Advanced Recruitment 
Payroll 
Attendance 
Database management 
Kelola reimbursement 
Talenta Portal 
Employee Self Service 
Employee benefits 
HR Helpdesk 
Forms 
Performance Management 
HR Dashboard Analytics 
Expense Management 
Real Sector 
Jasa Profesional 
Teknologi 
Logistik 
Hospitality 
Ritel dan F&B 
Manufaktur 
UMKM 
HR Manager 
IT 
Karyawan 
Sales 
Menuju penghujung tahun 2018, isu mengenai kenaikan Upah Minimum Provinsi di ibukota Jakarta kembali mencuat. Menurut kabar yang beredar, UMP DKI Jakarta pada tahun 2018 akan segera dinaikan.
Kabar kenaikan UMP di ibukota negara ini kian menguat, pasca calon wakil Gubernur DKI terpilih Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa pihaknya kini tengah mempersiapkan tim khusus guna membicarakan rencana kenaikan UMP tahun 2018.
Dikutip dari CNN Indonesia, Sandi mengatakan bahwa kenaikan UMP DKI Jakarta akan dibahas oleh kelompok kerja atau pokja yang merupakan bagian dari tim transisi pemerintahan.
Sandi mengungkap bawah tim pokja yang dibuatnya ini akan menggelar form dialog tripartit antara serikat pekerja, pelaku usaha dan tentunya pemerinta provinsi DKI Jakarta sendiri untuk membahas kenaikan UMP 2018.
Belum jelas berapa persen kenaikan UMP DKI Jakarta 2018.
Dalam pernyataannya yang dilansir oleh Kompas.com, Sandiaga belum mengungkap berapa persen kenaikan UMP DKI Jakarta tahun 2018 nanti. Namun ia mengatakan jika pasti akan ada kenaikan sesuai dengan kesepakatan bersama antara wakil serikat buruh, pengusaha dan tentunya difasilitasi langsung oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Kendati belum diketahui besaran kenaikan UMP nantinya, Sandi mengungkapkan bahwa pembahasan UMP DKI 2018 sengaja dilakukan lebih awal agar hasil yang ditetapkan pada akhir tahun merupakan kesepakatan bersama dan tidak menimbulkan kegaduhan.
Berdasarkan catatan yang dihimpun dari berbagai sumber, besaran kenaikan UMP DKI Jakarta selama 5 tahun terakhir hampir selalu di atas 10 persen. Sedangkan baru tahun 2016 lalu pemerintah menentukan UMP dengan besaran kenaikan di 10 persen.
Data mencatat kenaikan UMP DKI Jakarta yang tertinggi terjadi pada 2013 yang kala itu ditetapkan oleh Gubernur Joko Widodo sebesar Rp 2,2 juta di mana kenaikan nilai upah minimum di tahun tersebut hampir 50 persen.
Namun besaran tersebut sudah sesuai dengan standar hidup karyawan, standar regional, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013, proyeksi inflasi serta UMP tahun 2012 sebesar Rp 1.978.789.
Nilai UMP di DKI Jakarta memang lebih tinggi dibandingkan upah minimum di daerah lain mengingat kebutuhan hidup di ibukota menuntut pemerintah memberikan gaji yang layak untuk para pekerja. Sehingga diharapkan para tenaga kerja dapat memiliki penghidupan yang layak.
