pengelolaan kompensasi di perusahaan Anda sekarang juga.

Image
Jordhi Farhansyah
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.