Jam Kerja Fleksibel di Perusahaan, Perlukah?

By RianhmzPublished 23 Apr, 2023 Diperbarui 20 Maret 2024

Perlukah jam kerja fleksibel di perusahaan? Semenjak munculnya istilah perusahaan baru yang menggunakan basis digital atau bahasa modernnya perusahaan start up, sudah mulai banyak aturan atau regulasi perusahaan lama yang ditinggalkan.

Mulai dari peraturan harus menggunakan seragam kerja atau baju dan celana formal yang diganti dengan pakaian smart casual atau bebas rapi asal sopan, absensi yang dilakukan secara online, jam masuk kerja yang fleksibel dan masih banyak lainnya.

Regulasi lama yang ditinggalkan dan mulai menggunakan regulasi baru, diserap atas dasar perusahaan-perusahaan luar yang telah menetapkan regulasi tersebut lebih dulu.

Sudah banyak perusahaan-perusahaan yang menetapkan aturan seperti itu kepada karyawannya dengan pembuktian hasil kerja yang luar biasa bagusnya.

Aturan yang paling banyak diterapkan oleh beberapa perusahaan adalah jam masuk atau jam kerja secara fleksibel.

Peraturan jam kerja yang biasanya dimulai pukul 08.00 hingga 16.00, kini sudah tidak berlaku lagi karena perusahaan sudah menetapkan jam kerja fleksibel yaitu masuk di jam berapa saja, selama jam kerja yang dihabiskan 8 jam kerja.

Untuk beberapa perusahaan, bahkan mereka memberikan waktu bekerja secara remote atau karyawan tidak perlu datang ke kantor.

Cukup mengandalkan laptop yang sudah terhubung dengan internet, karyawan bebas bekerja di mana saja sesuai dengan deadline kerja yang ditentukan.

Pertanyaannya, apakah dengan menetapkan jam kerja fleksibel, perusahaan dapat membuat para karyawannya lebih produktif dalam bekerja? Berikut jawabannya.

Jam Kerja Fleksibel di Perusahaan, Perlukah?

Manfaat Jam Kerja Fleksibel Perusahaan

Jam kerja fleksibel merupakan aturan yang ditetapkan oleh perusahaan kepada karyawannya berupa jam masuk kerja yang bebas atau sesuai jam yang ingin ditentukan oleh karyawan.

Walau bebas, jam yang dihabiskan oleh para karyawan tetap sesuai dengan aturan UU Ketenagakerjaan yaitu 8 jam.

Sebagaimana diatur dalam UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 77, menjelaskan bahwa:

  1. Setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja.
  2. Waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi: 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

Bisa dikatakan, perusahaan tidak akan melanggar aturan UU Ketenagakerjaan jika jumlah jam kerja yang dihabiskan sesuai dengan ketentuan waktu kerja.

Selain itu, perusahaan yang menetapkan cara kerja ini akan mendapat beberapa manfaat yang baik bagi pihak perusahaan dan karyawan. Berikut ini penjelasannya:

Bagi Karyawan

  • Karyawan dapat menghemat biaya makan dan transportasi sehari-hari
  • Karyawan dapat terhindar dari risiko pekerjaan, baik di kantor atau di jalan.
  • Memiliki waktu lebih lama bersama keluarga di rumah

Bagi Perusahaan

  • Meningkatkan produktivitas karyawan dalam bekerja
  • Menambah semangat kerja karena tidak dibatasi
  • Tidak perlu repot mengurusi aturan jam kehadiran
  • Kemudahan pembagian tugas kepada karyawan

Baca juga: Keuntungan Jika Perusahaan Berlakukan Jam Kerja Fleksibel

Menetapkan Jam Kerja Fleksibel yang Ideal

Menetapkan jam kerja fleksibel yang pada dasarnya perusahaan telah mengikuti aturan lama, membutuhkan pertimbangan dan keputusan secara matang.

Pasalnya, apakah perusahaan benar-benar membutuhkan aturan seperti ini?

Oleh karena itu, setiap perusahaan yang ingin menerapkan jam kerja ini harus menentukan waktu yang pas atau dalam kondisi seperti apa suatu perusahaan harus menyesuaikan aturan.

Berikut alasan kuatnya kenapa perusahaan yang menetapkan jam kerja seperti ini akan menjadi perusahaan yang ideal

Tingkat Produktivitas Perusahaan Mengalami Penurunan

Pada kondisi seperti ini perusahaan harus mengkaji dan mengevaluasi masalah apa yang menyebabkan produktivitas semakin menurun.

