Cara Mudah Menghitung Gaji Nett: Panduan Lengkap untuk HR dan Karyawan

Tayang
Diperbarui

Gaji nett adalah jumlah pendapatan yang diterima karyawan setelah dilakukan berbagai pemotongan, seperti pajak penghasilan, iuran jaminan sosial, dan potongan lainnya.

Selain gaji nett, ada juga istilah lain yang tak kalah penting dalam sistem penggajian, yaitu gaji gross dan gross up. Ketiganya memiliki cara perhitungan yang berbeda dan menghasilkan nominal akhir yang tidak sama.

Lalu, bagaimana sebenarnya cara menghitung masing-masing jenis gaji tersebut?

Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini untuk memahami apa itu gaji nett dan cara menghitungnya dengan benar.

Apa itu Gaji Nett?

Gaji nett adalah jumlah pemasukan yang diterima oleh karyawan setelah dipotong dengan komponen pemotong.

Keseluruhan pemasukan yang dimaksud termasuk gaji pokok, kompensasi, bonus, dan tunjangan lainnya.

Secara umum, komponen pemotong yang membentuk gaji nett adalah sebagai berikut:

  • Pajak Penghasilan atau potongan individu untuk negara tertentu
  • Iuran jaminan sosial seperti pensiun dan jaminan hari tua
  • asuransi kesehatan
  • Fasilitas cicilan yang diberikan perusahaan
  • Uang denda atau pendisiplinan
  • Zakat penghasilan

Komponen pemotong di setiap negara bahkan di setiap perusahaan berbeda-beda. Khusus di Indonesia, komponen pemotong pembentuk gaji nett meliputi:

  • Pajak Penghasilan (PPh) yang dihitung secara progresif berdasarkan jumlah penghasilan individu per tahunnya
  • Iuran BPJS Kesehatan
  • Iuran BPJS Ketenagakerjaan termasuk Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun
  • Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat)

Di Indonesia sendiri, iuran BPJS Kesehatan, Ketenagakerjaan dan Tapera tidak sepenuhnya dipotong dari gaji karyawan.

Perusahaan ikut membayar dengan persentase tertentu. Misalnya, potongan BPJS sebesar 5% dibebankan kepada perusahaan sebesar 4% dan karyawan 1%.

Perbedaan Gaji Nett, Gross, dan Gross Up

Selain istilah gaji nett, ada juga dua istilah lain yang sering digunakan dalam dunia kerja, yaitu gaji gross dan gross up. Ketiganya memiliki arti dan perhitungan yang berbeda. Berikut penjelasannya secara sederhana.

1. Gaji Nett

Gaji nett adalah jumlah bersih yang kamu terima setelah dikurangi pajak dan potongan lainnya. Inilah nominal yang benar-benar masuk ke rekening setiap bulan.

Misalnya, dari gaji gross Rp10 juta, setelah dipotong pajak dan BPJS sebesar Rp2 juta, maka gaji nett kamu adalah Rp8 juta.

2. Gaji Gross

Berbeda dengan nett salary, gaji gross adalah total pendapatan yang diterima karyawan sebelum dipotong pajak, iuran BPJS, atau potongan lainnya. Ini disebut juga sebagai gaji “kotor” karena masih mencakup semua tunjangan dan bonus tanpa pengurangan apa pun.

Contohnya, jika gaji gross kamu Rp10 juta, maka itu adalah angka yang tertulis di kontrak kerja sebelum ada potongan pajak dan iuran.

3. Gaji Gross Up

Pada sistem gross up, perusahaan menanggung pajak penghasilan karyawan sepenuhnya. Artinya, jumlah gaji bersih yang diterima karyawan tetap sama meskipun ada potongan pajak, karena perusahaan menambahkan nominal tambahan untuk menutup pajak tersebut.

Baca juga: Cara Menghitung Iuran BPJS

Contoh Cara Menghitung Gaji Nett

Untuk menghitung gaji nett, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan. Selain memahami prosesnya, Anda juga harus tahu rumus dasar yang digunakan.

Rumus perhitungan gaji nett cukup sederhana, yaitu gaji nett = Gaji gross – potongan-potongan.

Lalu, bagaimana cara menghitung gaji nett? Berikut contoh cara menghitung gaji nett secara sederhana.

1. Tentukan Gaji Bruto atau Gross

Gaji gross adalah total pendapatan karyawan sebelum dikurangi potongan apa pun, seperti pajak penghasilan, iuran BPJS, atau kewajiban lainnya.

Rumus perhitungannya adalah:

Gaji gross = Gaji pokok + Tunjangan

Contoh, Alin seorang karyawan swasta dengan posisi mid-level dengan gaji pokok Rp7.500.000. Ia mendapatkan kompensasi berupa:

  • Tunjangan transportasi, makan siang, dan komunikasi: Rp500.000
  • Tunjangan jabatan: Rp500.000
  • Bonus prestasi: Rp500.000

JIka dijumlahkan, maka gaji gross yang diterima oleh Alin sebesar Rp9.000.000. Gaji gross ini akan menjadi dasar penghitungan gaji nett Alin dalam satu bulan.

