Ketika sebuah perusahaan ingin terus berinovasi dan melakukan pembaharuan untuk produk atau jasa yang ditawarkan, mereka membutuhkan sebuah proses bernama research and development atau RnD.
Proses ini adalah proses penting karena setiap saat, perusahaan tandingan terus berinovasi menciptakan yang terbaik. Maka dari itu, selalu harus ada sebuah inovasi baru yang dapat tercipta lewat usaha RnD ini.
Apa itu sebenarnya research and development dan bagaimana cara menjalankannya?
Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Research and Development (RnD)?
Research and development (RnD) adalah proses penting yang dilakukan oleh perusahaan, organisasi, atau institusi untuk mengembangkan pengetahuan baru dan menerapkannya untuk menciptakan produk, layanan, atau teknologi baru, atau untuk meningkatkan produk, layanan, atau teknologi yang sudah ada.
Konsep RnD mencakup berbagai kegiatan ilmiah dan teknis yang bertujuan untuk memajukan pengetahuan dan menghasilkan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan atau organisasi di pasar.
Komponen utama R&D mencakup:
- Research (Penelitian): Penelitian dasar dan penelitian terapan
- Development (Pengembangan)
Kemudian, beberapa contoh implementasi teknologi di beberapa industri adalah sebagai berikut:
- Industri teknologi: Perusahaan seperti Apple atau Google menginvestasikan besar-besaran dalam R&D untuk mengembangkan teknologi dan produk baru yang mendorong pertumbuhan perusahaan.
- Farmasi: Perusahaan farmasi melakukan R&D untuk menemukan obat baru atau terapi yang lebih efektif, yang memerlukan penelitian ilmiah yang mendalam dan uji klinis yang ketat.
- Otomotif: Industri otomotif menggunakan R&D untuk mengembangkan kendaraan yang lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan, seperti mobil listrik atau teknologi otonom.
Serumit apa proses Research and Development (RnD)?
Proses research and development adalah salah satu aspek paling kompleks dalam operasional sebuah perusahaan atau organisasi, terutama karena sifatnya yang inovatif, eksperimental, dan berisiko tinggi.
Kompleksitas RnD dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti tahapan yang harus dilalui, ketidakpastian hasil, keterlibatan berbagai disiplin ilmu, serta kebutuhan akan sumber daya yang signifikan.
1. Tahapan yang Kompleks dan Berlapis
Beberapa tahapannya adalah sebagai berikut:
Penelitian dasar: Tahap ini melibatkan eksplorasi ilmiah tanpa tujuan komersial langsung. Para peneliti berusaha memahami fenomena atau masalah mendasar yang sering kali belum terdefinisi dengan baik. Tahap ini membutuhkan waktu dan kesabaran, karena penemuan-penemuan awal tidak selalu langsung menghasilkan aplikasi yang jelas.
Penelitian terapan: Setelah pemahaman dasar diperoleh, penelitian beralih ke penerapan praktis, di mana teori-teori tersebut diuji dalam konteks yang lebih spesifik untuk memecahkan masalah yang jelas. Proses ini memerlukan iterasi berulang, pengujian, dan validasi untuk memastikan bahwa hasil penelitian benar-benar dapat diterapkan.
Pengembangan produk: Pada tahap ini, hasil penelitian diterjemahkan menjadi prototipe produk atau teknologi. Ini melibatkan desain, pengembangan, pengujian, dan pengoptimalan berulang kali. Setiap tahap pengembangan membutuhkan masukan dari berbagai bidang seperti teknik, manajemen produk, dan pemasaran untuk memastikan produk memenuhi standar pasar dan kebutuhan pelanggan.
2. Ketidakpastian dan Risiko Tinggi
Tidak semua proyek RnD berhasil. Sering kali, upaya yang besar dalam penelitian dan pengembangan dapat berakhir dengan kegagalan atau hasil yang tidak memenuhi harapan, yang berarti investasi waktu dan sumber daya yang signifikan mungkin tidak memberikan pengembalian langsung.
