Bagaimana Proses Rekrutmen Pada Industri Manufaktur?

By Sely AnandaPublished 24 Mar, 2024 Diperbarui 28 Maret 2024

Pemikiran yang umum pada industri manufaktur adalah bagaimana meningkatkan penjualan hasil produksi, biasanya hal ini merujuk pada ketersediaan tenaga kerja dan bahan baku.

Lalu bagaimana dengan orang di balik proses produksinya. Bagaimana dengan proses rekrutmen industri manufaktur?

Pemikiran ini tidak hanya berkembang pada industri yang bergerak dalam bidang manufaktur atau industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi yang dapat langsung digunakan masyarakat, namun juga pada industri lainnya.

Hal ini sangat wajar mengingat salah satu cara sebuah industri dapat bertahan dalam persaingan saat ini adalah dengan menjual produk yang telah diproduksi sesuai dengan permintaan dari pasar, sehingga produk yang dihasilkan dapat tepat guna dan tepat sasaran.

Bagaiman Rekrutmen Bisa Tepat Sasaran?

Bagaimana Proses Rekrutmen Pada Industri Manufaktur?

Sebelum menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya proses rekrutmen pada industri manufaktur dilakukan?

Pertanyaan pertama yang harus dijawab adalah bagaimana suatu produk yang dihasilkan dapat tepat sasaran sehingga dapat laku dijual di pasaran?

‘Right man on the right place’ merupakan jawabannya, maksudnya adalah bagaiman tim HR pada industri manufaktur mencari tenaga kerja yang tepat untuk menempati posisi yang tepat pula sehingga proses produksi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan sehingga produk yang dihasilkan juga dapat sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pasar.

Seperti yang kita ketahui, dalam industri manufaktur seringkali terdapat interaksi antara manusia yang bertindak sebagai tenaga kerja dengan mesin dalam melakukan proses produksi.

Di mana hal ini menuntut tenaga kerja untuk memiliki hard skill yang dibutuhkan agar mereka dapat mengoperasikan mesin tersebut

Oleh karena itu, HR harus mampu menjalani fungsinya sebagai pengelola karyawan dan juga menemukan talenta terbaik dalam proses rekrutmen karyawan.

Sehingga setiap tenaga kerja mampu memberikan ataupun menunjukkan kinerja maksimalnya dalam proses produksi yang berlangsung di industri manufaktur tersebut.

Konsep ‘right man on the right place’ memang tidak terbatas pada proses rekrutmen karyawan saja, tetapi juga pada program pelatihan yang di kembangkan oleh HR agar setiap tenaga kerja memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh industri untuk melakukan produksi.

Baca juga: Perbedaan Sebelum & Sesudah Menggunakan Software HRD

Bagaimana Seharusnya Proses Rekrutmen Pada Industri Manufaktur?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tentang bagaimana penempatan tenaga kerja menjadi salah satu hal penting yang dapat mempengaruhi tingkat kinerja dan juga produksi pada industri manufaktur.

Proses pelatihan dan juga proses rekrutmen menjadi penting. Lalu, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana seharusnya proses rekrutmen pada industri manufaktur sehingga dapat menemukan talenta-talenta yang sesuai dengan kebutuhan industri?

Karena industri manufaktur dapat dikatakan merupakan industri yang besar, baik dari jumlah produksi maupun jumlah tenaga kerja.

Sebabnya, tingginya proses produksi yang mempengaruhi tingginya kebutuhan tenaga kerja.

Ditambah, pekerja berpengalaman semakin menua dan penggantinya makin sulit dicari. Hal ini membuat rekrutmen membutuhkan waktu dua kali lebih lama dalam mencari kandidat.

Maka proses rekrutmen menjadi salah satu tugas utama bagi tim HR di industri ini.

WIPFLI Sr. Business Developer Joe Girard mengemukakan bahwa perusahaan manufaktur dapat memanfaatkan ‘kolam’ baru dari karyawan yang belum pernah bekerja sebelumnya untuk menyadari kesuksesan rekrutmen yang lebih baik.

Dalam melakukan proses rekrutmen karyawan, bukan hanya skill atau kemampuan dari calon karyawan yang penting diperhatikan tetapi juga kecocokan calon tenaga kerja terhadap budaya organisasi yang telah dimiliki dan dijalankan oleh perusahaan.

