Tidak bisa dipungkiri akan ada masa di mana karyawan merasa tidak betah bekerja di tempatnya. Hal ini dapat terjadi bagi karyawan lama maupun karyawan baru. Namun apa yang harus dilakukan jika ada karyawan yang tidak betah di tempat kerja yang baru padahal ia baru saja masuk?
Berikut penjelasan lengkapnya.
Mengapa Karyawan Sering Merasa Tidak Nyaman di Tempat Kerja Baru?
Berikut adalah alasan karyawan sering merasa tidak nyaman di tempat kerja baru.
1. Ketidakpastian terhadap Lingkungan Baru
Ketika bergabung dengan perusahaan baru, karyawan sering menghadapi ketidakpastian, seperti pola komunikasi, ekspektasi atasan, dan struktur organisasi.
Hal ini bisa menimbulkan kecemasan karena mereka belum memahami sepenuhnya bagaimana cara bekerja yang diharapkan atau siapa yang harus dihubungi untuk dukungan.
2. Sulit Beradaptasi dengan Budaya Kerja
Setiap perusahaan memiliki budaya kerja yang unik, mulai dari gaya komunikasi, cara penyelesaian masalah, hingga etos kerja yang dianut.
Jika budaya tersebut sangat berbeda dengan pengalaman kerja sebelumnya, karyawan baru mungkin merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri, terutama jika tidak ada panduan yang jelas tentang nilai-nilai perusahaan.
3. Kurangnya Dukungan dari Kolega dan Atasan
Karyawan baru membutuhkan bimbingan dari kolega dan atasan untuk memahami tugas dan tanggung jawab mereka. Jika rekan kerja atau atasan kurang memberikan dukungan atau tidak bersikap ramah, karyawan dapat merasa terisolasi.
Hal ini memperlambat adaptasi dan memengaruhi produktivitas serta kenyamanan di lingkungan kerja baru.
4. Tantangan Memahami Alur Kerja dan Tugas Baru
Setiap perusahaan memiliki proses kerja yang berbeda, termasuk sistem teknologi, prosedur internal, dan struktur pelaporan. Karyawan baru sering merasa kewalahan saat mencoba memahami alur kerja yang kompleks sambil memenuhi ekspektasi kinerja.
Hal ini dapat menyebabkan stres, terutama jika mereka merasa tidak ada waktu atau dukungan yang memadai untuk belajar.
Baca juga: Panduan Lengkap Competency Mapping untuk Tim HR
Tips Agar Betah di Tempat Kerja Baru
1. Kenali Budaya Perusahaan
Luangkan waktu untuk mempelajari nilai-nilai, visi, dan budaya kerja perusahaan. Ini bisa dilakukan dengan mengamati cara kolega bekerja, mengikuti aturan tak tertulis, dan berbicara dengan rekan kerja yang lebih senior.
Semakin Anda memahami budaya perusahaan, semakin mudah Anda menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
2. Bangun Relasi dengan Kolega
Jangan ragu untuk memulai percakapan atau bergabung dalam kegiatan sosial di tempat kerja. Membangun hubungan baik dengan kolega akan membuat Anda merasa lebih nyaman dan didukung. Relasi yang positif juga membantu menciptakan suasana kerja yang lebih menyenangkan dan kolaboratif.
3. Terbuka untuk Belajar Hal Baru
Pekerjaan baru sering kali melibatkan tugas atau tanggung jawab yang berbeda dari pengalaman sebelumnya. Jangan takut untuk bertanya dan meminta arahan. Sikap terbuka terhadap pembelajaran menunjukkan keinginan Anda untuk berkembang dan membantu Anda merasa lebih percaya diri seiring waktu.
4. Tetap Positif
Fokus pada peluang untuk belajar dan tantangan yang bisa Anda atasi. Jangan biarkan kesulitan awal membuat Anda patah semangat. Cobalah melihat setiap pengalaman sebagai pelajaran berharga dan nikmati proses adaptasi sebagai bagian dari perjalanan karir Anda.
5. Manfaatkan Waktu Istirahat
Istirahat yang cukup penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. Gunakan waktu istirahat Anda untuk bersantai atau berbicara dengan rekan kerja, sehingga Anda bisa mengurangi tekanan dan kembali bekerja dengan energi yang lebih baik.
