Tantangan Perusahaan dalam Antisipasi Second Wave COVID-19

Di Indonesia, aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah diterapkan guna mengurangi laju penyebaran virus corona. Kini, aturan tersebut telah dilonggarkan dan masyarakat diimbau untuk mempersiapkan diri menghadapi new normal bersamaan dengan melakukan antisipasi second wave Covid-19 yang masih mungkin terjadi.

Meski kebijakan PSBB telah dilonggarkan, berbagai aktivitas harian yang biasanya dilakukan tidak serta merta pulih seperti sedia kala.

Penyebaran virus corona masih belum berhenti sepenuhnya, sehingga menuntut berbagai pihak untuk melakukan penyesuaian guna mencegah kemunculan adanya klaster baru virus corona di tanah air.

Bisnis dan aktivitas perkantoran yang mulai berjalan kembali menerapkan telah memasuki era baru dengan berbagai penyesuaian di dalamnya, seperti kebijakan penggunaan masker, pengaturan tempat duduk, hingga menyediakan hand sanitizer di tempat kerja.

Di tengah proses adaptasi new normal, perusahaan dan bisnis juga dihadapkan dengan kemungkinan terjadinya gelombang kedua dari penyebaran Virus Covid-19 yang dikemukakan oleh beberapa ahli Kesehatan.

Meski masih berupa prediksi, kemungkinan terjadinya gelombang penularan virus mematikan ini akan menghambat rencana pemimpin perusahaan dan pemilik bisnis yang tengah merencanakan pemulihan aktivitas bisnis mereka. Lantas, apa saja tantangan yang akan muncul?

Tantangan Operasional dan Tempat Kerja

Sebagai respon dari prediksi gelombang Covid-19 selanjutnya, perusahaan harus menyiapkan langkah dan kebijakan yang tepat agar keselamatan para pekerja terjaga, dan hal itu dapat dimulai dengan mempertimbangkan sistem operasional perusahaan.

Hal paling utama yang harus dilakukan perusahaan dan bisnis adalah mengidentifikasi potensi bahaya di beberapa sektor operasional mereka, seperti pekerja lapangan dan karyawan yang berdomisili di zona merah.

Bisnis dan perusahaan harus mempertimbangkan cara yang tepat untuk menjaga agar para pekerja mereka tetap sehat serta mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Anjuran untuk work from home dan sistem shifting yang dapat mengurangi keramaian di tempat umum dapat menjadi alternatif untuk perusahaan menjalankan kegiatan operasional mereka di era new normal.

Selain penyesuaian di kegiatan operasional, perusahaan dan bisnis juga harus menjaga keamanan di tempat kerja.

Ada berbagai protokol kesehatan yang kini wajib diaplikasikan, seperti pengecekan suhu tubuh di luar gedung, pengaturan kursi antar karyawan, kebijakan untuk menyediakan ruangan khusus bagi karyawan yang kurang sehat di kantor, dan melakukan pembersihan atau desinfeksi secara menyeluruh.

 Tantangan Komunikasi dan Peran Teknologi

Tantangan yang juga muncul selama masa Pandemi COVID-19 dan terus terjadi di era new normal  ini adalah tantangan komunikasi. Di masa pandemi ini, para karyawan merasakan tekanan akibat banyaknya berita mengenai pemutusan hubungan kerja.

Kekhawatiran akan penyebaran COVID-19 yang terus menelan korban baru pun semakin memperburuk keadaan.

Berupa tugas perusahaan untuk menyambung komunikasi kepada karyawannya melalui pemberian informasi terkait manajemen perusahaan, memberikan berita positif tentang bisnis, dan menuangkan empati yang besar bagi kesehatan para karyawannya.

Tanggung jawab dalam manajemen sumber daya manusia di masa pandemi ini berada di pundak tim HR. Untuk mempermudah tugas HR, Mekari Talenta sebagai penyedia software HRIS dapat Anda pilih sebagai mitra teknologi perusahaan.

Fitur Mekari Talenta seperti absensi online, reimbursement yang bisa diajukan secara online, otomasi penghitungan gaji, dan pembuatan slip gaji merupakan fitur-fitur yang diperlukan perusahaan untuk mendukung adaptasi remote working yang kini menjadi tren di era new normal.

Keunggulan lainnya mengenai software HRIS  Mekari Talenta dapat Anda akses pada https://www.talenta.co/fitur/software-hris/ atau Anda juga dapat mengisi formulir berikut ini untuk mendapatkan masa percobaan (trial period) produk Mekari Talenta secara gratis!