HR Planning 4 min read

Bagaimana Siasat HR Terhadap Karyawan yang Memiliki Side Job?

By Jordhi FarhansyahPublished 18 Jan, 2022 Diperbarui 10 Januari 2024

Karyawan yang memiliki penghasilan tambahan di luar pekerjaannya bukan lah sesuatu yang baru. Seringkali mereka memang mengandalkan side job untuk menambah penghasilan mereka.

Ditambah lagi, keberadaan WFH karena situasi pandemi membuat banyak karyawan bisa lebih mudah dalam mengatur waktunya dalam memiliki side job.

Namun sebetulnya, banyak perusahaan yang dengan tegas melarang karyawannya memiliki pekerjaan tambahan di luar pekerjaan mereka.

Nah, bagaimana sebaiknya sikap perusahaan melalui divisi HR dalam menyikapi permasalahan seperti ini? Simak penjelasannya melalui artikel dari Insight Talenta berikut ini.

Kenali Dulu Alasan Mengapa Karyawan Harus Memiliki Side Job

Banyak faktor yang membuat karyawan memiliki side job atau pekerjaan sampingan. Tentunya, faktor paling utama adalah karena karyawan membutuhkan penghasilan tambahan.

Merasa penghasilannya sangat pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, banyak karyawan yang akhirnya mengandalkan side job sebagai penghasilan tambahan.

Terlebih lagi di situasi pandemi di mana segalanya menjadi tak menentu, harga kebutuhan dasar yang semakin naik, dan harus menyisihkan sebagian uang untuk biaya kesehatan, membuat orang harus memutar otak mencari rezeki di berbagai kesempatan.

Sehingga sebagai HR, ada baiknya jangan langsung menilai buruk karyawan yang memiliki side job karena mereka pasti memiliki alasan tertentu dalam menjalaninya.

Selain karena faktor ekonomi, beberapa karyawan juga memanfaatkan pekerjaan tambahan untuk mengasah kemampuan mereka serta menjalin relasi.

Jadi, ada baiknya perusahaan juga perlu mengulas kembali mengapa karyawan Anda sampai perlu harus memiliki side job.

Apakah memang kompensasi yang Anda berikan tidak cukup atau karyawan merasa kemampuan mereka sulit berkembang di perusahaan.

Untuk itu, berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda sikapi ketika ada karyawan yang memiliki side job.

Sehingga, meski karyawan tetap diperbolehkan memiliki pekerjaan sampingan, pekerjaan utama mereka tidak terbengkalai.

Bagaimana Anda menyikapi turnover di tahun baru? Simak artikel: Turnover di Tahun Baru? Ini Cara Rekrutmen Karyawan yang Tepat

Sikap Perusahaan Terhadap Karyawan yang Memiliki Side Job

Pada dasarnya, ketakutan utama dari perusahaan yang karyawannya memiliki side job adalah mereka tidak bisa membagi waktu antara pekerjaan utama mereka dan side job dengan baik.

Sehingga, kemungkinan yang terjadi adalah pekerjaan utama mereka tidak selesai karena karyawan lebih memilih mengerjakan pekerjaan sampingan.

Nah, untuk menghindari hal seperti ini terjadi, berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan.

Buat Peraturan yang Jelas Terkait Side Job

Ada baiknya, Anda membuat peraturan yang jelas terkait seberapa jauh karyawan diperbolehkan memiliki side job.

Mungkin disarankan Anda tidak bisa sepenuhnya melarang karyawan memiliki side job jika memang Anda tidak bisa memberikan kompensasi lebih yang diharapkan karyawan.

Banyak karyawan yang memiliki masalah finansial sehingga side job lah pilihannya.

Tetapi Anda bisa memberikan batasan. Beberapa poin penting yang perlu menjadi bahan pertimbangan Anda adalah:

  • Tidak boleh memiliki side job lebih dari satu
  • Tidak boleh dikerjakan di jam kerja
  • Tidak mengganggu karyawan lainnya
  • Tidak boleh memiliki pekerjaan lain yang sifatnya full time di tempat lain
  • Tidak boleh melewati deadline pekerjaan utama
  • Minta izin pada atasan

Dengan demikian, karyawan juga mengetahui batasan mereka karena tidak ada wilayah abu-abu.