Lalu terkadang, hasil RnD menghasilkan inovasi yang mengganggu (disruptive innovation), yang memaksa perusahaan untuk menghadapi risiko yang lebih besar. Pengembangan teknologi baru atau produk yang sangat inovatif bisa membawa perusahaan ke area yang belum teruji, baik dari segi teknologi maupun pasar.
Dalam beberapa industri, terutama farmasi, bioteknologi, dan otomotif, hasil RnD harus memenuhi berbagai standar regulasi yang ketat. Ini berarti setiap pengembangan harus melalui serangkaian uji coba, sertifikasi, dan persetujuan sebelum dapat diluncurkan, yang menambah kompleksitas dan waktu yang dibutuhkan.
3. Interdisipliner dan Keterlibatan Tim yang Luas
RnD biasanya melibatkan berbagai disiplin ilmu dan bidang keahlian, mulai dari sains, teknologi, teknik, hingga pemasaran dan manajemen. Setiap tim harus bekerja secara sinkron untuk mengintegrasikan pengetahuan mereka ke dalam produk akhir.
Mengelola proyek RnD membutuhkan koordinasi yang cermat, karena melibatkan banyak tim dengan berbagai keahlian dan sering kali tersebar di berbagai lokasi. Kompleksitas meningkat dengan kebutuhan untuk menjaga agar proyek tetap sesuai jadwal dan anggaran, sambil mengatasi hambatan teknis dan operasional yang muncul.
4. Sumber Daya yang Signifikan
RnD sering kali memerlukan investasi finansial yang signifikan. Ini mencakup biaya untuk peralatan penelitian, tenaga ahli, bahan baku, serta infrastruktur laboratorium atau pusat pengembangan.
Kemudian, proses RnD bisa berlangsung selama bertahun-tahun sebelum hasilnya siap untuk dipasarkan. Selama waktu ini, perusahaan harus tetap berinvestasi tanpa jaminan pengembalian cepat.
5. Pengaruh Pasar dan Persaingan
RnD harus selaras dengan tren pasar dan kebutuhan konsumen yang selalu berubah. Ini menambah lapisan kompleksitas, karena perusahaan harus terus menerus menilai apakah proyek RnD mereka masih relevan dengan pasar yang dinamis.
Dalam industri yang kompetitif, perusahaan sering kali berada di bawah tekanan untuk mempercepat proses RnD agar tidak kalah dengan pesaing. Ini bisa meningkatkan risiko kesalahan dan memaksa tim RnD untuk mengambil keputusan cepat di bawah tekanan.
Manfaat Divisi Research and Development bagi Perusahaan
Berikut adalah penjelasan tentang manfaat divisi research and development (RnD) bagi perusahaan.
1. Menciptakan Produk Inovatif
Divisi RnD memungkinkan perusahaan untuk menciptakan produk baru yang inovatif, yang bisa memenuhi kebutuhan pasar yang selalu berubah. Dengan fokus pada pengembangan ide-ide baru, RnD membantu perusahaan untuk tetap kompetitif dan relevan di pasar.
Produk yang inovatif ini bisa menjadi pembeda yang signifikan dari kompetitor, menarik perhatian konsumen, dan membangun loyalitas merek.
Misalnya, sebuah perusahaan teknologi mungkin menggunakan RnD untuk mengembangkan perangkat lunak baru yang lebih cepat dan lebih user-friendly dibandingkan produk yang sudah ada di pasar, memberikan keunggulan kompetitif yang kuat.
2. Memudahkan Proses Hak Cipta dan Paten
Salah satu peran penting dari RnD adalah memastikan bahwa inovasi perusahaan terlindungi secara hukum melalui hak cipta dan paten. Ini tidak hanya melindungi perusahaan dari plagiarisme atau penggunaan tidak sah oleh pihak lain, tetapi juga dapat memberikan keuntungan kompetitif dengan mengamankan eksklusivitas atas teknologi atau produk baru yang dihasilkan.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan farmasi yang menemukan formula obat baru melalui RnD dapat mengajukan paten untuk melindungi penemuannya, sehingga hanya mereka yang dapat memproduksi dan menjual obat tersebut dalam jangka waktu tertentu.