6. Buat Rencana Jangka Pendek
Tentukan tujuan kecil yang ingin Anda capai dalam beberapa bulan pertama, seperti menguasai sistem kerja tertentu atau menyelesaikan proyek awal dengan baik. Rencana ini membantu Anda tetap fokus dan memberikan rasa pencapaian yang bisa meningkatkan motivasi Anda.
Peran HR dalam Membuat Karyawan Baru Betah
1. Onboarding yang Komprehensif
Onboarding adalah langkah pertama untuk memastikan karyawan baru merasa diterima dan memahami perannya. HR perlu menyediakan panduan jelas tentang tugas pekerjaan, struktur organisasi, budaya perusahaan, dan fasilitas kerja.
Sesi pelatihan dan orientasi yang terorganisir membantu karyawan baru menyesuaikan diri dengan cepat dan mengurangi kebingungan.
2. Tunjuk Buddy System
HR dapat menunjuk seorang rekan kerja senior sebagai pendamping (buddy) bagi karyawan baru. Pendamping ini berfungsi sebagai sumber informasi dan dukungan selama masa adaptasi.
Dengan buddy system, karyawan baru memiliki seseorang yang dapat mereka tanyakan mengenai prosedur kerja atau budaya organisasi, sehingga proses adaptasi menjadi lebih nyaman.
3. Dorong Komunikasi Terbuka
HR perlu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung komunikasi terbuka. Karyawan baru harus merasa nyaman untuk menyampaikan pertanyaan, kekhawatiran, atau ide mereka.
Hal ini bisa dilakukan melalui sesi tanya jawab, platform komunikasi internal, atau forum diskusi. Komunikasi yang baik membantu karyawan merasa didengar dan dihargai.
4. Adakan Program Ice Breaking
Untuk mempercepat proses adaptasi sosial, HR dapat mengadakan kegiatan seperti makan siang bersama, permainan tim, atau sesi perkenalan informal. Kegiatan ini memudahkan karyawan baru untuk mengenal tim mereka secara personal dan mengurangi rasa canggung dalam interaksi sehari-hari.
5. Fasilitasi Feedback Rutin
Selama masa awal bekerja, HR harus secara rutin meminta feedback dari karyawan baru tentang pengalaman mereka. Hal ini memberikan kesempatan bagi HR untuk menangani masalah lebih awal dan membuat perbaikan jika diperlukan.
Feedback ini juga menunjukkan bahwa perusahaan peduli terhadap pengalaman karyawan, yang dapat meningkatkan rasa percaya dan loyalitas mereka.
Baca juga: Apa Itu FGD dan Tujuannya dalam Proses Rekrutmen MT?
Bagaimana HR Dapat Membangun Culture yang Nyaman bagi Karyawan?
1. Bangun Lingkungan Kerja yang Mendukung Keberagaman dan Inklusi
HR dapat menciptakan budaya yang menghargai perbedaan latar belakang, pengalaman, dan perspektif karyawan. Ini mencakup merekrut karyawan dari berbagai kelompok, menyusun kebijakan anti-diskriminasi, dan mengadakan pelatihan keberagaman serta inklusi.
Dengan mendukung keberagaman, karyawan merasa diterima dan dihargai sehingga mereka lebih nyaman bekerja.
2. Ciptakan Program Penghargaan untuk Mendorong Motivasi
Penghargaan atas kinerja karyawan, baik dalam bentuk apresiasi verbal, bonus, atau penghargaan formal, dapat meningkatkan motivasi kerja.
Program seperti employee of the month, insentif untuk pencapaian target, atau sekadar ucapan terima kasih atas kontribusi tertentu menciptakan rasa penghargaan dan kepuasan di antara karyawan.
3. Terapkan Fleksibilitas Kerja untuk Mengurangi Tekanan
Memberikan opsi kerja fleksibel seperti remote working atau jam kerja yang fleksibel membantu karyawan menyeimbangkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi mereka.
Fleksibilitas ini tidak hanya mengurangi stres tetapi juga meningkatkan produktivitas karena karyawan dapat bekerja pada waktu yang paling sesuai bagi mereka.
4. Berikan Fasilitas dan Sumber Daya yang Membantu Karyawan Bekerja Lebih Efektif
HR harus memastikan karyawan memiliki akses ke fasilitas yang mendukung pekerjaan mereka, seperti ruang kerja ergonomis, perangkat lunak terbaru, atau layanan kesehatan mental.
