Cara Hitung Pajak dengan Metode Gross Up PPh 21 dan Nett

By Wiji NurhayatPublished 09 Jan, 2024 Diperbarui 20 Maret 2024

Bagaimana rumus cara menghitung perhitungan PPh 21 dengan metode gross up PPh 21, gross, serta nett? Menghitung pajak karyawan tentu bagi yang belum memahaminya adalah salah satu hal yang cukup membingungkan.

Pasalnya, setiap karyawan memiliki kesepakatan gaji yang berbeda-beda tergantung bagaimana mereka melakukan negosiasi saat proses hiring.

Namun di artikel kali ini, Mekari Talenta akan memberikan tips mengenai cara menghitung PPh 21 dengan berbagai metode. Jadi, simak cara-caranya selengkapnya di bawah ini.

Pengertian PPh 21

Mari kita mulai dengan pengertian PPh 21.

PPh 21 menurut Peraturan Direktorat Jenderal (Perdirjen) Pajak Nomor PER-32/PJ/2015 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun yang sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subjek pajak dalam negeri atau disebut dengan wajib pajak.

Ini wajib Anda pahami karena nantinya cara menghitung perhitungan PPh 21 baik dengan metode gross up, gross, atau nett akan lebih mudah setelah Anda memahami pengertian, kategori, dan ketentuan pajak penghasilan yang termasuk peserta wajib pajak di sini.

Ada 6 kategori yang masuk dalam peserta wajib pajak PPh 21 yaitu:

  1. Pegawai
  2. Penerima uang pesangon, pensiun, atau uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua, termasuk ahli warisnya juga merupakan wajib pajak PPh 21
  3. Bukan pegawai atau mereka yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan pemberian jasa, misalnya pekerja freelance, artis, influencer, dan lain sebagainya
  4. Anggota dewan komisaris atau dewan pengawas tidak merangkap sebagai Pegawai Tetap pada perusahaan yang sama
  5. Mantan pegawai
  6. Wajib pajak PPh 21 kategori peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan keikutsertaannya dalam suatu kegiatan, antara lain:
    • Peserta perlombaan dalam segala bidang, antara lain perlombaan olah raga, seni, ketangkasan, ilmu pengetahuan, teknologi dan perlombaan lainnya
    • Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan, atau kunjungan kerja
    • Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai penyelenggara kegiatan tertentu
    • Peserta pendidikan dan pelatihan
    • Peserta kegiatan lainnya.

Baca juga: Apa Itu PPh dan Apa saja Komponen Pentingnya? Begini Penjelasannya

Hitung Komponen Perhitungan Pajak Penghasilan Terlebih Dahulu

Cara Menghitung Perhitungan PPh 21 Metode Gross Up PPh21, Gross, Dan Nett Adalah Sebagai Berikut

Dari gambar di atas, Anda perlu memperhatikan beberapa poin.

Karena poin tersebut akan sangat mempengaruhi perhitungan pajak penghasilan 21.

Misalnya, premi jaminan kecelakaan kerja yang dibagi  menjadi lima (5) kelompok yaitu:

  1. Kelompok I: premi 0.24% x upah sebulan
  2. Kelompok II: premi 0.54% x upah sebulan
  3. Kelompok III: premi 0.89% x upah sebulan
  4. Kelompok IV: premi 1.27% x upah sebulan
  5. Kelompok V: premi 1.74% x upah sebulan.

Selain premi jaminan kesehatan, perusahaan juga wajib menanggung iuran program jaminan kematian sebesar 0.3% dari gaji atau upah karyawan tersebut.

Kemudian selain jaminan kematian JKK, perusahaan juga wajib mengatur iuran jaminan kesehatan.

Semenjak pertengahan 2015, iuran jaminan kesehatan adalah 5% dari gaji per-bulan yaitu 4% dibayar oleh pemberi kerja dan 1% oleh pegawai.

Batas paling tinggi gaji per-bulan sebagai dasar perhitungan iuran adalah 2 kali PTKP dengan status perkawinan dengan 1 anak.

Sedangkan untuk keluarga lainnya yang terdiri dari anak ke-empat dan seterusnya, orang tua dan mertua, besar iurannya adalah 1% per-orang dari gaji.

Kemudian untuk besaran iuran biaya jabatan adalah sebesar 5% dari penghasilan bruto setahun dan setinggi-tingginya Rp 500.000 sebulan.