3. Mengurangi Biaya Operasional Perusahaan
RnD tidak hanya fokus pada pengembangan produk baru, tetapi juga pada peningkatan efisiensi proses produksi yang ada.
Dengan meneliti dan mengembangkan metode baru yang lebih efisien, perusahaan dapat mengurangi biaya produksi, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan margin keuntungan. Inovasi dalam proses ini dapat mencakup penggunaan bahan yang lebih murah, teknologi produksi otomatis, atau metode pengemasan yang lebih efisien.
4. Meningkatkan Citra Perusahaan
Inovasi dan produk baru yang dihasilkan oleh divisi RnD dapat meningkatkan citra perusahaan di mata konsumen, mitra bisnis, dan investor. Perusahaan yang dikenal sebagai pemimpin dalam inovasi biasanya dipandang lebih positif, yang dapat meningkatkan reputasi dan daya tarik mereka. Ini juga dapat membantu dalam pemasaran, di mana produk inovatif dipromosikan sebagai keunggulan kompetitif.
Perusahaan seperti Apple dikenal karena inovasinya yang berkelanjutan, yang tidak hanya meningkatkan citra perusahaan tetapi juga menumbuhkan kepercayaan di antara pelanggan dan pemegang saham.
5. Mendorong Peningkatan Penjualan
Produk baru yang dikembangkan melalui RnD sering kali lebih menarik bagi konsumen karena menawarkan fitur-fitur yang lebih baik, kualitas yang lebih tinggi, atau nilai yang lebih besar dibandingkan produk yang sudah ada.
Hal tersebut dapat meningkatkan permintaan konsumen, memperluas basis pelanggan, dan pada akhirnya meningkatkan penjualan. Inovasi yang konsisten juga membantu perusahaan menjaga siklus hidup produk yang berkelanjutan dan terus memperbarui penawaran mereka.
Jenis-jenis RnD
Berikut adalah penjelasan tentang jenis-jenis research and development.
1. Riset Fundamental
Riset fundamental, juga dikenal sebagai penelitian dasar, adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan teoretis tanpa fokus pada aplikasi langsung. Penelitian ini biasanya dilakukan untuk memahami konsep, prinsip, atau fenomena ilmiah yang mendasar.
Meskipun hasil dari riset fundamental tidak selalu memiliki aplikasi praktis yang segera terlihat, pengetahuan yang diperoleh dapat menjadi dasar untuk inovasi dan penemuan baru di masa depan.
Penelitian dalam fisika teoretis yang mencoba memahami sifat-sifat dasar partikel subatomik tanpa tujuan langsung untuk menciptakan produk atau teknologi baru.
2. Riset Terapan
Riset terapan berfokus pada pemecahan masalah praktis yang spesifik dan memiliki tujuan aplikasi langsung. Jenis penelitian ini dirancang untuk menghasilkan solusi konkret yang dapat digunakan dalam industri, teknologi, atau masyarakat.
Riset terapan seringkali didorong oleh kebutuhan pasar atau tantangan yang dihadapi dalam operasional perusahaan, dan hasilnya biasanya dapat diterapkan secara langsung untuk meningkatkan proses, produk, atau layanan.
Pengembangan obat baru untuk penyakit tertentu, yang melibatkan penelitian untuk menemukan senyawa kimia yang efektif dalam mengobati kondisi tersebut.
3. Desain dan Pengembangan
Desain dan pengembangan adalah kegiatan dalam RnD yang berfokus pada pembuatan produk baru atau peningkatan produk yang sudah ada. Ini mencakup berbagai langkah mulai dari konsep awal hingga desain, prototipe, pengujian, dan akhirnya produksi.
