Pahami Fungsi-fungsi Pajak Berikut Ini

By Ervina LutfiPublished 02 Jan, 2024 Diperbarui 20 Maret 2024

Banyaknya tuntutan masyarakat terkait pembangunan negara membuat kebutuhan negara semakin tinggi. Karena itulah, sebagai warga negara yang baik Anda harus melakukan pembayaran pajak dan menjadi warga yang taat pajak. Bukan hanya bagi pribadi, pajak juga dikenakan kepada wajib pajak badan, dalam hal ini adalah pemilik bisnis. Apa fungsi pajak secara umum?

Sebelum mengetahui fungsi pajak, harus dipahami bahwa semakin tinggi nilai kena pajak yang terdapat di dalam objek pajak, maka jumlah pajak yang dikenakan juga akan semakin besar.

Dengan rutin dan taat membayar pajak, berarti Anda telah membantu dan mendorong kemajuan negara. Selain itu, pajak juga memiliki fungsi yang cukup besar. Di bawah ini, Anda akan menemukan beberapa fungsi pajak dan hal penting lain terkait pajak.

Fungsi pajak secara umum

Pahami Fungsi-fungsi Pajak Berikut Ini

Apabila berhubungan dengan pajak, tentu saja pajak tersebut memiliki tujuan tertentu. Jika seseorang tidak memiliki tujuan tertentu, maka nilai pajak yang dibayarkan berbeda. Secara umum fungsi pajak di bedakan menjadi 4 (empat) yaitu:

1. Sumber anggaran

Pajak adalah pelaksana sekaligus sebagai sumber utama dari fungsi anggaran. Pelaksana sekaligus perencana yang dimaksud dalam hal ini adalah semakin banyak nilai dan jumlah pajak yang disetorkan kepada negara, maka jumlah anggaran yang bisa digunakan untuk pembangunan juga semakin besar.

Hal ini terlihat jelas pada data APBN 2019 yang menyatakan bahwa penerimaan pajak menyumbang 82% dari dana APBN 2019. Nilai anggaran inilah yang akan menentukan jumlah pembelanjaan yang bisa diambil dan dipenuhi. Karena itulah, penting meningkatkan jumlah pajak untuk memenuhi kebutuhan anggaran demi keperluan dana pembangunan.

2. Mengatur Keperluan Negara

Fungsi pajak selanjutnya adalah mengatur keperluan negara. Karena negara dengan kebijakan pajak yang relatif kuat, berarti negara tersebut mampu memenuhi segala kebutuhan dari negara tersebut. Mulai dari pembelanjaan infrastruktur hingga pembelanjaan lain yang diperlukan oleh negara.

Perlu diketahui juga bahwa peruntukan pajak masing-masing negara memiliki nilai serta jumlah tertentu yang disesuaikan dengan keperluan negara tersebut.

Karena itulah, semakin kuat landasan hukum dari peraturan pajak suatu negara, maka semakin kiat juga posisi keuangan negara tersebut, hingga mempermudah negara dalam memenuhi kebutuhan operasional negara.

Termasuk memenuhi kebutuhan lain untuk keperluan rakyat secara keseluruhan. Misalnya kesehatan masyarakat, dana pendidikan, dan masih banyak lagi.

3. Menjaga stabilitas

Pajak juga memiliki fungsi sebagai upaya menjaga stabilitas, mulai dari stabilitas pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga kebutuhan pokok, hingga stabilitas inflasi yang berlaku. Karena itulah, suatu negara wajib memiliki aturan yang jelas dan kuat mengenai pajak, sehingga stabilitas perekonomian negara tetap terjaga dengan baik.

Apabila sebuah negara tidak memiliki peraturan yang tegas terkait masalah pajak, maka negara tidak akan memiliki kemampuan untuk menjaga stabilitas keuangan negara. Bisa dikatakan jalannya perekonomian negara sangat bergantung kepada bagaimana negara mengatur perolehan pajak secara umum.

4. Pendapatan negara

Kalau pendapatan kita biasanya didapat dari bekerja atau berbisnis, pendapatan negara berasal dari pajak yang dibayarkan seluruh masyarakatnya.

Pajak menjadi sumber utama dari pendapatan negara, sehingga dapat disimpulkan jika warganya tidak tertib membayar pajak, maka jumlah pendapatan negara akan berkurang dan bisa berpengaruh terhadap kemampuan pemerintah untuk mencukupi kebutuhan warganya; baik itu yang berhubungan dengan infrastruktur hingga keperluan lain.