Hal ini bisa dilihat dari aktivitas operasional terkait karyawan sebagai penggeraknya. Mulai dari transaksi yang menurun, kedisiplinan karyawan yang menurun, dan hal-hal terkait perusahaan.

Dengan menerapkan jam dengan fleksibilitas yang tinggi, suasana di perusahaan tentunya akan terasa berbeda. Di mana, perusahaan hanya menilai performa berdasarkan pekerjaan dan hasilnya.

Bukan dari seberapa disiplinnya karyawan dalam hal kehadiran.

Performa Karyawan Mulai Menurun

Setiap karyawan tentu memiliki titik kejenuhan yang berbeda-beda. Di mana, mereka jenuh akan pekerjaan, suasana, atau aturan kerja yang terlalu ketat sehingga kinerja mereka menurun.

Ketika hal ini terjadi, perusahaan harus menemukan cara mengembalikan semangat dan gairah para karyawannya dengan menetapkan jam kerja fleksibel.

Dengan cara ini karyawan tidak perlu memusingkan sanksi keterlambatan ketika mereka datang telat karena jam kerja fleksibel seperti kerja secara remote.

Banyaknya Domisili para Karyawan yang Jauh dengan Lokasi Kantor

Permasalahan jarak tempat tinggal dan kantor yang jauh juga menjadi alasan kinerja perusahaan menurun.

Dengan menetapkan jam kerja fleksibel, para karyawan yang tinggal di lokasi sangat jauh dari kantor, tidak perlu terburu-buru untuk datang ke kantor.

Mereka dapat mengelola waktunya secara maksimal. Jam kerja fleksibel juga berlaku bagi perusahaan, di mana perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang transportasi bagi karyawan yang memiliki lokasi tempat tinggal jauh.

Proses HR jadi lebih cepat dengan software HR terautomasi Mekari Talenta.

Menyimpulkan penjelasan di atas, apakah perusahaan harus memberlakukan jam kerja fleksibel bagi setiap karyawan yang dipekerjakan. Jawabannya tergantung kebutuhan darurat perusahaan.

Sejauh mana aturan ini akan memberi dampak lebih kepada karyawan dan perusahaan dalam mencapai target yang dibuat di awal.

Bisa dikatakan perusahaan membutuhkan pertimbangan lebih dan keputusan yang matang ketika ingin menetapkan aturan pekerjaan terkait operasional perusahaan.

Jika perusahaan ingin mencoba menerapkan peraturan ini langkah awal yang bisa diambil adalah dengan melakukan simulasi pada waktu tertentu.

Hasil yang didapat pada percobaan jam kerja fleksibel bisa digunakan perusahaan untuk bahan kajian dan evaluasi.

Apakah regulasi terbaru ini memiliki dampak besar pada kinerja dan produktivitas karyawan serta perusahaan ke depannya.

Jangan sampai, perusahaan menetapkan peraturan tersebut tanpa melakukan riset dan analisa yang baik.

Alhasil, bukannya peningkatan produktivitas atau semangat yang meledak saat bekerja, malah produktivitas semakin menurun dan gagalnya perusahaan dalam mencapai target.

Oleh karena itu, perusahaan perlu menyiasati permasalahan ini dengan menetapkan aturan terbaru yang menambah semangat kerja.

Ketika perusahaan sudah menetapkan jam kerja fleksibel, tugas bagian HR tentu mengawasi dan mengelola pekerjaan karyawan secara remote.

Kelola Jam Kerja Fleksibel Perusahaan Lebih Mudah Dengan Bantuan Aplikasi Mekari Talenta

Untuk memudahkan proses ini perusahaan bisa menggunakan bantuan aplikasi HRIS.

Salah satu aplikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut ada di Mekari Talenta.

Mekari Talenta merupakan aplikasi karyawan dan HR yang memiliki beberapa fitur pintar terkait pengelolaan kerja dan karyawan.

Untuk mengawasi jam kerja fleksibel, fitur absensi online dari aplikasi Mekari Talenta bisa menjadi pilihan.

Selain itu, Mekari Talenta juga memiliki beberapa fitur yang dapat memudahkan setiap pekerjaan perusahaan seperti pengajuan cuti online, pengurusan slip gaji online, pengelolaan database online dan masih banyak lainnya.

Tertarik untuk mencoba Mekari Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami.

 

Rianhmz