Permasalahan pada industri manufaktur pada kenyataanya sangat kompleks dan sulit untuk diselesaikan dengan cara konvensional. Munculnya cara kecerdasan buatan yang disebut dengan Artificial Intelligence (AI) dalam proses industri manufaktur mendapat perhatian dari berbagai perusahaan di belahan dunia karena berpotensi mengoptimalkan proses industri manufaktur itu sendiri.
Apa Itu Artificial Intelligence (AI)?
Artificial Intelligence (AI) adalah simulasi kecerdasan manusia dalam program mesin agar mesin tersebut dapat berpikir dan bertindak selayaknya manusia.
Pengertian artificial intelligence juga diacu pada setiap proses termasuk pembelajaran, penalaran dan koreksi diri dengan sifat-sifat yang dikaitkan dengan pikiran manusia.
Karakteristik dari AI sendiri yaitu sebuah program yang dapat merasionalisasi dan mengambil tindakan yang memiliki peluang tinggi dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Perkembangan artificial intelligence juga terus melaju seiring berkembangnya zaman dan disesuaikan dengan kebutuhan industri manufaktur.
Misalnya, penggunaan mesin yang dapat menghitung jumlah produksi sebagai salah satu alur produksi di industri manufaktur.
Baca juga : Mengenal Perusahaan Industri Manufaktur
Teknologi Artificial Intelligence
Contoh penerapan artificial intelligence sebetulnya dapat ditemukan banyak dalam keseharian industri manufaktur saat ini. Berikut beberapa teknologi AI yang dapat diterapkan untuk mengoptimasi proses industri manufaktur.
-
Algoritma Genetik (AG)
Algoritma generik adalah teknik optimasi AI yang berprosedur dengan mengadaptasi proses seleksi alam atau dikenal dengan “siapa kuat, maka dia yang bertahan (survive).”
Cara bekerja algoritma ini yaitu membentuk sebuah populasi yang terdiri dari individu-individu, lalu masing-masing individu tersebut mempresentasikan sebuah solusi yang mungkin bagi setiap permasalahan industri yang ada.
Individu tersebut akhirnya menunjukkan penyelesaian terhadap permasalahan jika solusinya kuat dan peluangnya tinggi.
Cara algoritma genetik ini telah terbukti sebagai optimalisasi efektif dan dapat menyelesaikan masalah industri manufaktur hampir optimal.
Penerapan artificial intelligence dengan teknik AG pada industri manufaktur telah digunakan sebagai optimasi fasilitas dan tata letak industri.
Dimulai dari toolbox penjadwalan model untuk job shop, flow shop and cellular manufacturing, pembentukan part dari prototype scheduler dan pembangunan penjadwalan yang mentransformasikan near optimal solution sampai pada penjadwalan shop floor yang valid.
-
Simulated Annealing (SA)
Simulated Annealing (SA) adalah salah satu algoritma untuk optimasi yang bersifat generik. Hal ini berarti optimasi yang didasarkan atas probabilitas dan mekanika statistik.
Biasanya, masalah yang diselesaikan dengan cara ini yaitu masalah yang memiliki ruang pencarian solusi yang terlalu besar.
Contohnya, dalam proses pembentukan kristal dalam bidang metalurgi. Pemanasan sampai tingkat tertentu diperlukan agar mendapat hasil kristal yang sempurna.
Kemudian dilakukan pendinginan secara perlahan dan terkendali. Atau persoalan penjadwalan continuous flow-shop yang mempersoalkan mencari permutasi urutan jobs yang akan diproses pada sejumlah mesin yang dibatasi proses pada setiap job yang harus kontinyu sesuai dengan tujuan minimasi total waktu proses (flow-time).
Nantinya, ketika nilai fungsi evaluasi hasil modifikasi ini membaik, maka hasil modifikasi pemanasan dan pendinginan ini dapat dilakukan untuk solusi di selanjutnya.
Tetapi, ketika hasil nilai fungsi evaluasi memburuk, sedikit demi sedikit ke depannya penerapan artificial intelligence dengan teknik ini diubah agar mendapat solusi yang mendekati solusi optimal.
-
Tabu Search (TS)
Tabu search adalah teknik optimasi dengan melakukan penyelesaian masalah industri untuk menghindari pengulangan.
Proses pencarian masalah dilakukan demi menemukan solusi satu ke solusi lainnya, hal ini dilakukan dengan tidak melakukan pencarian ulang pada ruang solusi yang telah ditelusuri.
Berbagai masalah dari penjadwalan produksi hingga telekomunikasi dapat diselesaikan dengan optimal dengan menggunakan teknik ini.
Proses industri manufaktur juga dapat menggunakan teknik ini sebagai optimasi buffer dan ukuran penyimpanan dalam sistem manufaktur, selain itu juga digunakan sebagai optimasi batch pada lini perakitan.
Teknik TS ini juga dilakukan dalam pengajuan penjadwalan job shop dengan proses alternatif, perluasan dari penjadwalan job-shop dimana job routing secara langsung membentuk grafik siklus yang dapat memodelkan partial orders dari operasi dan mengandung sekumpulan alternatif sub grafik pada setiap operasional industri manufaktur.
Operational ini dapat digunakan untuk menyamakan metode standar untuk penjadwalan produksi industri manufaktur.
Baca juga : Solusi HRIS menghadapi Tren Teknologi di Industri Manufaktur
-
Algoritma Immune System (AIS)
Algoritma immune adalah salah satu algoritma optimasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Seperti ketiga aplikasi artificial intelligence sebelumnya, pengaplikasian algoritma immune juga populer sebagai alat optimasi dalam sistem manufaktur.
Sistem ini dibuat sebagai salah satu sistem dengan cara peniruan tingkah laku dari sistem kekebalan tubuh manusia.
Pengaplikasian algoritma immune dalam optimasi proses industri manufaktur yaitu dengan menghitung optimasi pada penjadwalan flow shop.
Hasil yang dicapai terbukti lebih baik daripada menggunakan algoritma genetik. Penggunaan algoritma immune juga menyatakan bahwa pengaplikasiannya memperlihatkan hasil yang lebih masuk akal, beralasan dan berlogika.
Sejak beberapa dekade terakhir, AI memang telah menjadi alat yang berguna dalam menyelesaikan berbagai optimasi industri perusahaan manufaktur. Teknologi yang diberikan akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan industri manufaktur.
Mengimbangi dunia yang semakin maju, divisi HR dari perusahaan manufaktur juga mesti berbenah. Salah satu caranya dengan melakukan digitalisasi administrasi karyawan dengan Mekari Talenta.