Fasilitas ini membantu meningkatkan kenyamanan fisik dan mental, sehingga karyawan merasa lebih fokus dan produktif.
5. Pastikan Ada Transparansi dalam Komunikasi antara Karyawan dan Manajemen
Komunikasi yang jujur dan terbuka adalah kunci untuk membangun kepercayaan di tempat kerja. HR dapat memfasilitasi dialog rutin antara karyawan dan manajemen, seperti pertemuan town hall, sesi tanya jawab, atau survei anonim.
Dengan transparansi, karyawan merasa lebih terhubung dengan tujuan organisasi dan lebih nyaman menyuarakan aspirasi atau kekhawatiran mereka.
Dampak Positif dari Lingkungan Kerja yang Nyaman
1. Meningkatkan Produktivitas Karyawan
Lingkungan kerja yang nyaman dapat membuat karyawan merasa dihargai dan lebih termotivasi. Ketika karyawan merasa nyaman dan tidak terbebani oleh stres atau ketegangan, mereka lebih mampu fokus pada tugas mereka.
Kondisi ini memudahkan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efisien dan kreatif. Ruang yang mendukung kesejahteraan fisik dan mental karyawan akan mendorong mereka untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diberikan.
2. Menurunkan Tingkat Turnover Karyawan Baru
Lingkungan kerja yang nyaman dapat membuat karyawan merasa lebih betah dan terikat dengan perusahaan. Dengan suasana yang ramah, dukungan dari rekan kerja, dan adanya kesempatan untuk berkembang, karyawan lebih cenderung bertahan lebih lama di perusahaan.
Ketika karyawan merasa dihargai dan didukung, mereka lebih kecil kemungkinannya untuk mencari pekerjaan di tempat lain, sehingga perusahaan dapat mengurangi tingkat turnover yang sering kali mempengaruhi biaya dan produktivitas.
3. Memperkuat Loyalitas Karyawan terhadap Perusahaan
Karyawan yang merasa nyaman dan dihargai di tempat kerja lebih cenderung untuk loyal kepada perusahaan. Mereka merasa bahwa perusahaan peduli terhadap kesejahteraan mereka dan menawarkan lingkungan yang memungkinkan mereka tumbuh.
Loyalitas ini tercermin dalam komitmen mereka terhadap tujuan perusahaan dan kesediaan mereka untuk bekerja lebih keras untuk mencapai kesuksesan bersama.
4. Meningkatkan Kolaborasi dan Kerja Tim
Lingkungan kerja yang nyaman mendukung keterbukaan dan komunikasi yang baik antar karyawan. Ketika karyawan merasa nyaman bekerja bersama, mereka lebih mudah untuk berbagi ide dan berdiskusi tanpa rasa takut atau ragu.
Ini menciptakan atmosfer yang mendukung kerja tim dan kolaborasi yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil kerja dan inovasi di perusahaan.
Karyawan yang nyaman dalam berinteraksi dengan rekan kerja mereka akan lebih bersemangat untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan perusahaan.
Solusi Teknologi untuk Mendukung HR dalam Mengelola Karyawan Baru
Mekari Talenta adalah software HRIS yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola berbagai aspek terkait karyawan, termasuk absensi, onboarding, komunikasi, feedback, dan pengelolaan data karyawan.
Mekari Talenta menyediakan fitur lengkap yang mendukung HR dalam mengelola karyawan baru, mulai dari fitur Recruitment yang terintegrasi, Attendance, hingga Performance Management.
Fitur Recruitment memungkinkan HR dapat mengelola proses rekrutmen dari awal mulai dari job-posting hingga onboarding sekaligus memastikan setiap tahapan dapat dimonitor dengan baik dan tidak ada yang terlewatkan.
Melalui fitur Performance Management, Mekari Talenta memungkinkan HR untuk memantau perkembangan dan adaptasi karyawan baru melalui dashboard untuk memantau feedback dari atasan atau rekan kerja ketika melakukan performance review.
Dengan menggunakan Mekari Talenta, HR dapat menciptakan sistem pengelolaan SDM yang lebih terstruktur, memonitor adaptasi karyawan baru dengan lebih efisien, dan memastikan komunikasi yang lebih terbuka serta feedback yang produktif.
Gunakan solusi HR Mekari Talenta untuk menciptakan pengalaman bekerja yang lebih baik. Coba gratis demo aplikasinya dengan berdiskusi bersama tim sales kami sekarang juga.