Sebagai salah satu sistem pendukung berkembangnya perusahaan, aplikasi penilaian kinerja karyawan sebaiknya memiliki fitur-fitur komprehensif yang membantu HR untuk mengevaluasi performa kerja secara objektif dan keseluruhan. Berikut adalah 5 fitur yang penting dan wajib ada di dalam aplikasi penilaian kinerja karyawan:
1. Pengelolaan matriks evaluasi
Sesuai tujuannya untuk mengevaluasi dan memahami kinerja karyawan, tentu fitur untuk mengelola matriks akan dibutuhkan dan penting kehadirannya. Fitur tidak perlu menyediakan sistem penilaian dengan metriks-metriks yang kompleks, namun mudah dimengerti, digunakan, jelas, dan mampu memberikan hasil yang objektif. Sebagai contohnya, ada metriks-metriks berdasarkan metode SMART (specific, measurable, achievable, realistic, dan time-sensitive).
2. Sistem yang terautomasi dan fleksibel
Salah satu keunggulan yang ingin dicapai ketika menggunakan aplikasi untuk mengevaluasi kinerja karyawan adalah efektivitas dan kemudahan. Tentu kemudian menjadi penting bagi aplikasi agar menyediakan sistem yang mampu bekerja secara otomatis dan online, sehingga dapat diakses secara fleksibel dari mana saja.
3. Penyesuaian metode penilaian sesuai kebutuhan
Ada beberapa macam metode penilaian kinerja karyawan. Beberapa contohnya adalah Management by Objectives (MBO), Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS), assessment centre method, human resource (cost) accounting method, dan feedback 360-derajat. Setiap perusahaan tentu perlu menggunakan metode berbeda berdasarkan perspektif yang ingin didapatkan. Maka dari itu, penting bagi aplikasi untuk menyediakan metode penilaian yang dapat disesuaikan.
4. Manajemen tugas dan proyek
Bagaimana seorang karyawan bertanggung jawab serta berkontribusi terhadap tugas dan proyek adalah sebagian dari parameter penting di dalam proses penilaian. Selain itu, dengan adanya fitur pengelolaan tugas dan proyek, perusahaan akan mampu menciptakan koordinasi lebih baik antar karyawan.
5. Perencanaan kenaikan jabatan
Pengunduran diri karyawan adalah hal yang cepat atau lambat akan terjadi, dan biasanya akan mengurangi produktivitas apabila yang mengundurkan diri ada di posisi tinggi di perusahaan. Maka dari itu, HR harus sudah mempersiapkan talenta untuk mengisi kekosongan jabatan strategis di perusahaan saat dibutuhkan dengan merencanakan pelatihan dan juga pengembangan karyawan yang berpotensial.
6. Terintegrasi dengan HRIS komprehensif
Akan menjadi ideal jika sebuah aplikasi penilaian kinerja karyawan terintegrasi juga dengan HRIS. Dengan begitu, HR perusahaan akan dapat menyelaraskan hasil evaluasi performa dengan data-data karyawan. Misalnya data kehadiran, absensi, cuti, lembur, payroll, posisi, dan lainnya. Apabila aplikasi bisa diintegrasikan dengan HRIS komprehensif, operasional HR secara keseluruhan akan semakin mudah untuk dilakukan dari satu dashboard saja.