Oleh karena itu dalam proses rekrutmen karyawan, HR harus mampu menemukan tenaga kerja yang bukan hanya memiliki kemampuan yang dibutuhkan tetapi juga seseorang yang dapat fit pada budaya organisasi yang telah dimiliki.

Baca Juga: Perkembangan Bisnis Manufaktur di Indonesia & Cara Mengelolanya dengan Baik

Beberapa Langkah Tepat Rekrutmen di Industri Manufaktur

Industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang sangat vital dalam perekonomian suatu negara.

Namun, dengan perkembangan yang pesat, industri ini juga menghadapi tantangan besar dalam merekrut dan mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas.

Oleh karena itu, langkah-langkah rekrutmen yang tepat sangat penting untuk dilakukan guna memastikan bahwa perusahaan manufaktur dapat terus berkembang dan bersaing secara efektif di pasar.

Berikut ini adalah beberapa langkah penting yang dapat diambil untuk memastikan rekrutmen yang efektif di industri manufaktur:

1. Datang Ke Acara-Acara Industri

Partisipasi aktif dalam acara seminar, konferensi dan pameran industri adalah langkah pertama yang penting dalam strategi rekrutmen.

Acara-acara ini merupakan tempat di mana para profesional, pemimpin pemikiran, dan calon kandidat berkualitas berkumpul untuk berinteraksi dan berbagi pengetahuan.

Dengan hadir dan berpartisipasi aktif, perusahaan dapat menjalin hubungan yang kuat dengan para profesional dan memiliki kesempatan untuk menemukan dan merekrut talenta terbaik di industri manufaktur.

2. Kerjasama dengan Firma Rekrutmen Spesialis Manufaktur

Menggunakan jasa firma rekrutmen yang memiliki spesialisasi dalam industri manufaktur dapat menjadi langkah yang cerdas.

Firma-firma ini memiliki pengetahuan mendalam tentang tren dan kebutuhan industri manufaktur serta akses ke jaringan luas dari kandidat yang berkualitas.

Dengan bekerja sama dengan firma rekrutmen, perusahaan dapat memperoleh manfaat dari wawasan dan jaringan yang dimiliki oleh para profesional di dalamnya.

3. Lakukan Promosi Lewat Karyawan Internal

Sebelum mencari talenta di luar perusahaan, penting untuk melakukan evaluasi terhadap potensi yang sudah ada di dalam organisasi.

Program pelatihan dan mentorship dapat membantu mengembangkan bakat-bakat internal untuk mengisi posisi-posisi kunci dalam perusahaan.

Selain itu, mempromosikan kesempatan karier kepada karyawan internal juga dapat meningkatkan keterlibatan dan loyalitas mereka terhadap perusahaan.

4. Usahakan Aktif di Platform Profesional

Platform profesional seperti Glints merupakan tempat yang baik untuk berinteraksi dengan calon kandidat potensial.

Dengan aktif berbagi wawasan, berpartisipasi dalam diskusi, dan membangun jaringan dengan profesional di industri manufaktur, perusahaan dapat menjangkau talenta yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

5. Jalankan Kemitraan dengan Asosiasi Pengusaha Manufaktur

Kerja sama dengan asosiasi industri manufaktur dapat memberikan akses yang berharga ke sumber daya dan informasi yang relevan dengan rekrutmen.

Asosiasi ini juga seringkali menyelenggarakan acara-acara khusus yang dihadiri oleh para profesional dan calon kandidat senior di industri manufaktur.

Dengan menjalin kemitraan dengan asosiasi, perusahaan dapat meningkatkan visibilitas mereka di industri dan menarik perhatian talenta yang berkualitas.

6. Buat Program Referensi Karyawan

Mendorong karyawan untuk mereferensikan kandidat potensial dapat menjadi strategi yang efektif dalam merekrut talenta baru.

Selain dapat memperoleh kandidat yang direkomendasikan oleh karyawan yang sudah terpercaya, program ini juga dapat meningkatkan keterlibatan dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

7. Perkuat Branding Perusahaan

Branding perusahaan yang kuat dan positif dapat menjadi faktor penarik bagi calon kandidat.

