Insight Talenta 5 min read

Tujuan, Fungsi, Elemen, Hingga Cara Buat Laporan Laba Rugi

By ErvinaPublished 14 Jan, 2022

Dalam aktivitas bisnis, pasti Anda sering mendengar istilah laba-rugi atau laporan keuangan laba rugi.

Dimana, mendapatkan laba yang besar menjadi salah satu harapan perusahaan, dan rugi menjadi salah satu hal yang paling ingin dihindari oleh perusahaan.

Meski kebanyakan pengusaha sudah memahami pentingnya laba dan rugi, namun masih banyak dari mereka yang belum mengetahui cara membuat laporan laba rugi dan pentingnya laporan tersebut dalam bisnis.

Untuk itu, dalam artikel kali ini Talenta ingin memberikan Anda beberapa informasi penting tentang laba rugi perusahaan.

Pengertian Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi merupakan suatu laporan yang menunjukkan kinerja keuangan perusahaan pada periode tertentu.

Laporan ini berfungsi sebagai alat untuk memonitor kemajuan dan kemunduran keuangan perusahaan.

Di mana, dalam laporan ini, Anda akan melihat kondisi keuangan perusahaan, apakah sedang merugi atau sedang mendapat laba yang berlimpah.

Dengan begitu, Anda sebagai pemimpin perusahaan dapat membuat keputusan atau strategi yang tepat untuk mengembangkan bisnis tersebut.

Selain itu, laporan laba-rugi juga menjadi salah satu dari keempat jenis laporan utama yaitu neraca, arus kas, perubahan modal, dan laba rugi.

Dan laporan inilah yang menjadi salah satu penghubung antara dua neraca dalam periode yang berurutan.

Tujuan, Fungsi, Elemen, Hingga Cara Buat Laporan Laba Rugi

Fungsi dan Tujuan Laporan Laba Rugi

Bukan hanya sekedar mengetahui kondisi keuangan perusahaan, apakah sedang mendapatkan laba atau sedang merugi.

Penyusunan laporan laba rugi disusun karena memiliki peran penting dalam perusahaan.

Di bawah ini adalah beberapa fungsi dan tujuan dibuatnya laporan laba rugi:

  1. Memberikan informasi mengenai jumlah total pajak yang harus dibayarkan.
  2. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan, apakah memperoleh laba atau merugi.
  3. Menjadi bahan referensi untuk evaluasi pihak manajemen untuk menentukan langkah yang harus diambil di periode berikutnya.
  4. Menjadi sumber informasi mengenai tingkat keberhasilan perusahaan dalam menentukan besaran biaya perusahaan.
  5. Membantu proses analisis usaha yang mampu mengukur perkembangan bisnis.
  6. Menjadi acuan perusahaan dalam pengembangan bisnis dan untuk memperoleh laba yang terus  meningkat.
  7. Membantu proses analisis strategi perusahaan untuk mengetahui tingkat keberhasilan strategi bisnis yang telah diterapkan.
  8. Menjadi cerminan profil suatu bisnis bagi calon investor maupun kreditur yang akan melakukan transaksi bisnis.

Bentuk Laporan Laba Rugi

Dalam membuat laporan laba-rugi, Anda bisa memilih bentuk laporan, apakah akan menggunakan Laporan Laba Rugi multi-step (majemuk/berganda) atau single step (Tunggal).

Laporan dalam bentuk single step memuat seluruh pendapatan dan keuntungan.

Di mana, yang termasuk dalam unsur operasional bisnis akan diletakkan pada awal laporan, kemudian diikuti dengan seluruh biaya dan kerugian yang termasuk kategori operasional.

Selisih antara pendapatan dengan keuntungan dan biaya, serta kerugian akan menghasilkan laba kotor, dan selisih laba kotor dengan pajak penghasilan menghasilkan laba bersih.

Sedangkan, Laba Rugi multi-step mengandung setiap item atau unsur pada pos-pos pendapatan dan pengeluaran yang diperluas untuk mencakup pengelompokan dan sub-pengelompokan yang diperlukan.

Sehingga mempermudah investor dalam membaca dan memahami laporan.

Selain itu, laporan ini juga menyajikan selisih antara pendapatan terhadap beban yang terjadi.

Dari hasil tersebutlah akan ditemukan dua kondisi. Jika pendapatan lebih besar daripada beban, selisihnya disebut laba.

