Contoh Soal Psikotes Kerja dan Jawabannya untuk Proses Rekrutmen

Tayang
Diperbarui
Di tulis oleh:
Foto profil Jordhi Farhansyah
Jordhi Farhansyah

Bagaimana contoh soal psikotes beserta jawabannya untuk proses rekrutmen? Psikotes adalah salah satu proses yang kerap harus dilewati kandidat dalam proses interview. Jenisnya pun ada bermacam-macam.

Nah kali ini, Mekari Talenta akan membahas mengenai beragam contoh soal psikotes beserta jawabannya. Simak selengkapnya berikut ini.

Apa itu Psikotes Kerja?

Psikotes kerja adalah serangkaian tes psikologis yang digunakan oleh perusahaan untuk mengevaluasi berbagai aspek dari kepribadian, kemampuan kognitif, dan karakteristik psikologis kandidat.

Tujuan dari psikotes ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kemampuan dan potensi kandidat yang mungkin tidak terlihat dari resume atau wawancara saja.

Tujuan Psikotes dalam Rekrutmen

  • Mengukur kemampuan kognitif
  • Menilai kepribadian
  • Evaluasi kecocokan budaya
  • Mengidentifikasi potensi dan pengembangan

Jenis-Jenis Psikotes dalam Rekrutmen

Tes Kognitif

  • Tes Logika: Mengukur kemampuan berpikir logis dan analitis.
  • Tes Numerik: Mengukur kemampuan menghitung dan memahami data numerik.
  • Tes Verbal: Mengukur kemampuan memahami dan menggunakan bahasa.

Tes Kepribadian

  • MBTI (Myers-Briggs Type Indicator): Mengukur preferensi kepribadian dalam empat dimensi.
  • Big Five Personality Test: Mengukur kepribadian dalam lima dimensi utama: keterbukaan, kesadaran, ekstraversi, kesesuaian, dan stabilitas emosional.
  • DISC: Mengukur gaya perilaku dan interaksi sosial.

Tes Situasional dan Perilaku

  • In-Basket Exercise: Menilai kemampuan mengelola tugas dan prioritas melalui simulasi situasi kerja nyata.
  • Role Play: Menilai kemampuan interpersonal dan penyelesaian konflik melalui skenario yang diperankan.

Tes Kepemimpinan dan Manajerial

  • Assessment Center: Menggunakan berbagai metode untuk menilai kemampuan manajerial dan kepemimpinan, termasuk simulasi, wawancara, dan diskusi kelompok.

Mengapa Psikotes itu Penting?

Psikotes dilaksanakan karena memiliki beragam manfaat dan mampu menjadi indikator dalam menilai kandidat. Berikut adalah beberapa manfaatnya.

1. Menilai Kecocokan Kandidat

Psikotes membantu HR menilai apakah kepribadian dan kemampuan kandidat sesuai dengan budaya dan kebutuhan perusahaan.

Tes ini dapat mencakup penilaian kepribadian, gaya kerja, dan nilai-nilai pribadi yang dibandingkan dengan budaya perusahaan.

Perusahaan dapat memastikan bahwa kandidat tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang diperlukan, tetapi juga akan beradaptasi dengan baik dalam lingkungan kerja.

Misalnya, sebuah perusahaan yang mengedepankan kerja tim dan kolaborasi mungkin menggunakan psikotes untuk menilai kemampuan kandidat dalam bekerja sama dan berkomunikasi dengan efektif.

2. Mengurangi Risiko Kesalahan Rekrutmen

Psikotes dapat mengidentifikasi potensi dan kelemahan kandidat yang mungkin tidak terlihat dalam wawancara biasa.

Tes ini memberikan wawasan mendalam tentang aspek-aspek seperti motivasi, gaya kepemimpinan, dan kemampuan menghadapi stres, yang semuanya penting untuk keberhasilan di tempat kerja.

Dengan demikian, perusahaan dapat membuat keputusan rekrutmen yang lebih tepat dan mengurangi risiko mempekerjakan kandidat yang tidak sesuai.

Sebagai contoh, seorang kandidat mungkin tampak sangat cocok selama wawancara, tetapi psikotes mengungkapkan bahwa mereka memiliki kesulitan dalam mengelola tekanan.

Informasi ini dapat membantu perusahaan menghindari kesalahan dalam mempekerjakan individu yang mungkin tidak mampu menangani tuntutan pekerjaan.

