Mendefinisikan labelnya sebagai “A Centralized One-Stop Online Beauty Hub for Indonesian Women”, Female Daily Network adalah sebuah end-to-end beauty platform yang memiliki tujuan untuk memberdayakan dan memunculkan inner beauty wanita dari semua kalangan sekaligus untuk berbagi insight. Untuk mewujudkan visi ini, menjadikan cross function di Female Daily tak terelakkan.
Female Daily menawarkan berbagai platform. Mulai dari aplikasi ponsel, website yang memuat tulisan review dari kosmetik hingga tips perawatan kulit, channel YouTube, hingga beauty expo yang diadakan setiap tahun. Di tahun 2019 lalu, perusahaan telah mengadakan beauty expo di dua kota besar Indonesia, yaitu Jakarta dan Surabaya.
Head of HR & GA Female Daily, Bani Wicaksono menjelaskan perusahaannya memiliki prinsip honest review atau penilaian yang autentik tentang produk-produk kosmetik. Berangkat dari prinsip ini, Bani menyatakan Female Daily berbeda dengan media digital lainnya.
Pertama adalah Female Daily memiliki DNA yang kuat di bidang kecantikan. Selain itu honest review yang mereka pasang di website juga didukung dengan data yang informatif.
“Semisalnya produk tersebut jelek, reviewnya akan bilang seperti itu, tapi kita jelasin juga kenapa produknya enggak bagus. Misalnya, enggak cocok sama tipe kulitnya, seperti itu,” ungkap Bani dalam Customer Sharing Mekari Talenta seperti dikutip Selasa (10/1).
Bani bilang Female Daily memiliki user terbanyak di Indonesia. Mayoritas usernya adalah perempuan yang sangat percaya atas penilaian-penilaian produk kecantikan yang dimuat Female Daily.
Banyaknya user dan uniknya konten informasi yang ditawarkan, membuat bisnis Female Daily berkembang. Saat bergabung dengan Female Daily di tahun 2017, Bani mengungkapkan jumlah karyawan masih 50 orang. Hingga saat ini, jumlah karyawan Female Daily sekitar 100 orang.
Sedangkan untuk bisnis perusahaan terutama dari jumlah subscribers YouTube Female Daily sudah mencapai lebih dari 800.000. Untuk trafficnya juga mengalami peningkatan yang signifikan.
Meningkatnya bisnis Female Daily akhirnya mengharuskan karyawannya melakukan sistem cross function terutama ketika mereka mengadakan acara beauty expo tahunan ‘xBeauty’. Di tahun ini, xBeauty membidik dua kota besar yaitu di Medan dan Makassar.
Bani menjelaskan biasanya sistem kerja cross function diterapkan selama pelaksanaan event karena seluruh karyawan akan terlibat langsung dengan pelaksanaan acara. Sistem cross function ini berpengaruh terhadap benefit dan pengambilan cuti pengganti usai event berlangsung. Di sinilah departemen HR Female Daily dihadapkan dengan tantangan untuk menyiasati cross function.
Tujuan cross function di Female Daily adalah untuk meningkatkan attachment dan engagement antar karyawan. Seperti di antara karyawan baru dan lama untuk saling mengenal dan juga untuk antar departemen agar paham apa yang sedang dikerjakan. Beberapa divisi menerapkan sistem ini adalah sales yang ditugaskan ke LO dan HR ke produksi serta tech ke content.
Tentunya, memposisikan karyawan di bidang yang bukan di dalam tanggung jawab memiliki tantangan tersendiri. Untuk itu, Bani membuat solusi dengan cara memperhatikan workload masing-masing karyawan. Seorang karyawan tidak akan ditugaskan untuk mengeksekusi proyek yang berat ketika workload sebelumnya belum selesai.
HR akan memilih kandidat yang paling cocok untuk menerapkan sistem cross function agar menghindari komplikasi sistem kerja.
“Untuk cross function ini enggak mempengaruhi KPI (Key Performance Index) karena sistemnya diatur dengan baik dan biasanya kita hanya melakukan cross function ketika event besar. Acaranya itu melibatkan semua karyawan, EO hanya untuk produksi. Fokusnya jadi ke manpower dan mencari skill set di karyawan yang tentunya berbeda dengan industri lainnya,” papar Bani.
Bekerja di media digital memang berbeda dari perusahaan lain. Lingkungan pekerjaan di media digital sangat dinamis dan dituntut harus bergerak cepat. HR pun harus dibekali banyak kemampuan termasuk berani melakukan otomatisasi yaitu menggunakan produk Human Resources Information System (HRIS), Talenta.
“Yang jelas Talenta membantu banget untuk performance appraisal dan payroll, platform yang mengakomodir eksekusi semuanya di dalam satu aplikasi dan itu membantu dengan agility HR yang diperlukan. Dari segi accessibility juga sangat mudah, berlaku untuk semua generasi, yang lebih tua enggak merasa kesulitan, apalagi yang muda,” sebutnya.
Bani menggunakan Talenta dari tahun 2017. Sempat mencoba brand produk solusi HR lainnya tetapi pada akhirnya Bani memutuskan untuk kembali menggunakan Talenta.
“Fiturnya mudah dipakai, dari sisi admin aplikasinya reliable karena penghitungannya akurat jadi double check nya juga lebih mudah. Selain itu juga eksekusi approval nya mudah. Kalau dari segi user juga lebih simpel untuk pengajuan cuti. Menurut saya industri jenis apapun akan bisa memanfaatkan, apalagi untuk perusahaan yang growth nya semakin besar,” pungkas Bani.