Dengan menonjolkan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan melalui berbagai strategi branding, perusahaan dapat menarik minat dari talenta yang sejalan dengan budaya dan nilai-nilai perusahaan.

8. Cari Tahu Lebih Dalam Kandidat Pasif

Meskipun tidak aktif mencari pekerjaan, banyak profesional handal yang tetap terbuka terhadap peluang baru.

Dengan melakukan pendekatan personal dan menawarkan tawaran yang tepat, perusahaan dapat membangkitkan minat dari kandidat-kandidat pasif yang berkualitas.

9. Buat Job Deskripsi Pekerjaan yang Jelas dan Transparan

Deskripsi pekerjaan yang komprehensif dan transparan dapat membantu calon kandidat untuk memahami ekspektasi perusahaan, peluang karier yang ditawarkan, dan budaya kerja yang ada.

Hal ini juga dapat membantu perusahaan untuk menarik kandidat yang sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi mereka.

10. Berikan Nilai Kompensasi Kompetitif Dengan Pasar

Paket kompensasi yang kompetitif, termasuk gaji yang sesuai dengan pasar, manfaat kesehatan, rencana pensiun, dan fleksibilitas kerja, dapat menjadi daya tarik utama bagi calon kandidat.

Dengan menawarkan paket kompensasi yang menarik, perusahaan dapat menarik dan mempertahankan talenta yang berkualitas.

11. Tawarkan Pembelajaran Berkelanjutan Buat Karyawan Baru

Pertumbuhan dan pengembangan merupakan hal penting bagi setiap karyawan.

Dengan menawarkan program pelatihan, seminar, dan workshop yang dapat membantu karyawan untuk terus mengasah dan mengembangkan keahlian mereka, perusahaan dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap pertumbuhan dan pengembangan karyawan.

12. Jalankan Proses Wawancara yang Optimal

Proses wawancara yang baik dan efektif merupakan langkah penting dalam memilih kandidat yang tepat.

Selain dari sesi tanya jawab, wawancara juga dapat menjadi kesempatan bagi perusahaan untuk memamerkan keunggulan mereka dan mengevaluasi kesesuaian kandidat dengan kebutuhan organisasi.

Dengan menjalankan proses wawancara yang optimal, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka merekrut kandidat yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Baca Juga: 9 Tantangan Utama HR di Industri Manufaktur dan Solusinya

Apa yang Dimaksud Dengan Budaya Organisasi?

Pertanyaan berikutnya adalah apa yang dimaksud dengan budaya organisasi?

Dan bagaimana hal itu bisa sangat berpengaruh terhadap kinerja tenaga kerja pada industri manufaktur?

Budaya organisasi dapat diartikan sebagai sebagai sekumpulan pengalaman, filosofi, ekspektasi, dan juga nilai yang terkandung di dalam sebuah organisasi yang kemudian tercermin pada perilaku karyawan.

Pentingnya mencari karyawan yang akan cocok dengan budaya organisasi sendiri tidak terlepas dari lima fungsi budaya organisasi menurut Siagian, yaitu:

  1. Untuk menentukan batas perilaku anggota organisasi dalam menentukan mana yang benar dan salah.
  2. Menumbuhkan rasa memiliki dan jati diri sebuah organisasi dan para anggotanya.
  3. Untuk menumbuhkan komitmen kepada anggota bahwa kepentingan bersama adalah di atas kepentingan individual.
  4. Sebagai alat untuk memperkuat ikatan seluruh anggota organisasi.
  5. Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang bersangkutan.

Itulah mengapa budaya organisasi harus menjadi salah satu pertimbangan dalam proses rekrutmen pada industri manufaktur, sehingga dapat meminimalisir tingkat turnover karyawan yang dapat merugikan perusahaan.

Peranan software HR pada saat ini menjadi salah satu solusi dari permasalahan yang mungkin terjadi seperti data karyawan yang tidak lengkap dan tidak tertata dengan rapi sehingga menyulitkan dalam memahami kebutuhan karyawan dan perusahaan untuk bisa melakukan proses produksi yang sesuai.

Image
Sely Ananda
Seorang profesional di bidang HR, talent acquisition, dan content writing. Memiliki pengalaman lebih dari 9 tahun di berbagai industri, mulai dari online media, teknologi, e-commerce, hingga retail.