Baca juga: Contoh Tes Pauli, Manfaat, dan Tujuannya

3. Membantu dalam Pengembangan Karyawan

Informasi dari psikotes dapat digunakan untuk pengembangan karier dan pelatihan lebih lanjut. Dengan memahami kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan pada karyawan, perusahaan dapat merancang program pelatihan yang lebih tepat sasaran dan efektif.

Ini juga membantu dalam perencanaan karier jangka panjang, memastikan bahwa karyawan berkembang sesuai dengan potensi mereka dan kebutuhan perusahaan.

Jika psikotes menunjukkan bahwa seorang karyawan memiliki potensi kepemimpinan yang kuat tetapi perlu meningkatkan keterampilan komunikasi, perusahaan dapat mengatur pelatihan khusus dalam komunikasi efektif dan manajemen tim.

4. Meningkatkan Efektivitas Seleksi

Psikotes menyaring kandidat dengan lebih efisien dan akurat, memastikan bahwa hanya kandidat yang paling sesuai yang maju ke tahap seleksi berikutnya.

Dengan menggunakan tes yang terstandarisasi, perusahaan dapat membandingkan kandidat berdasarkan metrik yang objektif dan relevan, mengurangi subjektivitas dalam proses seleksi.

Sebuah perusahaan teknologi mungkin menggunakan tes kemampuan kognitif dan teknis untuk dengan cepat mengidentifikasi kandidat yang memiliki keterampilan analitis dan pemecahan masalah yang dibutuhkan untuk posisi tertentu.

Dengan demikian, psikotes memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas rekrutmen, mengembangkan karyawan, dan memastikan bahwa kandidat yang dipilih benar-benar cocok dengan budaya dan kebutuhan perusahaan.

Tips Memberikan Soal Psikotes kepada Kandidat untuk Para HR

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tips memberikan soal psikotes kepada kandidat untuk para HR.

1. Persiapkan Kandidat

Sebelum tes berlangsung, beri tahu kandidat tentang jenis tes yang akan mereka hadapi, tujuan dari tes tersebut, dan bagaimana hasilnya akan digunakan dalam proses rekrutmen.

Kirim email kepada kandidat yang berisi informasi tentang format tes, jenis soal yang mungkin dihadapi, dan saran untuk mempersiapkan diri, seperti melakukan latihan soal atau istirahat yang cukup sebelum hari tes.

2. Gunakan Tes yang Relevan

Pilih jenis soal psikotes yang benar-benar relevan dengan posisi yang dilamar, sehingga tes dapat memberikan informasi yang berguna untuk menilai kemampuan kandidat dalam konteks pekerjaan yang spesifik.

Untuk posisi teknis, pilih tes kemampuan numerik atau logika. Untuk posisi manajerial, pilih tes kepemimpinan atau tes situasional. Pastikan setiap tes mencerminkan keterampilan dan sifat yang dibutuhkan untuk peran tersebut.

3. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman

Pastikan lingkungan tempat tes berlangsung kondusif untuk konsentrasi, sehingga kandidat dapat menunjukkan performa terbaik mereka.

Siapkan ruang tes yang tenang, dengan pencahayaan yang cukup dan suhu yang nyaman. Sediakan air minum dan pastikan tidak ada gangguan selama tes berlangsung.

4. Jaga Kerahasiaan

Hasil psikotes harus disimpan dengan aman dan hanya diakses oleh pihak yang berkepentingan untuk menjaga privasi kandidat dan memastikan data tidak disalahgunakan.

Gunakan sistem penyimpanan data yang aman dan pastikan hanya HR dan manajer rekrutmen yang terkait yang memiliki akses ke hasil tes. Hasil tes tidak boleh dibagikan kepada pihak ketiga tanpa izin dari kandidat.

5. Evaluasi Hasil dengan Objektif

Gunakan hasil psikotes sebagai salah satu dari berbagai alat penilaian, bukan satu-satunya alat. Pertimbangkan juga wawancara, pengalaman kerja, dan referensi untuk membuat keputusan rekrutmen yang komprehensif.

Setelah menerima hasil psikotes, bandingkan dengan hasil wawancara dan referensi. Diskusikan hasil secara kolaboratif dengan tim rekrutmen untuk membuat keputusan yang paling tepat berdasarkan semua informasi yang tersedia.

