Menghadapi dan menjalankan bisnis F&B memang penuh tantangan. Event Insight Talenta membedah cara menghadapinya. Simak selengkapnya di sini.
Pada tanggal 3 Desember 2019 lalu, Talenta mengadakan event Insight Talenta pertama kali di kota Surabaya dengan topik “Overcoming Challenges and Strengthening Surabaya’s F&B Business with Technology”.
Acara ini sukses mengundang Andre Soenjoto, Owner & CEO Mannara Group dan Chasan Abrori, Finance & Accounting Manager Baba Rafi, serta berhasil menghadirkan kurang lebih 25 pemilik bisnis dan juga HR Manager yang bergerak di industri F&B.
Kunci Sukses Andre Soenjoto dalam Menjalankan Bisnis F&B
Dalam event Insight Talenta ini, Andre membahas mengenai “How to Succesfully Scala F&B Business in Surabaya”.
Sebagai seorang Owner dan CEO dari Mannara Group, Andre memberikan beberapa kunci sukses yang selalu ia tanamkan dalam mengembangkan bisnis ini. Apa saja kunci sukses Andre? Simak penjelasannya di bawah ini:
- Fokus pada 1 hal
Andre mengatakan bahwa kunci pertama yang membawa Mannara Group meraih kesuksesan adalah fokus.
Andre memilih untuk menjalankan bisnis F&B sehingga ia mencoba untuk fokus pada beberapa hal seperti produk andalan, ekpolorasi rasa, penyajian menu, dan perbaikan kualitas.
Selain itu, ia juga tetap menekankan pentingnya efisiensi biaya produksi, pengenalan produk pada pelanggan, mix & match strategi pemasaran, dan sebagainya.
- Evaluasi Produk Secara Rutin
Andre juga mengatakan bahwa “jangan pernah puas dengan apa yang kita dapatkan saat ini”.
Ketika konsumen menerima sesuatu yang sepadan dengan harga yang mereka bayarkan, mereka akan merasa mendapatkan value untuk uang yang mereka keluarkan.
Jadi, Andre berpesan bagi para pebisnis F&B untuk selalu melakukan evaluasi produk secara rutin.
- Bangun Tim Kerja yang Solid
Tim yang solid juga menjadi salah satu kunci sukses Mannara Group. Tanpa adanya tim dan kerja sama tim, Anda akan lebih mudah menjalankan bisnis sesuai dengan visi misi perusahaan.
Menurut Andre, hal pertama yang harus dilakukan untuk membangun kerja sama tim adalah cobalah untuk memberi kesempatan kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan diri mereka.
Buat program pembagian rewards & punishment, dan cobalah untuk memperkenalkan kelebihan dan kekurangan karyawan. Ini akan membantu mereka untuk terus berkembang.
- Inovasi dan Perbaikan
Banyak orang yang beranggapan bahwa melakukan inovasi hanyalah mengembangkan produk. Padahal, inovasi itu sendiri bisa bermacam-macam cara.
Mulai dari memperbaiki proses produksi, pelayanan, teknologi, SDM, model bisnis, pemasaran, dan sebagainya. Menurut Andre, ini adalah salah satu hal yang harus dilakukan secara rutin oleh pemilik bisnis.
- Embrace Digital Era
Di zaman teknologi seperti saat ini, wajib hukumnya bagi pemilik bisnis untuk mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan teknologi.
Banyak teknologi yang bisa Anda manfaatkan, mulai dari Instagram, email, POS, website, Google Business, dan sebagainya.
Dengan adanya teknologi, Anderson mendapatkan banyak manfaat, mulai dari bisnis yang lebih produktif, pekerjaan yang bisa diselesaikan dengan mudah dan cepat.
Selain itu Anderson juga menyampaikan bahwa dengan bantuan teknologi dapat memperkenalkan produk dengan lebih cepat ke seluruh Indonesia, dan masih banyak lagi.
Tantangan dalam Mengelola Karyawan
Dalam acara Insight Talenta ini, Chasan Abrori sebagai Finance & Accounting Manager Baba Rafi membahas mengenai “Bagaimana Mengelola Karyawan di Industri F&B Untuk Memperkuat Kinerja Bisnis”.
Di mana, seperti yang sudah sama-sama kita ketahui, Baba Rafi memiliki ribuan cabang di seluruh Indonesia.
Menurut Chasan, bisnis F&B di Indonesia merupakan salah satu bisnis yang “tidak ada matinya” dan juga paling diminati oleh pengusaha pemula.
Dalam acara ini, Chasan bercerita bahwa tantangan menjalankan bisnis kuliner terbesar adalah manajemen karyawan.