2. Hitung Pajak Penghasilan (PPh)

Pajak Penghasilan (PPh) di Indonesia menggunakan mekanisme progresif. Dimana semakin besar penghasilan pertahun wajib pajak, semakin besar pula tarif pajaknya.

Dasar Pengenaan PPh adalah Penghasilan Kena Pajak (PKP) hasil dari pengurangan gaji bruto dalam setahun dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

Alin adalah seorang karyawan yang belum memiliki tanggungan sehingga PTKP yang dikenakan adalah Rp54.000.000.

Gaji bruto Alin dalam setahun adalah Rp9.000.000 x 12 = Rp108.000.000

Jadi didapat PKP Alin senilai Rp108.000.000 – Rp54.000.000 = Rp54.000.000.

Jumlah PKP Alin yang kurang dari Rp 60 juta, maka tarif pajak yang dikenakan adalah 5%.

Sehingga didapat angka Rp54.0000.000 x 5% / 12 bulan = Rp225.000

Jadi, PPh yang dikenakan dan dipotong dari gaji bruto Alin senilai Rp225.000.

3. Hitung Iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan

Hingga artikel ini ditulis, BPJS menetapkan potongan Iuran BPJS kesehatan adalah 5% dari gaji bruto karyawan dengan 1% ditanggung oleh karyawan.

Sementara untuk BPJS Ketenagakerjaan, Iuran Jaminan Hari Tua adalah 5,7% dengan 2% dipotong dari gaji karyawan

Begitu pun dengan Jaminan Pensiun yaitu 3% dari gaji bruto karyawan dimana 1%-nya dipotong dari karyawan.

Jika mengacu pada contoh kasus Alin, maka potongan iuran BPJS yang dimasukkan ke dalam gaji adalah sebagai berikut:

  • Iuran BPJS Kesehatan: Rp9.000.000 x 1% = Rp90.000
  • Jaminan Hari Tua: Rp9.000.000 x 2% = Rp180.000
  • Jaminan Pensiun: Rp9.000.000 x 1% – Rp90.000

4. Hitung Hasil Akhir Gaji Nett

Semua komponen tadi kemudian dijumlahkan dan menjadi pengurang dari gaji bruto Alin. Berikut ilustrasi penghitungan gaji nett Alin.

Komponen Nilai Total
Gaji pokok Rp7.500.000
Tunjangan komunikasi, transportasi, dan makan Rp500.000
Tunjangan jabatan Rp500.000
Bonus Rp500.000
Total gaji gross: Rp9.000.000
Potongan PPh 21 TK/0 Rp225.000
BPJS Kesehatan (1%) Rp90.000
BPJS-TK / JHT (2%) Rp180.000
BPJS-TK / JP (1%) Rp90.000
Total potongan (-) Rp585.000
Gaji nett Rp8.415.000

 

Jadi, gaji nett Alin adalah Rp8.415.000 dari total pemasukannya yang senilai Rp9.000.000.

Kesimpulan

Gaji nett sejatinya memberikan keuntungan tersendiri bagi karyawan meski angka yang diterima telah mengalami berbagai potongan.

Komponen pemotongnya pun merupakan bentuk kepatuhan perusahaan dan karyawan terhadap aturan yang berlaku. Khususnya terkait perpajakan.

Secara etis, gaji nett bukanlah sesuatu yang salah dan menjadi unsur pokok dalam komponen penghitungan gaji.

Meski begitu, banyaknya potongan pada gaji juga memberikan tantangan bagi staf payroll.

Banyaknya faktor hitung ditambah karyawan yang jumlahnya tidak sedikit menjadi beban tersendiri ketika proses penghitungan gaji.

Namun jangan khawatir, saat ini ada banyak aplikasi hitung gaji karyawan yang dapat membantu Anda menghitung gaji secara otomatis sehingga jauh lebih efisien dan akurat.

Salah satunya adalah Mekari Talenta yang dapat menghitung gaji secara otomatis dan komprehensif dalam hitungan detik.

Siap hitung gaji dengan berbagai komponen dalam hitungan detik? Coba gratis Mekari Talenta sekarang dan pastikan pengelolaan gaji lebih mudah!

Image
Jordhi Farhansyah Penulis
Penulis dengan pengalaman selama sepuluh tahun dalam menghasilkan konten di berbagai bidang dan kini berfokus pada topik seputar human resources (HR) dan dunia bisnis. Dalam kesehariannya, Jordhi juga aktif menekuni fotografi analog sebagai bentuk ekspresi kreatif di luar rutinitas menulis.
Mekari Talenta
Amalina Nurdeanty SE, CHRP

Amalina Nurdeanty adalah seorang profesional berpengalaman dengan lebih dari 6 tahun di industri konsultan. Ia merupakan lulusan Universitas Indonesia dengan gelar di bidangย Human Resource Managementย dan memegang sertifikasi CHRP (Certified Human Resource Professional).

WhatsApp Hubungi sales