Sebaliknya, jika beban melebihi pendapatan selisihnya disebut rugi

Elemen Utama Dalam Laba Rugi

Dalam laporan laba-rugi terdapat beberapa elemen dan unsur utama.

Di bawah ini adalah beberapa unsur dan elemen utama yang harus Anda ketahui ketika ingin membuat laporan, khususnya laporan laba rugi dalam bentuk multi–step.

a. Pendapatan atau Penjualan Bersih

Pendapatan atau penjualan bersih adalah pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan operasional utama bisnis.

Nilai ini didapat dari total pendapatan kotor setelah dikurangi diskon, retur, dan tunjangan penjualan lainnya.

b. Harga pokok penjualan (HPP)

Ini adalah biaya utama dalam perusahaan dagang dan mewakili apa yang dibayar perusahaan untuk pembelian persediaan yang akan dijualnya.

c. Laba Kotor (Gross Profit)

Laba kotor adalah penjualan bersih dikurangi Harga Pokok Penjualan.

Unsur ini biasa digunakan manajemen sebagai patokan, apakah perusahaan harus menaikkan atau mengurangi biaya HPP-nya.

d. Biaya Operasional  

Biaya operasional adalah segala pengeluaran di luar biaya HPP yang terjadi untuk menjalankan aktivitas normal perusahaan.

Dalam laporan multi-step, biaya operasional menjadi dua, yaitu Biaya Penjualan dan Biaya Administrasi.

Biaya Penjualan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk penjualan dan pemasaran seperti gaji dan komisi pemasaran, biaya perjalanan pemasaran, iklan, sewa dan utilitas, dan lain sebagainya.

Sedangkan biaya administrasi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk keperluan manajemen bisnis secara keseluruhan seperti termasuk gaji manajemen, biaya asuransi, persediaan yang digunakan manajemen, penyusutan pada peralatan kantor, dan lainnya.

e. Pendapatan Operasional

Unsur ini baru akan Anda ketahui setelah nilai Laba Kotor dikurangi Biaya Operasional.

Dengan kata lain, Pendapatan Operasional ini mewakili jumlah pendapatan yang diperoleh langsung dari aktivitas operasional utama bisnis.

f. Pendapatan & Pengeluaran Lainnya

Pendapatan dan pengeluaran yang terjadi dan tidak terkait secara langsung dengan penjualan produk yang secara teratur ditawarkan dan dijual, misalnya pendapatan dan beban bunga, pajak-pajak, keuntungan dari penjualan aset, dan lainnya.

g. Laba Bersih

Laba bersih adalah pos terakhir yang berada di bagian bawah dalam Laporan Laba Rugi.

Nilai ini didapat setelah pendapatan operasional ditambah dengan pendapatan lain-lain dan dikurangi biaya lain-lain.

Baca Juga : Keuntungan Menggunakan Aplikasi Software Attendance Management

Cara Membuat Laporan

Laba rugi dibuat setelah neraca lajur (kertas kerja).

Hal ini dikarenakan dalam penyusunannya, kolom dalam laba rugi berasal dari neraca saldo.

Di bawah ini adalah cara membuat laporan laba rugi:

  1. Jenis laporan keuangan yang disajikan.
  2. Menuliskan tulisan di header dengan identitas perusahaan.
  3. periode tahun laporan.

Kemudian tepat di bawah memuat komponen utama laba rugi seperti:

  1. Total beban (diperoleh pada kolom neraca lajur pada kolom laba rugi).
  2. Total pendapatan (diperoleh pada kolom neraca lajur pada kolom laba rugi).
  3. Laba atau rugi (selisih dari pendapatan dan total beban, apabila lebih besar pendapatan maka diakui sebagai laba).

Cara Menyiapkan Laporan Laba Rugi Multi-Step

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa untuk membuat laporan laba-rugi, komponennya diambil dari Neraca Saldo yang telah disesuaikan.

Di bawah ini adalah contoh komponen Neraca Saldo yang akan dimasukkan ke dalam Laporan Laba Rugi multi-step PT Maju Jaya.