Sama dengan biaya jabatan, karyawan juga berhak mendapatkan biaya pensiun dengan persenan yang sama dengan biaya jabatan PPh 21.

Namun dengan biaya maksimal berbeda, hanya sebesar Rp200.000 per-bulan.

Beberapa komponen lainnya adalah jaminan hari tua yaitu 3.7% ditanggung perusahaan, 2% ditanggung karyawan.

Jaminan pensiun sebesar 2% untuk pemberi kerja dan 1% untuk karyawan serta jaminan kesehatan yang dibayar sebesar 1%.

Baca juga: Pengaturan Pajak Bagi Pasangan Suami-Istri Bekerja

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Komponen penting dalam perhitungan PPh 21 tidak luput dari penghasilan tidak kena pajak yaitu penghasilan bruto bagi wajib pajak yang tidak dikenakan pajak.

Sesuai dengan Peraturan Dirjen Pajak No. PER-16/PJ/2016 dan PMK No.101/PMK.010/2016, tarif PTKP terbaru tahun 2021 sebagai berikut:

  • Rp54.000.000/tahun atau Rp4.500.000/bulan  untuk wajib pajak orang pribadi
  • Rp4.500.000/tahun atau Rp375.000/bulan untuk wajib pajak yang kawin atau berkeluarga
  • Rp54.000.000/tahun atau Rp4.500.000/bulan  untuk wajib pajak orang pribadi yang bersuami dengan gabungan dari penghasilan suami
  • Rp4.500.000/tahun atau Rp375.000/bulan tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang untuk setiap keluarga.

Baca Juga: Panduan Lengkap Penghitungan PPh 21 Karyawan dengan Contoh Soal

Bagaimana Rumus dan Cara Hitung PPh 21 Metode Gross Up PPh 21, Gross, dan Nett?

Cara Hitung Pajak dengan Metode Gross Up PPh 21 dan Nett

Secara umum ada 3 metode yang bisa dilakukan untuk menghitung PPh 21 yaitu dengan metode Nett, Gross, dan Gross Up.

Sebelum menghitung, ada baiknya melihat lapisan tarif Pajak Penghasilan 21 yang dikenakan kepada Wajib pajak.

    • Wajib Pajak dengan penghasilan tahunan sampai dengan Rp50.000.000 dikenakan  tarif pajak sebesar 5%,
    • Wajib Pajak dengan penghasilan tahunan di atas Rp50.000.000 sampai dengan Rp250.000.000 dikenakan tarif sebesar 15%,
    • Wajib Pajak dengan penghasilan tahunan di atas Rp250.000.000 sampai dengan Rp500.000.000 dikenakan tarif pajak sebesar 25%.
  • Wajib Pajak dengan penghasilan tahunan di atas Rp500.000.000 dikenakan tarif pajak sebesar 30%.

Rumus Cara Menghitung Perhitungan PPh 21 Metode Net 

Menghitung PPh 21 dengan menggunakan metode nett adalah pemotongan pajak di mana perusahaan yang menanggung pajak karyawannya.

Bagaimana cara menghitungnya?

Mudah saja. Misalnya, seorang karyawan menerima gaji nett atau gaji bersih sebesar Rp8.000.000 dan tanpa tanggungan dengan status tidak kawin (TK/0).

  • Hitung Penghasilan Nett

Gaji Nett                                              Rp8.000.000

Biaya Jabatan

5% x Gaji:                                     Rp400.000

________________________________________________________ –

Penghasilan Neto Sebulan          Rp7.200.000

Penghasilan Neto Setahun          Rp91.200.000

  • Hitung Penghasilan Kena Pajak (PKP): Penghasilan Neto Setahun – Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) TK/0
    Rp91.200.000 – Rp54.000.000 =  Rp37.200.000
  • Hitung PPh 21 Terutang Setahun Pajak Progresif: 5% x Rp37.200.000 = Rp1.860.000
  • Hitung PPh 21 Terutang Sebulan: Rp1.860.000 : 12 = Rp155.000

Rumus Cara Menghitung Perhitungan PPh 21 Metode Gross Adalah Berikut

Menghitung PPh 21 dengan menggunakan metode gross adalah pemotongan pajak PPh 21 di mana karyawan yang menanggung pajak.

Bagaimana cara menghitungnya?

