Pengenalan Cloud Server: Konsep, Kelebihan, dan Tantangan

Tayang
04 Mar, 2024
Diperbarui
09 Juli 2025
Di tulis oleh:
Foto profil Jordhi Farhansyah
Jordhi Farhansyah

Cloud server merupakan salah satu kemudahan dalam menyimpan data. Banyak pemilik bisnis yang mulai memanfaatkan cloud server lantaran dapat memudahkan pekerjaan sehari-hari.

Lantas, apa saja manfaat cloud server bagi perusahaan? Simak penjelasan lengkapnya di Mekari Talenta.

Apa itu Cloud Server?

Cloud server adalah server virtual yang berjalan di lingkungan komputasi awan (cloud computing), yang menyediakan sumber daya komputasi (seperti CPU, RAM, storage, dan jaringan) melalui internet. Cloud server memungkinkan pengguna menjalankan aplikasi, menyimpan data, atau mengelola berbagai layanan TI tanpa harus memiliki server fisik sendiri di lokasi (on-premises).

Berbeda dengan server tradisional (physical server) yang berbentuk perangkat keras di dalam ruang server perusahaan, cloud server dihosting oleh penyedia layanan cloud (seperti AWS, Google Cloud, Microsoft Azure, Alibaba Cloud, DigitalOcean, IDCloudHost, dll.) di data center mereka, dan dapat diakses secara online dari mana saja.

Dengan menggunakan cloud server, pengguna dapat mengakses dan memanfaatkan sumber daya komputasi secara fleksibel dan scalable tanpa perlu memiliki atau mengelola perangkat keras secara langsung.

Bahkan, laporan dari Dell menunjukkan bahwa perusahaan yang berinvestasi pada big data, cloud, mobilitas, serta keamanan dapat merasakan peningkatan keuntungan sebesar 53% dibanding kompetitornya.

Karakteristik Utama Cloud Server

Agar lebih memahami bagaimana cloud server bekerja dan apa saja keunggulannya, berikut dijelaskan secara rinci ciri-ciri utama dari cloud server.

1. Virtualisasi

Karakteristik fundamental dari cloud server adalah penggunaan teknologi virtualisasi. Melalui virtualisasi, satu server fisik (bare-metal server) dapat dibagi menjadi beberapa server virtual (VM – Virtual Machine atau VPS – Virtual Private Server). Setiap server virtual ini memiliki alokasi CPU, RAM, storage, dan jaringan tersendiri yang bersifat independen meski menggunakan hardware yang sama.

Virtualisasi memungkinkan pemanfaatan sumber daya fisik secara maksimal sekaligus meningkatkan efisiensi operasional. Teknologi ini juga mempermudah migrasi data dan pemulihan bencana (disaster recovery) karena server virtual dapat dengan cepat dipindahkan ke node fisik lain jika terjadi gangguan.

2. Skalabilitas (Scalability)

Salah satu alasan utama perusahaan beralih ke cloud server adalah sifatnya yang scalable. Artinya, kapasitas server dapat ditingkatkan atau diturunkan sesuai kebutuhan bisnis hanya dalam hitungan menit.

Misalnya, sebuah toko online saat menghadapi puncak traffic pada momen Harbolnas atau 11.11 bisa dengan mudah meningkatkan RAM dari 4GB menjadi 8GB dan menambah core CPU hanya dengan beberapa klik. Setelah traffic kembali normal, kapasitas dapat diturunkan kembali agar biaya operasional tetap efisien.

Skalabilitas ini jauh lebih praktis dibandingkan server fisik yang membutuhkan waktu pengadaan perangkat, instalasi, hingga konfigurasi yang bisa memakan waktu berminggu-minggu.

3. Akses Jarak Jauh (Remote Access)

Cloud server dirancang agar dapat diakses melalui jaringan internet dari mana saja dan kapan saja. Administrasi server, pengelolaan file, hingga pemantauan aplikasi dapat dilakukan hanya dengan menggunakan laptop atau smartphone selama terhubung ke internet.

