Kriteria kinerja adalah kegiatan menilai dan mengevaluasi pencapaian, kemampuan, dan melihat pertumbuhan dari karyawan.
Kegiatan yang satu ini sangat perlu dilakukan oleh setiap perusahaan agar bisa mengevaluasi kinerja dan meningkatkan produktivitas dari karyawan.
Kriteria kinerja seharusnya dilakukan secara konsisten agar perusahaan bisa mengetahui seperti apa perkembangan kinerja setiap karyawannya.
Jika hal ini tidak dilakukan, maka bisa menyebabkan turunnya produktivitas karyawan yang tentu saja bisa merugikan perusahaan.
Berikut ini akan dijelaskan secara lengkap mulai dari definisi hingga proses pelaksanaannya.
Apa itu Kriteria Kinerja?
Seperti yang sudah sempat dibahas di atas, kriteria kinerja adalah suatu evaluasi dan penilaian yang dilakukan kepada karyawan untuk mengetahui seperti apa kemampuan yang dimilikinya dan mengukur produktivitas selama bekerja.
Kriteria kinerja tidak hanya akan membantu perusahaan untuk meningkatkan produktivitas karyawannya saja, tetapi juga bisa bermanfaat untuk pengembangan diri dari para karyawannya.
Pengertian penilaian atau evaluasi kinerja adalah cara yang digunakan untuk melakukan penilaian pada kinerja karyawan, tujuannya agar produktivitas pegawai dan perusahaan mengalami peningkatan.
Pengevaluasian kinerja adalah mekanisme yang dilaksanakan individu atau kelompok di suatu perusahaan/organisasi untuk mengulas dan memberitahukan bagaimana pegawai menjalankan tugasnya dengan menyamakan kinerja dengan standar yang sudah ditetapkan dan menjadi landasan pertimbangan kegiatan dalam kurun waktu tertentu.
Evaluasi kerja adalah cara menilai kinerja, merancang pengembangan dan menyampaikan hasinya pada pegawai yang bersangkutan.
Selain itu juga diartikan sebagai hasil evaluasi sistematik dan berdasarkan pada indikator performance seperti input, output, outcome, benefit dan impact.
Penilaian karyawan merupakan mekanisme evaluasi dan penghargaan kinerja yang umum dipakai untuk memberitahu pegawai mengenai apa yang dikehendaki pengawas guna membuat pemahaman para anggota perusahaan menjadi lebih baik.
Sebuah kriteria kinerja dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kinerja individu atau kelompok dalam pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi.
Pengertian Menurut Para Ahli
- Soeprihanti (1988:7)
Kriteria kinerja yaitu mekanisme yang dipakai untuk memberikan penilaian dan mengetahui kinerja karyawan secara menyeluruh.
- Handoko (1994:11)
Kriteria kinerja adalah mekanisme pengukuran partisipasi individu didalam perusahaan/organisasi.
- Hasibuan (2000:87)
Kriteria kinerja merupakan aktivitas manajer dalam melakukan evaluasi kinerja karyawan dan memutuskan kebijakan berikutnya.
- Irianto (2001)
Pengertian kriteria kinerja adalah sebuah mekanisme yang berkelanjutan untuk menyampaikan prestasi kerja dan kemampuan secara keselurugan dalam periode waktu tentu, yang bisa dijadikan sebagai dasar pertimbangan kegiatan.
- Sastrohadiwiryo (2002)
Definisi kriteria kinerja ialah aktivitas yang dilakukan manajemen untuk melakukan penilaian pada tenaga kerja dengan menyamakan kinerja dengan uraian tugas dalam kurun waktu tertentu, umumnya saat akhir tahun.
Kriteria Efektivitas
Kriteria kinerja juga memiliki beberapa kriteria atau syarat dalam proses pelaksanaannya. Berikut ini beberapa kriteria yang harus Anda ketahui.
Sensitivitas
Kriteria pertama yaitu sensitivitas. Dalam kriteria ini, sistem penilaian yang dilakukan seharusnya bisa memberikan perbedaan di antara pegawai yang memang efektif dan tidak efektif.
Dapat diandalkan
Selanjutnya ada sifat dapat diandalkan, yaitu dari hasil penilaian yang diperoleh harus menunjukkan konsistensi yang tinggi. Selain itu, sistem yang digunakan untuk prosesnya harus bisa diandalkan dan dipercaya telah menggunakan tolak ukur yang akurat, objektif, stabil, dan konsisten.
Relevan
Kriteria efektivitas kriteria kinerja selanjutnya adalah relevan. Saat dalam prosesnya harus terdapat kaitan yang sangat jelas antara standar tampilan kerja dan tujuan utama dari perusahaan.
Kepraktisan
Selanjutnya ada kepraktisan, yaitu dapat dengan mudah untuk dimengerti dan digunakan. Prosesnya harus dimengerti, baik oleh manajer dan karyawan, serta bahasa yang digunakan jelas dan tidak rumit.
Dapat diterima
Sifat dapat diterima yaitu setiap perilaku kerja yang telah dinilai bisa diterima oleh pihak perusahaan dan karyawan.
Seperti Apa Proses Kriteria Kinerja?
Proses kriteria kinerja memiliki beberapa proses yang harus dilakukan.
Memang seharusnya kegiatan yang satu ini dilakukan secara terus-menerus agar bisa mengetahui tingkat produktivitas dari karyawan.
Berikut ini proses dalam kriteria kinerja.
Analisis Pekerjaan
Langkah analisis pekerjaan ini dimulai dari menganalisis jabatan. Analisis pekerjaan akan lebih mudah untuk mengetahui jabatan atau posisi dari karyawan.