Misalnya, berapa sih pajak yang ditanggung perusahaan dengan gaji yang ditawarkan Rp11.000.000 per bulan untuk seorang karyawan yang berstatus tidak kawin dan tanpa tanggungan (PTKP TK/0)?

  • Hitung Penghasilan Neto: Pendapatan Bruto – Biaya Jabatan =

Gaji                                              Rp11.000.000

Biaya Jabatan

5% x Gaji:                                     Rp550.000

________________________________________________________ –

Penghasilan Neto Sebulan          Rp10.450.000

Penghasilan Neto Setahun          Rp125.400.000

  • Hitung Penghasilan Kena Pajak (PKP): Penghasilan Neto Setahun – Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) TK/0
    Rp125.400.000 – Rp54.000.000 =  Rp71.400.000
  • Hitung PPh 21 Terutang Setahun Pajak Progresif (karena Rp71.400.000 lebih dari Rp50.000.000)
    (5% x 50.000.000 = Rp 2.500.000) + (15% x Rp21.400.000 = Rp3.210.000) = Rp5.710.000.
  • Hitung PPh 21 Terutang Sebulan: Rp5.710.000 : 12 = Rp475.833

Baca juga: Begini Perhitungan PPh 21 THR yang Wajib Dipotong

Rumus Cara Menghitung Perhitungan PPh 21 Metode Gross Up

Menghitung PPh 21 dengan metode Gross Up adalah pemotongan pajak PPh 21 dimana perusahaan memberikan tunjangan pajak yang jumlahnya sama besar dengan jumlah pajak yang dipotong dari karyawan.

Rumus Metode Gross Up PPh 21 ini mungkin adalah sedikit lebih rumit, namun bisa dikerjakan.

Adapun tunjangan pajak dihitung berdasarkan besarnya penghasilan kena pajak (PKP) dengan mengikuti formula Lapisan Penghasilan Kena Pajak (PKP):

Lapisan 1 dengan Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp 0 – Rp47.500.000 (PKP setahun – 0) x 5/95 + 0,

Lapisan 2 dengan Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp47.500.000 – Rp217.500.000 (PKP setahun – Rp47.500.000) x 15/85 + Rp2.500.000,

Lapisan 3 dengan Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp217.500.000 – Rp405.000.000 (PKP setahun – Rp217.500.000) x 25/75 + Rp32.500.000,

Lapisan 4 dengan Penghasilan Kena Pajak (PKP) Lebih dari Rp405.000.000

(PKP setahun – Rp405.000.000) x 30/70 + Rp95.000.000.

Berikut ini cara menghitungnya dengan gaji Rp11.000.000 per bulan untuk seorang karyawan yang berstatus tidak kawin dan tanpa tanggungan (PTKP TK/0):

  • Hitung Gaji Pokok Setahun:
    12 x Rp11.000.000 = Rp132.000.000
  • Hitung Penghasilan Bersih Setahun: (Gaji Pokok Setahun – Biaya Jabatan Setahun=)
    Biaya jabatan setahun: 12 x 5% x Rp11.000.000 = Rp6.600.000
    Penghasilan bersih setahun: Rp132.000.000 – Rp6.600.000 = Rp125.400.000
  • Hitung Penghasilan Kena Pajak: (Penghasilan Bersih Setahun – PTKP =)
    Rp125.400.000 – Rp54.000.000 = Rp71.400.000

Karena PKP setahun Rp 71.400.000, maka berlaku rumus lapisan kedua untuk mendapatkan Tunjangan Pajak karyawan, yaitu: (PKP setahun – Rp47.500.000) x 15/85 + Rp2.500.000 =)

Rp71.400.000 – Rp47.500.000 x 15/85 + Rp2.500.000 = Rp6.717.647

  • Hitung Tunjangan Pajak Sebulan Rp6.717.647 : 12= Rp559.803

Setelah itu, masukkan Tunjangan Pajak ke penghasilan bruto untuk menghitung PPh 21 karyawan.

Jika benar maka besarnya tunjangan pajak sama dengan potongan PPh 21.