Kelebihan ini sangat penting dalam mendukung model kerja hybrid maupun remote working. Tim IT atau developer tidak harus selalu berada di kantor pusat data, melainkan dapat memantau kesehatan server dan melakukan perbaikan langsung dari lokasi mana saja.

4. Berbasis Resource Pool

Server cloud memanfaatkan infrastruktur shared resources milik penyedia layanan cloud. Artinya, hardware dan jaringan yang sama digunakan oleh banyak pelanggan (tenancy model). Meski demikian, data antar pelanggan terisolasi secara aman melalui partisi virtual.

Penyedia layanan cloud memiliki standar keamanan yang sangat ketat, mulai dari enkripsi data hingga firewall tingkat lanjut. Dengan demikian, walaupun infrastruktur digunakan bersama, data Anda tetap aman dari akses pihak tidak berwenang.

5. Dapat Dikelola atau Tidak Dikelola

Cloud server menyediakan dua opsi utama, yakni self-managed dan managed service. Pada model self-managed, pelanggan bertanggung jawab penuh mengelola konfigurasi server, instalasi software, hingga patch keamanan.

Sementara itu, pada skema managed service, penyedia layanan cloud akan membantu menangani konfigurasi, patching, monitoring, hingga backup data. Hal ini mempermudah perusahaan yang tidak memiliki sumber daya teknis internal dalam mengelola server.

Fungsi dan Kegunaan Cloud Server

Cloud server membuka peluang luas bagi bisnis maupun individu dalam memanfaatkan teknologi komputasi modern. Berikut adalah uraian rinci mengenai fungsi-fungsi utama cloud server dalam praktik bisnis dan teknologi.

1. Hosting Website dan Aplikasi

Fungsi paling umum dari cloud server adalah sebagai tempat hosting website atau aplikasi online. Mulai dari website profil perusahaan, toko online (e-commerce), hingga aplikasi SaaS (Software as a Service), semua dapat berjalan stabil di atas cloud server.

Cloud server memastikan uptime yang tinggi karena didukung data center dengan standar tier-3 atau bahkan tier-4. Dengan demikian, bisnis dapat memberikan pengalaman pelanggan yang optimal tanpa khawatir website sulit diakses.

2. Database Server

Banyak perusahaan memanfaatkan cloud server untuk menjadi server basis data. Mulai dari MySQL, PostgreSQL, MariaDB, hingga MongoDB dapat dijalankan di cloud dengan konfigurasi resource sesuai kebutuhan.

Keunggulan menjalankan database di cloud adalah kemudahan dalam scaling vertikal maupun horizontal (cluster). Jika traffic data meningkat, kapasitas storage dan memory dapat ditingkatkan dengan cepat tanpa downtime berarti.

3. File Storage dan Backup

Cloud server juga sering dijadikan tempat penyimpanan file dan backup data penting perusahaan. Data akan disimpan di beberapa lokasi berbeda (multi-region replication) sehingga risiko kehilangan data akibat bencana atau kegagalan perangkat keras dapat diminimalkan.

Banyak perusahaan menggunakan cloud server untuk menyimpan dokumen penting, arsip digital, atau backup harian dari server on-premise.

4. Development dan Testing

Bagi tim developer, cloud server adalah solusi terbaik untuk membuat lingkungan development & testing. Pengembang dapat dengan mudah menginstal stack aplikasi yang diperlukan, menguji coba fitur baru, hingga melakukan staging sebelum fitur di-deploy ke production.

Karena sifatnya fleksibel, environment dapat dimatikan kapan saja ketika tidak digunakan untuk menghemat biaya.

