Solusi HRIS menghadapi Tren Teknologi di Industri Manufaktur

By EmanuellePublished 03 Feb, 2020 Diperbarui 20 Maret 2024

Bagaimana solusi HRIS seperti pada Talenta bisa digunakan HR untuk menghadapi tren teknologi di Industri Manufaktur? Insight Talenta akan membahasnya secara lengkap pada tulisan ini.

Industri manufaktur berkembang dari mengandalkan metode manual ke metode yang mengandalkan teknik dan otomatisasi canggih.

Untuk mengimbangi tren teknologi tersebut diperlukan strategi HR yang juga mumpuni.

Karena, sumber daya manusia adalah aspek dalam perusahaan yang memanfaatkan teknologi tersebut untuk memajukan perusahaan.

Selain perkembangan teknologi, tantangan retensi pegawai dan mendapatkan talent yang berkualitas yang mengisi kebutuhan industri manufaktur, masih menjadi beban tersendiri bagi Bagian HR.

Oleh karena itu, Bagian HR harus melakukan strategi yang tepat agar selain dapat mengerjakan pekerjaan administrsi sehari-hari.

Lalu tugas HRD juga harus mampu menghadapi tantangan akibat perubahan teknologi manufaktur sebagaimana disebut di atas.

Tren Teknologi di Industri Manufaktur

Sebelum membahas solusi dan strategi HR, ada baiknya kita membahas beberapa perkembangan teknologi di industri manufaktur sebagai berikut:

1. Bangkitnya Robotika dan Otomasi

Keterlibatan yang lebih besar dari robot dan otomatisasi dalam proses produksi adalah sebuah keniscayaan, namun implikasinya tidak akan memusnahkan lapangan kerja bagi tenaga kerja manusia.

Sebaliknya, teknologi manufaktur seperti robot dan manusia diprediksi akan bekerja bersama untuk mengoptimalkan proses bisnis.

Dengan robotika, pabrikan dapat memperluas bisnis mereka ke lini produksi yang membutuhkan presisi lebih, repetitif dan berbahaya, sehingga tetap aman bagi tenaga kerja manusia dan lebih produktif.

Global Industry Vision (GIV) yang diadakan di Shenzhen, China oleh Huawei di tanggal 8 Agustus 2019 lalu memprediksi pada tahun 2025 akan ada 103 robot di setiap 10.000 pegawai.

Hal ini akan berdampak pada peningkatan permintaan tenaga kerja dalam peran pengawasan, pemeliharaan atau administrasi dengan keterampilan khusus di bidang robotika.

Contohnya adalah permintaan tenaga kerja seperti insinyur yang memiliki spesialisasi dalam permesinan dan robot.

Baca Juga : Perkembangan Bisnis Manufaktur di Indonesia & Cara Mengelolanya

2. Teknologi Pencetakan 3D

Pencetakan 3D telah menjadi teknologi manufaktur yang populer di industri manufaktur, karena memungkinkan produksi desain digital menjadi benda padat melalui mesin.

Beberapa perusahaan telah menggunakan teknologi tersebut, untuk menghasilkan produk yang sulit diperoleh dan juga dalam riset, sehingga mengurangi biaya dan waktu mereka dan meningkatkan pendapatan mereka.

Contoh perusahaan yang telah memanfaatkan tren teknologi ini adalah perusahaan konstruksi di Rusia yang dapat mencetak rumah secara 3D dalam waktu 24 jam di musim dingin.

Yang lebih ekstrim adalah Universitas Teknologi Eindhoven, yang mengujicobakan membuat jembatan cetak 3D untuk pengguna sepeda.

Jembatan ini memiliki panjang 8 meter dan terdiri dari lebih dari 800 lapisan. Proses pencetakannya sendiri membutuhkan waktu tiga bulan.

Contoh di atas menggunakan kasus di bidang konstruksi, karena disinyalir pembangunan beton secara konvensional membutuhkan biaya 60% lebih besar dibandingkan pencetakan 3D.

Tidak menutup kemungkinan penghematan yang lebih besar dapat dilakukan di bidang lainnya.

Hal ini tentu adalah tantangan teknologi manufaktur yang cukup besar, namun sekaligus peluang usaha yang besar bagi perusahaan manufaktur.

Menanggapi tren ini, Bagian HR dapat mengalami lonjakan permintaan untuk kandidat pegawai yang memiliki pengalaman dalam desain Computer Aided (CAD) atau pegawai yang memiliki pengetahuan tentang pengembangan dan desain produk.

Baca Juga : Tren Rekrutmen Terkini HR Perusahaan Manufaktur

3. Kekuatan Big Data dan Analisisnya

Tren teknologi manufaktur berikutnya adalah big data analysis.

Penerapan big data di berbagai bidang, mempengaruhi banyak industri, termasuk industri manufaktur.

Apalagi semakin banyak perusahaan yang menyambut tren teknologi manufaktur tersebut dan berinvestasi pada implementasinya.

Pengukuran metrik seperti waktu tunggu, waktu henti, waktu jeda, tingkat produktivitas, tingkat efisiensi, dan tingkat cacat produk akan menjadi lebih mudah dengan bantuan analisis dan pelaporan.