Tujuannya adalah untuk menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik, meningkatkan daya saing perusahaan di pasar, atau memperkenalkan inovasi yang signifikan dalam produk atau layanan.
Pengembangan versi baru dari smartphone yang mencakup fitur-fitur canggih yang sebelumnya tidak ada, seperti peningkatan kualitas kamera atau kemampuan baterai yang lebih lama.
Tugas Utama Divisi Research and Development
Berikut adalah penjelasan tentang tugas utama divisi RnD dalam perusahaan.
1. Melakukan Penelitian
Salah satu tugas utama dari divisi RnD adalah melakukan penelitian yang mendalam untuk mengidentifikasi peluang baru dan tren pasar. Ini termasuk menganalisis kebutuhan konsumen, mempelajari perkembangan teknologi, dan mengamati tren industri.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan area di mana perusahaan dapat mengembangkan produk baru atau meningkatkan produk yang sudah ada, serta memahami bagaimana perubahan di pasar dapat mempengaruhi strategi perusahaan.
RnD di perusahaan kosmetik mungkin melakukan penelitian untuk mengidentifikasi bahan-bahan alami yang sedang tren dan dicari oleh konsumen, serta mengeksplorasi cara untuk memasukkannya ke dalam produk perawatan kulit baru.
2. Melaksanakan Uji Coba Awal
Setelah penelitian awal selesai dan ide produk baru dikembangkan, RnD bertanggung jawab untuk melaksanakan uji coba awal. Ini termasuk pengembangan prototipe yang dapat diuji untuk memastikan bahwa produk tersebut memenuhi standar kualitas dan berfungsi sebagaimana mestinya. Uji coba ini penting untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah sebelum produk diproduksi secara massal dan diluncurkan ke pasar.
Sebuah perusahaan elektronik mungkin mengembangkan prototipe perangkat baru dan mengujinya untuk memastikan daya tahan, keandalan, dan keamanan sebelum diluncurkan ke publik.
3. Mengembangkan Produk Lebih Lanjut
Berdasarkan hasil dari uji coba awal dan feedback yang diterima, divisi RnD mengembangkan produk lebih lanjut dengan melakukan optimalisasi.
Proses ini mungkin melibatkan penyesuaian desain, peningkatan fungsionalitas, atau pemilihan bahan yang lebih baik untuk memastikan produk akhir memenuhi semua spesifikasi yang diinginkan dan dapat bersaing di pasar.
Jika uji coba awal menunjukkan bahwa perangkat tertentu terlalu panas saat digunakan, RnD mungkin bekerja untuk meningkatkan sistem pendinginan atau mengubah desain agar produk lebih aman dan nyaman bagi pengguna.
4. Mengontrol Kualitas Produk
Divisi RnD juga bertanggung jawab untuk mengontrol kualitas produk, memastikan bahwa setiap produk yang diproduksi memenuhi standar kualitas perusahaan dan mematuhi regulasi yang berlaku.
Ini termasuk melakukan pengujian kualitas secara rutin, mengevaluasi proses produksi, dan melakukan perbaikan yang diperlukan untuk menjaga kualitas produk tetap tinggi.
Sebuah perusahaan makanan akan melakukan pengujian secara berkala untuk memastikan bahwa produk mereka aman dikonsumsi dan sesuai dengan standar kebersihan serta regulasi kesehatan.
5. Melakukan Pembaruan dan Inovasi Produk
Tugas lainnya adalah melakukan pembaruan dan inovasi pada produk secara terus-menerus. Ini penting untuk menjaga daya saing perusahaan di pasar yang selalu berubah. Inovasi ini bisa berupa pengenalan fitur baru, peningkatan efisiensi produksi, atau adaptasi terhadap perubahan kebutuhan konsumen dan teknologi.