5. Email Server dan Tools Kolaborasi

Banyak perusahaan menggunakan cloud server untuk menjalankan layanan email internal maupun platform kolaborasi seperti ERP, CRM, hingga aplikasi manajemen proyek. Dengan cloud, sistem email atau ERP tidak harus diinstal di server kantor yang rentan mati listrik atau gangguan jaringan.

6. Machine Learning dan Big Data

Cloud server sangat ideal untuk menangani beban kerja komputasi tinggi seperti machine learning dan analitik big data. Perusahaan dapat menyewa instance dengan puluhan CPU core atau GPU khusus tanpa harus membeli perangkat mahal.

Bagaimana Cara Kerja Cloud Server?

Pengenalan Cloud Server: Konsep, Kelebihan, dan Tantangan

Dalam konteks penyediaan sumber daya komputasi secara virtual melalui internet, cloud server menyediakan infrastruktur yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan memanfaatkan berbagai layanan komputasi seperti pemrosesan, penyimpanan, dan jaringan. Berikut penjelasan tentang ketiga aspek ini:

Pemrosesan (Processing)

Kemampuan pemrosesan komputasi memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi, mengolah data, dan mengeksekusi perintah komputasi lainnya. Ini dilakukan melalui virtualisasi, di mana sumber daya pemrosesan fisik dari server fisik dibagi menjadi beberapa virtual server.

Pengguna dapat menyewa atau membeli kapasitas pemrosesan sesuai dengan kebutuhan mereka, dan penggunaan sumber daya pemrosesan tersebut dilakukan melalui koneksi internet.

Penyimpanan (Storage)

Layanan penyimpanan data memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengakses, dan mengelola data mereka secara fleksibel dan skalabel. Ini bisa berupa penyimpanan berkas, basis data, atau penyimpanan objek.

Layanan penyimpanan cloud dapat diakses dari mana saja melalui internet, memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan mengakses data mereka dari berbagai perangkat.

Jaringan (Networking)

Infrastruktur jaringan dapat mendukung komunikasi antara berbagai sumber daya komputasi yang tersedia di cloud. Ini termasuk pengaturan jaringan virtual, routing, dan manajemen lalu lintas data.

Layanan jaringan cloud memungkinkan pengguna untuk menghubungkan sumber daya mereka, mentransfer data antara sumber daya, dan mengelola konektivitas secara efisien.

Secara keseluruhan, cloud server memungkinkan pengguna untuk mengakses dan memanfaatkan sumber daya komputasi secara virtual melalui internet, termasuk pemrosesan, penyimpanan, dan jaringan.

Hal ini dapat memberikan fleksibilitas, skalabilitas, dan aksesibilitas yang tinggi bagi pengguna untuk menjalankan aplikasi, menyimpan data, dan menjalankan beban kerja komputasi lainnya tanpa harus mengelola infrastruktur fisik secara langsung.

Apa Saja Kelebihan Cloud Server

Menggunakan cloud server menawarkan sejumlah keuntungan yang signifikan bagi pengguna. Berikut adalah beberapa keuntungannya.

1. Skalabilitas

Cloud server memungkinkan pengguna untuk dengan mudah meningkatkan atau mengurangi kapasitas sumber daya komputasi sesuai dengan kebutuhan mereka.

Ini memungkinkan organisasi untuk mengatasi lonjakan lalu lintas atau kebutuhan komputasi tambahan tanpa harus menginvestasikan dalam infrastruktur fisik baru.

Dengan skalabilitas ini, pengguna hanya membayar untuk sumber daya yang mereka gunakan, yang dapat menghemat biaya dalam jangka panjang.

2. Fleksibilitas

Fleksibilitas yang tinggi dalam hal akses, penggunaan, dan konfigurasi sumber daya komputasi merupakan salah satu kelebihan lainnya.

Pengguna dapat dengan mudah mengatur dan mengkonfigurasi lingkungan komputasi mereka sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka, dan memiliki akses terhadap sumber daya tersebut dari mana saja dan kapan saja melalui internet.

