Cerita Talenta 4 min read

4 Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan Milenial

By ErvinaPublished 11 Oct, 2017

Motivasi kerja, terutama karyawan yang lahir di era milenial bukanlah satu hal yang bisa dengan mudah didapat. Terlebih mereka lahir di era peralihan antara era konvensional dan teknologi.

Hanya ada dua pilihan memunculkan motivasi dalam diri tiap karyawan milenial, yang pertama adalah dengan inisiatif dan yang kedua adalah dengan cara difasilitasi.

Namun begitu, karyawan milenial sejatinya sama saja dengan angkatan lainnya. Di mana perusahaan wajib memberikan kesejahteraan yang mampu memberikan keseimbangan hidup-kerja karyawan.

Banyak cara memfasilitasi agar motivasi kerja karyawan milenial muncul. Beberapa diantaranya dijelaskan secara gamblang dalam daftar di bawah ini. Mari simak!

Cara Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan Milenial

4 Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan Milenial

Bagi Karyawan Milenial, Fasilitas Rekreasi Bagian dari Motivasi Kerja

Sebagaimana diketahui, generasi milenial adalah anak muda yang kerap suka tantangan dan ‘tak bisa diam’ saja. Pekerjaan yang monoton akan cepat membuat mereka jenuh.

Anda bisa mengakali rasa jenuh yang muncul dengan menyediakan fasilitas berkreasi dan /atau fasilitas penghilang jenuh.

Fasilitas ini bisa berupa area beristirahat yang dilengkapi dengan kasur atau bean bag untuk sekadar merebahkan badan dari rutinitas bekerja.

Bahkan Anda juga bisa menyediakan area bermain atau berolahraga seperti tenis meja layaknya di perusahaan teknologi ternama dunia atau juga bisa berupa mini gym.

Tubuh dan rohani karyawan yang sehat serta disegarkan niscaya akan memengaruhi motivasi kerja karyawan.

Baca Juga : 4 Karakter Karyawan Milenial yang Harus Dipahami Perusahaan

Kenaikan Gaji jadi Motivasi Kerja Karyawan Milenial?

Tak bisa dipungkiri, generasi milenial memang dikenal sebagai generasi yang realistis.

Ketimbang generasi sebelum-sebelumnya, para milenial terutama di dunia kerja kebanyakan lebih realistis dalam melakukan pekerjaan termasuk masalah salary.

Jika dianggap perusahaan tak mampu memberikan salary yang sesuai, tak jarang mereka akan memilih pindah ke perusahaan lain atau buruknya motivasi kerjanya jadi menurun.

Untuk mengakali hal ini, maka Anda wajib menyusun regulasi mengenai kenaikan pangkat atau salary yang jelas.

Buat regulasi yang pas dan berkala mengenai salary atau gaji karyawan ini.

Bisa per enam bulan sekali atau per tahun dengan berbagai catatan dan syarat guna memotivasi karyawan dan membuat produktivitas mereka kian meningkat.

Ciptakan Budaya Kerja yang Fun dan Dinamis

Banyak karyawan yang sudah malang melintang di dunia kerja mungkin tak setuju dengan saran berikut ini.

Pasalnya, masih banyak saja yang beranggapan bahwa kerja tidak bisa dibuat fun karena akan memengaruhi profesionalitas.

Padahal anggapan ini bisa dibilang salah.

Percaya atau tidak, banyak perusahaan yang sukses saat ini seperti Facebook atau Google misalnya menerapkan budaya kerja yang fun.

Bisa mulai dari waktu atau jam kerja yang fleksibel, beragam tunjangan menarik yang ditawarkan, sistem komunikasi yang tak bersekat lagi antara atasan dan bawahan serta banyak opsi budaya kerja fun lainnya.

Budaya kerja fun tak melulu soal senang-senang, melainkan bisa soal regulasi yang dibuat tegas namun tak mengikat.

Karena pada dasarnya dan perlu digarisbawahi, bahwa karyawan yang datang dari generasi milenial adalah sosok yang tak lagi suka ikatan berlebih dan peraturan kantor serba kaku.

Bukannya termotivasi kerja, menerapkan budaya kerja yang masih terlalu kaku dan birokrasi dapat menyebabkan tingginya turn over karyawan.

Baca Juga : Apa Saja Benefit yang Diinginkan Karyawan Milenial

Komunikasi itu Penting!

Seperti disebutkan dalam poin sebelumnya, bahwa perusahaan sudah tak zamannya lagi terlalu berbirokrasi atau kaku.

Perusahaan sudah tak waktunya lagi untuk membedakan antara karyawan kelas bawah dan manajerial.

Sekat yang dibuat bisa menjadi boomerang, di mana gap yang menyebabkan masalah dan terutama penurunan motivasi kerja.

Oleh karena itu, sebisa mungkin ubah mindset -komunikasi terutama- yang sudah ketinggalan zaman.

Alih-alih menciptakan jenjang sosial, Anda ada baiknya bisa memfasilitasi agar karyawan dan bagian manajerial bisa melakukan komunikasi intim.

Banyak cara bisa dilakukan, seperti misalnya mulai dengan menggalakkan sistem 1-on-1 yang memungkinkan antar sesama karyawan atau karyawan dan manajerial bertemu dan berbicara intim.

Topiknya bisa dimulai dari hambatan kerja, keluh kesah selama bekerja atau bahkan bisa masalah pribadi yang mungkin dialami dan menjadi salah satu penyebab menurunnya motivasi kerja.

Diharapkan melalui jalan ini, karyawan milenial yang memang identik suka dengan keterbukaan bakal lebih senang dan termotivasi dalam bekerja.

Baca juga: LRT Jakarta Bagikan Tips dalam Mengelola Karyawan Milenial

Manfaatkan Teknologi

Bukan milenial jika tidak dekat dengan teknologi. Seperti pepatah budaya populer; “modern problem require modern solution” Ya, salah satunya adalah dengan mengelola karyawan milenial menggunakan teknologi.

Salah satu contohnya adalah mengelola karyawan menggunakan aplikasi HRD.

Dengan menggunakan aplikasi HRD, karyawan bisa melakukan absensi, mengajukan cuti, bahkan mengakses benefit hanya melalui smartphone.

Selain itu, HRD juga dimudahkan dalam mengelola karyawan.

HRD bisa menghitung gaji, merekap absensi, atau sekedar merubah data karyawan secara cepat, efisien, dan otomatis.

Anda bisa mengandalkan Talenta sebagai aplikasi HRD perusahaan Anda.

Talenta memiliki fitur komprehensif yang mampu mempermudah Anda dalam mengelola karyawan mulai dari absensi online hingga pembayaran gaji.

Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Coba Gratis Aplikasi HRIS Talenta Sekarang!

 

Ervina