Jadi, mereka juga akan lebih mudah saat menjelaskan seperti apa pekerjaannya, tanggung jawab apa saja yang dimiliki, serta seperti apa kondisinya saat bekerja.
Proses analisis pekerjaan penting sekali karena bisa menjadi dasar dari penetapan standar dan evaluasi.
Selain itu, bisa diketahui seperti apa pemahaman dari karyawan mengenai tugas pekerjaannya serta tanggung jawab yang dimiliki.
Sistem kriteria kinerja
Proses sistem ini memiliki empat metode yang perlu diterapkan.
Pertama, ada metode behavioral appraisal system atau kriteria kinerja yang fokus pada penilaian tingkah laku.
Kemudian, ada metode personal/performer appraisal system, yaitu kriteria kinerja yang fokus pada sifat individu karyawannya.
Ketiga adalah metode result oriented appraisal system, yaitu kriteria kinerja yang hanya melihat hasil pekerjaannya.
Terakhir, ada metode contingency appraisal system, yaitu kriteria kinerja atas kombinasi beberapa hal, mulai dari tingkah laku, sifat, dan hasil kerjanya.
Dari keempat metode kriteria kinerja tersebut, perusahaan bisa menggunakan beberapa di antaranya untuk mengevaluasi serta mengukur hasil kinerja dari para karyawannya.
Standar kinerja
Proses selanjutnya yaitu dilihat dari standar kinerja.
Hal yang satu ini digunakan untuk membandingkan hasil kerja dengan standar yang sudah ditentukan oleh perusahaan.
Hasil dari perbandingan tersebut bisa membuat perusahaan mengetahui seperti apa kinerja dan produktivitas dari para karyawannya.
Perbandingan standar kinerja ini akan memberikan gambaran jelas apakah karyawan telah melakukan pekerjaan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan atau belum.
Namun, standar kerja yang diberikan haruslah dibuat secara spesifik, realistis, terukur, dan mudah dipahami.
Jika perusahaan menggunakan standar yang terlalu tinggi, maka tentunya bisa membuat karyawan merasa kesulitan untuk memenuhi standar tersebut.
Parameter Kriteria Kinerja
Kriteria kinerja individu seorang karyawan, diantaranya yaitu:
- Prestasi atau kinerja individu, apabila kinerja menjadi aspek kerja maka itu bisa dijadikan parameter kriteria kinerja karyawan.
- Perilaku karyawan yang dapat membantu keefektifan kerja perusahaan bisa dijadikan sebagai parameter evaluasi kerja karyawan.
- Sifat yang dimiliki individu dapat dijadikan sebagai parameter penilaian karyawan.
Faktor Yang Mempengaruhi Permasalahan Kriteria kinerja
Berikut ini beberapa penyebab terjadinya penilaian yang tidak objektif, diantaranya yaitu:
- Kesalahan pengawas atau penilai selama proses evaluasi yang biasanya akibat karakteristik pribadi seperti gender, umur, senioritas, kedekatan dengan pemimpin dan lain sebagainya.
- Opini pribadi penilai terhadap karakter pribadi karyawan apakan ia menyukai atau tidak menyukaianya.
- Kecenderungan sentral, dimana penilai hanya memandang tingkat produktifitas karyawan rata-rata karena kurang akrabnya penilai dengan karyawan.
- Kemurahan hati penilai pada kinerja pegawai yang menyebabkan ketidak akuratan dengan kinerja karyawan yang sebenarnya.
- Penilaian yang ketat, dimana terkadang penilai memberi nilai rendah pada orang yang telah bekerja diatas umumnya.
- Penilaian yang dilakukan sesaat dan waktu tertentu. Ini terjadi akibat penilai menganggap kinerja pegawai bisa dilakukan pada waktu tertentu tidak harus secara rutin namun akibatnya mereka tidak bisa menentukan pegawai potensial dan pegawai yang tidak potensial.
Manfaat dari Kriteria Kinerja
Proses kriteria kinerja memang memiliki sejumlah manfaat yang baik bagi untuk karyawan maupun perusahaannya.
Inilah beberapa manfaat yang bisa diambil dari kriteria kinerja yang dilakukan secara teratur.
- Meningkatkan produktivitas dari karyawan. Sehingga, bila ada karyawan yang berprestasi, bisa langsung diberikan apresiasi.
- Membuat komunikasi antara pihak karyawan dan perusahaan menjadi lebih baik.
- Mencegah adanya kesalahpahaman yang berkaitan dengan kualitas dan hasil kerja yang sudah dilakukan.
- Dapat memberikan informasi yang jelas mengenai hasil pekerjaan yang sudah dilakukan oleh karyawan.
Itulah penjelasan singkat mengenai apa itu kriteria kinerja serta proses yang dilakukan untuk mengukur hasilnya.
Kegiatan ini memang bisa meningkatkan produktivitas dari karyawan.
Selain itu, ada cara lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan kinerjanya, yaitu dengan sering melakukan diskusi atau brainstorming.
Monitor Kinerja Karyawan dengan Mekari Talenta
Mekari Talenta adalah salah satu software HRIS untuk manajemen sumber daya manusia.
Software HRIS biasanya bertujuan mengurangi beban kerja administrasi di bidang penggajian, perpajakan karyawan, absensi, dan performance appraisal.
Dengan performance management tools Mekari Talenta, HR akan lebih mudah memantau kinerja karyawan secara aktual dan mereviewnya secara objektif.
Mekari Talenta memberikan solusi dengan menghadirkan aplikasi HRD yang dapat diakses secara online dan dilengkapi dengan KPI dashboard yang akan semakin mempermudah HR dalam mengelola manajemen KPI karyawan hanya dalam satu aplikasi yang terintegrasi.
Tertarik mencoba Talenta secara gratis? Konsultasi bersama tim sales Mekari Talenta sekarang juga.