Baca juga: Pengertian Collaborative Hiring dan Manfaatnya

Contoh Soal Psikotes yang Biasa Diberikan kepada Kandidat

Berikut adalah 10 contoh soal psikotes kerja dari berbagai kategori yang berbeda beserta jawabannya.

Kategori 1: Kemampuan Verbal

1. Tes Sinonim (Persamaan Kata)

Tes ini mengukur kemampuan Anda dalam memahami perbendaharaan kata dan menemukan kata yang memiliki makna serupa.

Soal: Kata RELATIF memiliki arti yang paling dekat dengan…
a. Biasa
b. Ukuran
c. Nisbi
d. Statis
e. Pasti

Jawaban: c. Nisbi

Penjelasan: Relatif berarti tidak mutlak atau bergantung pada pembandingnya, yang merupakan makna dari kata nisbi.

2. Tes Antonim (Lawan Kata)

Tes ini mengukur kemampuan Anda untuk mengidentifikasi kata yang memiliki makna berlawanan.

Soal: Antonim dari kata BERANI adalah…
a. Takut
b. Cepat
c. Jujur
d. Tenang

Jawaban: a. Takut

Penjelasan: Takut adalah perasaan yang berlawanan secara langsung dengan berani.

3. Tes Analogi Verbal

Tes ini mengukur kemampuan penalaran Anda dalam menemukan hubungan logis antara sepasang kata dan menerapkannya pada pasangan kata yang lain.

Soal: Pesawat : Pilot = Kereta Api : ?
a. Masinis
b. Stasiun
c. Rel
d. Penumpang

Jawaban: a. Masinis

Penjelasan: Hubungannya adalah “kendaraan : pengemudi”. Pesawat dikemudikan oleh Pilot, maka Kereta Api dikemudikan oleh Masinis.

Kategori 2: Kemampuan Kuantitatif/Numerik

4. Tes Deret Angka

Tes ini mengukur kemampuan Anda dalam melihat pola matematis yang konsisten dari suatu deretan angka.

Soal: Lanjutkan deret angka berikut: 100, 95, 85, 70, 50, …
a. 45
b. 35
c. 25
d. 15

Jawaban: c. 25

Penjelasan: Pola deret ini adalah pengurangan yang angkanya terus bertambah lima:

100 – 5 = 95

95 – 10 = 85

85 – 15 = 70

70 – 20 = 50

Maka selanjutnya: 50 – 25 = 25.

5. Tes Logika Aritmatika (Soal Cerita)

Tes ini mengukur kemampuan analisis dan berhitung Anda dalam konteks masalah sehari-hari.

Soal: Sebuah toko memberikan diskon 20% untuk sebuah baju yang harga labelnya Rp 150.000. Jika toko tersebut masih mendapat untung 25% dari harga jual setelah diskon, berapakah harga modal baju tersebut?
a. Rp 90.000
b. Rp 96.000
c. Rp 100.000
d. Rp 120.000

Jawaban: b. Rp 96.000

Penjelasan:

Harga setelah diskon: Rp 150.000 – (20% x Rp 150.000) = Rp 120.000.

Harga jual (Rp 120.000) ini adalah harga modal + 25% keuntungan.

Maka, Rp 120.000 = 125% dari Harga Modal.

Harga Modal = Rp 120.000 / 1.25 = Rp 96.000.

Kategori 3: Kemampuan Penalaran & Spasial

6. Tes Penalaran Logis (Silogisme)

Tes ini mengukur kemampuan Anda untuk menarik kesimpulan yang logis dari dua atau lebih pernyataan (premis) yang diberikan.

Soal:

Premis 1: Semua karyawan teladan mendapat bonus.

Premis 2: Sebagian karyawan pemasaran adalah karyawan teladan.

Kesimpulan yang paling tepat adalah…
a. Semua karyawan pemasaran mendapat bonus.
b. Sebagian karyawan pemasaran tidak mendapat bonus.
c. Tidak ada karyawan pemasaran yang mendapat bonus.
d. Sebagian karyawan pemasaran mendapat bonus.

Jawaban: d. Sebagian karyawan pemasaran mendapat bonus.

Penjelasan: Karena hanya sebagian karyawan pemasaran yang merupakan karyawan teladan, maka hanya sebagian dari mereka yang pasti mendapat bonus.