Neraca Saldo Setelah Disesuaikan Debit Kredit
Pendapatan Kotor 350.000.000
Diskon Penjualan 3.000.000
Retur Penjualan 2.000.000
Pendapatan Bunga 200.000
HPP 170.000.000
Beban Komisi 15.000.000
Beban Iklan 8.000.000
Biaya Gaji Pemasaran 25.000.000
Biaya Sewa – pemasaran 13.0000.000
Biaya Sewa – Kantor 14.000.000
Biaya Gaji Staff Kantor 45.000.000
Beban Utilitas 6.000.000
Beban Bunga 100.000

Dari data Neraca Saldo Setelah Disesuaikan tersebut, kamu bisa menyiapkan laporan keuangan berupa laporan Laba Rugi Multi-Step PT Maju Jaya

PT Maju Jaya

Laporan Laba Rugi Multi-Step 

31 Desember 2019

Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2018
Pendapatan Kotor 350.000.000
  Diskon Penjualan 3.000.000
  Retur Penjualan 2.000.000 (5.000.000)
Penjualan Bersih (350.000.000 – 5.000.000) 345.000.000
  HPP (170.000.000)
Laba Kotor (345.000.000 – 170.000.000) 175.000000
Biaya Operasional:
Beban Penjualan
  Beban Komisi 15.000.000
  Beban Iklan 8.000.000
  Biaya Gaji Pemasaran 25.000.000
  Biaya Sewa – Pemasaran 13.000.000
Total Biaya 61.000.000
Biaya/Beban Administratif
  Biaya Sewa – Kantor 14.000.000
  Biaya Gaji Staff Kantor 45.000.000
  Beban Utilitas 6.000.000
Total 65.000.000
Total Operating expenses (61.000.000 + 65.000000) (126.000.000)
Pendapatan Operasional (175.000.000 – 126.000.000) 49.000.000
Pendapatan (Beban) Lain-Lain
  Pendapatan Bunga 200.000
  Beban Bunga (100.000)
Total Pendapatan (Beban) Lain-Lain 100.000
Laba Bersih (49,000 + 100) 49.100.000

 

Baca Juga : Contoh Absensi Online Gratis Dengan Web Google Forms Hingga Aplikasi Mobile App Berbasis Android

Harga Pokok Penjualan (HPP)

Biasanya saat menggunakan metode persediaan perpetual, nilai HPP dalam Laporan Laba Rugi akan dilaporkan secara single line.

Laporan HPP dapat dibuat terpisah dari Laporan Laba Rug.

Berikut data Neraca Saldo PT Maju Jaya yang sudah dipilah dan dibutuhkan untuk membuat Laporan HPP:

Neraca Saldo Debit Kredit
Persediaan, 1 Desember 2018 50.000.000
Pembelian Persediaan 200.000.000
Diskon Pembelian 18.000.000
Retur Pembelian
Biaya Angkut Pembelian
5.000.000 27.000.000

Setelah dilakukan Stock Opname pada akhir bulan, diketahui nilai persediaan akhir PT Maju Jaya senilai Rp40.000.000.

Berikut Laporan HPP PT Maju Jaya:

PT Maju Jaya

Laporan Harga Pokok Penjualan

Periode 31 Desember 2019

Persediaan, 1 Desember 2018 50.000.000
Pembelian Persediaan   200.000.000
  Diskon Pembelian (18.000.000)
  Retur Pembelian   5.000.000
  Biaya Angkut Pembelian (27.000.000) (40.000.000)
Pembelian Bersih (200,000 – 40,000) 160.000.000
Persediaan tersedia untuk dijual (50,000 + 160,000) 210.000.000
  Persediaan, 31 Desember 2018 40.000.000
HPP (210,000 – 40,000) 170.000.000

 

Baca Juga : Metode Absensi Kehadiran Secara Online Pengganti Absen Mesin Fingerprint Kantor

Laporan Laba Rugi Komprehensif 

Keputusan Ketua Bapepam dan LK  Nomor: Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012, menyebutkan bahwa laporan laba rugi komprehensif adalah laporan yang menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode.

Dari uraian di atas, apakah Anda sudah memahami serba serbi laporan laba rugi? Mulai dari fungsi laporan hingga cara membuat laporan yang komprehensif termasuk laporan penggajian karyawan.

Tiap perusahaan tentu tak ingin merugi. Dengan penerapan aplikasi manajemen KPI (key performance indicator) tentu akan mempermudah perusahaan dalam memenuhi target. Selain itu, bagi karyawan dengan KPI yang jelas maka akan membantu mereka untuk mencapai performa yang maksimal. Dengan tercapainya target-target dari perusahaan, tentu akan mengurangi potensi perusahaan merugi.

Ervina