Sebaliknya, jika jumlah pajak yang dibayarkan semakin tinggi, maka total pendapatan negara akan semakin meningkat. Sehingga secara umum, negara memiliki jumlah pendapatan yang tinggi.

Jika pendapatan negara banyak, maka pendapatan inilah yang bisa dibelanjakan untuk memenuhi berbagai keperluan negara dan warganya.

Baca Juga: Payroll Tax Calculator Hitung Gaji dan Pajak Kamu Jadi Mudah

Macam-macam pajak

Pajak memiliki fungsi yang cukup banyak serta berpengaruh penting dalam perkembangan negara secara keseluruhan. Meski begitu, masih banyak masyarakat yang menganggap pajak sebagai sebuah beban, terutama bagi kalangan yang jauh dari kata ‘cukup’.

Namun, dengan banyaknya fungsi yang bisa didapat, Anda sebagai warga negara yang baik haruslah memiliki kesadaran tinggi akan pajak.

Jika negara tidak memiliki warga dengan kesadaran tinggi untuk membayar pajak, negara tersebut tentu tidak akan bisa mendapatkan dan memenuhi semua kebutuhan warganya sendiri. Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi perkembangan negara tersebut.

1. Pajak Penghasilan (PPh)

Pajak penghasilan merupakan salah satu pajak yang memiliki porsi tertinggi dalam memberikan kontribusi pada negara. Semakin tinggi nilai penghasilan seseorang, maka jumlah pajak yang harus dibayarkan semakin besar.

adi, bagi Anda yang memiliki pendapatan tinggi, maka pajak penghasilan yang akan dibayarkan juga akan sangat tinggi.

Pajak penghasilan ini biasanya akan dihitung dan dilaporkan setiap tahunnya. Meski begitu, potongan atau pembayaran pajaknya akan dibayarkan setiap bulan oleh perusahaan.

Baca juga: Begini Rumus Perhitungan PPh 21 Karyawan

2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Jenis pajak ini akan dikenakan jika Anda mengonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean (dalam wilayah Indonesia).

Baik wajib pajak pribadi, perusahaan, maupun pemerintah akan dikenaakan pajak ketika mengonsumsi barang atau jasa kena pajak. Pada dasarnya, setiap barang dan jasa adalah Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai PPN.

3. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Pajakan ini akan dikenakan atas kepemilikan, pemanfaatan dan/atau penguasaan atas tanah dan/atau bangunan. Objek PBB adalah bumi dan/atau bangunan, di mana pengertian bumi dan/atau bangunan. Jadi, ketika Anda memiliki sebidang tanah dan bangunan, tiap tahunnya Anda akan dikenakan pajak yang harus dilunasi.

Aturan membayar pajak

Pemerintah Indonesia kini memiliki peraturan jelas mengenai siapa saja yang secara efektif dan wajib menjalankan kewajiban untuk membayar pajak. Persyaratan yang dimaksud di sini berhubungan erat dengan kondisi dari objek pajak tersebut.

Pemerintah juga telah menentukan besaran pajak yang harus dibayar untuk setiap subjek maupun objek pajak.

Pemberian batasan kepada orang-orang yang memiliki kewajiban untuk membayar pajak ini dilakukan demi kemakmuran rakyatnya dan dapat ditarik secara tepat, juga digunakan secara tepat sasaran untuk kebutuhan pemerintah dan negara.

Aturan-aturan tersebut dibuat agar Anda sebagai warga negara tidak memiliki anggapan bahwa pajak merupakan iuran yang sangat memberatkan.

Oleh karena itu segala hal yang berhubungan dengan pajak, Anda harus berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan dalam hal input data kependudukan agar tepat sasaran.

Dan perlu diketahui, dari aturan perpajakan yang dibuat pemerintah, semua warga negara memiliki kewajiban membayar pajak.

Namun, pemerintah juga memiliki aturan yang lebih detail dan spesifik untuk pembayaran pajak serta subjek pajak, di mana tidak semua orang yang ada wajib membayar pajak. Misalnya saja pajak penghasilan hanya dikenakan bagi warga atau pekerja yang memiliki gaji atau pendapatan setahun di atas Rp54.000.000.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pajak menjadi hal penting dalam perkembangan perekonomian sebuah negara. Karena itulah, Anda sebagai wajib pajak harus memenuhi kewajiban Anda dalam membayar pajak demi membantu dan mendorong kemajuan dan perkembangan negara.

Tertarik untuk mencoba sistem payroll perusahaan Mekari Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Mekari Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Image
Ervina Lutfi
Kontributor yang rutin memproduksi tulisan seputar HR dan bisnis, dengan pembahasan teliti, terstruktur, dan mudah dipahami.