3. Efisiensi Biaya

Seringkali, biayanya jadi lebih ekonomis daripada membangun dan mengelola infrastruktur komputasi fisik sendiri.

Pengguna hanya membayar untuk sumber daya komputasi yang mereka gunakan, dan tidak perlu mengeluarkan biaya awal untuk pembelian perangkat keras atau biaya operasional untuk pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur.

4. Aksesibilitas Global

Teknologi cloud memungkinkan akses global ke sumber daya komputasi. Dengan layanan cloud, pengguna dapat dengan mudah mengakses sumber daya komputasi dari berbagai lokasi di seluruh dunia melalui internet.

Ini memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara tim yang tersebar geografis, serta memungkinkan perusahaan untuk menjangkau pelanggan di berbagai wilayah.

5. Pemeliharaan yang Minim

Teknologi cloud mengurangi beban pemeliharaan infrastruktur komputasi secara fisik. Penyedia layanan cloud bertanggung jawab untuk memelihara dan mengelola infrastruktur mereka sendiri, termasuk pemeliharaan perangkat keras, pembaruan perangkat lunak, dan keamanan sistem.

Ini juga memungkinkan organisasi untuk fokus pada aktivitas inti bisnis mereka tanpa harus khawatir tentang masalah pemeliharaan infrastruktur komputasi.

Apa Perbedaan dengan Traditional/Dedicated Server?

Perbedaan antara cloud server dan server tradisional/dedicated terletak pada beberapa aspek utama:

1. Kepemilikan

Cloud Server: Sumber daya komputasi pada teknologi cloud disediakan oleh penyedia layanan cloud dan dibagi-bagikan di antara banyak pengguna. Pengguna membayar berdasarkan penggunaan atau berlangganan layanan tertentu.

Server Tradisional/Dedicated: Server tradisional/dedicated dimiliki secara langsung oleh pengguna atau organisasi. Mereka membeli perangkat keras dan bertanggung jawab atas pengelolaan, pemeliharaan, dan pembaruan server.

2. Pengelolaan

Cloud Server: Pengelolaan infrastruktur cloud, seperti pemeliharaan server, pembaruan perangkat lunak, dan keamanan, ditangani oleh penyedia layanan cloud. Pengguna bertanggung jawab atas manajemen aplikasi dan data mereka.

Server Tradisional/Dedicated: Pengguna bertanggung jawab penuh atas pengelolaan dan pemeliharaan server, termasuk pembaruan perangkat lunak, pemantauan kinerja, dan penanganan masalah teknis.

3. Biaya

Cloud Server: Biaya penggunaan cloud biasanya berbasis penggunaan, dengan model pay-as-you-go atau berlangganan bulanan. Pengguna hanya membayar untuk sumber daya yang mereka gunakan.

Server Tradisional/Dedicated: Biaya server tradisional/dedicated meliputi investasi awal dalam perangkat keras, serta biaya tambahan untuk pemeliharaan, pembaruan, dan bahan-bahan lainnya. Meskipun biaya awal dapat tinggi, biaya jangka panjang cenderung lebih stabil daripada cloud.

4. Skalabilitas dan Fleksibilitas

Cloud Server: Cloud menawarkan skalabilitas yang tinggi, memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan sumber daya komputasi mereka sesuai kebutuhan dengan mudah. Layanan cloud juga biasanya menawarkan berbagai pilihan sumber daya dan layanan tambahan yang dapat diakses secara fleksibel.

Server Tradisional/Dedicated: Skalabilitas server tradisional/dedicated terbatas oleh kapasitas fisik perangkat keras. Untuk meningkatkan kapasitas, pengguna mungkin perlu mengganti atau menambah server fisik, yang dapat menjadi proses yang rumit dan mahal.

Secara keseluruhan, teknologi cloud menawarkan keunggulan dalam hal fleksibilitas, skalabilitas, efisiensi biaya (terutama untuk beban kerja yang berfluktuasi), aksesibilitas global, dan pemeliharaan yang minim.

