Administrasi HR 5 min read

Contoh Cara Menghitung ROI Penggunaan Aplikasi HRD

By Jordhi FarhansyahPublished 17 Mar, 2023 Diperbarui 20 Maret 2024

Bagaimana cara menghitung ROI dari aplikasi HRD? HR adalah salah satu divisi yang punya banyak pekerjaaan. Untuk mempermudah pekerjaan, mereka kerap mengandalkan aplikasi HR yang biasanya dalam bentuk software HRIS seperti Mekari Talenta.

Untuk mengimplementasi penggunaan aplikasi HRD, tentu membutuhkan biaya investasi yang tidak murah tapi akan menghemat biaya untuk jangka panjang dan tentunya memberikan keuntungan.

Keuntungan berkat efisiensi menggunakan aplikasi HRD tersebut merupakan sebuah keuntungan atas investasi yang disebut return of investment (ROI).

Melalui artikel ini, Mekari Talenta akan memberikan cara menghitung ROI atas penerapan aplikasi HRD di perusahaan. Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Singkat ROI

Contoh Cara Menghitung ROI Penggunaan Aplikasi HRD

ROI adalah singkatan dari Return on Investment, yang dalam bahasa Indonesia berarti tingkat pengembalian dari investasi.

ROI mengukur seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari sebuah investasi, dibandingkan dengan biaya atau modal yang telah dikeluarkan untuk melakukan investasi tersebut.

Dalam hal ini, Anda dapat memperkirakan apakah dengan mengeluarkan investasi dari penggunaan aplikasi HRD, Anda bisa menghemat biaya di berbagai aspek dari pekerjaan HR.

ROI dihitung dengan membagi keuntungan bersih yang diperoleh dari investasi dengan total biaya atau modal yang dikeluarkan untuk investasi tersebut, kemudian hasilnya dikalikan dengan 100%.

ROI sendiri adalah salah satu metrik yang umum digunakan dalam mengukur keberhasilan sebuah investasi atau proyek.

Semakin tinggi nilai ROI, semakin baik pula hasil investasi tersebut.

Lalu, bagaimana strategi menghitung ROI penggunaan aplikasi HRD?

Proses HR jadi lebih cepat dengan software HR terautomasi Mekari Talenta!

Strategi yang Bisa Digunakan dalam Menghitung ROI Penggunaan Aplikasi HRD

Dalam implementasi penggunaan aplikasi HRD, tentu ada biaya-biaya yang perlu dihitung. Dari sini, Anda bisa melihat apa saja keuntungan yang didapat nanti dan mulai menghitung ROI.

Tentukan Biaya Implementasi

Pertama-tama, Anda perlu menentukan biaya implementasi yang ingin Anda keluarkan untuk mulai menggunakan aplikasi HRD.

Contohnya seperti ini. Misalnya, Anda memiliki perusahaan dengan jumlah karyawan kurang dari 100 orang.

Kemudian Anda menemukan bahwa perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk bisa mengimplementasi aplikasi HRD dengan fitur HR utama seperti absensi, payroll, manajemen shift, dan lain sebagainya adalah Rp35.000.000 per tahun.

Biaya ini termasuk biaya pemasangan sistem, pelatihan, dan juga akses untuk beberapa super admin yang dapat melakukan penyesuaian di dalam aplikasi HRD tersebut.

Lalu pertanyaan selanjutnya, biaya penghematan apa yang Anda lakukan dari Rp35.000.000 yang Anda keluarkan per tahun ini?

Menghitung ROI Perusahaan dari Penggunaan Aplikasi HRD

Langkah selanjutnya dari proses menghitung ROI adalah mengukur perkembangan dan keuntungan dari aplikasi HRD yang telah Anda implementasi.

Berapa waktu yang Anda hemat? Peningkatan performa menghasilkan apa? Jika dinilai secara nilai, berapa nilai uang yang Anda hemat dari penggunaan aplikasi HRD?

Identifikasi ROI

Identifikasi apa yang ingin dicapai melalui penggunaan aplikasi HRD. Apakah tujuannya untuk menghemat biaya, meningkatkan produktivitas, meningkatkan kinerja karyawan, atau untuk tujuan lainnya.

Anda juga bisa hitung manfaat yang diharapkan dari penggunaan aplikasi HRD, seperti penghematan biaya, peningkatan produktivitas, peningkatan efisiensi, dan lain sebagainya.

Setelah mengetahui hal-hal tersebut, HR bisa mengetahui standar yang jelas untuk mempermudah perhitungan ROI.

Pemilihan Matriks ROI

Selanjutnya, Anda bisa memilih apa saja yang menjadi matriks untuk ROI aplikasi HRD Anda. Misalnya dari segi waktu, produktivitas, jumlah karyawan yang direkrut per tahun, pengeluaran per tahun per karyawan, biaya turnover, dan lain sebagainya.

Tentukan KPI

ROI tidak bisa dihitung secara efektif apabila Anda tidak memiliki indikator standar yang bisa Anda dapatkan dari penentuan KPI.

Untuk itu, Anda perlu menentukan KPI dari divisi HR untuk membantu menentukan tujuan yang dicapai.

Misalnya, mempertahankan tingkat turnover sekian persen dalam setahun untuk memastikan karyawan bertahan lama di perusahaan.

Maka HR dan perusahaan perlu memastikan bagaimana caranya dapat meningkatkan retensi karyawan.

