Untuk orang yang bekerja sebagai akuntan, haruslah paham tentang siklus akuntansi. Karena ini adalah modal dasar dalam penyusunan laporan suatu perusahaan.
Seorang akuntan memiliki peranan penting dalam penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan.
Sudah sangat jarang jaman sekarang pencatatan sederhana keuangan hanya tentang jumlah pengeluaran dan pengeluaran saja yang dilakukan oleh perusahaan.
Oleh karena itu, akuntan wajib tahu tentang siklus akuntansi yang baik dan benar hingga suatu pelaporan keuangan perusahaan tepat terwujud dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh banyak pihak.
Ada aturan dan cara membuat laporan keuangan tersebut, sebagai modal dasarnya akuntan wajib tahu tentang yang namanya siklus akuntansi.
Pengertian dan Tahapan Siklus Akuntansi
Biasanya periode proses akuntansi itu memiliki durasi satu tahun.
Hal ini peting dilakukan perusahaan agar dapat mengetahui performa, posisi keuangan, dan mengetahui aliran kas perusahaan yang jelas selama perusahaan berjalan.
Tahapan panjang dimulai dari transaksi sampai saldo penutup dalam pembuatan pelaporan keuangan yang baik ini dinamakan siklus akuntansi.
Ini wajib dilakukan agar saat proses penyusunan laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan dan diterima secara umum.
Tahapan Yang Dilakukan
Menurut Harnanto 2002, sebenarnya ada 11 tahapan siklus akuntansi tapi dua tahap lainnya sifatnya masih optional.
Dengan tahapan siklus akuntansi yang tepat, seorang akuntan akan membuat pelaporan keuangan yang baik dan tepat untuk kemajuan perusahaan.
Berikut tahapan siklus akuntansi yang umum dilakukan seorang akuntan.
Identifikasi transaksi
Ini adalah proses awal dalam siklus akuntansi, dimana akuntan akan mencari tahu semua transaksi-transaksi yang terjadi selama periode suatu perusahaan beroperasi.
Identifikasi ini dimulai dengan pengumpulan data, bukti transaksi kemudian dikelompokkan transaksi-transaksi yang terjadi yang dapat dipertanggungjawabkan berupa nota, faktur, kwitansi atau memo yang diverifikasi.
Dengan mengidentifikasi semua transaksi yangterjadi, maka akan terkumpul data-data awal yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan keuangan siklus akuntansi. Semua transaksi itupun dianalisis dengan baik.
Baca Juga : 5 Hal Penting Terkait Laporan Keuangan Yang Dibutuhkan
Pencatatan Transaksi ke dalam Jurnal
Semua transaksi yang sudah dikelompokkan, maka harus dicatat ke dalam jurnal berdasarkan urutan kronologi transaksi keuangan.
Ada dua jurnal aktivitas untuk meringkas dan mencatat transaksi perusahaan berdasarakan dokumen dasar akuntansi, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus.
Baca Juga : Metode Absensi Kehadiran Secara Online Pengganti Absen Mesin Fingerprint Kantor
Siklus Akuntansi Posting ke Buku Besar
Posting ini adalah suatu kegiatan memindahkan catatan di buku jurnal ke dalam buku besar sesuai dengan transaksi dan perkiraan transaksi yang dilakukan.
Ada akun aset, akun hutang dan akun kas dalam buku besar yang kesemuanya saling berhubungan menjadi satu kesatuan.
Nanti pencatatan di buku besar ini ada nomer dan kode sendiri yang akan memudahkan pengidentifikasian catatan.
Baca Juga : Proses Reimburse Atau Reimbursement Adalah Lebih Cepat Dengan Cara Ini
Penyusunan Neraca Saldo
Neraca saldo berisi daftar akun-akun yang digunakan dengan nilai saldo yang sudah ada di buku besar dan sisi debit kredit sudah balance.
Caranya cukup mudah dengan memindahkan saldo di buku besar ke neraca saldo yang ditentukan.
Bila nominal debit dan kredit tidak sama dan seimbang berarti ada kesalahan dalam pencatatan.
Seorang akuntan harus mencari letak kesalahannya, sehingga siklus akuntansi dapat dilanjutkan kembali.
Baca Juga : Neraca Saldo Perusahaan, Jenis, Fungsi dan Manfaatnya
Siklus Akuntansi Menyusun jurnal penyesuaian
Penyusunan jurnal penyesuaian ini karena ada kesalahan pada pencatatan transaksi seperti transaksi yang tidak tercatat dalam periode tertentu, sehingga tidak muncul dalam penjurnalan dan posting.
Sehingga dengan adanya jurnal penyesuaian yang dilakukan kontinyu, saat memindahkan ke dalam neraca saldo akan kembali balance
Menyesuaikan laporan keuangan
Pembuatan laporan ini meliputi Laporan laba rugi (menggambarkan kinerja perusahaan), Laporan perubahan modal (melihat perubahan modal yang sudah terjadi), Neraca (memprediksi fleksibilitas, likuiditas dan solvensi) dan Laporan arus kas (memberikan informasi yang relevan mengenai kas keluar dan kas masuk pada periode berjalan).
Baca Juga : Laporan Penggajian Karyawan, ini Komponen Pentingnya
Siklus Akuntansi Membuat jurnal penutup
Total nominal dari akun-akun yang ada akan menjadi nol dan ini menjadi tanda bahwa aktifitas perusahaan pada periode ini telah berakhir..
Menyusun neraca saldo kembali setelah jurnal penutup
Jurnal penutup yang sudah dibuat dipindahkan ke neraca saldo dan ini akan menjadi saldo awal neraca saldo periode selanjutnya.
Baca Juga : Contoh Absensi Online Gratis Dengan Web Google Forms Hingga Aplikasi Mobile App Berbasis Android
Menyusun jurnal pembalik dari jurnal penyesuaian
Ini untuk memudahkan pencatatan pada pembuatan siklus akuntansi di periode selanjutnya.
Dengan membuat siklus akuntansi yang tepat dan terpercaya, maka laporan keuangan perusahaan akan dapat digunakan dengan penuh tanggung jawab.
Penggunaan aplikasi tentu akan mempermudah penyusunan laporan akuntansi.
Jadi pilihlah yang mampu mengelola berbagai urusan akuntansi.
Lalu, Untuk Urusah HRD, Gunakan Aplikasi Mekari Talenta
Selain itu, Talenta juga memiliki software HR berbasis cloud, yang tentu akan membuat kinerja perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien.
Baca Juga : Reimbursement Jangan Ditunda! Ini Alasan Pentingnya
Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!
Anda juga bisa coba gratis Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.