Intraco Penta Prima Servis (IPPS) merupakan salah satu perusahaan yang terdepan dalam industri alat berat. Sejak berdiri pada Agustus 2012, IPPS mulai dengan dealership Volvo di group INTA.
Kini, IPPS telah menambahkan dealership SDLG dan doozer Dressta. Bertanggung jawab atas pengembangann promosi, pemasaran dan seluruh kegiatan usaha di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku, IPPS mengendalikan usahanya melalui 12 kantor distribusi besar dan 5 kantor representatif serta lebih dari 1000 orang karyawan. Jumlah ini direncanakan akan terus tumbuh sekitar 25-30% setiap tahunnya hingga tahun 2020 nanti.
Banyak karyawan, multi-cabang hingga rumitnya administrasi HR
Dengan banyaknya cabang dan karyawan yang harus ditangani, HR mulai merasa sistem manual yang digunakan kurang mengakomodasi kecepatan pertumbuhan perusahaan.
Dengan jam kerja yang berbeda di setiap roster proyeknya, sistem absensi dengan mesin fingerprint saja dirasa tidak memadai.
Belum lagi, keberadaan cabang yang tersebar di berbagai pulau besar di Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi hingga Maluku yang sementara administrasi HR terpusat di kantor pusat cukup menyulitkan baik HR maupun karyawan untuk pengajuan lembur dan cuti.
Selain itu, cabang yang tersebar juga berdampak pada besaran gaji yang diberikan pada karyawan dari masing-masing cabang karena dipengaruhi oleh UMR masing-masing daerah.
Besaran gaji pokok yang berbeda ini juga mempengaruhi potongan iuran BPJS Kesehatan maupun Ketenagakerjaan yang merupakan persentase dari keseluruhan gaji.
Berbagai situasi ini, membuat HR terjebak dalam proses administrasi yang terus berulang dan merepotkan. Bukan itu saja, proses administrasi manual juga menghabiskan waktu mereka.
Kebutuhan efisiensi administrasi HR
Demi mengejar target pertumbuhan tersebut diperlukan efisiensi proses agar lari perusahaan bisa lebih kencang. Kemudian muncul pertanyaan, “Apakah yang bisa dilakukan untuk efisiensi proses produksi di perusahaan?”
Salah satu yang diputuskan oleh IPPS adalah melakukan otomasi administrasi HR, mulai dari pembuatan database setelah rekrutmen, operasional sehari-hari terkait dengan kehadiran, cuti, dan lembur hingga penghitungan dan penggajian di akhir bulan.
Otomasi yang didukung dengan aplikasi mobile dan cloud computing juga memudahkan IPPS dalam mengelola kurang lebih 1000 karyawannya yang tersebar dalam 14 cabang dan kantor pusat mulai dari Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku.
Aplikasi mobile memudahkan karyawan untuk mengakses berbagai fitur yang akan memudahkan mereka dalam menjalankan kewajiban misalnya absensi, mengajukan cuti dan lembur.
Solusi administrasi HR untuk mengejar pertumbuhan perusahaan
Intraco Prima Penta Servis (IPPS) bisa terus mengejar target pertumbuhan perusahaan yang ingin dicapainya. Dari segi karyawan, setiap tahunnya perusahaan ini menargetkan pertumbuhan karyawan sebesar 25-30%. Jumlah ini tergolong besar apalagi jika tidak ditangani dengan baik.
Talenta memahami bahwa pertumbuhan perusahaan berjalan seiring dengan pertumbuhan karyawan. Dengan memiliki karyawan yang memiliki kinerja baik tentu akan sejalan dengan kinerja perusahaan yang hasilnya adalah pertumbuhan.
Kinerja baik karyawan juga tidak lepas dari peran perusahaan untuk menciptakan ekosistem kerja yang mendukung, administrasi kerja yang jelas prosedurnya serta memudahkan kerja karyawan menjadi salah satu bentuknya.
Dengan begitu, perusahaan membantu karyawan untuk melaksanakan kewajiban kerjanya dengan lebih mudah. Di sisi yang lain, perusahaan juga wajib memastikan karyawan memperoleh hak-haknya dengan adil.
Di Talenta, otomasi proses HR yang dilakukan bisa menjadi solusi bagi perusahaan yang ingin lari kencang tanpa harus terbebani dengan pekerjaan administrasi yang berulang.