Tentukan Cara Pengukuran

HR perlu menentukan pengukuran secara tepat agar dapat menghasilkan kebijakan secara lebih objektif dan terukur.

Contoh Studi Kasus Cara Menghitung ROI Penggunaan Aplikasi HRD

Studi Kasus 1: Human Capital ROI (HCROI)

Perusahaan perlu berinvestasi pada pengembangan SDM. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas karyawan, mengurangi biaya perekrutan, hingga meningkatkan retensi karyawan.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan menggunakan aplikasi HRD untuk meningkatkan pengalaman bekerja. Karyawan dapat melakukan absensi dengan mudah, pengajuan klaim reimbursement lebih mudah, dan HR dapat mengerjakan pekerjaannya jauh lebih cepat.

Efisiensi ini membuat perusahaan memperoleh peningkatan keuntungan sebesar Rp150.000.000. Perusahaan mendapatkan Rp50.000.000 keuntungan lebih banyak dari tahun sebelumnya akibat adanya peningkatan produktivitas karyawan.

Dengan contoh biaya implementasi aplikasi HR selama satu tahun sebesar Rp35.000.000, berikut rumus perhitungan ROI-nya.

ROI = (Keuntungan investasi – Biaya investasi) / Biaya investasi x 100%

Maka, ROI yang didapatkan = 150.000.000 / 35.000.000 x 100% = 330%

Dalam hal ini, keuntungan investasi dapat dihitung sebagai nilai tambah yang dihasilkan dari investasi sumber daya manusia lewat aplikasi HRD.

Studi Kasus 2: Rasio Turnover

Untuk menghitung ROI (Return on Investment) dari implementasi aplikasi HRD terkait dengan rasio turnover karyawan, contoh langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

Anda mengeluarkan biaya sebesar Rp35.000.000 untuk mengimplementasi aplikasi HRD, termasuk fitur untuk melakukan rekrutmen secara online.

Diketahui bahwa biaya rata-rata untuk merekrut dan melatih karyawan baru atau cost per hire adalah sebesar Rp10.000.000.

Kemudian sebelum menggunakan aplikasi HRD, jumlah karyawan yang keluar dari perusahaan dalam satu tahun adalah 20 orang di mana karyawan harus mencari pengganti dari 20 orang tersebut. Biaya yang dikeluarkan untuk rekrutmen menjadi Rp200.000.000

Kemudian setelah menggunakan aplikasi HRD, perusahaan dapat menurunkan jumlah karyawan yang keluar menjadi hanya 10 orang saja. Dengan demikian terjadi penghematan sebesar Rp100.000.000, sehingga didapat nilai ROI sebagai berikut.

ROI = Rp100.000.000 – Rp35.000.000 / 35.000.000 x 100% = 180%

Dengan hasil ini, dapat diketahui bahwa penggunaan aplikasi HRD dapat mendapatkan nilai ROI sebesar 180%.

Aplikasi HRD seperti Mekari Talenta sendiri memiliki beragam fitur yang dapat membantu HR dalam menurunkan tingkat turnover.

Misalnya saja dengan penggunaannya yang mudah seperti Employee Self-Service, Mekari Flex untuk gaji karyawan yang fleksibel, hingga manajemen shift yang gampang dilakukan.

Studi Kasus 3: Absensi Kehadiran

Sistem absensi beragam macamnya. Mulai dari perangkat keras seperti mesin absensi hingga absensi online yang menjadi salah satu keunggulan dari aplikasi HRD.

Berikut contoh kasusnya.

Diketahui bahwa penggunaan sistem absensi konvensional seperti mesin absensi memakan waktu banyak, terutama saat proses perekapan absensi karyawan karena data karyawan harus diunduh secara manual dan diproses pada aplikasi semacam Excel.

Ini membuat banyak waktu HR terbuang hanya untuk merekap dan menghitung gaji karyawan.

Dengan aplikasi HRD yang mengandalkan sistem absensi online dan teknologi cloud, absensi karyawan yang masuk sudah otomatis tersimpan dan dapat diunduh kapan saja oleh HR.

Dengan sistem terintegrasi, proses perekapan data absensi dan perhitungan gaji payroll jadi lebih cepat.

Hal ini membuat HR dapat melakukan efisiensi sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaan lainnya yang lebih penting.

Efisiensi waktu ini memungkinkan perusahaan dapat menghemat biaya sebesar Rp50.000.000 setiap tahunnya.

Jadi, nilai ROI yang didapatkan adalah sebagai berikut.

ROI = Rp50.000.000 – Rp35.000.000 / Rp35.000.000 x 100% = 40%.

Efisiensi waktu ini bisa Anda rasakan ketika Anda menggunakan fitur absensi pada aplikasi HRD seperti Mekari Talenta, terlebih pada perusahaan-perusahaan enterprise yang butuh ditopang dengan sistem HR yang lengkap.

Sebagai salah satu aplikasi HRD yang juga software HRIS, Mekari Talenta memiliki beragam fitur yang tidak hanya memungkinkan efisiensi pada proses HR, tetapi juga efisiensi dari berbagai aspek.

Beberapa fitur seperti Attendance Management, Advance Recruitment, HR Analytics, hingga Performance Management sudah dioptimasi agar memudahkan pekerjaan HR.

Jika Anda tertarik menggunakan Mekari Talenta, Anda bisa berkonsultasi dengan tim sales kami sekarang juga.

Image
Jordhi Farhansyah
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.