Langkah Bijak Menyikapi Munculnya Romansa Antar Karyawan

By Ervina LutfiPublished 31 Jul, 2017 Diperbarui 20 Maret 2024

Bertemu hampir 8 jam sehari, 5 sampai 6 hari dalam seminggu tentunya membawa beragam dampak dalam kehidupan karyawan. Salah satunya adalah munculnya benih atau perasaan cinta dan romansa antar karyawan yang notabene masih sama-sama single tentunya.

Memiliki hubungan cinta dengan sesama karyawan di lingkungan kerja sebenarnya wajar saja terjadi. Namun sayangnya, beberapa ahli ketenagakerjaan memandang romansa yang terjadi antar karyawan di lingkungan kerja sebagai gagasan yang kurang tepat.

Pasalnya di beberapa keadaan perusahaan, hubungan cinta atau romansa justru bisa mengganggu jalannya pekerjaan seperti mengurangi produktivitas hingga menyebabkan timbulnya ketidakprofesionalitasan karyawan itu sendiri.

Untuk itulah, Anda sebagai praktisi HRD perusahaan wajib bijak dalam menyikapi munculnya romansa antar sesama karyawan.

1. Mengadakan Training Mengenai Romansa Antar Karyawan di Tempat Kerja

Langkah bijak pertama yang bisa Anda lakukan untuk menyikapi adanya romansa di tempat kerja adalah dengan melakukan training. Training ditujukan kepada para karyawan pada umumnya untuk membahas soal bagaimana bersikap ketika nantinya mereka terbuai romansa dengan rekan kerja.

Training penting diberikan terutama untuk menghindari sikap tidak profesional saat bekerja atau untuk menghindari omongan sesama karyawan lainnya.

Sebagai catatan, training tak hanya wajib Anda berikan pada karyawan saja. Melainkan juga kepada para supervisor dan manager agar mereka mengerti bagaimana cara mengatasi masalah romansa ini dengan bijak.

Training bagi supervisor dan manajer wajib dilakukan untuk mengajari mereka agar lebih bisa menjadi pemimpin yang bijak dan bisa mendisiplinkan karyawan sehingga gosip tak mencuat hingga merusak produktivitas kerja karyawan secara luas.

Coba Gratis Aplikasi HRIS Talenta Sekarang!

2. Membuat Kebijakan yang Tepat Mengenai Romansa di Tempat Kerja

Selain memberikan training, Anda sudah seharusnya membuat kebijakan atau peraturan tertulis terkait munculnya romansa antar karyawan di tempat kerja. Sebagaimana diketahui, pemerintah memang tak memiliki peraturan resmi yang mengatur soal ini. Untuk itulah membuat kebijakan sendiri yang disesuaikan dengan budaya perusahaan sangat dianjurkan.

Sebagai contoh, Anda bisa membuat peraturan larangan berhubungan antar karyawan dengan posisi tertentu seperti melarang manajer atau supervisor berpacaran dengan staf yang langsung memberikan laporan ke mereka. Alasan logisnya sudah tentu untuk menjaga profesionalitas di tempat kerja.

Anda juga bisa menyarankan karyawan yang memiliki hubungan cinta di kantor membuat pernyataan tertulis untuk bisa tetap bersikap profesional selama bekerja. Meski tak sepenuhnya efektif, cara ini bisa dilakukan guna mencegah kejadian seperti turunnya produktivitas atau senggolan akibat hubungan cinta antar karyawan terjadi.

Di sisi lain, pembuatan kebijakan terkait romansa antar karyawan di tempat kerja memang sangat penting dilakukan untuk menghindari pula kejadian pelecehan seksual yang mungkin terjadi. Kebijakan perlu dibuat untuk menegaskan bahwa perusahaan tidak akan memberikan toleransi jika saat menjalin hubungan, ternyata ada tindakan pelecehan seksual yang merugikan salah satu pihak.

Untuk peraturan ini, hendaknya ditulis dalam buku panduan yang dipegang oleh setiap karyawan atau setidaknya dijadikan DNA atau budaya kerja untuk menghindari akibat buruk dari munculnya hubungan percintaan di tempat kerja yang tak sehat.

Anda sebagai HR juga dapat memberi jadwal training serta memberi pengumuman mengenai kebijakan cinlok atau romansa antar karyawan melalui aplikasi HRIS seperti Talenta. Nantinya, setiap kebijakan dan training akan langsung masuk ke notifikasi smartphone setiap karyawan.

Komunikasi kebijakan terbaru pun menjadi lebih mudah, rapi, dan terstruktur dengan baik. Yuk, gunakan aplikasi Talenta dengan mencoba demo gratis Talenta sekarang juga.

Image
Ervina Lutfi
Kontributor yang rutin memproduksi tulisan seputar HR dan bisnis, dengan pembahasan teliti, terstruktur, dan mudah dipahami.