Sebuah perusahaan otomotif mungkin memperbarui model kendaraan mereka dengan teknologi terbaru, seperti fitur keamanan otomatis atau integrasi dengan perangkat pintar, untuk memenuhi harapan konsumen modern.
Kemampuan yang Dibutuhkan Staf RnD
Staf RnD perlu memiliki pengetahuan yang mendalam, baik itu di bidang teknis yang relevan, kreativitas, kemampuan analisis, keterampilan riset, kemampuan kolaborasi, maupun pemahaman terhadap tren industri.
Dengan demikian, ia dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan mampu memberikan kontribusi yang lebih baik dalam pengembangan risetnya.
Peluang Karier dan Potensi Gaji di Bidang RnD
Karier di bidang research and development menawarkan peluang yang menarik dengan potensi gaji yang kompetitif, terutama bagi mereka yang memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dan keahlian khusus. Berikut adalah gambaran tentang peluang karier dan potensi gaji untuk staf RnD.
1. Peluang Karier di RnD
Staf RnD memiliki kesempatan untuk bekerja di berbagai industri, seperti teknologi, farmasi, otomotif, manufaktur, energi, makanan dan minuman, serta produk konsumen. Setiap industri membutuhkan inovasi dan pengembangan produk untuk tetap kompetitif, sehingga membuka peluang bagi profesional R&D.
Karier di RnD sering kali memungkinkan spesialisasi dalam bidang tertentu, seperti bioteknologi, rekayasa perangkat lunak, desain produk, atau material science. Spesialisasi ini dapat meningkatkan nilai seorang profesional di pasar kerja.
Kemudian, karier di RnD menawarkan jalur perkembangan yang jelas. Staf RnD dapat memulai sebagai peneliti junior atau teknisi, lalu naik ke posisi yang lebih senior seperti RnD Manager, Project Leader, hingga ke posisi eksekutif seperti Chief Technology Officer (CTO) atau Vice President of RnD.
2. Potensi Gaji di RnD
Gaji untuk staf RnD bervariasi tergantung pada industri, perusahaan, lokasi geografis, dan tingkat pengalaman. Industri teknologi dan farmasi, misalnya, sering kali menawarkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan sektor lain.
Sebagai contoh, staf RnD dengan pengalaman minimal atau lulusan baru (entry-level) biasanya memiliki gaji awal yang kompetitif. Di Indonesia, gaji awal untuk posisi entry-level di RnD bisa berkisar antara Rp5 juta hingga 10 juta per bulan, tergantung pada industri dan wilayah.
Dengan pengalaman beberapa tahun, seorang staf RnD dapat melihat peningkatan gaji yang signifikan. Untuk posisi menengah hingga senior, gaji dapat berkisar antara Rp15 juta hingga 30 juta per bulan atau lebih, tergantung pada kompleksitas proyek dan kontribusi individu terhadap keberhasilan produk atau proses pengembangan.
Kemudian profesional RnD yang mencapai posisi manajerial atau eksekutif (seperti RnD Manager, CTO) dapat menikmati gaji yang jauh lebih tinggi, sering kali mencapai lebih dari Rp50 juta per bulan, terutama di perusahaan multinasional atau di sektor-sektor dengan permintaan tinggi seperti teknologi atau farmasi.
Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai apa itu research and development. Tidak dapat dipungkiri bahwa pekerjaan ini sangat penting agar perusahaan dapat terus berinovasi dan bersaing dengan para kompetitornya.
Mungkin saja, Anda sudah memiliki staf RnD dalam perusahaan. Salah satu cara untuk terus meningkatkan staf RnD Anda adalah dengan memantau progres perkembangannya dengan baik melalui bantuan software HRIS. Mekari Talenta memiliki fitur Talent Management yang memungkinkan Anda memantau perkembangan karyawan seperti mengukur kompentensi mereka dan menentukan pelatihan apa saja yang cocok dengan mereka.
Hubungi tim sales kami untuk mencari tahu Mekari Talenta lebih lanjut dan coba gratis demo aplikasinya sekarang juga.