Mulai dari proses rekrutmen yang sulit, menetapkan peraturan, mengarahkan ke visi yang sama, develop kompetensi karyawan, menentukan reward & punishment.
Kesulitan proses rekrutmen tersebut juga melingkupi dalam hal mengatasi keterbatasan financial, mempertahankan karyawan, memberhentikan karyawan, dan masih banyak lagi.
Hal ini semua penting dilakukan karena akan memengaruhi keberhasilan suatu bisnis.
Menurut Chasan pada acara Insight Talenta ini, terdapat 2 penyakit karyawan di Indonesia yaitu hal-hal buruk dan kekurangan karyawan pada umumnya.
Chasan juga menyampaikan beberapa penyakit karyawan di Indonesia seperti PUCAT PUCAT (Pulang Tepat). ASMA (Asal Mengisi Absen), AIDS (Alpa, Izin, Dikit dikit sakit).
Masalah ini biasanya terjadi karena beberapa hal. Di bawah ini adalah beberapa indikator yang menyebabkan buruknya kinerja karyawan, yaitu:
- Sering terlambat masuk kantor
- Terlalu banyak menuntut
- Pekerjaan yang sering tertunda
- Melakukan pekerjaan dengan setengah hati
- Koordinasi yang buruk dengan divisi yang lain
- Sulit bekerjasama dalam satu tim
- Kurang loyal terhadap perusahaan
- Kurang/tidak jujur
- Berintegritas rendah
- Kurang inisiatif dan kreatif
- Pulang tepat waktu meski kerjaan belum selesai
- Kurang motivasi dalam bekerja
- Suka cari cari alasan
- Pilih pilih pekerjaan
- Menolak perintah atasan
- Atasan yang buruk
- Bentrokan kepribadian antar karyawan
- Tidak adanya transparansi
- Tidak adanya kejelasan peran
- Gosip di kantor
- Kesehatan karyawan
Kunci Sukses Mengelola Karyawan
Menurut Andre, kunci sukses mengelola karyawan dengan tepat adalah dengan strategi tarik ulur seperti saat sedang bermain layang-layang.
Di mana, seorang HR tidak boleh terlalu mengekang dan terlalu melepas karyawan. Anda harus memahami dengan baik kapan momen dan waktu yang tepat untuk memberikan reward dan punishment kepada karyawan.
Sedangkan, menurut Chasan Abrori, perusahaan harus melakukan screening dengan benar dan tepat ketika ingin merekrut karyawan.
Menurut Chasan, posisi dan kemampuan SDM haruslah sesuai.
Dalam kasus Baba Rafi sendiri, rekrutmen karyawan biasanya 70% dari rekomendasi orang-orang yang ada di sekitar, karena ini biasanya akan lebih menentukan right man in the right place.
Selain itu, Baba Rafi juga tidak memiliki kebijakan one month notice ketika karyawan ingin resign.
Hal ini karena biasanya, karyawan dengan keinginan resign, hati dan pikirannya sudah tidak fokus pada perusahaan tempat dia bekerja saat ini.
Hal tersebut justru bisa menghambat kinerja karyawan dan juga bisnis itu sendiri.
Tolok Ukur Penilaian Kinerja Karyawan yang Baik
Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menilai kinerja karyawan Anda. Dan pastikan Anda sebagai HR tidak menilai kinerja karyawan berdasarkan 1 sisi.
Cobalah liat dari beberapa sisi. Chasan dalam acara Insight Talenta mengatakan bahwa ada beberapa hal yang bisa jadi tolok ukur penilaian kinerja karyawan seperti:
- Punya pengetahuan teknis tentang pekerjaannya
- Punya kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja
- Bisa berkomunikasi dengan baik
- Mampu bekerjasama dalam 1 tim
- Punya kemampuan menyampaikan ide
- Mampu bekerja dalam tekanan
- Menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu
- Punya kemampuan untuk mengembangkan diri
- Punya kemampuan untuk mengatur pekerjaan
- Kecepatan dalam menyelesaikan kualitas pekerjaan
- Loyal dan punya dedikasi
- Berani bertanggungjawab dan berani ambil risiko
- Berpikir out of the box diluar rutinitas harian
Itulah beberapa ringkasan mengenai event Insight Talenta. Bukan hanya sekedar informasi dan tren terbaru.
Dalam acara Insight Talenta, peserta akan mendapatkan beberapa wawasan dan tips yang bisa membantu mereka untuk mengembangkan diri dan juga perusahaan.
Bagi Anda yang belum sempat menghadiri event Insight Talenta, jangan lupa untuk cek selalu blog maupun social media Talenta untuk informasi event selanjutnya! Sampai jumpa di Insight Talenta lainnya!
Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!
Anda juga bisa coba gratis Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.