Sementara server tradisional/dedicated memberikan pengguna kontrol penuh atas infrastruktur mereka dengan biaya yang lebih terprediksi.

Contoh Kasus Penggunaan Cloud Server

Berikut beberapa contoh penggunaan cloud dalam kehidupan sehari-hari.

Penyimpanan Data

Penggunaan cloud server untuk penyimpanan data sangat umum. Layanan penyimpanan cloud seperti Google Drive, Dropbox, atau OneDrive memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengakses, dan berbagi file secara mudah dari berbagai perangkat melalui internet.

Hosting Website

Banyak situs web menggunakan layanan cloud server untuk hosting. Penyedia layanan cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, atau Google Cloud Platform (GCP) menyediakan infrastruktur yang dapat diandalkan dan skalabel untuk menjalankan situs web dengan kinerja tinggi.

Pengembangan Aplikasi

Pengembang perangkat lunak sering menggunakan cloud server untuk pengembangan dan pengujian aplikasi.

Mereka dapat menyewa server cloud untuk menyimpan kode sumber, menguji aplikasi, dan mengintegrasikan layanan cloud seperti basis data, notifikasi, atau analitik.

Layanan Perusahaan

Banyak perusahaan menggunakan layanan cloud server untuk menjalankan aplikasi bisnis kritis, seperti manajemen hubungan pelanggan (CRM), manajemen sumber daya perusahaan (ERP), software HR, atau manajemen proyek

Penggunaan cloud memungkinkan perusahaan untuk mengakses aplikasi dan data mereka dari mana saja, meningkatkan fleksibilitas dan kolaborasi antar tim.

Contoh Implementasi Cloud Server dalam Kehidupan Nyata

Untuk memberi gambaran praktis, berikut ini adalah beberapa contoh implementasi cloud server berdasarkan penyedia layanan populer dan kegunaannya di berbagai sektor:

Layanan Contoh Penggunaan
AWS EC2 Digunakan untuk hosting aplikasi besar, situs e-commerce global, hingga microservices yang melayani jutaan user.
Google Compute Engine Dipakai untuk server analitik data real-time, proyek machine learning, dan sistem backend aplikasi Android.
DigitalOcean Droplets Cocok untuk menjalankan website WordPress, landing page kampanye digital, atau platform SaaS skala menengah.
Microsoft Azure VM Banyak digunakan perusahaan untuk menyimpan data ERP, dokumen finansial, hingga menjalankan server CRM berbasis cloud.

Keunggulan Cloud Server Dibanding Server Fisik (On-Premises)

Salah satu alasan utama cloud server semakin populer adalah karena ia menawarkan keunggulan yang sulit ditandingi oleh server fisik tradisional. Berikut penjelasan mendalamnya:

1. Tidak Perlu Investasi Hardware

Dengan cloud server, perusahaan tidak perlu mengeluarkan dana besar untuk membeli perangkat keras (server rack, switch, UPS, dsb). Semua infrastruktur telah disediakan oleh penyedia cloud. Modal awal dapat dialihkan untuk kebutuhan bisnis lain yang lebih mendesak.

2. Skalabilitas Instan

Menambah kapasitas server di cloud bisa dilakukan hanya dalam hitungan menit. Bandingkan dengan server fisik yang perlu dibeli, diinstal, lalu dikonfigurasi yang memakan waktu lama.

3. Bebas dari Biaya Maintenance Hardware

Seluruh maintenance perangkat keras, mulai dari penggantian hard disk, pendingin, hingga upgrade firmware dilakukan oleh penyedia layanan cloud. Perusahaan tidak perlu lagi merekrut teknisi khusus untuk merawat server.