Beri Sanksi Jika Karyawan Melanggar Aturan

Sebagai employer, Anda berhak memberikan sanksi tegas jika karyawan melanggar aturan yang menyebabkan kerugian, seperti pekerjaannya terbengkalai hingga dia tidak mencapai target.

Selain itu, hal yang menjadi red flag buat Anda adalah jika karyawan bukan memiliki pekerjaan sampingan tetapi memiliki pekerjaan full time di perusahaan yang berbeda.

Perlu dipahami, pekerjaan full time membutuhkan komitmen dari seorang karyawan. Anda bisa memberikan surat peringatan atau SP pada karyawan tersebut. Lakukan konseling terhadap karyawan tersebut dan minta dia berhenti dari pekerjaan kedua dia.

Jika dia tidak bersedia, atau kedapatan untuk melakukannya lagi, Anda juga berhak melakukan PHK pada karyawan tersebut.

Memantau Performa Karyawan

side job

Jika Anda kedapatan mengetahui karyawan yang memiliki pekerjaan sampingan, coba pantau performa mereka.

Apakah performa mereka mengalami penurunan, apakah mereka sering telat melewati deadline, sering tidak ada kabar dan izin tidak masuk kantor.

Jika hal-hal tersebut terjadi, kemungkinan besar mereka lebih mementingkan side job dan mengesampingkan pekerjaan utama mereka.

Sebelum makin parah, coba ajak diskusi karyawan tersebut dan beri mereka teguran agar pentingkan terlebih dahulu pekerjaan utama mereka. Beri peringatan agar jangan fokus pada side job hingga mengorbankan waktu kerja dan performa.

Jika ternyata karyawan yang memiliki side job ternyata tidak mengganggu waktu kerja dan memiliki performa yang melebihi ekspektasi, Anda boleh tetap membiarkan karyawan tersebut memiliki pekerjaan sambilannya.

Apa yang harus Anda lakukan jika mendapati karyawan yang mangkir dari pekerjaannya?

Berikan Opsi Meningkatkan Gaji karyawan

Jika memang karyawan tersebut sudah memenuhi kriteria untuk jenjang karier yang lebih lanjut, Anda bisa memberikan opsi tersebut ke karyawan.

Naikkan gaji mereka dengan catatan beban kerja juga bertambah dan mereka harus keluar dari pekerjaan sambilan yang mereka jalani tersebut.

Jika memang alasan utama mereka memang ingin mendapatkan penghasilan tambahan, dengan memberikan opsi ini, mereka jadi merasa lebih dihargai dan bisa lebih fokus pada pekerjaannya sekarang tanpa perlu memikirkan kondisi finansial.

Jangan Biarkan Karyawan Menggunakan Aset Milik Perusahaan

Ini juga menjadi salah satu hal yang perlu diwaspadai. Pastikan bahwa karyawan mengerjakan pekerjaan sambilan mereka menggunakan aset milik mereka sendiri.

Jika karyawan kedapatan menggunakan fasilitas kantor untuk mengerjakan pekerjaan lain, perusahaan lah yang akan merugi. Jika fasilitas kantor rusak akibat pemakaian di luar kantor, tentu perusahaan harus mengeluarkan biaya yang tidak perlu.

Jadi, pastikan karyawan Anda sudah memahami hal ini.

YouTube video
Itulah tadi beberapa hal yang perlu Anda perhatikan jika ada karyawan yang memiliki side job di luar pekerjaan utama mereka.

Yang terpenting, bagaimana Anda dan karyawan dapat saling memberikan solusi yang sama-sama menguntungkan.

Karyawan tetap bisa memiliki performa yang baik, di satu sisi mereka juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Kemudian, jika Anda membutuhkan software yang dapat memantau performa karyawan dengan lebih mudah, Anda juga bisa menggunakan fitur Performance Management milik software HRIS Talenta.

Dengan fitur ini, Anda dapat memberikan review karyawan, menentukan KPI karyawan, dan melihat perkembangan target masing-masing karyawan dalam satu platform.

Sehingga, performa karyawan akan lebih mudah dilacak progresnya.

Tertarik menggunakan Talenta? Jelajahi beragam fiturnya dengan mencoba Talenta secara gratis dengan mendaftarkan perusahaan Anda pada tautan berikut ini.

manajemen personalia

Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!

Image
Jordhi Farhansyah
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.