Ketahui Tips Mengantisipasi Karyawan Mangkir

By Ervina LutfiPublished 28 Aug, 2019 Diperbarui 20 Maret 2024

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap perusahaan pasti menginginkan semua karyawannya memiliki kedisiplinan yang tinggi, tidak mangkir dari tanggung jawabnya, dan profesional. Apalagi Anda sebagai HR yang memiliki tugas untuk memastikan peraturan perusahaan dilakukan dengan tertib oleh karyawan. Karena peraturan perusahaan tentu dibuat untuk menjaga ketertiban dan keteraturan sistem kerja sebuah perusahaan.

Sayangnya, karyawan mangkir atau bolos bekerja tidak dapat ditebak dan sangat mungkin terjadi di perusahaan. Jika hal ini sudah terjadi, Anda sebagai perwakilan perusahaan tidak bisa tinggal diam. Terdapat beberapa kebijakan yang dapat Anda ambil. Maka dari itu, perhatikan beberapa hal yang harus disiasati agar karyawan tidak mangkir berikut ini.

1.  Pantau Absensi Karyawan Secara Rutin

Tips mengantisipasi karyawan mangkir pantau absensi karyawan rutin

Karyawan mangkir berarti tidak masuk kantor tanpa alasan yang dibenarkan dalam peraturan perusahaan. Tidak masuk berarti tidak melakukan absensi seperti halnya karyawan lainnya.

Hal ini harus Anda ketahui secepat mungkin dengan melihat rekapan laporan kehadiran hari itu. Jika perlu pantau kehadiran karyawan secara rutin tanpa harus menunggu laporan kehadiran bulanan. Ada baiknya Anda melakukan pemantauan ini 1 hari sekali agar kebijakan lebih cepat diambil jika terdapat karyawan yang mangkir.

Kenapa harus dipantau setiap hari? Karena menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan, karyawan yang mangkir 5 (lima) hari berturut-turut dan telah dipanggil 2 (dua) kali secara patut, berhak diberlakukan PHK kepadanya.

Pemanggilan secara patut adalah dengan diberi surat panggilan, yang jarak antara surat panggilan pertama dan kedua minimal 3 hari. Jadi dapat dikatakan bahwa pemanggilan tersebut adalah syarat sah berlakunya PHK dari perusahaan.

Jika Anda melakukan pengecekan kehadiran seminggu sekali, jelas Anda sudah kehilangan waktu untuk melakukan pemanggilan karyawan.

Baca juga: Alasan Perusahaan Harus Menggunakan Software Payroll

2.  Tegas pada Kejadian Mangkir yang Pertama

Dengan melakukan pemantauan seperti cara di atas, Anda akan mengetahui karyawan yang mangkir meskipun baru sekali melakukannya. Ketika Anda mengetahui ada karyawan yang mangkir, berusahalah tegas pada karyawan tersebut dengan melakukan pemanggilan secara lisan. Meskipun karyawan yang bersangkutan baru pertama kali mangkir.

Namun demikian, jangan terburu-buru mengeluarkan surat peringatan jika baru kasus yang pertama. Ketika Anda sudah tegas pada kejadian pertama, karyawan akan langsung kapok dan biasanya tidak akan mengulangi kejadian tersebut.

Tindakan tersebut terkadang dinilai berlebihan dan membuat karyawan menjadi hilang hormat kepada perusahaan. Namun dari sudut pandang perusahaan, hal ini akan memperkuat posisi manajemen perusahaan. Sehingga perusahaan tidak akan diremehkan oleh karyawan.

Selain itu, perusahaan juga tidak perlu mengeluarkan surat peringatan kepada karyawan jika karyawan sudah berubah dengan adanya pemanggilan secara lisan. Perlu diingat bahwa ketentuan ini harus sesuai dengan perjanjian kerja bersama dan peraturan perusahaan yang telah disepakati.

3.  Sertakan Anggota Tim sebagai Pengawas untuk Mencegah Karyawan Mangkir

Anggota tim setiap divisi dapat Anda ikut sertakan menjadi pengawas bagi anggota tim yang lain. Hal ini akan semakin mempermudah Anda melakukan pemantauan kehadiran apabila Anda benar-benar tidak bisa melakukan pemantauan absensi karyawan. Misalnya karena ada tugas lapangan yang menyita waktu Anda. Laporan secara lisan dari anggota tim biasanya lebih cepat sampai kepada Anda.

Selain itu, penerapan strategi ini juga secara tidak langsung akan membantu meningkatkan komunikasi antar karyawan, khususnya karyawan dalam satu divisi. Mereka akan semakin peka jika ada karyawan yang tidak masuk kantor dan tidak ada kabar sama sekali. Komunikasi karyawan yang terbangun dengan baik juga jelas sekali akan menguntungkan perusahaan.

4.  Pelajari Pola Penyebab Karyawan Mangkir

Ketika Anda melakukan pemanggilan kepada karyawan yang mangkir, usahakan tidak mengedepankan emosi atau sikap yang mengintimidasi. Mencoba menggali latar belakang mereka melakukan bolos kerja akan lebih baik.

Karyawan akan merasa diberikan kesempatan memperbaiki perilaku yang salah. Karena bisa jadi kasus mangkir yang pertama adalah sebuah ketidaksengajaan dan sulit dihindari oleh mereka. Sedangkan bagi perusahaan, hal ini akan memperkuat data perusahaan terkait pola penyebab karyawan melakukan mangkir.

Harapannya ke depan, perusahaan dapat melakukan usaha pencegahan yang lebih intensif. Selain itu, perusahaan juga bisa mempertahankan hubungan baik dengan karyawan. Dengan kata lain, perusahaan bisa melakukan tugas pengawasan ketertiban tanpa harus menimbulkan konflik dengan karyawan. Satu lagi cara perusahaan mempertahankan karyawan dan mendapatkan loyalitas mereka.

Dengan memperhatikan hal-hal diatas, Anda dapat menekan adanya kasus karyawan mangkir. Karyawan mangkir yang tidak segera ditanggulangi dapat menular kepada karyawan lain. Jika sudah begitu, kedisiplinan karyawan secara keseluruhan akan menurun. Begitu juga dengan produktivitas perusahaan yang akan ikut menurun.

Untuk mencegah hal-hal tersebut, administrasi karyawan harus dikelola dengan baik. Termasuk absensi karyawan yang akan membantu Anda mendeteksi adanya karyawan mangkir lebih cepat jika pengelolaannya juga cepat. Gunakan aplikasi HR Talenta untuk membantu Anda mengolah data kehadiran karyawan secara lebih efektif dan efisien. Yuk coba demo Talenta disini.

Image
Ervina Lutfi
Kontributor yang rutin memproduksi tulisan seputar HR dan bisnis, dengan pembahasan teliti, terstruktur, dan mudah dipahami.