  • Hitung Gaji Pokok: Gaji Pokok + Tunjangan PPh 21
    Rp11.000.000 + Rp559.803 = Rp11.559.803
  • Hitung Penghasilan Bersih: Gaji Pokok – Biaya Jabatan =
    Biaya jabatan: 5% x Rp11.000.000 Rp550.000 —>
    Rp11.559.803 – Rp550.000 = Rp11.009.803
  • Hitung Penghasilan Bersih Setahun:
    12 x Rp11.009.803 = Rp132.117.636
  • Hitung Penghasilan Kena Pajak: Penghasilan Bersih Setahun – PTKP =
    Rp132.117.636 – Rp54.000.000 = Rp78.117.636
  • Hitung Tarif PPh 21 Setahun dengan tarif progresif pajak penghasilan:
    5% x Rp50.000.000 = Rp2.500.000
    15% x Rp28.117.636 = Rp4.217.645
    (Rp2.500.000 + Rp4.217.645 =  Rp6.717.645)
  • Hitung Tarif PPh 21 Sebulan:
    Rp6.717.645 : 12 =  Rp559.803

Tarif Efektif Rata-rata

Informasi terbaru dari pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2023, penghitungan PPh 21 akan digantikan dengan menggunakan Tarif Efektif Rata-rata (TER) mulai 1 Januari 2024.

Proses penghitungannya mengalami penyederhanaan di mana masing-masing tarif ditentukan berdasarkan tiga golongan merujuk pada status PTKP karyawan.

“Jadi mulai tahun depan insyaallah kita mulai metode pemungutan PPh pasal 21 dengan tarif efektif rata-rata, yang lebih simpel, mudah, dan lebih beri kepastian bagi si pemotong ataupun pemungut PPh 21 itu,” ucap Suryo Utomo selaku Direktur Jenderal Pajak

Tata cara pemotongan serta penghitungannya juga sudah dibuat melalui PMK 168 Tahun 2023 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Pajak atas Penghasilan sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, atau Kegiatan Pribadi.

Secara umum, rumus cara menghitung PPh 21 menggunakan metode TER untuk karyawan tetap adalah sebagai berikut:

Penghasilan bruto x TER bulanan

Untuk tarif lengkapnya, Anda bisa mengecek artikel lengkap Mekari Talenta tentang perhitungan Tarif Efektif Rata-rata PPh 21 di sini.

Itulah beberapa hal terkait perhitungan PPh 21 dengan berbagai macam metode: gross dan nett.

Untuk sejumlah perusahaan, untuk besaran pajak penghasilan tak lepas dari faktor absensi.

Dari jumlah absensi kehadiran kerja itulah yang menentukan jumlah gaji yang akan diterima karyawan dan tentu besaran PPh 21 juga mengikuti jumlah gaji yang diterima oleh pegawai tersebut.

YouTube video
Oleh karena itu, faktor absensi sangat penting.

Karena itu perusahaan perlu tahu bagaimana membuat atau menggunakan absensi online secara tepat untuk membantu mendata absensi kehadiran karyawan secara terintegrasi, sehingga akan memudahkan perhitungan besaran PPh 21.

Saya Mau Bertanya ke Sales Mekari Talenta Sekarang

Mau lebih praktis? Anda bisa memanfaatkan software payroll atau software HR Talenta yang dilengkapi dengan perhitungan PPh 21 sesuai kebijakan perusahaan Anda.

Hitung Pajak Penghasilan Karyawan Lebih Mudah dengan Fitur Payroll Mekari Talenta

Mekari Talenta merupakan salah satu aplikasi HRIS berupa software HR yang bisa menjadi solusi bagi Anda yang ingin menghitung penggajian secara tepat waktu dan dengan perhitungan yang akurat.

Perhitungan metode gross up PPh 21 dengan fitur HRIS Talenta berupa aplikasi payroll jadi lebih mudah.

Sehingga, Anda tidak perlu lagi menghitung komponen dalam PPh 21 secara manual.

Tentu ini akan bisa permudah pekerjaan dan tugas HRD di perusahaan Anda.

Jika tertarik, Anda bisa mencoba software attendance management dari Mekari Talenta dengan gratis atau Anda bisa bertanya langsung kepada sales kami.

Caranya tinggal klik saja tombol di bawah ini. Pilih coba gratis jika anda ingin mencoba sendiri, atau yang lainnya jika ingin bertanya kepada sales kami dan jadwalkan demo langsung.

Tunggu apalagi? Coba gratis sendiri atau jadwalkan demo dengan sales Mekari Talenta sekarang.

Saya Mau Bertanya ke Sales Mekari Talenta Sekarang

Image
Wiji Nurhayat
Editor berpengalaman di industri produksi media. Seorang jurnalis yang terampil, dan memiliki keahlian di bidang content marketing, PR, media relations, dan seorang managing editor profesional.