Ada dua kasus dalam bidang manufaktur yang telah memanfaatkan teknologi manufaktur big data dan analisisnya sebagai berikut:

  • Pada tahun 2014, BMW telah menggunakan Big Data dalam mendeteksi kelemahan prototipe mobil terbaru mereka sejak tahun 2014. Data tersebut dikumpulkan dari sensor yang sebelumnya telah dipasang pada prototipe yang diuji serta pada mobil yang sudah digunakan. Dengan demikian, BMW bisa menganalisa pola kesalahan dan kelemahan yang ada pada prototipe tersebut, sebelum diproduksi secara massal. Keuntungan yang didapat BMW adalah tidak hanya mereka dapat memastikan kualitas yang lebih tinggi sehingga meningkatkan reputasi perusahaan. Mereka juga mampu mengurangi biaya klaim garansi, serta yang tak kalah penting adalah menyelamatkan nyawa konsumen.
  • Rolls-Royce juga telah menggunakan Big Data dalam layanan purna jual mesin pesawat terbang mereka. Pada tahap purna jual ini, pusat operasional Rolls-Royce menganalisis secara real-time, ribuan data dari sensor mesin (yang telah dijual) untuk menghasilkan gambaran yang komprehensif tentang kinerja mesin. Apabila terdapat kecacatan atau potensi yang mengkhawatirkan, para insinyur perusahaan ini dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghindari adanya kecelakaan yang fatal.

Bagi Bagian HR hal ini menjadi tantangan tersendiri, karena berarti Bagian HR harus mampu menyediakan tenaga kerja yang memahami big data analysis sekaligus juga mengerti teknik yang digunakan di perusahaan secara umum agar talent di bagian riset dan bagian produksi dapat bersinergi dengan baik.

Namun, big data analysis ini, selain merupakan tantangan, namun dapat sekaligus menjadi jawaban atas tantangan. Pembahasan lebih lanjut akan dibahas pada bagian Solusi HRIS di bawah ini.

Baca Juga : Cari Tren rekrutmen HR Terbaru, Perhatikan 7 Fenomena Ini!

Solusi HRIS untuk Menghadapi Tren Teknologi Manufaktur

Bagaimana solusi HRIS seperti pada Talenta bisa digunakan HR dan HRD untuk menghadapi tren teknologi Manufaktur Industri sekarang?

1. Teknologi Manufaktur Pada Rekrutmen menggunakan Kecerdasan Buatan

Beberapa perusahaan manufaktur dapat bermitra dengan penyedia layanan SDM digital seperti Talenta untuk mengurangi intervensi manusia dalam kegiatan perekrutan.

Kecerdasaan buatan atau Artificial Intelegence (AI) dapat digunakan untuk menyortir resume, memilih kandidat yang lebih relevan atau bahkan mengatur jadwal wawancara tindak lanjut.

Contoh perusahaan yang telah memanfaatkan AI dalam proses rekrutmen adalah perusahaan L’Oreal. Setiap tahunnya L’Oreal menerima kurang lebih 1 juta pelamar kerja untuk setidaknya 15.000 posisi pekerjaan di perusahaannya.

Di tahun 2019, untuk memudahkan dan mempercepat proses rekrutmen, L’Oreal memanfaatkan AI.

Walaupun memang menurut Eva Azoulay, wakil presiden direktur global departemen sumber daya manusia di L’Oreal, AI tidak serta merta dapat menggantikan penilaian manusia, namun AI jelas dapat menghemat banyak waktu.

Misalnya untuk satu program magang di L’Oreal, dimana hanya ada 90 posisi yang diperebutkan 12.000 orang pelamar, perekrut dapat menghemat waktu 200 jam dengan memanfaat teknologi manufaktur HRIS.

Jika dikalikan dengan upah per jam seorang perekrut, bayangkan berapa banyak biaya yang dapat dihemat oleh perusahaan untuk semua posisi pekerjaan.

Seirama dengan hal tersebut, dengan Solusi HRIS Talenta, Anda pun dapat memantau proses rekrutmen secara online, dimanapun dan kapanpun.

Dengan manfaat tersebut, perusahaan akan mendapatkan keuntungan mulai dari efektivitas biaya, serta proses yang lebih transparan dan lebih efisien.

Baca Juga : 4 Tantangan Utama HR di Industri Manufaktur dan Solusinya

2. Fokus pada Pengalaman dan Proposisi Nilai Karyawan

Dalam dinamika industri, perusahaan perlu bersaing untuk mendapatkan calon pegawai yang potensial dengan employer brandingnya.

Di sinilah aspek citra brand dan proposisi nilai karyawan masuk ke dalam pertimbangan pegawai.

Dengan teknologi manufaktur big data analysis dari sosial media, perusahaan dapat memahami bagaimana pola pikir generasi masa kini yang akan menjadi talent dan calon pegawai.

Sehingga perusahaan mampu mengintegrasikan budaya perusahaan dan pengalaman yang diharapkan oleh pegawai.

Ketika hal ini dapat sinergis, niscaya perusahaan mampu mencapai tujuan bersama, yang kemudian akan menjadi daya tarik tersendiri bagi calon pegawai potensial di luar sana.

Selain analisis data dari sumber eksternal, kepemilikan database pegawai internal yang mutakhir yang bukan hanya bersifat sebagai dokumentasi, melainkan sebagai sistem informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan, menjadi hal yang sangat krusial.

Dengan adanya aplikasi HRIS yang dapat mengotomasi pekerjaan rutin Bagian HR pun sangat penting, sehingga Anda bisa fokus pada analisis strategi dan pengembangan.

Semua tren di atas menunjukkan perlunya keseimbangan holistik di tempat kerja industri manufaktur.

Dengan tren yang akan datang mengetuk pintu, Bagian HR harus siap untuk menyesuaikan dan mengubah cara mereka untuk beradaptasi dengan perubahan ini.

Dengan Solusi HRIS Talenta, Anda dapat memenuhi seluruh kebutuhan di atas, dan menjadi Bagian HR yang sangat efisien.

Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Coba Gratis Aplikasi HRD HRMS HRIS Talenta Sekarang!

Emanuelle