Adaptasi Industri Ritel dalam Menghadapi “New Normal”

By Jordhi FarhansyahPublished 25 Jun, 2020 Diperbarui 20 Maret 2024

Dunia mengalami guncangan keras di tahun 2020, yaitu penyebaran pandemi Virus Covid-19 secara masif. Tidak hanya individu saja, dampak dari penyebaran Virus Covid-19 juga mempengaruhi berbagai industri, termasuk industri ritel. 

Para pemimpin perusahaan dan bisnis yang bergerak di bidang ritel mencari cara yang ampuh untuk mempertahankan profitabilitas mereka. Berbagai hambatan seperti penurunan daya beli masyarakat hingga masalah operasional yang terjadi akibat para karyawan harus bekerja dari rumah (work from home) harus dapat diatasi oleh perusahaan.

Tidak hanya itu, perusahaan juga harus siap menghadapi segala kemungkinan yang dapat menjadi kebiasaan baru atau “new normal” di pasar. Lantas, apa saja adaptasi yang wajib dilakukan perusahaan di industri ritel?

Langkah-langkah Perusahaan Ritel Bertahan di Tengah Wabah

Tidak dapat dipungkiri, bisnis ritel di tanah air mengalami pukulan keras akibat wabah Coronavirus. Data menunjukan bahwa penjualan bisnis ritel pakaian anjlok sebesar 80 persen sehingga menyebabkan banyak bisnis terpaksa gulung tikar, termasuk department store raksasa.

Di sisi lain, ritel grocery juga babak belur karena menghadapi penurunan sebesar 45 persen pada kuartal pertama di tahun 2020.

Para pengusaha ritel yang masih bertahan harus memutar otak untuk mencari jalan keluar dari situasi sulit tersebut. Berikut ini merupakan beberapa cara yang dapat diadopsi bisnis ritel di tengah wabah.

1.   Tebang Pilih SDM

Langkah awal yang dapat dilakukan bisnis retail dalam kondisi sulit ini adalah mengambil kebijakan untuk mengurangi biaya operasional kantor. Cara yang paling efektif adalah merumahkan karyawan untuk sementara waktu (unpaid leave).

Selain itu, perusahaan juga dapat mengalihfungsikan karyawan ke divisi yang lebih strategis. Apabila keadaan sudah mendesak, maka mau tidak mau perusahaan juga harus mempertimbangkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan segala konsekuensinya, seperti mempersiapkan pesangon dan rekomendasi lowongan kerja bagi karyawan.

2.   Lakukan Promosi Efektif dan Online Selling

Demi menekan angka penularan Virus Covid-19, pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat masyarakat diam di rumah. Tentunya, mereka tidak dapat datang ke toko untuk berbelanja.

Bisnis ritel harus merespon situasi ini dengan mengalihkan fokus penjualan mereka di dunia maya. Pelajari strategi berbisnis online, memilih platform yang cocok, dan mempersiapkan skema bisnis online yang tepat.

Para pengusaha ritel juga membutuhkan stimulus untuk menggugah nafsu masyarakat berbelanja di tengah wabah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan program promosi untuk barang dagangan, mulai dari menggratiskan ongkos kirim, memperpanjang durasi penukaran barang, hingga potongan harga yang menggiurkan.

3.   Adopsi sistem kerja Hybrid

Langkah lain yang juga harus dilakukan para pengusaha ritel untuk mempertahankan bisnisnya selama pandemi berlangsung adalah dengan melakukan adopsi sistem hybrid antara Work From Home (WFH) dan bekerja dari kantor untuk karyawan mereka.

Dalam penerapannya, perusahaan juga harus cermat dalam memilih divisi atau karyawan yang bekerja dari rumah, karena ada beberapa divisi seperti bagian produksi atau staf gudang yang harus melakukan pekerjaannya dari kantor.

Pasca Pandemi dan Persiapan “New Normal” untuk Industri Ritel

Lockdown, PSBB, dan Beberapa Istilah lainnya di Masa Pandemi

Apabila Anda merupakan pemimpin perusahaan atau pemilik bisnis di bidang ritel, maka Anda harus menyadari bahwa tantangan yang dihadapi tidak hanya berhenti pada strategi penjualan di tengah wabah. Anda juga wajib mempersiapkan pemulihan dan penyesuaian skema bisnis pasca pandemi.

Setelah wabah berakhir, kita akan memulai kenormalan yang baru. Social distancing dan anjuran untuk diam di rumah apabila tidak perlu akan melekat di benak masyarakat sehingga ada banyak perubahan dalam sistem berbisnis.

Hal ini menyebabkan setiap pengusaha dan perusahaan harus membaca situasi dan memprediksikan cara terbaik untuk mengembangkan bisnis mereka.

Teknologi akan menjadi masa depan dari bisnis di semua lini, termasuk industri ritel.

Penting bagi Anda untuk mempersiapkan bisnis yang Anda pimpin dengan mengadopsi inovasi teknologi yang dibutuhkan untuk menyongsong “new normal’, terutama dalam bidang manajemen SDM.

Pengelolaan SDM tidak akan menjadi sama lagi karena model remote working akan menjadi kewajaran di masa depan.

Perusahaan harus diperlengkapi dengan solusi HRIS yang canggih agar tim HR tetap dapat memantau kualitas dan kinerja perusahaan. Mekari Talenta sebagai salah satu aplikasi HR & payroll dapat menjadi mitra teknologi terbaik untuk mendorong digitalisasi di divisi HR perusahaan Anda.

Software HRIS Mekari Talenta menyediakan fitur absensi online, otomasi pembuatan payroll dengan slip gaji, dan integrasi antar sistem akan membawa kepraktisan dan efisiensi dalam kinerja HR. Kunjungi https://www.talenta.co/fitur/software-hris/ untuk informasi lebih lengkapnya.

Penasaran dengan fitur Mekari Talenta lainnya dan tertarik untuk bertanya lebih lanjut? Anda dapat menghubungi kami di laman berikut https://www.talenta.co/hubungi-kami/.

Image
Jordhi Farhansyah
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.