7. Tes Spasial (Jaring-Jaring Bangun Ruang)

Tes ini mengukur kemampuan visualisasi dan imajinasi Anda terhadap objek tiga dimensi.

Soal: Di antara pilihan jaring-jaring berikut, manakah yang tidak bisa dibentuk menjadi sebuah kubus? (Soal biasanya disajikan dalam bentuk gambar).

Jawaban: Tergantung pada pilihan gambar yang disajikan.

Penjelasan: Jawaban yang benar adalah gambar jaring-jaring di mana ada sisi yang akan saling tumpang tindih atau ada sisi yang kosong saat dilipat menjadi kubus. Kuncinya adalah membayangkan proses melipat setiap jaring-jaring.

Kategori 4: Tes Kepribadian & Proyektif

8. Tes Kepribadian (Model EPPS – Forced Choice)

Tes ini bertujuan untuk memahami motivasi, kebutuhan, dan preferensi Anda dengan meminta Anda memilih satu dari dua pernyataan yang paling mewakili diri Anda.

Soal: Pilihlah salah satu pernyataan (A atau B) yang paling sesuai dengan diri Anda.

A. Saya suka memberikan bantuan kepada teman saat mereka mengalami kesulitan.

B. Saya ingin berfokus menyelesaikan pekerjaan saya dengan sebaik mungkin.

Jawaban: Tidak ada jawaban benar atau salah.

Penjelasan: Pilihan Anda akan dianalisis bersama jawaban lain untuk membentuk profil kepribadian Anda, seperti seberapa besar kebutuhan Anda untuk menolong (nurturance) dibandingkan kebutuhan untuk berprestasi (achievement).

9. Tes Menggambar Orang (Draw-A-Person)

Tes ini bukan soal dengan jawaban, melainkan instruksi untuk menilai aspek kepribadian, emosi, dan persepsi diri Anda.

Instruksi: “Pada selembar kertas kosong, silakan gambar satu orang manusia seutuhnya, kemudian berikan keterangan mengenai usia, jenis kelamin, dan aktivitas yang sedang dilakukannya.”

Tujuan Penilaian: Psikolog akan menganalisis kelengkapan gambar (anggota tubuh), detail (wajah, pakaian), tekanan garis, dan penempatan gambar di kertas untuk menginterpretasikan kepercayaan diri, stabilitas emosi, dan cara Anda memandang diri sendiri.

10. Tes Kraepelin / Pauli (Tes Kecepatan & Ketelitian)

Tes ini berupa tugas, bukan soal pilihan ganda. Tujuannya mengukur stamina kerja, konsistensi, dan fokus di bawah tekanan.

Deskripsi Tugas: Anda akan diberikan selembar kertas besar berisi lajur-lajur angka tunggal yang sangat banyak. Tugas Anda adalah menjumlahkan dua angka yang berdekatan dari bawah ke atas (atau atas ke bawah) secara terus-menerus dalam waktu yang sangat terbatas untuk setiap lajur.

Contoh Pengerjaan (satu bagian kecil):
9
5 -> (tulis 4 di sampingnya, dari 9+5=14)
9 -> (tulis 4 di sampingnya, dari 5+9=14)
5 -> (tulis 4 di sampingnya, dari 9+5=14)
9

Penjelasan: Penilaian tidak hanya pada kecepatan, tetapi juga pada grafik kinerja Anda apakah stabil, menurun, atau naik, yang mencerminkan daya tahan dan fokus Anda.

Itulah tadi beberapa contoh soal psikotes. Pada dasarnya, psikotes membantu perusahaan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kemampuan, kepribadian, dan potensi kandidat.

Dengan menggunakan berbagai jenis tes ini, perusahaan dapat membuat keputusan rekrutmen yang lebih tepat dan mendukung keberhasilan jangka panjang karyawan dalam peran mereka.

Jika tertarik untuk mencari tahu fitur Mekari Talenta lebih lanjut terkait rekrutmen, diskusi bersama tim sales kami sekarang juga dan coba demo aplikasinya gratis.

Image
Jordhi Farhansyah Penulis
Penulis dengan pengalaman selama sepuluh tahun dalam menghasilkan konten di berbagai bidang dan kini berfokus pada topik seputar human resources (HR) dan dunia bisnis. Dalam kesehariannya, Jordhi juga aktif menekuni fotografi analog sebagai bentuk ekspresi kreatif di luar rutinitas menulis.
WhatsApp Hubungi sales