4. Bayar Sesuai Pemakaian (On-Demand)

Cloud server memungkinkan perusahaan hanya membayar sumber daya yang digunakan. Jika traffic naik, kapasitas ditambah; ketika traffic turun, kapasitas bisa dikurangi. Hal ini sangat efisien dibandingkan server fisik yang biayanya tetap tinggi meski load rendah.

5. Redundansi Multi-Region

Penyedia cloud biasanya memiliki banyak data center di berbagai wilayah. Data Anda dapat direplikasi secara otomatis ke beberapa lokasi sehingga tetap aman jika terjadi bencana di satu lokasi.

Tantangan Menggunakan Cloud Server

Ada beberapa tantangan atau kekurangan yang mungkin dihadapi dalam menggunakan teknologi cloud. Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Keamanan Data

Salah satu kekhawatiran utama dalam menggunakan cloud server adalah keamanan data. Meskipun penyedia layanan cloud biasanya menawarkan langkah-langkah keamanan yang kuat, seperti enkripsi data dan proteksi lapisan keamanan, tetap ada risiko terhadap serangan siber, kebocoran data, atau pelanggaran privasi.

2. Ketergantungan pada Koneksi Internet

Penggunaan cloud server bergantung pada koneksi internet yang andal. Jika koneksi internet terputus atau lambat, pengguna mungkin mengalami kesulitan dalam mengakses atau menggunakan sumber daya cloud, yang dapat mengganggu produktivitas dan ketersediaan layanan.

3. Kinerja yang Tidak Konsisten

Kinerja cloud server dapat bervariasi tergantung pada beban kerja, lokasi geografis, dan infrastruktur cloud yang digunakan. Beberapa pengguna mungkin mengalami kinerja yang tidak konsisten atau lambat pada waktu tertentu, terutama jika mereka menggunakan sumber daya cloud bersama-sama dengan pengguna lain yang memiliki beban kerja tinggi.

4. Ketergantungan pada Penyedia Layanan Cloud

Pengguna cloud server sepenuhnya bergantung pada penyedia layanan cloud untuk menyediakan dan menjaga infrastruktur yang andal dan aman. Jika ada gangguan layanan atau masalah teknis dengan penyedia, pengguna dapat mengalami gangguan layanan atau kehilangan akses ke data mereka.

5. Biaya yang Mungkin Meningkat

Meskipun penggunaan teknologi cloud dapat mengurangi biaya investasi awal dalam infrastruktur fisik, biaya penggunaan cloud dapat meningkat seiring dengan penggunaan yang bertambah. Jika tidak dikelola dengan baik, pengguna mungkin mengalami peningkatan biaya yang tidak terduga.

Peran Cloud dalam Mekari Talenta

Mekari Talenta merupakan software HRIS berbasis cloud yang membantu HR dalam menyelesaikan pekerjaan mereka hingga lebih efisien.

Cloud server berperan sangat besar dalam proses bekerja software Mekari Talenta yang membuatnya menjadi kelebihan dengan memanfaatkan keamanan tingkat tinggi.

Dengan memanfaatkan teknologi cloud, perusahaan dapat menyimpan data karyawan dalam satu server yang tersentralisasi dan bisa diakses di mana pun dengan mengandalkan jaringan internet.

Artinya, pengelolaan data jadi lebih mudah dilakukan. Ini membuat perusahaan dapat menghemat biaya sehingga mereka tidak perlu membuat server sendiri untuk penyimpanan data.

Salah satu keunggulannya dapat ditunjukan dalam fitur Database Management di mana HR dapat mengakses data karyawan dengan cepat dan selalu update. Data karyawan ini pun juga terintegrasi dengan fitur lainnya seperti Attendance Management untuk pengelolaan absensi dan juga Payroll.

Tertarik menggunakan Mekari Talenta? Diskusikan kebutuhan Anda dengan tim sales kami dan coba gratis demo aplikasinya sekarang juga.

Image
Jordhi Farhansyah Penulis
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.
WhatsApp Hubungi sales